Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI SENI MUSIK

Nama: Miguel Tanpariury


Kelas: XII IPA 4
-WR . Supratman
Nama Lengkap: Wage Rudolph Soepratman
Alias: WR. Soepratman
Tempat Lahir: Jatinegara, Jakarta
Tanggal Lahir: Senin, 9 Maret 1903
Zodiak: Pisces
Warga Negara: Indonesia
Pendidikan: Sekolah Dasar di Jakarta
Normaalschool di Makassar (Ujungpandang)
Karir: Komposer
Biografi
Wage Rudolf Soepratman adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia Raya yang telah dikukuhkan
sebagai pahlawan nasional Indonesia. WR Soepratman merupakan salah satu putra dari seorang sersan
di Batalyon VIII bernama Senen. WR Soepratman lahir di Jatinegara, Jakarta pada tanggal 9 Maret
1903. Dia menamatkan sekolah dasarnya di Jakarta. Pada tahun 1914, WR Soepratman ikut kakak
perempuannya yang bernama Roekijem pindah ke Makassar.
Di sana dia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.
Soepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun, kemudian
melanjutkannya ke Normaalschool di Makassar sampai selesai. Ketika berumur 20 tahun, lalu
dijadikan guru di Sekolah Angka 2.
Setelah tidak lagi menjadi seorang guru, WR Soepratman kemudian bekerja di sebuah perusahaan
dagang. Setelah beberapa waktu lamanya WR Soepratman memutuskan untuk pindah ke Bandung dan
bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu sendiri tetap
dilakukannya meskipun akhirnya dia tinggal di Jakarta. Di Jakarta inilah, WR Soepratman mulai
tertarik dengan organisasi pergerakan nasional yang akhirnya membuat dirinya banyak bergaul
dengan tokoh-tokoh pergerakan.
Rasa tidak senangnya terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam
buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda. Rasa cintanya
terhadap Indonesia semakin hari semakin besar sehingga membuatnya ingin menyumbangkan sesuatu
bagi perjuangan bangsanya. Tetapi, ia tidak tahu bagaimana caranya, karena ia hanya seorang
wartawan dan pemain musik hingga suatu hari, secara kebetulan WR Soepratman membaca artikel
berjudul Manakah Komponis Indonesia yang Bisa Menciptakan Lagu Kebangsaan Indonesia yang
Dapat Membangkitkan Semangat Rakyat dalam majalah Timboel terbitan Solo. Membaca artikel ini,
hati Soepratman tergerak. Dan merasa tulisan itu seolah ditujukan kepada dirinya.
Tidak ada catatan yang pasti kapan Soepratman menulis lagu kebangsaan. Ada pendapat yang
menyatakan ia menciptakannya tahun 1926. Pada Kongres Pemuda Pertama (1926), Soepratman yang
hadir ingin menawarkan kepada ketua kongres agar ia diberi kesempatan memperdengarkan lagu itu
di hadapan para peserta namun karena keberaniannya belum cukup WR Soepratman akhirnya
membatalkan niatnya. Baru pada Kongres Pemuda Kedua, tanggal 28 Oktober 1928, pada malam
penutupan, WR Soepratman dengan gesekan biolanya mengiringi sebarisan paduan suara
membawakan lagu Indonesia Raya.

Dua bulan setelah lagu ini diperkenalkan, ode tersebut menjadi sangat populer. Lagu ini kemudian
banyak dinyanyikan dalam acara-acara penting. WR Soepratman kemudian memiliki ide untuk
mengabadikan lagu perjuangan itu ke dalam piringan hitam. Untuk merealisasikan idenya, WR
Soepratman lantas menghubungi Yo Kim Tjan yang akhirnya membantunya merekam,
memperbanyak dan menjual piringan hitam berisi lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya. Dalam
piringan tersebut, WR Soepratman memainkan biola sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya
dengan dua irama, mars dan keroncong.

Maraknya peredaran lagu Indonesia Raya ini, membuat WR Soepratman sering diinterogasi PID (intel
Belanda) yang sempat berujung pada pelarangan peredaran lagu tersebut. Protes atas pelarangan lagu
itu pun berdatangan dari berbagai pihak yang menyebabkan Volkraad turun tangan dimana akhirnya
kata ”merdeka-merdeka” hanya boleh digunakan ketika lagu dinyanyikan di ruang tertutup. Hingga
akhir hayatnya, WR Soepratman masih menjadi incaran polisi hindia Belanda karena telah
menciptakan lagu Indonesia Raya sampai akhirnya dia jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu
ciptaannya yang terakhir Matahari Terbit pada awal Agustus 1938, WR Soepratman ditangkap ketika
menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya. WR
Soepratman kemudian ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. WR Soepratman meninggal pada
tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit. W.R. Soepratman hingga meninggal belum pernah menikah
dan mengangkat seorang anak pun.

HARRY ROESLI
Nama Lengkap: Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli

Alias: Harry Roesli

Agama: Islam

Tempat Lahir: Bandung, Jawa Barat

Tanggal Lahir: Senin, 10 September 1951

Zodiak: Virgo

Warga Negara: Indonesia

Istri: Kania Perdani Handiman

Anak: Layala Khrisna Patria, Khrisna Parana

Biografi
Djauhar Zahrsyah Fachrudin Roesli adalah seorang pria bergelar Profesor psikologi musik.
Pendidikannya yang mendalami dunia musik membuat dirinya menjadi seorang seniman atau musisi.
Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli alias Harry Roesli lahir pada tanggal 10 September 1951 di
Bandung, Jawa Barat.
Karirnya sebagai seorang seniman sebenarnya jauh berbeda dengan jurusan/bidang yang ia ambil
pada masa perkuliahannya. Dia terdaftar sebagai mahasiswa ITB Bandung jurusan Teknik Sipil,
namun hanya sampai tingkat IV dari tahun 1970 hingga 1975 karena dia sebenarnya lebih tertarik
untuk mendalami seni musik.
Harry menikah dengan seorang wanita bernama Kania Perdani Handiman. Pada tahun 1982,
pernikahan mereka dikaruniai 2 anak perempuan kembar yang bernama Layala Khrisna Patria dan
Khrisna Parana.
Tidak hanya mengenyam pendidikan di dalam negeri, pria berkumis dan berjanggut lebat ini pernah
merantau ke negeri kincir angin, Belanda. Gelarnya sebagai doktor musik dia peroleh setelah menjadi
alumni Rotterdam Conservatorium, Belanda.
Gelarnya sebagai doktor membuat dirinya mendapat kepercayaan untuk menjadi dosen / guru besar
dan mengajar di berbagai perguruan tinggi. Dia pernah mengajar di Universitas Pasundan dan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada jurusan Psikologi Seni Musik di Bandung. Selain itu,
dia seringkali beraransemen musik untuk teater, film, dan sinetron. Selain sebagai pencipta lagu, harry
juga aktif sebagai pembicara dalam seminar-seminar yang diselenggarakan baik di tanah air juga di
luar negeri.

Sebelum Harry merantau ke Belanda untuk mendapat pendidikan, dia penah membuat sebuah grup
musik dengan nama Gang of Harry Roesli. Selain Harry, personil lain dari grup musik tersebut
diantaranya adalah Indra Rivai, Albert Warnerin, dan Iwan A Rachman. Grup musik tersebut tidak
bertahan lama dan bubar karena salah satu personilnya menikah pada awal tahun 1970’an.

Riset dan analisa oleh: Giri Lingga Herta Pratama


Pendidikan:
Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung, hingga tingkat IV pada tahun 1970-1975
Jurusan Komposisi di LPKJ, sekarang berganti nama IKJ pada tahun 1975-1977
Jurusan Musik elektronik di Rotterdam Conservatorium, Belanda pada tahun 1977-1981
Karir:
Pemain dan pengaransemen lagu
Pendiri sekaligus pemain kelompok musik Gang of Harry Roesli
Pendiri kelompok teater Ken Arok pada tahun 1973-1977
Guru besar Psikologi Seni Musik di Universitas Pendidikan (UPI) dan Universitas Pasundan di
Bandung
Ketua Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB)

Anda mungkin juga menyukai