Anda di halaman 1dari 3

Sumpah Pemuda merupakan hasil pertemuan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.

Dari hasil pertemuan para pemuda tersebut, lahirlah ikrar atau Sumpah Pemuda, yang berisika tiga poin.

Ikrar atau Sumpah Pemuda ini merupakan hasil rumusan dari Kongres Pemuda II.

Dikutip dari Bobo, di sekitar tahun 1915, para pemuda Indonesia mulai bangkit, meski pada saat itu
masih dalam kelompok-kelompok suku.

Salah satu pemuda yang memulai ini adalah Satiman Wirjosandjojo, yang menjadi penggerak organisasi
Tri Koro Dharmo.

Berdasar buku Indonesia dalam Arus Sejarah, organisasi Tri Koro Dharmo berdiri pada tanggal 7 Maret
1915.

Dalam bahasa Indonesia, Tri Koro Dharmo artinya Tiga Tujuan Mulia.

Tiga tujuan mulia yang dimaksud adalah sakti, bukti, dan bakti.

Mereka menginginkan perubahan cara pandang pemuda dengan kondisi yang ada di Indonesia.

Anggotanya adalah para pelajar dari perguruan dan sekolah-sekolah di pulau Jawa dan Madura.

Kemudian anggotanya bertambah lebih luas, yaitu ditambah pelajar dari pulau Bali dan Lombok.

Setelah itu, perkumpulan ini namanya berganti menjadi Jong Java.

Lalu, ada berbagai pertemuan organisasi atau kongres yang diadakan untuk menyebarkan pentingnya
peran pemuda di Indonesia.

Organisasi ini berusaha memberantas buta huruf agar pemuda Indonesia bisa bebas melihat dunia
dengan membaca.

Sebelumya, terdapat organisasi Perhimpunan Indonesia, yang beranggotakan pelajar Indonesia di


Belanda.

Di tahun 1913, beberapa tokoh seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat, masuk ke
dalam organisasi Perhimpunan Indonesia.

Kemudian dari sana, perhimpunan ini juga mulai berperan aktif untuk kemerdekaan Indonesia.

Sultan Sjahrir dan Mohammad Hatta juga merupakan tokoh yang menjadi anggota Perhimpunan
Indonesia.

PERSATUAN PEMUDA TANAH AIR


Setelah Perhimpunan Indonesia pulang ke tanah air, para pemuda memiliki tujuan untuk mengurangi
perpecahan di Indonesia.

Perpecahan pada masa itu diakibatkan oleh banyaknya perbedaan aneka suku bangsa dan agama yang
ada di Indonesia.

Kemudian, organisasi pemuda di Indonesia mulai tumbuh.

Di antaranya ada Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islaminten
Bon, Pemuda Kaum Betawi, dan Pemuda Pelajar-Pelajar Indonesia.

Para pemuda pun ingin bersatu demi Indonesia merdeka, karenanya mereka pun ingin berkumpul dalam
sebuah musyawarah besar.

Akhirnya, Kongres Pemuda I diadakan pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926.

Saat itu, para pemuda masih terbawa oleh kesukuannya masing-masing.

Mereka kemudian sadar kalau mereka mengedepankan kepentingannya sendiri-sendiri, akan


mempersulit persatuan Indonesia untuk melawan penjajah.

Kongres Pemuda II pun diadakan pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.

Para pemuda mulai bersatu dengan perasaan bangga sebagai anak bangsa Indonesia.

Saat itu, kepanitian kongres ini juga berasal dari berbagai perkumpulan.

Pemuda dari berbagai organisasi daerah berkumpul di Batavia membuat kesepakatan bersama untuk
bersatu, inilah yang kemudian membentuk ikrar Sumpah Pemuda.

Isi Teks Sumpah Pemuda

Berikut isi Sumpah Pemuda:

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Makna Isi Teks Sumpah Pemuda


Dari tiga butir isi teks Sumpah Pemuda tersebut, terdapat beberapa makna di dalamnya.

Pada alinea pertama, terdapat kalimat 'bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia'.

Kalimat tersebut bermakna para pemuda dan pemudi Indonesia akan memperjuangkan kemerdekaan
hingga titik darah penghabisan.

Lalu di alinea kedua, terdapat kalimat 'mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia'.

Sesuai dengan kalimatnya, makna di alinea kedua isi Sumpah Pemuda itu adalah sebagai pemuda dan
pemudi Indonesia yang berasal dari suku, ras dan agama yang berbeda, namun tetap bersatu dalam satu
bangsa, yaitu Indonesia.

Kemudian di alinea ketiga, terdapat kalimat 'menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia'.

Makna kalimat itu menegaskan untuk mempersatukan menjadi Indonesia maka bahasa persatuan
menjadi identitas keseluruhan.

Atas dasar itu kemudian setiap rakyat menjunjung bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan peristiwa penting sebagai tonggak yang kelak melahirkannya bangsa
Indonesia.

Para pemuda dari seluruh penjuru Nusantara kala itu berkumpul untuk bersatu melalui Kongres Pemuda
II.

Mereka berikrar satu tujuan bertekad melawan kolonial serta mewujudkan cita-cita untuk bersatu.

Dari Kongres Pemuda II itu dihasilkan rumusan Sumpah Pemuda.

Namun perlu diketahui sebelumnya, istilah Sumpah Pemuda tidak disebut saat Kongres Pemuda II itu
berlangsung.

Penyebutan istilah Sumpah Pemuda baru diberikan setelahnya.

Anda mungkin juga menyukai