Anda di halaman 1dari 20

S u

m p
a h
P e
m u
a
d
Wage Rudolf Supratman, pasti sudah Djoko Marsaid atau Tirtodiningrat Amir Syarifuddin merupakan tokoh
tidak asing lagi buat kita, bangsa berperan sebagai Wakil Ketua Kongres Sumpah Pemuda yang mewakili
Indonesia. W.R. Supratman berperan Sumpah Pemuda II, sekaligus ketua Jong Batak, dimana Ia berperan
penting dalam memperjuangkan organisasi Jong Java. Tidak banyak
sebagai bendahara dan
informasi yang diketahui tentang Djoko
kebebasan negara kita dari penjajah, mencetuskan ide-ide dalam
Marsaid, tapi teman-teman jangan lupa
dengan menciptakan banyak lagu perumusan naskah. Selain itu, Ia
untuk mengenang jasanya sebagai tokoh
bertema rasa cinta tanah air dan juga berperan menjadi Perdana
penting dalam perumusan Sumpah
patriotisme. Salah satu lagu ciptaannya Pemuda ya. Menteri saat Revolusi Nasional
yang sering kita nyanyikan sampai Indonesia berlangsung.
sekarang yaitu “Indonesia Raya”. Johannes Leimena merupakan salah satu anggota
Muhammad Yamin merupakan seorang
panitia Kongres yang menjabat sebagai ketua
sastrawan, sejarawan, budayawan, organisasi Jong Ambon. Selain itu, Ia juga menjabat
Soenario berperan aktif dalam sejarah
politikus, dan ahli hukum yang sangat sebagai salah satu menteri kabinet Indonesia,
kemerdekaan Indonesia, dimana dalam
dihormati. Selain itu, Ia merupakan salah dengan masa jabatan kurang lebih selama 21 tahun
Manifesto 1925, Ia berperan sebagai
satu tokoh yang mencetuskan Kongres berturut-turut, serta bergabung menjadi anggota
sekretaris II Perhimpunan Indonesia di Komando Operasi Tinggi (KOTI) dalam rangka
Belanda. Pada Kongres Pemuda II, Soenario
Sumpah Pemuda II dan menjabat sebagai
Trikora dengan pangkat Laksamana Madya/Tituler
berperan dalam membantu proses sekretaris, serta merancang teks Sumpah
di TNI Angkatan Laut.
berjalannya Kongres sebagai pembicara dan Pemuda dan mendorong penggunaan
penasihat yang membela para aktivis Bahasa Indonesia sebagai bahasa
kemerdekaan dalam merancang Sumpah persatuan. Kartosuwiryo merupakan salah satu tokoh
Pemuda. Rumusan Sumpah Pemuda tertulis dalam Sumpah Pemuda dan pemimpin DI/TII.
tiga frasa atau sering kita kenal dengan Pada tahun 1949 – 1962, Ia memimpin
“Trilogi Sumpah Pemuda” yaitu Satu Nusa, pemberontakan Darul Islam melawan
Soegondo Djojopoespito adalah aktivis Satu Bangsa dan Satu Bahasa. pemerintahan Indonesia dan mendirikan
organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Negara Islam Indonesia berdasarkan
Indonesia (PPPI) atau dalam bahasa Belanda Pada tahun 1949 – 1950, Sarmidi hukum syariah. Hingga pada 5 September
disebut “Indonesische Studentbond”. Mangunsarkoro menjabat sebagai Menteri 1962, Ia mengalami kekalahan dan
Organisasi ini bertujuan untuk menyatukan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. dieksekusi di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu.
pemuda Indonesia, karena mereka Pada Kongres Pemuda I dan II, S.
beranggapan bahwa “Persatuan Indonesia” Mangunsarkoro berpendapat bahwa
adalah senjata terkuat untuk melawan Belanda. pemuda Indonesia wajib mendapat
Atas jasanya di organisasi tersebut, Soegondo
pendidikan tentang nilai kebangsaan dan
ditunjuk menjadi Ketua Kongres Pemuda II.
pendidikan harus bersifat demokratis.
SUMPAH PEMUDA
Sejarah
Isi Sumpah Pemuda
Tokoh Penting Dalam
Sumpah Pemuda
SUMPAH PEMUDA
Sejarah
Isi Sumpah Pemuda
Tokoh Penting Dalam
Sumpah Pemuda
RAPAT PERTAMA, GEDUNG KATHOLIEKE Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan salah
satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran
kebangsaan. Sumpah Pemuda mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa
dan membuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia
ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika
JONGENLINGEN BOND

yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.


RAPAT KETIGA, GEDUNG INDONESISCHE CLUBHUIS


Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda
yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI,
kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam
tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

KRAMAT
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya,

Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan


RAPAT KEDUA, GEDUNG OOST-JAVA

dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian


Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan
pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan,
dan kemauan.
BIOSCOOP

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop,


membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan
Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat
pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan
di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan


demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan
mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak
disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
PERTAMA

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,


MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,


MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,


MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

Muhammad Yamin

Soegondo Djojopoespito Kartosuwiryo



Djoko Marsaid Johannes Leimena



Wage Rudolf Supratman Sarmidi Mangunsarkoro



Soenario Sastrowardoyo Amir Syarifuddin Harahap

Anda mungkin juga menyukai