Anda di halaman 1dari 6

17.

Dampak positif dan negatif pendudukan jepang


Penjajahan yang dilaksanakan bangsa Jepang di Indonesia dari tahun 1942-1945 di
Indonesia memiliki dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia sendiri. Adapun
dampak positif dan negatif penjajahan bangsa Jepang di Indonesia sebagai berikut:

Positif Penjajahan Jepang di Indonesia

 Jepang membolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi


nasional.
 Jepang ikut menggugah rakyat membentuk BPUPKI dan PPKI sebagai
Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
 Jepang juga menginisiasi pendirian koperasi dan sekolah untuk
kepentingan rakyat Indonesia.
 Budaya Jepang yang disiplin diperkenalkan dalam kegiatan upacara
bendera di sekolah.
 Tentara Jepang bersedia melatih dan mempersenjatai pemuda Indonesia,
awalnya untuk kepentingan Jepang, tapi akhirnya dipergunakan pemuda
bangsa ini untuk melawan Jepang sendiri. 

Dampak Negatif Penjajahan Jepang di Indonesia 

 Jepang menguasai daerah strategis yang dianggap penting. Sehingga


Jepang melakukan kesewenang-wenangan kepada rakyat.
 Banyak rakyat Indonesia yang mengalami siksaan fisik, penahanan tanpa
alasan, perbudakan seks hingga hukuman mati.
 Jepang menerapkan sistem kerja paksa Romusha. Sistem ini sangat tidak
manusiawi dan menyebabkan banyak korban meninggal dunia.
 Jepang menyebabkan rakyat menderita kelaparan, karena perampasan hasil
bumi dan sumber pangan rakyat.

18. Tokoh yg terkenal dalam Sumpah pemuda


1. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin merupakan seorang sastrawan, sejarawan,


budayawan, politikus, dan ahli hukum yang sangat dihormati. Selain itu, Ia merupakan
salah satu tokoh yang mencetuskan Kongres Sumpah Pemuda II dan menjabat sebagai
sekretaris, serta merancang teks Sumpah Pemuda dan mendorong penggunaan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. 
Rumusan Sumpah Pemuda tertulis dalam tiga frasa atau sering kita kenal
dengan “Trilogi Sumpah Pemuda” yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. 
2. Soegondo Djojopoespito
 Soegondo Djojopoespito adalah aktivis organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI) atau dalam bahasa Belanda disebut “Indonesische Studentbond”.  
Menurut kalian, apa itu PPPI? 
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) merupakan perhimpunan yang
beranggotakan para pelajar Indonesia yang dibentuk pada September 1926. Organisasi
ini bertujuan untuk menyatukan pemuda Indonesia, karena mereka beranggapan bahwa
“Persatuan Indonesia” adalah senjata terkuat untuk melawan Belanda. Atas jasanya di
organisasi tersebut, Soegondo ditunjuk menjadi Ketua Kongres Pemuda II.
3. Djoko Marsaid

Djoko Marsaid atau Tirtodiningrat berperan sebagai


Wakil Ketua Kongres Sumpah Pemuda II, sekaligus ketua organisasi Jong Java. Tidak
banyak informasi yang diketahui tentang Djoko Marsaid, tapi teman-teman jangan lupa
untuk mengenang jasanya sebagai tokoh penting dalam perumusan Sumpah Pemuda ya.
4. Wage Rudolf Supratman

Nama Wage Rudolf Supratman, pasti sudah tidak asing lagi buat
kita, bangsa Indonesia. W.R. Supratman berperan penting dalam memperjuangkan
kebebasan negara kita dari penjajah, dengan menciptakan banyak lagu bertema rasa cinta
tanah air dan patriotisme. Salah satu lagu ciptaannya yang sering kita nyanyikan sampai
sekarang yaitu “Indonesia Raya”.
Selama Kongres Pemuda II berlangsung, pelaksanaannya dijaga ketat oleh Kepolisian
Belanda, sehingga Belanda melarang adanya kata “Merdeka”. Hingga pada penutupan
Kongres, Soegondo memberi izin kepada W.R. Soepratman untuk memperdengarkan
lagu Indonesia Raya lewat lantunan biola, tanpa menggunakan teks.
5. Soenario Sastrowardoyo
Soenario berperan aktif dalam sejarah kemerdekaan Indonesia,
dimana dalam Manifesto 1925, Ia berperan sebagai sekretaris II Perhimpunan Indonesia
di Belanda. Pada Kongres Pemuda II, Soenario berperan dalam membantu proses
berjalannya Kongres sebagai pembicara dan penasihat yang membela para aktivis
kemerdekaan dalam merancang Sumpah Pemuda. 

6. Amir Syarifuddin Harahap

,Amir Syarifuddin merupakan tokoh Sumpah Pemuda yang


mewakili Jong Batak, dimana Ia berperan sebagai bendahara dan mencetuskan ide-ide
dalam perumusan naskah. Selain itu, Ia juga berperan menjadi Perdana Menteri saat
Revolusi Nasional Indonesia berlangsung.
7. Sarmidi Mangunsarkoro

Pada tahun 1949 – 1950, Sarmidi Mangunsarkoro menjabat


sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Pada Kongres Pemuda I dan II,
S. Mangunsarkoro berpendapat bahwa pemuda Indonesia wajib mendapat pendidikan
tentang nilai kebangsaan dan pendidikan harus bersifat demokratis.

8. Sie Kong Liong


Kalian tau nggak dimana Kongres Pemuda II berlangsung? Kongres
Pemuda II berlangsung di rumah Sie Kong Liong, dimana Ia secara sukarela menjadikan
rumahnya sebagai tempat berlangsungnya Kongres, yang sekarang kita kenal
sebagai Museum Sumpah Pemuda. Museum ini terletak di Jalan Kramat Raya no 106,
Jakarta Pusat.
9. Kartosuwiryo

Siapa S.M Kartosuwiryo?


Kartosuwiryo merupakan salah satu tokoh Sumpah Pemuda dan pemimpin DI/TII. Pada
tahun 1949 – 1962, Ia memimpin pemberontakan Darul Islam melawan pemerintahan
Indonesia dan mendirikan Negara Islam Indonesia berdasarkan hukum syariah. Hingga
pada 5 September 1962, Ia mengalami kekalahan dan dieksekusi di Pulau Ubi,
Kepulauan Seribu.
10. Johannes Leimena

Pada saat Kongres Pemuda II berlangsung, Johannes Leimena merupakan


salah satu anggota panitia Kongres yang menjabat sebagai ketua organisasi Jong
Ambon. Selain itu, Ia juga menjabat sebagai salah satu menteri kabinet Indonesia,
dengan masa jabatan kurang lebih selama 21 tahun berturut-turut, serta bergabung
menjadi anggota Komando Operasi Tinggi (KOTI) dalam rangka Trikora dengan
pangkat Laksamana Madya/Tituler di TNI Angkatan Laut. 

19. Nilai nilai sumpah pemuda


Nasionalisme
Adanya rasa kebersamaan, perasaan senasib, kedekatan fisik maupun nonfisik, dan
persamaan tujuan, mendorong bangkitnya nasionalisme dalam diri bangsa Indonesia.
Nasionalisme dapat mengatasi ikatan primordial (paling dasar), yakni suku, ras, dan
agama, sehingga nasionalisme Indonesia lahir sebagai sebuah ikatan bersama.
Cinta tanah air
Nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda adalah cinta tanah air. Artinya kita
bangga dan setia terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Persatuan
Dilansir dari buku Revitalisasi Cinta Tanah Air: Tantangan Bangsa Indonesia dalam
Menghadapi Era Society 5.0 (2020) karangan Leoly Ahadiathul Akhiriah Nasution, dkk,
Sumpah Pemuda memuat nilai persatuan dan kesatuan Bangsa. Sumpah Pemuda
membuktikan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia tidaklah menjadi pemecah,
melainkan pemersatu, sebagai bentuk perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika yang
artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.
Kebersamaan serta persaudaraan Adanya kesamaan nasib dapat menimbulkan dan
mempererat rasa kebersamaan serta persaudaraan. Hal ini tentunya dapat membuka
kesadaran bahwa kepentingan bersama itu jauh lebih utama dan penting daripada
kepentingan individu atau golongan tertentu saja.
Selain empat nilai di atas, berikut beberapa nilai luhur lainnya yang terkandung dalam
Sumpah Pemuda: Sikap rela berkorban Mengutamakan kepentingan bangsa Bisa
menerima serta menghargai perbedaan Meningkatkan semangat gotong royong.

20. Dampak perang Diponegoro


Dengan demikian, dampak pasca Perang Diponegoro adalah banyak benteng berdiri,
Belanda mengalami krisis keuangan, diterapkannya sistem tanam paksa, kekuasaan
Belanda di tanah Jawa semakin menguat, dan memakan banyak korban jiwa.

21. Perlawanan rakyat maluku


Kedatangan kembali pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1817 mendapat
pertentangan keras dari rakyat Maluku. Hal ini disebabkan rakyat Maluku sudah geram
dengan keadaan politik, ekonomi, dan sosial yang buruk ketika VOC menguasai Maluku.
Perlawanan rakyat Maluku dimulai sejak tanggal 16 Mei 1817 dengan penyerangan pos-
pos serta benteng Belanda di Saparua yang dilakukan pasukan Kapitan Pattimura.
Penyerangan tersebut berhasil merebut Benteng Duurstede. Namun, Belanda dapat
merebut kembali benteng tersebut.
Upaya yang dilakukan Belanda untuk menumpas perlawanan ini adalah dengan meminta
bantuan dari Batavia. Akhirnya, perlawanan ini berakhir pada tanggal 16 Desember 1817
dengan Kapitan Pattimura dan tokoh lainnya dihukum gantung.
Jadi, perlawanan rakyat Maluku terjadi pada tanggal 16 Mei 1817 sampai 16 Desember
1817. 

22. Strategi perang Diponegoro


 strategi perlawanan Pangeran Diponegoro ialah dengan perang geriliya dengan
melakukan tindakan seperti menghimpun kekuatan dari Jawa Tengah sampai Jawa Timur
dan memusaatkan pertahannya di Goa Selarong.
23. Nilai nilai teladan tokoh perjuangan
24. Tokoh Perlawanan ternate portugis
25. Strategi perang Diponegoro
26. Latar belakang penjajahan samudera
27. Pendudukan jepang (propaganda)

Anda mungkin juga menyukai