Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ai Dedeh Ningsih

Kelas :XI Bahasa & Budaya

Sumpah Pemuda dan Jati Diri Keindonesiaan


Latar Belakang
sumpah pemuda adalah dalam rangka meujudkan persatuan dan kesatuan
antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada,maka dimulailah pertemuan antar organisasi mulai
1920.Namun pada saat itu mereka belum menemukan solusi yang tepat karena berbeda landasan
pemikiran. Pada tanggal 15 November 1925 diadakan Kongres Pemuda untuk membahas panitia
pelaksanaan kesepakatan bersama. Dan pada tanggal 30 april 1926 organisasi pemuda berkumpul
dan melaksanakan rapat Kongres Pemuda I. Kongres ini berhasil merumuskan dasar-dasar
pemikiran bersama yaitu :
1. Kemerdekaan Indonesia merupakan Cita-cita bersama seluruh pemuda di
Indonesia
. 2. Seluruh Organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuan para pemuda
kemudian menyelenggarakan Kongres Pemdua II pada tanggal 26 sampai 28 oktober. Sayang pada
kongres ini sempat erjadi insiden dimana pemimpin rapat tidak diperkenankan menyebut tentang
kemerdekaan Indonesia. Mereka merasa dipersulit dan banyak dari mereka yang dipenjara dan
diasingkan ke daerah terpencil.Pada 28 oktober 1928 yaitu hari terakhir kongres pemuda II
akhirnya sumpah pemuda lahir. Mohammad Yamin membuat inti sari selruh isi kongres. Dari inti
sari itulah
lahir perumusan sumpah pemuda yang disetujui seluruh peserta kongrres pemdua
II.Sumpah Pemuda 1928

BerbunyiPertamaKami Putera dan puteri


indonesia mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah indonesiaKeduaKami putera dan
puteri indonesia mengaku berbangsa yang
satu, bangsa indonesiaKetigaKami putera dan
puteri indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa indonesia

Selain membawa kemajuan untuk rakyat Indonesia, lahirnya Budi Utomo juga menjadi pelopor
lahirnya.Organisasi-organisasi yang bertujuan untuk melawan pemerintah kolonial Belanda.
Kesamaan cita-cita itu membawa organisasi-organisasi pemuda untuk mengadakan pertemuan
yang hasilnya kamu kenal dengan Sumpah Pemuda. Ternyata, pelaksanaan Sumpah Pemuda
nggak semudah itu karena prosesnya panjang,

Kongres Pemuda I
Pada 30 April sampai 2 Mei 1926 diadakan rapat yang dihadiri oleh seluruh organisasi pemuda di
Jakarta.Rapat ini dikenal dengan Kongres Pemuda Pertama.Kongres ini diketuai oleh M. Tabrani .
Kongres ini bertujuan untuk membentuk suatu organisasi pemuda tunggal agar dapat
mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kongres ini, beberapa tokoh pemuda
menjadi pembicara dan menyampaikan
gagasannya antara lain:
a.) Sumarto berbicara tentang, “Gagasan Persatuan Indonesia”.
b.) Bahder Djohan berbicara tentang
“Kedudukan Wanita dalam Masyarakat Indonesia”.
c.) Nona Adam menyampaikan gagasannya tentang “Kedudukan Kaum Wanita”.
d.) Djaksodipoero berbicara tentang “Rapak Lumuh”.
e.) Paul Pinontoan berbicara tentang “Tugas Agama di dalam Pergerakan Nasional”.
f.) Muhammad Yamin berbicara tentang
“Kemungkinan Perkembangan Bahasa- Bahasa dan Kesusasteraan Indonesia di Masa
Mendatang".
Kongres Pemuda I akhirnya ditutup tanggal 2 Mei 1926 dan menghasilkan beberapa keputusan
seperti mengakui cita-cita persatuan serta mendorong penggunaan bahasa
persatuan yaitu bahasa Indonesia yang digagas oleh Muh. Yamin. Dari kongres ini juga terbentuk
organisas baru yang merupakan gabungan dari beberapa organisasi-organisasi Indonesia.
Organisasi yang bergabung di antaranya adalah Jong Java, Jong Celebes, Jong Minahasa, Sekar
Rukun, dan Jong Sumateranen Bond . Penyatuan organisasi ini dikenal dengan suatu organisasi
baru yang bernama Jong Indonesia (Pemuda Indonesia) pada tanggal 15 Agustus 1926. Tidak
berhenti
sampai di situ, pada September 1926 dibentuk juga organisasi PerhimpPelajar-Pelajar
Indonesia(PPPI). Organisasi ini diketuai oleh Soegondo Djojopuspito.
Anggota Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).

Kongres Pemuda II
Bulan Juni 1928, PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) mengadakan rapat untuk
merealisasikan gagasan seluruh organisasi pemuda dengan membentuk
panitia kongres. Rapat tersebut menghasilkan struktur panitia kongres, Sugondo Djojopuspito
dipilih sebagai Ketua Kongres, Djoko Marsaid (Jong Java ) sebagai Wakil
Ketua, Moh. Yamin (Jong Sumateranen Bond ) sebagai Sekretaris. Kongres yang mereka lakukan
inilah yang kita kenal dengan Kongres Pemuda II. Kongres ini
dilaksanakan di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928. Pada Kongres Pemuda II itulah pertama
kalinya dikumandangkan lagu Indonesia Raya menggunakan biola ciptaan Wage Rudolf
Supratman dan menetapkan bendera Merah Putih sebagai bendera pusaka Indonesia.Kongres
Pemuda II merupakan puncak dari masa pergerakan nasional sehingga 28 Oktober ditetapkan
sebagai Hari Sumpah Pemuda.Ikrar dalam Kongres Pemuda II tersebut merupakan puncak dari
persatuan golongan pemuda pada masa
pergerakan nasional. Ikrar tersebut disampaikan pada tanggal 28 Oktober, sehingga itu ditetapkan
sebagai Hari Sumpah Pemuda. Selain menghasilkan Sumpah Pemuda,
Kongres Pemuda II juga menetapkan bendera Merah Putih sebagai bendera Indonesia.
Setelah kongres tersebut, bukan berarti perjuangan para pemuda ini berhenti. Pada tanggal 25-29
Desember 1928, lahirlah organisasi Indonesia Muda. Indonesia
Muda merupakan fusi dari beberapa organisasi diantaranya adalah Jong Java, Jong Celebes ,
Perhimpunan Indonesia dan Pemuda Sumatera.Kemudian gedung Indonesische Clubgebouw
sekarang dikenal Museum Sumpah Pemuda.

Makna Nilai-Nilai Sumpah Pemuda

Berikut 3 diantaranya: Dari isi Sumpah Pemuda tersirat


makna yang pertama yaitu bertumpah darah satu, tanahIndonesia.
Artinya bahwa seluruh pemuda Indonesia berjuang hingga darah penghabisan demi
menjunjung tinggi tanah air Indonesia dalam perlawanannya terhadap penjajah. Hal ini juga
berkaitan dengan cita-cita untuk mendirikan Negara Indonesia. Oleh sebab itulah, Sumpah
Pemuda juga mengandung adanya peran pemuda kemerdekaan RI

Makna Kedua – Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia


Melalui Sumpah Pemuda juga terdapat makna bahwa seluruh pemuda Indonesia akan bertumpah
darah demi menjunjung tinggi hanya untuk satu bangsa, Bangsa Indonesia. Setiap pemuda harus
selalu berjuang untuk mengokohkan satu satunya bangsa yang dicintai, yaitu Bangsa Indonesia.

Makna Ketiga – Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia


Sebagai suatu bangsa yang besar, Bangsa Indonesia sendiri terdiri dari berbagai macam suku dan
budaya yang menghasilkan berbagai perbedaan dalam bahasa. Oleh sebab itu, demi meningkatkan
rasa persatuan dan kesatuan, maka para pemuda Indonesia juga sepakat untuk menggunakan satu
bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia bersama dengan semangat menjunjung Bangsa
Indonesia. Satu bahasa persatuan tersebut juga menjadi salah satu ciri-ciri negara kesatuan .

Itulah tiga makna penting yang terkandung didalam isi Sumpah Pemuda yang perlu dipahami oleh
seluruh pemuda dan pemudi Indonesia, terutama pada masa sekarang. Selain mengandung tiga
makna penting, Sumpah Pemuda juga mengandung nilai-nilai luhur didalamnya.berikut ini Nilai-
Nilai Sumpah Pemuda Tidak hanya ketiga makna penting didalam Sumpah Pemuda yang perlu
diketahui, namun ada pula nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda yang perlu anda
pahami. Hal ini juga menyangkut dengan keharusan para pemuda dan pemudi bangsa Indonesia
untuk tetap mengingat
semangat para pemuda dan pejuang yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. berikut ini
ada 7 nilai-nilai didalam Sumpah Pemuda:

1. Nilai Cinta Bangsa dan Tanah Air


Nilai dalam Sumpah Pemuda yang pertama adalah cinta bangsa dan tanah air. Mengapa demikian?
Karena dalam ikrar Sumpah Pemuda yang disampaikan pada tahun 1928 terdapat makna akan satu
tanah, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini lah yang menjadi wujud dari
adanya rasa cinta terhadap bangsa dan
juga tanah air Indonesia, atau juga dapat dipahami sebagai adanya suatu rasa nasionalisme.
Memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia juga berarti bahwa setiap warga
Indonesia wajib untuk selalu setia dan juga bangga terhadap satu
satunya bangsa dan negara Indonesia.

2. Nilai akan Sikap Rela Berkorban


Terdapatnya nilai cinta bangsa dan tanah air juga tidak terlepas dari adanya nilai akan sikap rela
berkorban dalam Sumpah Pemuda. Rela berkorban berarti bahwa ikhlas atau rela untuk
memberikan apapun yang dimilikinya demi kepentingan bangsa dan negara, walaupun dapat
menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Hal ini juga ditunjukkan demi memperkuat persatuan
dan kesatuan para pemuda bangsa Indonesia dalam
berjuang memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Itulah mengapa semangat juang para pemuda
dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang telah mengorbankan banyak tenaga dan pikiran hanya
demi kemerdekaan Indonesia menciptakan nilai akan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara
Indonesia didalam Sumpah Pemuda.
3. Nilai Persatuan
Sumpah Pemuda juga mengandung nilai persatuan, hal ini dapat dilihat dari dasar Sumpah
Pemuda sendiri yang dirumuskan dan di ikrarkan oleh seluruh pemuda yang berasal dari berbagai
daerah, suku, agama, hingga golongan yang berbeda-beda. Walaupun datang dari suatu perbedaan,
namun tidak menghalangi para pemuda untuk dapat merasakan persatuan dalam satu bangsa
Indonesia yang ditunjukkan dari perjuangan bersama mereka dalam melawan penjajah demi
merebut kemerdekaan bangsa Indonesia.Perjuangan tersebut mencerminkan adanya sikap dan
perilaku yang mencerminkan komitmen persatuan , terutama bagi bangsa dan negara. Tanpa
adanya rasa persatuan dari seluruh pemuda dan pemudi bangsa Indonesia, maka penjajahan
pasti akan terasa sulit untuk dihentikan. Itulah mengapa Sumpah Pemuda juga memiliki nilai
persatuan didalamnya.
4. Nilai akan Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan
Nilai persatuan juga mengandung arti akan
perbedaan yang dapat diterima oleh satu sama lain. Hal ini yang mengarahkan tentang adanya
nilai akan dapat menerima dan menghargai perbedaan di dalam Sumpah Pemuda. Walaupun
berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, namun tidak menyurutkan semangat
para pemuda bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dan
menjunjung tinggi nilai persatuan demi mencapai cita-cita bersama. Berbagai macam berbedaan
latar belakang tersebut bukanlah merupakan hal untuk di permasalahkan, namun justru wajib
untuk diterima dan juga dihargai satu sama lain sebagai salah satu kekuatan bangsa Indonesia.
Para pemuda dapat menerima dan menghargai akan adanya perbedaan demi terciptanya satu
bangsa,yaitu bangsa Indonesia.
5. Nilai akan Mengutamakan Kepentingan Bangsa
Nilai pada Sumpah Pemuda yang selanjutnya adalah nilai akan mengutamakan kepentingan
bangsa diatas kepentingan lainnya. Artinya bahwa ikrar Sumpah Pemuda dan juga para perjuangan
pemuda dalam usahanya merebut kemerdekaan Indonesia tidak mengutamakan kepentingan diri
sendiri maupun kepentingan golongan masing-
masing, mereka selalu mengutamakan kepentingan bangsa untuk dapat bersatu melawan para
penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia.
6. Nilai Semangat Persaudaraan
Nilai semangat persaudaraan didalam Sumpah Pemuda juga dilandasi akan adanya semangat
kekeluargaan didalamnya. Semangat kekeluargaan ini dapat dilihat dari adanya sikap saling
menyayangi dan bertanggung jawab atas satu samalain dalam satu bangsa Indonesia yang juga
menjadi suatu makna nilai kekeluargaan. Semangat
persaudaraan didalam para pemuda juga yang mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa
dan tanah air yang satu, yaitu satu bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, selalu menjunjung semangat
persaudaraan atas sesama warga Indonesia juga penting adanya untuk selalu menjunjung tinggi
kesatuan bangsa dan terhindar dari adanya perpecahan didalamnya.
7. Nilai akan Meningkatkan Semangat Gotong Royong
Gotong royong atau bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang sama merupakan suatu
kebudayaan yang kuat didalam bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan salah satu usaha atau
upaya yang dilakukan bersama-sama tanpa pamrih atau mengharapkan suatu imbalan, nilai gotong
royong juga menjadi salah satu contoh nilai
kemanusiaan . Nilai gotong royong ini juga terdapat dalam Sumpah Pemuda, dimana para pemuda
berjuang bersama-sama saling membahu satu sama lain demi kemerdekaan
Indonesia.Kemerdekaan Indonesia sendirilah yang akhirnya menjadi bukti bahwa gotong royong
atau kerja sama menjadi suatu nilai yang kuat dalam upaya
mencapai satu tujuan yang sama, yaitu Kemerdekaan Indonesia pada masa Sumpah
Pemuda tersebut. Itulah beberapa nilai-nilai yang terkandung didalam Sumpah Pemuda beserta
dengan makna dari isi Sumpah Pemuda itu sendiri.Sebagai bagian atau warga negara Indonesia,
terutama bagi pemuda dan pemudi bangsa Indonesia memang perlu untuk memahami nilai- nilai
dari Sumpah Pemuda tersebut, sehingga dapat menjunjung tinggi nilai luhur Bangsa Indonesia
bersama. Kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pejuang dan pemuda bangsa Indonesia
juga perlu
untuk selalu dijaga keutuhan nya, terlebih lagi dengan jaman dan kehidupan yang semakin maju
dan modern, dimana penjajahan dapat berlangsung di berbagai macam segi kehidupan. Oleh sebab
itulah, penting bagi para pemuda dan pemudi bangsa Indonesia untuk menyerap semangat serta
nlai-nilai yang terkandung didalam Sumpah
Pemuda.

Penguatan Jati Diri Keindonesian


1.potitik Untuk Kesejahteraan dan Kejayaan
Perlu dipahami bahwa dengan berkembangnya
organisasi di kalangan pemuda juga diikuti oleh berkembangnya organisasi wanita atau
perempuan di Indonesia. Pada tahun 1912 berdiri organisasi perempuan yang pertama yakni Putri
Mardika di Jakarta. Organisasi itu bertujuan untuk membantu
bimbingan dan penerangan pada gadis bumiputera dalam menuntut pelajaran dan mengemukakan
pendapat di muka umum, serta memperbaiki hidup wanita sebagai manusia yang mulia. Berbagai
aktivitas dilakukan oleh organisasi itu, terutama memberikan beasiswa untuk menunjang
pendidikan dan menerbitkanmajalah wanita Putri Mardika.
Beberapa tokoh yang pernah duduk dalam
kepengurusan Putri Mardika, yaitu Sabaruddin, R.A. Sutinah, Joyo Pranoto, Rr. Rukmini, dan
Sadikun Tondokusumo. Kartini Fonds, didirikan atas usaha Ny. C. Th. Van Deventer, seorang
penasihat Politik Etis. Perkumpulan itu didirikan pada 1912 dengan tujuan
untuk mendirikan sekolah Kartini. Setelah itu, muncul dan berkembang organisasi perempuan di
berbagai daerah, juga organisasi-organisasi perempuan sebagai
bagian dari organisasi yang sudah ada, seperti organisasi wanita di Muhammadiyah, organisasi
wanita di Taman Siswa, organisasi perempuan di BU, dan
begitu seterusnya. Berkembangnya berbagai organisasi wanita tersebut mendorong pergerakan
wanita untuk lebih berperan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum
perempuan. Wanita yang mengenyam pendidikan juga semakin banyak. Dengan demikian,
wawasan mereka juga semakin berkembang untuk memberi dukungan
terhadap organisasi-organisasi pergerakan pada umumnya. Diadakannya Kongres Pemuda II yang
kemudian melahirkan Sumpah Pemuda tersebut nampaknya ikut
menyemangati perjuangan organisasi pergerakan perempuan di Indonesia. Seide dengan
pelaksanaan Kongres Pemuda II itu kemudian organisasi-organisasi
wanita yang telah berkembang di berbagai daerah di Indonesia itu mengadakan Kongres
Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928, di Pendopo Joyodipuro, yang dipimpin oleh
Ny. R.A. Sukanto. Kongres itu diprakarsai oleh Ny. Sukoto, Nyi Hajar
Dewantara, dan Nn. Suyatin. Kongres itu bertujuan untuk menjalin persatuan di antara
perkumpulan wanita, dan memajukan wanita. Dalam Kongres Perempuan Indonesia I itu dihadiri
oleh 30 organisasi wanita. Kongres Perempuan Indonesia I itu merupakan
bagian penting bagi Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia. Untuk mengenang sejarah kongres
perempuan maka setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia. Pada
perkembangan selanjutnya organisasi itu berubah nama sebagai Perserikatan Perhimpunan Istri
Indonesia (PPPI). Perjuangan organisasi itu semakin
kuat dengan didirikannya Isteri Sedar dan Isteri Indonesia. Isteri Sedar didirikan oleh Suwarni
Pringgodigdo (1930), di Bandung. Organisasi itu bertujuan meningkatkan kesadaran wanita
Indonesia untuk memperkukuh cita-cita Indonesia Merdeka.
Organisasi ini sejalan dengan PNI, yang menolak poligami. Selanjutnya Istri Indonesia didirikan
1932. Organisasi itu didirikan berdasarkan nasionalisme dan demokrasi. Tujuan Istri Indonesia
adalah mencapai Indonesia Raya dan bersikap kooperatif terhadap pemerintah Belanda. Tokoh-
tokoh organisasi itu adalah Ny. Sunaryo Mangunpuspito dan Maria Ulfah Santoso. Kongres
Perempuan I dan juga semakin meningkatnya gerakan organisasi wanita telah ikut mendorong
bagi kemajuan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kejayaan. Kejayaan ini dalam rangka
menuju cita-cita kemerdekaan.
2. Pemuda yang Berpolitik
Pada mulanya perkumpulan Indonesia Muda tidak diperbolehkan terlibat dalam politik. Tekanan
pemerintah terhadap larangan berpolitik mendorong anggota Indonesia Muda untuk mendirikan
perkumpulan lain, bahkan tersebar di berbagai organisasi politik atau
golongan yang ada. Pada 1931, orang-orang PNI Baru di Malang mendirikan Suluh Pemuda
Indonesia yang bercorak Marhaen. Partindo di Yogyakarta mendirikan
Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia (Perpri). Dari perkumpulan Islam misalnya, berdiri JIB
bagian keputrian, Pemuda Muslim Indonesia, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Perserikatan
Ulama, Pemuda Persatuan Islam, dan Anshor NU. Dari pemuda Kristen
misalnya, lahir Persatuan Pergerakan Pemuda Kristen, sementara pemuda Katolik melahirkan
Mudo Katholik dari partai politik Suluh Pemuda Indonesia, barisan
Pemuda Gerindo, Jajasan Obor Pasundan. Perkumpulan lainnya seperti, Taman Siswa, Persatuan
Pemuda Teknik, Persatuan Putri Cirebon, Kebangunan Sulawesi, dan Minangkabau. Di dalam
organisasi ini para pemuda dapat bersentuhan dengan kegiatan politik sesuai dengan dinamika
organisasi induknya. Dalam gerakannya para pemuda juga melakukan kegiatan kepanduan.
Kepanduan itu berasal dari kepanduan Jong Java, Pemuda Sumatera, dan organisasi pemuda
lainnya. Di samping itu juga berdiri kepanduan berdasarkan kebangsaan dan keagamaan, seperti
Natipy, Hizbul Wathon, Siap, dan Kepanduan Rakyat Indonesia. Kepanduan itu mengambil asas
dari kepanduan dunia, yang berisi tentang memberikan pelajaran dalam bentuk segala permainan
dan kecakapan pandu, untuk meningkatkan kesehatan para pemuda. Dalam kegiatan kepanduan
ini para pemuda dengan payung kegiatan kesehatan bisa dikaitkan dengan pembinaan disiplin
seperti baris-berbaris. Dari kegiatan ini dapat ditumbuhkan semangat termasuk kemudian
semangat patriotisme dan nasionalisme, atau cinta tanah air seperti yang dikembangkan di
lingkungan Hizbul Wathon.
3. Nasionalisme yang Revolusioner
Sebagai seorang terpelajar Sukarno, muncul sebagai seorang pemuda cerdas yang memimpin
pergerakan nasional baru. Ia mendirikan partai dengan nama Partai Nasional Indonesia (4 Juli
1927). Partai itu bersifat revolusioner, sebelumnya partai itu bernama Algeemene Studie Club .
Sukarno memimpin partai itu hingga Desember 1929. Jumlah anggotanya hingga saat itu
mencapai 1.000 orang. Sukarno juga turut serta memprakarsai berdirinya Permufakatan
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada 1927. Pada 28 Oktober
1928 organisasi ini ikut menyatakan ikrar tentang tanah air yang satu, berbangsa satu,
danberbahasa satu, yaitu Indonesia. Pernyataan Sumpah Pemuda itu membawa dampak luas pada
masyarakat
untuk menumbuhkan nasionalisme yang kuat. Di daerah-daerah munculnya nasionalisme yang
digerakkan oleh tradisi dan agama. Mereka terinspirasi oleh para pemimpin pergerakan nasional
yang ada di Jakarta.
4. Volksraad sebagai Wahana Perjuangan
Pada akhir tahun 1929, pimpinan PNI ditangkap. Untuk melanjutkan perjuangan maka
dibentuklah fraksi baru dalam volksraad yang bernama Fraksi Nasional,pada Januari 1930 di
Jakarta. Fraksi itu diketuai oleh Muhammad Husni Thamrin yang beranggotakan sepuluh orang
yang berasal dari Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Tujuan organisasi itu adalah menjamin
kemerdekaan Indonesia dalam waktu yang sesingkat- singkatnya.
Penangkapan pimpinan PNI menjadi pembicaraan di kalangan Fraksi Nasional. Mereka
mengecam tindakan pemerintah terhadap ketidakadilan yang diterapkan terhadap gerakan yang
dilakukan oleh pemerintah kolonial. Atas usulan Fraksi Nasional itu volksraad meninjau ulang
kebijakan pemerintah kolonial. Pemerintah kemudian mengusulkan perkara yang dituduhkan
kepada para pemimpin ke pengadilan tinggi , bukan pengadilan negeri . Akan tetapi permintaan itu
ditolak, karena masalah itu menyangkut masalah perbuatan pidana, bukan masalah pelanggaran
politik. Jelaslah bahwa gerakan yang dilakukan oleh kaum pergerakan dianggap sebagai kejahatan
yang mengganggu keamanan bukan sebagai gerakan politik. Fraksi Nasional juga menolak usulan
pemerintah untuk memperkuat pertahanan yang dapat
menghabiskan biaya yang besar. Ini berarti menambah kesengsaraan rakyat karena situasi
ekonomi saat itu sedang mengalami depresi. Menurut Fraksi Nasional
lebih baik biaya itu digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sementara pengawasan
dalam bidang politik semakin diperketat dengan adanya bermacam-macam larangan, seperti
larangan berkumpul, pembredelan surat kabar, dan propaganda. Fraksi Nasional juga mendorong
anggotanya untuk lebih berperan dalam Volksraad. Para nasionalis di Volksraad diminta untuk
bersikap non-kooperasi.
5. Tamatnya Kemaharajaan Belanda
Ratusan tahun sudah Belanda membangun kemaharajaan di Kepulauan Indonesia, di tanah Hindia
Belanda. Secara interen pejuang dan para pemuda yang kemudian berpolitik untuk mewujudkan
persatuan guna melawan penjajahan. Roda kebangsaan digerakkan untuk melawan ganasnya roda
kolonialisme dan imperialisme. Tetapi tampaknya roda kolonialisme dan imperialisme itu masih
cukup kokoh. Tetapi para
pejuang dan intelek muda kita tidak pernah putus asa. Roda kebangsaan terus digerakkan di
berbagai penjuru yang dipandang memungkinkan untuk mendapatkan
kebebasan termasuk melalui Volksraad. Kebijakan politik etis telah diterapkan sebagai
pengaman dari sebuah pertanggungjawaban pemerintah kolonial terhadap negeri jajahan yang
rakyatnya sudah lama dibuat menderita. Pintu
pendidikan dan politik bagi kaum bumiputera, dibuka untuk memberi kesempatan para pejuang
kita untuk mengekspresikan strategi perjuangannya secara lebih demokratis, berbeda dari
perjuangan masa-masa sebelumnya. Tetapi semua ini tidak dapat berjalan cepat sebagaimana
harapan para pejuang pergerakan kebangsaan.Kekuatan kolonialisme dan imperialisme Belanda
tampak masih mampu mengontrol para pejuang kita.
Masuknya bumiputera sebagai anggota Volksraad bukan berarti kaum bumiputera diberi hak
penuh untuk menyuarakan pendapatnya. Namun setidaknya Volksraad sudah memberikan peluang
para wakil Hindia, yang membukakan wawasan mereka perlunya
persatuan untuk melakukan gerakan nasional dalam melawan dominasi kolonialisme dan
imperialisme Belanda.
Di tengah-tengah roda pergerakan kebangsaan bergesekan dan beradu dengan roda kolonialisme
dan imperialisme, Tuhan Yang Maha Kuasa, telah membuat skenario baru, yakni berkobarnya
Perang Dunia II. Perang itu pun dengan cepat menjalar ke Indonesia
yang ditandai dengan datangnya tentara Jepang yang kemudian ikut menyudahi kemaharajaan
Belanda diIndonesia
Essay Tertutup
1. Tanggal berapa Kongres pemuda II dilaksanakan...
2.Ketua Kongres Sumpah pemuda ialah...
3.Kongres pemuda I dilaksanakan pada tanggal....
4.Pada tanggal 25-29 Desember 1928 lahirnya organisasi....
5.Sekarang gedung Indonesiche Clubgebouw dikenal dengan...
6.Apa itu PPPI .....
7.PPPI diketuai oleh...
8.Akhir dari kongre pemuda I tanggal...
9.Kongres pemuda I menghasilkan beberapa keputusan yaitu...
10.Tanggal 28 oktober ditetapkan sebagai hari...

Esaay terbuka

1.Jelaskan Tujuan Sumpah Pemuda?


2.Jelaskan hasil keputusan Kongres pemuda I ?
3.Siapa saja tokoh pembicara dalam kongres pemuda I dan jelaskan dalam menyampaikan
gagasananya?
4.Jelaskan Hasil Kongres pemuda II ?
5.Mengapa diadakan sumpah pemuda ?

Nilai Sejarah Indonesia Semester 2


Pengetahuan : 74
Keterampilan : 80

Anda mungkin juga menyukai