Denisa Azzahra
M.Nur Rifkia Yudhatama
Rayi Nur Iman
Risa Amelia
Tokoh Kongres Pemuda
Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh
sakit di Surabaya. Tanggal 7 Agustus 1938, W.R. Supratman ditangkap Belanda di studio Radio NIROM
(Nederlandsch Indische Radio Omroep) di Jalan Embong Malang Surabaya, lantaran lagunya yang
berjudul “Matahari Terbit” dinyanyikan pandu-pandu KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia) di radio
tersebut dan dianggap wujud simpati terhadap Kekaisaran Jepang. Sempat ditahan, WR Supratman
kemudian dilepas setelah Belanda tidak dapat menemukan bukti-bukti bahwa dirinya bersimpati kepada
Jepang.
Penghargaan
Atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, WR
Supratman mendapatkan penghargaan pada 17 Agustus 1960 ,pemerintah RI
memberikan anugerah Bintang Mahaputra Anumerta III. Setelah itu melalui surat
keputusan Presiden RI No.16/SK/1971 tanggal 20 Mei 1971 telah menganugerahkan
gelar “Pahlawan Nasional’’ kepada W.R. Supratman, serta Surat Keputusan Presiden
RI No.017/TK/1974 tanggal 19 Juni 1974 Presiden RI menganugerahkan Tanda
Kehormatan Bintang Mahaputra Utama kepada W.R. Supratman.
‘’peran dalam kongres sumpah pemuda w.r supratman sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia
raya dan memainkan lagu Indonesia Raya dengan biola saat kongres pemuda II digelar. Saat itu
pertama kalinya lagu Indonesia Raya diperdengarkan.’’
Mohammad Yamin
Biografi
Setelah aktif dan memimpin Jong Sumatranen Bond, Yamin mulai aktif mengemukakan gagasan tentang
persatuan Indonesia. Sebagai seorang sastrawan dan penyair, salah satu cara yang diyakini Yamin dapat menjadi
"alat" persatuan adalah bahasa.
Gagasan ini pun diucapkan lantang dalam Kongres Pemuda I. Melalui pidatonya, "Kemungkinan Bahasa-bahasa
dan Kesusastraan di Masa Mendatang", Yamin "menyodorkan" bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
Peran dalam Kongres Pemuda
Hingga dilakukannya Kongres Pemuda II dibuka pada 27 Oktober 1928 di Jakarta, Yamin yang menjabat
sebagai Sekretaris Kongres belum menyetujui dibentuknya fusi. Meski begitu, Yamin tetap memiliki semangat akan
persatuan Indonesia. Dia tetap berharap semangat persatuan tetap ada namun tak menghilangkan kekhasan tiap
daerah. Yamin juga tak ingin Kongres Pemuda II berakhir tanpa hasil. Setidaknya, harus ada kemauan dan
kesepakatan bersama yang dibacakan peserta kongres.
Setelah Kongres Pemuda II, Yamin sendiri mulai melunak akan gagasan fusi organisasi pemuda daerah.
Akhirnya, pada 1930 semua organisasi pemuda bisa bersatu dalam satu wadah, yaitu Indonesia Muda.
Tujuan Indonesia Muda adalah membangun dan mempertahankan keinsyafan anak bangsa yang bertanah air satu
agar tercapai Indonesia Raya
Penghargaan
Bintang Mahaputra RI, tanda penghargaan tertinggi dari Presiden RI atas jasa-jasanya
pada nusa dan bangsa
Tanda penghargaan dari Corps Polisi Militer sebagai pencipta lambang Gajah Mada
dan Panca Darma Corps
Tanda penghargaan Panglima Kostrad atas jasanya menciptakan Pataka Komando
Cadangan Strategis Angkatan Dara
Dolly Salim
Biografi
• Lahir di -, 26 Juli 1913 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1990 pada umur 76 tahun
• Ia bernama lengkap Theodora Athia Salim, Ia adalah anak pertama Haji Agus Salim, sang dedengkot
pergerakan nasional, mantan anggota Volksraad (dewan rakyat), juga petinggi Sarekat Islam (SI)
• Semasa hidupnya, Dolly Salim tidak pernah mengenyam bangku sekolah. Hal ini karena prinsip ayahnya,
Haji Agus Salim yang tidak setuju dengan sistem pendidikan Kolonial Belanda. Dolly Salim dan seluruh
adik-adiknya dididik kedua orangtuanya di rumah mereka. Sistem pendidikan yang seperti ini dikenal
dengan istilah homeschooling. Karena itu, Agus Salim dikenal sebagai pelopor homeschooling di
Indonesia
Karir
Dolly Salim mengikuti kongres pemuda meski tidak termasuk dalam anggota
kongres. Dolly Salim merupakan perwakilan organisasi kepanduan Nationaal Indonesische
Padvinderij (Natipij) atau Gerakan Kepanduan berasas Islam-Nasionalis. Organisasi
Natipij berada di bawah naungan Persatuan Pemuda Islam atau Jong Islamieten Bond (JIB)
yang saat itu penasehatnya adalah ayah Dolly Salim yakni Agus Salim.
Peran dalam Kongres Pemuda
Menjelang akhir acara, kongres ditutup dengan memperdengarkan lagu Indonesia Raya karya
Wage Rudolf Supratman .Para peserta cukup senang dengan lagu itu dan meminta dinyanyikan lagi. Dolly Salim
terpilih untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dia melafalkan lirik lagu itu di luar kepala dengan sedikit
perubahan yaitu lirik “Merdeka…Merdeka” diubah menjadi "Mulia...Mulia". Hal ini karena adanya ancaman
represi dari pemerintah kolonial Belanda menyebabkan W.R. Supratman harus menggubah lirik asli yang
mencantumkan kata “merdeka.” W.R. Soepratman mengatakan:
“Saudara-saudara, lagu ini kita ucapkan dengan perkataan mulia, walau kita tahu sama tahu soal ini.” Usai
Dolly menyanyikan Lagu Indonesia Raya, tepuk tangan menggemuruh memenuhi gedung yang bersejarah itu.
Sejak itu, nama Dolly disebut-sebut sebagai penyanyi pertama lagu Indonesia Raya.Sejak itu pula,
pembukaan ataupun penutupan setiap kongres selalu menyanyikan lagu ini. Sesudah Indonesia merdeka, lagu
Indonesia Raya dijadikan lagu Kebangsaan Negara Indonesia. Sejak menyanyikan lagu itu pula, Dolly Salim
disebut-sebut sebagai tokoh wanita yang memiliki peran penting pada Kongres Pemuda II.
Thanks!
Do you have any questions?