Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda yang berjuang
demiIndonesia dengan cara bertempur dimedan perang. Mereka rela mati demi
kemerdekaan Indonesia. Kita sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga harus
meniru kerjakeras mereka berjuang membela bangsa Indoneisa, tak harus berperang
seperti para pahlawan. Kita dapat menjadi pemuda-pemudi yang berprestasi dan
mengharumkannama bangsa. Kegigihan pemuda jaman dahulu berhasil melahirkan
sesuatu yangdisebut “sumpah pemuda”
Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan
buktiotentik bahwa pada tangga 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh
karenaitu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28
Oktobersebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia
inimerupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas
dibawahkekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang
kemudianmendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi
mengangkatharkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi
komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17
tahunkemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.Sekarang ini banyak pemuda yang lupa
akan sejarah para pemuda terdahulu.Sehingga banyak pemuda yang mudah
terkontaminasi oleh hasutan orang-orang jahat.
Alhasil banyak pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat
musyawarah antara petinggi negeri ini dengan rakyat. Selain berdemo, para pemuda
juga melakukan aksitawuran yang telah merajalela dikalangan siswa SD,SMP, dan
SMA. Dizaman yangmodern ini para pemuda seakan di jajah kembali namun bukan
secara terang-terangannamun di jajah secara psikis.Solusi untuk mengatasi sikap
pemuda ini adalah dengan memperkenalkan merekadengan sejarah dan akhlak dari
kecil hingga dewasa. Sehingga pemuda Indonesiamampu membangun negeri ini
dengan kepala dingin.Melihat kejadian pemuda yang makin agresif maka akan dibahas
dalam makalahini agar dapat mengetahui bagaimana sejarah pemuda membangun
bangsa ini serta bentuk pengaplikasian tepat yang dilakukan dalam era modern ini.
Secara jelasmengenai sejarah, arti, dan pengaplikasiannya akan dibahas pada Bab II.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas:
1. Bagaimana sejarah terbentuknya sumpah pemuda ?
2. Apa nilai -nilai perjuangan sumpah pemuda?
3. Bagaimana arti sumpah pemuda ?
4. Apa tujuan dan manfaat dari sumpah pemuda ?
5. Bagaimana penaatan makna sumpah pemuda saat ini ?
6. Bagaimana mengaplikasikan sumpah pemuda pada anak untuk membangun
pendidikan karakter atau watak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya sumpah pemuda.
2. Untuk mengetahui arti dari sumpah pemuda.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari sumpah pemuda.
4. Untuk mengetahui penaatan makna sumpah pemuda saat ini.
5. Untuk mengetahui pengaplikasian sumpah pemuda pada anak untuk membangun
pendidikan karakter atau watak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Sumpah Pemuda


Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu
pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu
bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928
hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II
Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh
wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi
kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong
Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee
Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan
Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar
dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang
berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen
Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua
PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad
Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima
faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat,
pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop,
membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoela dan Sarmidi
Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan,
harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga
harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya
106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan
kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa

3
dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-
anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkandalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta:Abdul Muthalib Sangadji; Purnama Wulan; Abdul Rachman; Raden
Soeharto; Abu Hanifah; Raden Soekamso; Adnan Kapau Gani; Ramelan; Amir
(Dienaren van Indie); Saerun (Keng Po); Anta Permana; Sahardjo; Anwari; Sarbini;
Arnold Manonutu; Sarmidi Mangunsarkoro; Assaat; Sartono; Bahder Djohan; S.M.
Kartosoewirjo; Dali; Setiawan; Darsa; Sigit (Indonesische Studieclub); Dien Pantouw;
Siti Sundari; Djuanda; Sjahpuddin Latif; Dr.Pijper; Sjahrial (Adviseur voor inlandsch
Zaken); Emma Puradiredja; Soejono Djoenoed Poeponegoro; Halim; R.M. Djoko
Marsaid; Hamami; Soekamto; Jo Tumbuhan; Soekmono; Joesoepadi; Soekowati
(Volksraad); Jos Masdani; Soemanang; Kadir; Soemarto; Karto Menggolo; Soenario
(PAPI & INPO); Kasman Singodimedjo; Soerjadi; Koentjoro Poerbopranoto; Soewadji
Prawirohardjo; Martakusuma; Soewirjo; Masmoen Rasid; Soeworo; Mohammad Ali
Hanafiah; Suhara; Mohammad Nazif; Sujono (Volksraad); Mohammad Roem;
Sulaeman; Mohammad Tabrani; Suwarni; Mohammad Tamzil; Tjahija; Muhidin
(Pasundan); Van der Plaas (Pemerintah Belanda); Mukarno; Wilopo; Muwardi; Wage
Rudolf Soepratman; Nona Tumbel.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas
ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir
kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh soegondo dan kemudian dijelaskan
panjang-lebar oleh Yamin. Isi dari Sumpah pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua
adalah sebagai berikut:

4
PERTAMA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah
Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu,
Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa


Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa
Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu
kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman.
Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak
surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah
lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda,
namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

B. Arti Sumpah Pemuda


Ketika beraneka-ragam kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai
nampak membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari
Sumpah Pemuda dengan jiwa aslinya adalah amat penting. Suara-suara negatif sebagai
akibat interpretasi yang salah tentang otonomi daerah sudah mengkhianati jiwa Sumpah
Pemuda. Demikian juga pernyataan dan kegiatan-kegiatan sebagian dari golongan
Islam reaksioner, seperti yang dipertontonkan oleh organisasi/gerakan semacam Front
Pembela Islam, Ahlussunah Waljemaah, Majelis Mujahidin Indonesia, KISDI dan lain-
lain sebagainya.
Perlulah kiranya selalu kita ingat bersama-sama bahwa Sumpah Pemuda, yang
dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28
Oktober 1928 di Jakarta adalah manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan
muda Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang
persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Mereka ini adalah
wakil-wakil angkatan muda yang tergabung dalam Jong Java, Jong Islamieten Bond,
Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Ambon, Minahasa Bond,
Madura Bond, Pemuda Betawi dan lain-lain. Atas prakarsa Perhimpunan Pelajar-

5
pelajar Indonesia (PPPI) inilah kongres pemuda itu telah melahirkan Sumpah yang
berbunyi : “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang satu :
tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu:
bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu :
bahasa Indonesia “.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, sudah terjadi banyak perlawanan terhadap
kolonialisme Belanda, yang dilakukan oleh berbagai suku di berbagai daerah, baik di
Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku dan pulau-pulau lainnya. Namun, karena
perjuangan itu sebagian besar bersifat lokal dan kesukuan, maka telah mengalami
kegagalan. Pembrontakan PKI di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dalam tahun
1926 merupakan gerakan yang menimbulkan pengaruh politik yang lintas-suku dan
lintas-agama yang penting (karena juga terjadi di Sumatera Barat). Sumpah Pemuda
lahir dalam tahun 1928, ketika puluhan ribu orang telah ditahan dan dipenjarakan oleh
pemerintah Belanda sebagai akibat pembrontakan PKI dalam tahun 1926. Berbagai
angkatan muda dari macam-macam suku dan agama telah menyatukan diri dalam
perlawanan terhadap kolonialisme Belanda lewat Sumpah Pemuda, ketika ribuan orang
digiring dalam kamp pembuangan di Digul. Adalah penting untuk sama-sama kita
perhatikan bahwa tokoh-tokoh nasional seperti Moh. Yamin (Jong Sumatranen Bond),
Amir Syarifuddin (Jong Batak), Senduk (Jong Celebes), J. Leimena (Jong Ambon),
adalah peserta-peserta aktif dalam melahirkan Sumpah Pemuda. Dan perlulah juga kita
catat, bahwa Sumpah Pemuda dicetuskan oleh kalangan muda, ketika Bung Karno aktif
melakukan beraneka kegiatan lewat PNI (yang dua tahun kemudian ditangkap Belanda
dan diajukan di depan pengadilan Bandung, di mana ia mengucapkan pidato
pembelaannya yang terkenal “Indonesia Menggugat”).
Jadi, jelaslah bahwa Sumpah Pemuda adalah semacam kontrak-politik berbagai
suku bangsa Indonesia, yang diwujudkan secara kongkrit oleh wakil-wakil angkatan
muda mereka. Sumpah Pemuda adalah fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia
dan landasan utama bagi pembentukan negara Republik Indonesia.

C. Tujuan dan Manfaat Sumpah Pemuda


“Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah
Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”, isi dari
sumpah pemuda yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 di di Gedung Oost Java

6
Bioscoop bertujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
yang sebelumnya masih bersifat sangat kedaerahan. Selain itu sumpah setia ini
bertujuan untuk mempersatukan pemuda-pemuda di seluruh tanah air.
Adapun manfaat yang dapat kita petik dari Sumpah Pemuda antara lain sebagai berikut:
1. Semangat kekeluargaan, persatuan, dan persaudaraan antar sesama.
2. Terwujudnya kerukunan antar masyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga tidak
mudah dipecah belah (di adu domba)
3. Menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
terhadap disintegrasi bangsa yang merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

D. Penaatan Sumpah Pemuda Saat Ini


Momen Sumpah Pemuda, pemuda harusnya mengambil pelajaran untuk
kemajuan bangsa ke depan, pemuda yang notabene generasi penerus untuk kemajuan
bukan untuk terpecah belah. Mahasiswa saat ini dinilai cenderung melupakan sejarah.
Kesan itu bisa dirasakan pada sebagian mahasiswa. Disinilah sebenarnya fungsi
organisasi pemuda dan kemahasiswaaan. Baiknya semua mahasiswa bisa turun serta
aktif dalam ormawa, lalu fungsi pengkaderan harus terus ditingkatkan. Rasa cinta tanah
air pemuda jaman sekarang juga dinilai masih cukup kurang. Banyak sekali yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan cinta tanah air kita, contohnya dengan menggunakan
batik, akan tetapi budaya fashion pemuda jaman sekarang lebih memilih untuk
mengikuti budaya barat. Selain itu, tawuran antar pelajar maupun mahasiswa merajalela
dimana-mana hanya dikarenakan perbedaan suku ataupun golongan. Lalu apa gunanya
rumusan Sumpah Pemuda yang kedua yaitu “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia” ? Yang terakhir yaitu mengenai Bahasa
persatuan kita, yaitu Bahasa Indonesia. Miris rasanya ketika pemuda yang notabene
sebagai generasi penerus bangsa tidak menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
persatuan, melainkan mengadopsi bahasa-bahasa asing yang menurut mereka terlihat
lebih gaul. Lantas kalo bukan kita semua yang melestarikan Bahasa Indonesia,siapa
lagi? Apakah kita sudah mewujudkan Sumpah Pemuda dalam kehidupan kita sehari-
hari?
Dalam kehidupan sehari-hari, wujud cinta tanah air juga dapat berupa
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan dengan sesame.
Kebanyakan dari kita belakangan ini lebih suka menggunakan bahasa yang –kata

7
banyak orang- disebut bahasa gaul. Misalnya seperti gue elo dibanding aku kamu. Pada
28 Oktober 1928 telah diikrarkan Sumpah Pemuda yang salah satunya dari tiga isinya
ialah menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Selain bahasa gaul, bahasa
yang dianggap lebih keren –kata anak muda- ialah bahasa Inggris. Kita tahu bahwa
bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan kita boleh mempelajarinya, bahkan
diajarkan di sekolah. Namun tetap saja bangsa kita adalah bangsa Indonesia, sudah
semestinya bahasa kita adalah bahasa Indonesia. Bagaimana mungkin kita mengaku
sebagai bangsa Indonesia jika kita malah jauh lebih fasih berbicara menggunakan
bahasa bangsa lain dibanding bahasa kita sendiri.
Perwujudan lainnya adalah dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan
kita sehari-hari. Bagaimana kita tunduk kepada Sang Pencipta, menghargai sesama
manusia, bersikap adil dan beradap, bermusyawarah, dan tidak membeda-bedakan stiap
orang dapat juga dikategorikan sebagai perwujudan cinta tanah air. Hal-hal yang
tersebut di atas merupakan hal-hal kecil dan sederhana. Namun justru itulah
perwujudan cinta tanah air yang semestinya. Kita tidak harus selalu bertempur di medan
perang untuk membuktikan kecintaan kita terhadap Indonesia. Namun mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sudah termasuk cinta kepada tanah air.
Pengamalan Pancasila dikatakan sebagai bentuk cinta tanah air karena Pancasila
merupakan ideologi nasional. Dan kita, sebagai bangsa Indonesia, tentunya
berkewajiban untuk –tidak hanya menghafalkannya, tetapi juga- mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari kita.
Ada lagi yang dapat kita lakukan untuk melawan keprihatinan kita terhadap penerapan
Sumpah Pemuda,yaitu dengan menulis. Sebuah karya tulis bisa memmbangkitkan rasa
cinta terhadap tanah air, misalnya saja melawan sms-an dengan bloger. Bisa juga
dengan mengumpulkan tulisan-tulisan yang bisa mengangkat jiwa nasionalisme kita.

E. Pengaplikasian Sumpah Pemuda pada Anak untuk Membangun Pendidikan Karakter


atau Watak.
Rapuhnya tembok demokrasi, jebolnya tembok kejujuran merupakan tidak
kokohnya pondasi pendidikan karakter dan budaya bangsa serta muatan religiusitas
yang diertai praktik sosialnya. Penulis sepakat dengan frase; sumpah pemuda,
pendidikan karakter dan kebudayaan. Kebudayaan menjadi nilai penting dan telah
dibuktikan oleh para guru kita terdahulu. Spirit sumpah pemuda, karakter dan

8
pendidikan kebudayaan menjadi kekuatan yang kini masih bisa diharapkan. Lalu
bagaimana sebaiknya ranah pendidikan bersikap?
Semangat dan nilai sumpah pemuda nyata-nyata juga melahirkan nilai
nasionalisme. Nilai yang mengutamakan semangat kebangsaan, namun memangkas
aspek kedaerahan yang kuat kala itu. Kini kesadaran untuk bersatu muncul lagi.
Pemerintah menggalangkan gerakan pendidikan karakter, terakhir dengan kebijakan
perubahan nama kementrian.
Nilai sumpah pemuda menjadi aplikatif ketika dilaksanakan dalam pendidikan
karakter di sekolah. Sekolah menjadi miniature masyarakat dan miniature kebangsaan
yang kompleks dan sarat nilai. Sudah waktunya sekolah menerapkan nilai-nilai
semangat sumpah pemuda dalam aktifitas yang semestinya, bukan sekadar teori
belakan.
Jika zaman orde baru kita mengenal system penataran P4, yang dengan
doktrinnya ampuh membekas dalam ingatan namun rapuh dalam aplikasinya. Kini,
semangat nilai sumpah pemuda harus dirintis kembali dalam tindakan nyata. Paradigma
pembelajaran di kelas perlu diubah dalam balutan semangat sumpah pemuda.
Kepemudaan menjadi ruh yang kuat pendidikan karakter berkebudayaan. Tepat jika
kini pemerintah melalui dinas pendidikan, menerapkan Pendidikan Karakter dan
Budaya Bangsa (PKPB).
Ruh dari PKPB merupakan kotemplasi pendidikan karakter, kebudayaan dan
perlu pula mengambil ruh sumpah pemuda.
Untuk itu, pertama Dinas pendidikan merumuskan kembali arah PKPB sampai
ke bentuk pelaporannya kepada orangtua siswa. Dinas perlu mencari format alternative
pendidikan karakter dan budaya bangsa melalui pembangkitan atau revitalisasi nilai
sumpah pemuda. Di usia ke -83 Sumpah Pemuda sebaiknya bukan lagi sekadar
ceremonial belaka, sehingga siswa sekadar tahu kerangka luarnya saja.
Kedua, pada tataran sekolah perlu mengadakan berbagai kegiatan aplikatif
untuk mengaplikasikan nilai sumpah pemuda. Misalnya kegiatan lomba, kegiatan
kunjungan ke tokoh kebangsaan, mendatangkan pakar dan studi kebudayaan. Di sisi
lain, siswa akan merasa memiliki semangat nesionalisme, jika sudah pernah melakukan
study kebudayaan. Secara empiris, sekolah perlu melakukan tindakan riil untuk
menerapkan semangat sumpah pemuda. Guru menjadi bagian yang penting untuk
mengkaji kembali nilai sumpah pemuda kemudian disisipkan dalam pembelajaran dan
penilaian peri laku. Ranah psikomotorik, social siswa juga menjadi pertimbangan

9
khusus untuk kenaikan kelas atau kelulusan, jika selama ini tumpuan kelulusan dan
kenaikan kelas sekadar nilai angka.

F. Nilai perjunagan sumpah pemuda dalam bhinika tunggal ika

1. Nilai Cinta Bangsa dan Tanah Air


Nilai dalam Sumpah Pemuda yang pertama adalah cinta bangsa dan tanah air.
Mengapa demikian? Karena dalam ikrar Sumpah Pemuda yang disampaikan pada
tahun 1928 terdapat makna akan satu tanah, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu
bahasa Indonesia. Hal ini lah yang menjadi wujud dari adanya rasa cinta terhadap
bangsa dan juga tanah air Indonesia, atau juga dapat dipahami sebagai adanya suatu
rasa nasionalisme. Memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia juga
berarti bahwa setiap warga Indonesia wajib untuk selalu setia dan juga bangga
terhadap satu satunya bangsa dan negara Indonesia.
2. Nilai akan Sikap Rela Berkorban
Terdapatnya nilai cinta bangsa dan tanah air juga tidak terlepas dari adanya nilai
akan sikap rela berkorban dalam Sumpah Pemuda. Rela berkorban berarti bahwa
ikhlas atau rela untuk memberikan apapun yang dimilikinya demi kepentingan
bangsa dan negara, walaupun dapat menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Hal
ini juga ditunjukkan demi memperkuat persatuan dan kesatuan para pemuda bangsa
Indonesia dalam berjuang memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Itulah mengapa
semangat juang para pemuda dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang telah
mengorbankan banyak tenaga dan pikiran hanya demi kemerdekaan Indonesia
menciptakan nilai akan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara Indonesia
didalam Sumpah Pemuda.
3. Nilai Persatuan
Sumpah Pemuda juga mengandung nilai persatuan, hal ini dapat dilihat dari dasar
Sumpah Pemuda sendiri yang dirumuskan dan di ikrarkan oleh seluruh pemuda yang
berasal dari berbagai daerah, suku, agama, hingga golongan yang berbeda-beda.
Walaupun datang dari suatu perbedaan, namun tidak menghalangi para pemuda
untuk dapat merasakan persatuan dalam satu bangsa Indonesia yang ditunjukkan dari
perjuangan bersama mereka dalam melawan penjajah demi merebut kemerdekaan
bangsa Indonesia.

10
Perjuangan tersebut mencerminkan adanya sikap dan perilaku yang mencerminkan
komitmen persatuan, terutama bagi bangsa dan negara. Tanpa adanya rasa persatuan
dari seluruh pemuda dan pemudi bangsa Indonesia, maka penjajahan pasti akan
terasa sulit untuk dihentikan. Itulah mengapa Sumpah Pemuda juga memiliki nilai
persatuan didalamnya.
4. Nilai akan Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan
Nilai persatuan juga mengandung arti akan perbedaan yang dapat diterima oleh satu
sama lain. Hal ini yang mengarahkan tentang adanya nilai akan dapat menerima dan
menghargai perbedaan di dalam Sumpah Pemuda. Walaupun berasal dari berbagai
macam latar belakang yang berbeda, namun tidak menyurutkan semangat para
pemuda bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dan menjunjung tinggi nilai persatuan
demi mencapai cita-cita bersama. Berbagai macam berbedaan latar belakang
tersebut bukanlah merupakan hal untuk di permasalahkan, namun justru wajib untuk
diterima dan juga dihargai satu sama lain sebagai salah satu kekuatan bangsa
Indonesia. Para pemuda dapat menerima dan menghargai akan adanya perbedaan
demi terciptanya satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
5. Nilai akan Mengutamakan Kepentingan Bangsa
Nilai pada Sumpah Pemuda yang selanjutnya adalah nilai akan mengutamakan
kepentingan bangsa diatas kepentingan lainnya. Artinya bahwa ikrar Sumpah
Pemuda dan juga para perjuangan pemuda dalam usahanya merebut kemerdekaan
Indonesia tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri maupun kepentingan
golongan masing-masing, mereka selalu mengutamakan kepentingan bangsa untuk
dapat bersatu melawan para penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia.
6. Nilai Semangat Persaudaraan
Nilai semangat persaudaraan didalam Sumpah Pemuda juga dilandasi akan adanya
semangat kekeluargaan didalamnya. Semangat kekeluargaan ini dapat dilihat dari
adanya sikap saling menyayangi dan bertanggung jawab atas satu sama lain dalam
satu bangsa Indonesia yang juga menjadi suatu makna nilai kekeluargaan. Semangat
persaudaraan didalam para pemuda juga yang mengantarkan bangsa Indonesia
menjadi bangsa dan tanah air yang satu, yaitu satu bangsa Indonesia. Oleh sebab itu,
selalu menjunjung semangat persaudaraan atas sesama warga Indonesia juga penting
adanya untuk selalu menjunjung tinggi kesatuan bangsa dan terhindar dari adanya
perpecahan didalamnya.

11
7. Nilai akan Meningkatkan Semangat Gotong Royong
Gotong royong atau bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang sama merupakan
suatu kebudayaan yang kuat didalam bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan
salah satu usaha atau upaya yang dilakukan bersama-sama tanpa pamrih atau
mengharapkan suatu imbalan, nilai gotong royong juga menjadi salah satu contoh
nilai kemanusiaan. Nilai gotong royong ini juga terdapat dalam Sumpah Pemuda,
dimana para pemuda berjuang bersama-sama saling membahu satu sama lain demi
kemerdekaan Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia sendirilah yang akhirnya menjadi bukti bahwa gotong
royong atau kerja sama menjadi suatu nilai yang kuat dalam upaya mencapai satu
tujuan yang sama, yaitu Kemerdekaan Indonesia pada masa Sumpah Pemuda
tersebut. Itulah beberapa nilai-nilai yang terkandung didalam Sumpah Pemuda
beserta dengan makna dari isi Sumpah Pemuda itu sendiri. Sebagai bagian atau
warga negara Indonesia, terutama bagi pemuda dan pemudi bangsa Indonesia
memang perlu untuk memahami nilai-nilai dari Sumpah Pemuda tersebut, sehingga
dapat menjunjung tinggi nilai luhur Bangsa Indonesia bersama.
Kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pejuang dan pemuda bangsa
Indonesia juga perlu untuk selalu dijaga keutuhan nya, terlebih lagi dengan jaman
dan kehidupan yang semakin maju dan modern, dimana penjajahan dapat
berlangsung di berbagai macam segi kehidupan. Oleh sebab itulah, penting bagi para
pemuda dan pemudi bangsa Indonesia untuk menyerap semangat serta nilai-nilai
yang terkandung didalam Sumpah Pemuda seperti yang telah dijelaskan diatas.
Demikian penjelasan mengenai nilai di dalam Sumpah Pemuda, semoga informasi
di atas dapat bermanfaat.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia
yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda adalah
fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama bagi pembentukan
negara Republik Indonesia.Dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang hingga kini
setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Pemerintah menggalangkan gerakan pendidikan karakter. Karena nilai sumpah
pemuda menjadi aplikatif ketika dilaksanakan dalam pendidikan karakter di sekolah.
Untuk merintis kembali semangat nilai sumpah pemuda, harus dalam tindakan nyata.
Yang pertama Dinas pendidikan merumuskan kembali arah PKPB sampai ke bentuk
pelaporannya kepada orangtua siswa. Kedua, pada tataran sekolah perlu mengadakan
berbagai kegiatan aplikatif untuk mengaplikasikan nilai sumpah pemuda.

B. Saran
Sebaiknya pemuda pada jaman saat ini lebih menjunjung tinggi nilai
nasionalisme. Namun peran orang tua dan guru diperlukan untuk membentuk karakter
dan kepribadian anak. Terlebih pendidikan karakter harusnya diberikan pada
pendidikan tingkat rendah. Hal ini bertujuan agar nilai positif dari pendidikan karakter
tersebut dapat ditanamkan dan diaplikasikan sejak dini hingga anak tumbuh dewasa.
Karena setiap perkembangan jaman akan terjadi banyak perubahan terutama dalam
pembentukan sikapnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://guruppkn.com/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-sumpah-pemuda
http://munawaraidil.blogspot.co.id/2013/10/aplikasi-sumpah-pemuda-di-masa-kini.html,
http://bapaktukijo.blogspot.co.id/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_6608.html, diakses pada tanggal 08 November 2015
(http://tehkopijahe.blogspot.co.id/2012/04/ikrar-atau-janji-sumpah-pemuda.html.

14

Anda mungkin juga menyukai