Seperti apa isi dari sumpah pemuda tersebut? Nah, materi inilah yang akan kami
sajikan kepada pembaca. Namun, sebelum kita melihat isi sumpah pemuda,
tidak lengkap rasanya jika kita tidak membicarakan terlebih dahulu sejarah yang
mengiringi lahirnya sumpah ini. Olehnya itu, pembahasan akan kita bagi menjadi
dua bagian, yaitu bagian pertama tentang sejarah yang melatarbelakangi
terjadinya sumpah pemuda dan bagian kedua tentang isi dari sumpah pemuda
tersebut. Tak perlu berlama-lama lagi, berikut inilah adalah materi lengkapnya.
Sejarah Sumpah Pemuda
Kongres pemuda itu sendiri diselenggarakan di Jakarta dan terjadi sebanyak dua
kali, yakni Kongres Pemuda I berlangsung pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 dan
Kongres Pemuda II berlangsung pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928. Pada
Kongres Pemuda II itulah, mereka mengeluarkan sebuah ikrar, yang dikenal
dengan nama "Sumpah Pemuda".
Isi Sumpah Pemuda
Isi sumpah pemuda terkandung dalam putusan hasil kongres pemuda saat itu.
Sumpah tersebut berintikan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu
Indonesia. Berikut ini selengkapnya isi dari sumpah pemuda tersebut:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air
Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Dan, dibawah inilah adalah naskah asli putusan kongres pemuda yang di
dalamnya memuat sumpah pemuda:
Sekian uraian tentang Sejarah, Isi, Teks Sumpah Pemuda, semoga bermanfaat.
Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang
melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa
membuat Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.
Semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini.
Yaitu, mengisi kemerdekaan dengan hal positif yang berguna bagi nusa dan
bangsa.
Sejarah Sumpah Pemuda
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu
pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air,
satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28
Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres
Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari
Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari
seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil
organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari
pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay
Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Purnama Wulan
Abdul Rachman
Raden Soeharto
Abu Hanifah
Raden Soekamso
Adnan Kapau Gani
Ramelan
Amir (Dienaren van Indie)
Saerun (Keng Po)
Anta Permana
Sahardjo
Anwari
Sarbini
Arnold Manonutu
Sarmidi Mangunsarkoro
Assaat
Sartono
Bahder Djohan
S.M. Kartosoewirjo
Dali
Setiawan
Darsa
Sigit (Indonesische Studieclub)
Dien Pantouw
Siti Sundari
Djuanda
Sjahpuddin Latif
Dr.Pijper
Sujono (Volksraad)
Mohammad Roem
Sulaeman
Mohammad Tabrani
Suwarni
Mohammad Tamzil
Tjahija
Muhidin (Pasundan)
Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
Mukarno
Wilopo
Muwardi
Wage Rudolf Soepratman
Nona Tumbel
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika
Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir
kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang
Satu, Bangsa Indonesia).
Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah
Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung
Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi
utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu
kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemudapemudi Indonesia.