3. Mohammad Yamin
Tokoh penting dalam Sumpah Pemuda juga berasal dari kalangan sastrawan,
sejarawan, budayawan, politikus, serta ahli hukum. Mohammad Yamin atau M.
Yamin adalah salah satu pelopor puisi modern yang ada di Indonesia. Beliau lahir di
Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 23 Agustus 1903.
Pada peristiwa Sumpah Pemuda, beliau turut menjadi pelopor serta menciptakan
“imaji ke-Indonesia-an” yang hingga saat ini berpengaruh pada sejarah persatuan
Indonesia. M. Yamin berperan sebagai sekretaris kongres ketika momen Sumpah
Pemuda. Pada awalnya, beliau juga sempat dicalonkan serta menjadi kandidat
posisi ketua pada Kongres Sumpah Pemuda.
4. Sarmidi Mangoensarkoro
Tokoh Sumpah Pemuda yang berjuang pada bidang pendidikan nasional adalah
Sarmidi Mangoensarkoro atau S. Mangoensarkoro. Ketika Kongres Sumpah
Pemuda I dan II berlangsung, S. Mangoensarkoro sering mengemukakan pendapat
terkait pendidikan bagi bangsa Indonesia. Karena kontribusinya, beliau menjabat
sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia periode 1949 sampai tahun
1950.
6. Kasman Singodimedjo
Kasman Singodimedjo adalah Jaksa Agung Indonesia yang menjabat mulai tahun
1945 hingga 1946. Selain itu, beliau pernah menjadi Menteri Muda Kehakiman pada
Kabinet Amir Sjarifuddin II. Pengalaman Kasman Singodimedjo cukup banyak.
Bahkan, beliau adalah Ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang saat ini
dikenal sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
7. Mohammad Roem
Perumusan ikrar Sumpah Pemuda banyak melibatkan aktivis pemuda, salah
satunya Mohammad Roem. Beliau adalah mahasiswa hukum yang memiliki rasa
nasionalisme setelah diperlakukan secara diskriminatif ketika menempuh studi di
sekolah Belanda. Mohammad Roem berkontribusi dalam peristiwa Sumpah
Pemuda. Tidak hanya itu, beliau juga menjabat sebagai diplomat serta menjadi
pimpinan perang pada peristiwa kemerdekaan Indonesia. Mohammad Roem pernah
menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, serta Menteri Dalam
Negeri pada periode kepemimpinan Presiden Soekarno.