Anda di halaman 1dari 12

BIOGRAFI IWAN FALS

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:
RAFSANJANI

Oleh:
1.FAMITZI RIFALYA NIM. 4202342002
2.RIKI KURNIAWAN NIM. 4202342012

KELAS 1A
PROGRAM STUDI SI TERAPAN TEKNIK SIPIL
TEKNOLOGI REKAYASA KONTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2023/2024
Biodata

Nama : Virgiawan Listanto


Nama Panggung : Iwan Fals
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 03 September 1961
Alamat : Jl. Desa Leuwinanggung No 19 Depok Jawa Barat
Kewarganegaraan : Indonesia
Ayah : Haryoso
Ibu : Lies Suudijah
Istri : Rosana
Anak : Galang Rambu Anarki
Annisa Cikal Rambu Bassae
Raya Rambu Rabbani
Zodiak : Virgo
Agama : Islam
Hobi : Karate, Yudo
Pendidikan : SMP 5 Bandung
SMAK BPK Bandung
STP ( Sekolah Tinggi Publistik)
IKJ (Institut Kesenian Jakarta)
BIOGRAFI
Virgiawan Listianto, terkenal dengan nama panggungnya Iwan Fals. Beliau adalah

seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di

Indonesia. Beliau memiliki gaya bermusik pop, rock, country, dan folk pop serta liriknya banyak

menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang politik. Beliau telah

menciptakan ratusan lagu sejak tahun 1970-an hingga saat ini, dengan kurang lebih 39 album

yang beredar. Dalam perjalanan karirnya, beliau telah mendapatkan 31 prestasi dan pengakuan,

serta 9 pengahargaan atas kontribusinya dalam dunia musik Indonesia. Beliau dan lagu-lagu

nya yang terkenal memiliki banyak hal yang menjadi tema lagu beliau, seperti patriotrisme,

cinta tanah air, alam, lingkungan, kritik sosial, keadilan sosial, cinta, gaya hidup, masalah rakyat

kecil, kepedulian sosial, moral, pendidikan, tema peristiwa, pekerjaan, isu kemanusiaan dan tema

ketuhanan.

Beliau lahir di Jakarta, 3 September 1961 dari pasangan Lies Suudijah (ibu) dan

almarhum Haryoso (ayah) seorang Kolonel Anumerta Sucipto. Beliau memiliki adik kandung

laki-laki bernama Leo Liestanto. Masa kecilnya dihabiskan di Bandung. Pendidikan beliau

dimulai dari SD Tegal di Menteng, kemudian lanjut di Smp 6 jetis di Jogja 1 semester.

Kemudian, beliau juga sempat sekolah di Jeddah, Arab Saudi di KBRI selama 9 bulan. Karena

ada sepupu ibunya yang mengajar Bahasa inggris di KBRI . Disana, beliau diangkat menjadi

anaknya. Setelah dari sana, beliau pulang lagi ke bandung dan melanjutkan sekolah di SMPN 5

Bandung. kemudian, setelah lulus dari SMPN 5 beliau meneruskan belajarnya di SMAK BPK

Bandung. kemudian, melanjutkan belajarnya di Sekolah Tinggi Publistik (STP) dan menuntut

ilmu terakhirnya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Masa kecilnya aktif di bidang beladiri seperti

karate, silat, judo dan olahraga lain seperti sepak bola, basket dan volly. Beliau pernah juara II
Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional pada tahun 1989. Beliau saat itu

sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publistik), dan

sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga.

Beliau memiliki istri bernama Rosana atau yang akrab disapa Mbak Yos. Beliau

menikahi Rosana pada tahun 1980 dan melangsungkan resepsi di Garut, Jawa Barat. Pernikahan

yang telah berjalan 43 tahun ini, menganugerahi mereka 2 putra dan 1 putri. (alm) Galang

Rambu Anarki (1 Januari 1982-April 1997), Annisa Cikal Rambu Bassae (1985), dan Raya

Rambu Rabbani ( 22 Januari 2003).

Musisi yang berusia 62 tahun ini mengawali perjalan karirnya ketika sekolah di Bandung.

Beliau mulai mengamen saat duduk di bangku SMP. Sebelumnya, saat pulang dari jeddahh ke

Indonesia, saat musim haji. Disaat orang- membawa air zam-zam, beliau menenteng gitar

kesayangannya. Gitar tersebut dikirim dari Indonesia ke Jeddah, namun belum di stem. Dalam

perjalanan pesawat dari Jeddah ke Indonesia seorang pramugari menghampirinya dan meminjam

gitar beliau. Tapi ketika gitar tersebut akan dimainkan, pramugari itu heran karena suara gitar

fals. Waktu itu Iwan Fals belum bisa nyetem gitar. Pramugari itu membetulkan dan mengajari

memainkan lagu Blowing in the Wind milik Bob Dylan. Beliau pertama kali tau lagu itu dari

pramugari tersebut. Persitiwa dipesawat itu merupakan peristiwa yang menjadi salah satu awal

keinginannya untuk bermusik . beliau juga sering mendengar tetangganya bernyanyi satu

keluarga. Dan ibunya juga pandai bernyanyi. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda.

Kalau ada hajatan, kawinan, atau sunatan, beliau datang untuk menyanyi. Dulu yang

menemaninya adalah Engkus, seorang tukang bengkel sepeda motor. Karena di bengkel selalu

banyak pengunjung, jadi Engkus tahu jika ada orang yang punya hajatan. Dan nama Fals tersebut
sebenarnya dicetuskan oleh Engkus sendiri. Hal itu berawal dari pengakuan Engkus yang

menilai, suara beliau saat manggung terdengar fals alias sumbang.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser.

Saat itu Iwan Fals masih sekolah di SMAK BPK Bandung. Beliau menjual sepeda motornya

untuk biaya membuat master. Dengan modal hasil menjual sepeda motor, beliau bersama Toto

Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul memutuskan rekaman di

Istana Music Records Jakarta. Namun album tersebut gagal di pasaran dan beliau kembali

menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta

fans fanatik beliau. Iwan Fals ngamen lagi dan kadang-kadang ikut festival. Setelah meraih juara

di festival musik country , beliau mengikuti festival lagu humor yang diselenggarakan Lembaga

Humor Indonesia. Oleh Arwah Setiawan (almarhum) lagu-lagu humor beliau lalu direkam,

bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip dan diproduseri oleh Handoko. Nama perusahaannya

adalah ABC Records. Tetapi juga gagal dan hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja, seperti

anak-anak muda.

Sampai akhirnya, perjalanan sukses beliau bersama Musica Record pada tahun 1981-

1988. Tahun 1981 merupakan tahun pertama nyanyi beliau menjalani kehidupan sebagai seorang

penyanyi professional. Album pertama beliau bersama Musica adalah Sarjana Muda. Sebelum ke

Musica, beliau sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu beliau digarap

lebih serius. Beliau tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ketika anak kedua beliau

lahir pada tahun 1985 yaitu Cikal, kegiatan mengamen langsung dihentikan. Album Sarjana

Muda ternyata banyak diminati, penjualannya mencapai 300 ribu keeping, dan beliau mulai

mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Beliau kemudian sempat masuk televisi setelah
tahun 1987. Lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Lagu Oemar Bakri menjadi lagu

ditangga teratas di seluruh radio musik Indonesia.

Sukses pada album pertama, beliau merupakan penyanyi yang pandai memanfaatkan

momen dan isu-isu yang berkembang di masyarakat. Beliau memanfatkan momen kenaikan

harga bbm yang naik dan harga-harga pokok dengan lagunya Galang Rambu Anarki. Lagu-lagu

yang penuh dengan nuansa kritik membuatnya mudah dikenal oleh masyarakat, karena pada

tahun-tahun itu tidak banyak orang yang berani berbicara berbeda. Pada tahun 1981-1989

merupakan era yang cukup stabil bagi rezim orde baru untuk menjalankan program ekonominya.

Wajar jika beliau sempat mengalami intimidasi serta pemboikotan, tetapi beliau tetap konsisten

melancarkan kritik terhadap ketidak-adilan sampai berakhirnya masa orde baru. Beliau juga

pernah membintangi film yang berjudul Damai Kami Sepanjang Hari. Film yang menceritakan

tentang perjalanan pengamen yang sukses rekaman dan soundtrack film menggunakan lagu yang

sama dengan judul film.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser beliau yang dilarang dan dibatalkan

oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada

awal kariernya, beliau banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah.

Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan

rekaman yang memayungi beliau tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album

untuk dijual bebas. beliau juga mengakui tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke

dalam album. Beliau juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik,

yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan

lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.Beberapa konser musiknya pada
tahun 80'an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga

dibubarkan secara paksa hanya karena membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 beliau harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat

ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi

Nasi dan Pola Sederhana pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, beliau dan

keluarganya sering mendapatkan teror.Hanya segelintir fans fanatik beliau yang masih

menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.Salah

satu jadwal acara konser beliau yang dibatalkan adalah pembatalan tur 100 kota di seluruh

Indonesia. Ketika Sofyan Ali menggagas rencana tour 100 kota di seluruh Indonesia terhalang

oleh pembatalan izin secara tiba-tiba oleh kepolisian. Padahal seluruh perlengkapan, personel,

seluruh persiapan konser sudah matang, dan sudah berada di lokasi konser Palembang. Akhirnya

seluruh rangkaian tour 100 kota dibatalkan.

Setelah batalnya rencana promo tur 100 kota, beliau masih dalam kekecewaannya dan

kemudian membentuk grup musik Swami dengan kawan-kawan musisi lainnya pada tahun 1989.

Swami adalah proyek musik jangka pendek beliau dan teman-temannya. Namun pembatalan itu

tidak membuat beliau berhenti dalam menciptakan lagu-lagu kritik, justru membuat beliau

semakin keras menciptakan lagu. Bento dan Bongkar merupakan judul lagu dalam Swami 1,

Bento merupakan judul yang di anggap menghina anak dari presiden Soeharto, dan Bongkar

merupakan lagu tentang penindasan. Selama berkarya, Swami menghasilkan 2 album dan diberi

judul Swami I dan Swami II. Pada album yang kedua penjualannya tidak sesukses penjualan

album pertama. Swami II direkam setelah Kantata Takwa. Swami bukan grup musik untuk

konsumsi industri musik, tetapi hanya untuk kerja kreatif dari komunitas yang mnyuarakan

pendapat lewat musik. Atas persetujuan bersama, Swami dibubarkan pada tahun 1992.
Sukses dengan grup Swami, Iwan Fals dan rekan-rekannya kembali membentuk grup

musik baru yang diberi nama Kantata Takwa pada tahun 1990. Anggotanya hampir sama dengan

Swami, perbedaannya adalah masuknya penyair besar Indonesia W.S. Rendra dan pengusaha

Setyawan Djody. Kantata dengan Iwan Fals menjadi grup musik yang sangat disukai oleh

khalayak masyarakat. Kantata Takwa sukses dalam penjualan album, bahkan ketika konser

Kantata Takwa di Stadion Senayan (sekarang Stadion Gelora Bung Karno) tahun 1990 dianggap

sebagai konser terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik di Indonesia. Penonton

diperkirakan mencapai 150 ribu penonton, sedangkan kapasitas Stadion Senayan hanya 90 ribu

orang. Kantata Takwa menghasilkan 10 lagu dalam satu album pertamanya. Setelah

dibubarkannya grup Swami, Iwan Fals dan sahabat-sahabatnya membentuk grup musik Dalbo.

Grup musik ini terbentuk atas jawaban dibubarkannya grup musik Swami yang betahan selama 2

album. Dalbo adalah nama dari anak Genderuwo yang tidak jelas orang tuanya, proyek album ini

menghasilkan 10 album.

Namun pada bulan April 1997, beliau harus kehilangan anak nya, Galang Rambu Anarki.

Galang meninggal dirumahnya di Bintaro Jakarta Selatan. Hal itu membuat beliau depresi dan

sempat vakum beberapa tahun. Banyak spekulasi bermunculan bahwa Galang meninggal dunia

akibat overdosis obat-obatan terlarang, tapi beliau membantah hal itu. Awalnya beliau ingin

memakamkan Galang didepan rumahnya, kemudian beliau menelpon Gus Dur sebagai tokoh

agama Islam yang terbuka waktu itu belum menjadi presiden RI. Kemudian Gusdur

mempersilahkan memakamkan di halaman rumahnya, karena halaman di Jakarta yang cukup

sempit dan tidak boleh memakamkan di rumah sendiri. Akhirnya Galang dimakamkan di

Leuwinanggung, Cimanggis Bogor. Kemudian Iwan Fals dan keluarganya pindah ke

leuwinanggung.
Pada tahun 1998 dia kembali muncul dengan Kantata Samsara dengan tampilan yang

berbeda. Sejak meninggalnya Galang, warna dan gaya bermusik beliau terasa berbeda. Dia tidak

segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam dan religius. Beliau juga

sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta, baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.

Bagi para pecinta musik Iwan Fals, beliau dianggap seperti dewa, dikenal sebagai penyair akar

rumput yang menyanyikan suara orang-orang kelas bawah. Banyak orang Indonesia yang

mengidolakannya dan beliau mempunyai penggemar yang tergabung dalam Fals Mania. Setelah

masa reformasi pada 16 Agustus 1999, nama itu diubah menjadi yayasan OI atau kepanjangan

dari Orang Indonesia.Pada tahun 1999, beliau berkolaborasi dengan Farid Bento. Pada

tahun 2002, beliau mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia bangkit

dengan album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang

kehilangan Galang. Pada lagu ini Mbak Yos juga ikut menyumbangkan suaranya.

Pada tanggal 22 Januari 2003, beliau dianugerahi seorang anak lelaki yang diberi nama

Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum

Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals. Di

luar musik dan lirik, penampilan beliau juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal

dunia, beliau mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan

lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir, juga kumis dan jenggotnya dihilangkan. Dari

sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan setiap tampil di depan

publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dulu yang sering memakai kaus oblong

bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumisnya yang tebal.Peranan

istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi
beliau yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals

Manajemen (IFM), beliau lebih profesional dalam berkarier.

Februari 2010 beliau kembali meluncurkan album baru bertajuk Keseimbangan dengan

13 trak di dalamnya. Lalu, di tahun 2013 pun beliau merilis album Raya.Album yang sama

dengan nama anak bungsunya ini berisikan 18 lagu dengan Raya sebagai lagu utamanya. Dua

tahun kemudian, Musika Studio’s membuat projek besar bersama beliau yang menggandeng para

musisi lintas generasi. Projek ini dinamakan Satu Projek dengan mengusung tema Bhinneka

Tunggal Ika. Para musisi yang ikut terlibat dalam projek ini di ataranya Nidji, Geisha, Noah, dan

D’Masiv. Meski banyaknya bermunculan penyanyi-penyanyi baru dan perubahan sosial, Iwan

Fals tetap pada komitemennya dengan tetap melihat perkembangan zaman dan jangan pernah

mengingkari hati nurani dalam berkarya musik

Mengamati perjalanan musik dan karya Iwan Fals sangat menarik untuk dikaji dan

dibicarakan. Beliau adalah seorang yang idealis, dia dikenal sebagai orang yang tidak mau

menggunakan logo sponsor, logo apapun ditolaknya kecuali yang mengandung unsur

kemanusiaan maupun keagamaan. Sponsor diperbolehkan akan tetapi diluar panggungnya,

baginya panggung adalah tempat berekspresi, tempat menyuarakan lagu-lagunya. Beliau

memiliki hati yang mulia, konser amal banyak ia lakukan, salah satunya adalah gempa bumi

yang banyak meninggalkan korban meninggal dunia. Beliau mengadakan konser amal di daerah

itu untuk menghibur masyarakat yang tertimpa musibah.

Beliau memiliki kharisma yang sangat bagus, sebuah anugerah yang tidak bisa dibuat

oleh seseorang. Kepribadian beliau pasti membuat semua orang tertarik, beliau orang yang

ucapannya sesuai dengan tindakan, beliau mencintai kesederhanaan, rajin dalam bekerja,
mencintai sesama manusia, alam serta Bangsa dan Negara, hal-hal seperti ini yang membuat

beliu dicintai dan dikagumi. Beliau selalu memberikan semangat, lewat syair-syairnya yang

memberikan dorongan semangat dan berbicara tentang realitas, berani memperjuangkan

keadilan. Sikap beliau yang jauh dari dunia politik membuat beliau menjadi seorang seniman

sejati yang tidak mmentingkan popularitas maupun nilai materi. Beliau tidak menjadikan uang

dan popularitas sebagai hal yang utama, beliau lebih mementingkan pesan dari sebuah lagu agar

bernilai dari pada ketenaran ataupun nilai materinya. Beliau selalu mementingkan pendapatnya

maupun ide-idenya dari sebuah lagu tersalurkan.

Keberanian beliau dalam menyuarakan kritik merupakan hal yang jarang dilakukan oleh

orang pada masa orde baru, dimana kebebasan sangat ditekan dan yang tidak sependapat dengan

pemerintah disingkiran. Beliau berani menyuarakan perbedaan meski resikonya beberapa kali

mendapatkan tekanan dari rezim Orde Baru. Kelebihan lirik beliau bukanlah imajinasi saja,

beliau melihat potret masyarakat dan ditulis dalam karya yang menggunakan kata-kata yang

sederhana dan mudah dicerna masyarakat. Beliau memiliki kepedulian yang besar terhadap

kondisi sosial, beliau dijadikan representasi oleh golongan kelas bawah yang berani

menyuarakan perbedan dari mayoritas. Kepeduliannya di bingkai dalam sebuah lagu yang

menentang ketidakadilan. Meskipun protesnya tidak berpengaruh besar pada kebijaksanaan Orde

Baru, karyanya mampu mempengaruhi masyarakat banyak tentang kepdulian sosial dan

perlawanan terhadap ketidakadilan, beliau dijadikan teladan bagi banyak orang dan masuk dalam

100 tokoh yang mempengaruhi Indonesia.

Bisa dikatakan beliau tidak hanya kritis tetapi juga humanis, patriotis, humoris, romantis,

filosofis bahkan agamis sehingga warnanya beraneka ragam namun tetap berkarakter sebagai

Iwan Fals yang kita kenal saat ini. Dalam lirik lagu Iwan Fals, terdapat pematuhan dan
pelanggaran prinsip kesantunan, sehingga disarankan agar pencipta lagu lebih

memperhatikan penggunaan bahasa dan teori prinsip kesantunan agar lagu-lagu beliau dapat

dinikmati oleh semua umur dan kalangan. Beliau memiliki penggemar yang setia, terutama pada

masa-masa awal kariernya.Karya-karyanya telah mempengaruhi perkembangan musik pop

Indonesia,dan ia dianggap sebagai salah satu musisi legendaris di Indonesia.Dengan lagu-

lagunya yang penuh dengan makna dan kritik sosial, Iwan Fals telah berhasil menginspirasi

banyak orang dan menjadi salah satu tokoh berpengaruh dalam dunia musik Indonesia. Karya-

karyanya tetap relevan hingga saat ini, dan ia terus melanjutkan perjuangannya dalam

menciptakan musik yang bermakna dan menginspirasi.

Anda mungkin juga menyukai