Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makna dan Arti Penting
Sumpah Pemuda” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti dan tepat
waktu. Laporan ini telah penulis selesaikan dengan bantuan dari berbagai
sumber. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada
segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang dapat membantu perkembangan pembahasan terkait topik
makalah ini maupun bagi penulis secara pribadi. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak, bagi penulis, teman – teman, guru, dan
pembaca. Dengan ini, penulis berharap laporan ini dapat dijadikan masukkan
bagi pembaca maupun penulis selanjutnya agar makalah ini bisa terus
berlanjut sehingga memberikan banyak manfaat.
Makna dan Arti Penting Sumpah Pemuda

Arti dan makna sumpah pemuda bagi generasi muda, pelajar, atau masyarakat
indonesia itu sangat penting dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan negara
sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lebih lancar dan cepat, dengan begitu
maka seluruh rakyat diharapkan bisa meraih kesejahteraan dan keadilan sosial, hal
ini sesuai dengan cita-cita bangsa yang tertuang dalam kelima sila pancasila.
Sumpah pemuda telah menjadi semangat yang terpatri dalam jiwa dan hati sanubari
para pemuda-pemudi Indonesia pada saat itu. Karena sumpah pemuda itu dibuat
atas kesamaan nasib sepenanggungan dan cita-cita yang sama, yaitu cita-cita
bangsa Indonesia. Sumpah pemuda mengandung banyak arti dan makna yang
sangat dalam yang mampu menggerakkan seluruh bangsa Indonesia. Makna
sumpah pemuda ini terwujud dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sehingga, dengan sumpah pemuda ini dijadikan sebagai sebuah titik
untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Maka, dari sinilah pusat
permulaan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kembali tanah air
Indonesia. Dengan semangat para pemuda-pemudi serta persatuan seluruh bangsa
Indonesia. Pentingnya kelahiran sumpah pemuda ini membuat segenap pemuda di
Indonesia harus memahami setiap makna yang terkandung dalam sumpah pemuda.
Makna sumpah pemuda ini dapat diartikan dalam berbagai aspek yaitu kehidupan,
berbangsa, dan bernegara.

Tanggal 28 Oktober 2019 diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda yang ke-91.
Ada makna yang mendalam bagi sejarah bangsa ini dalam isi Sumpah Pemuda
yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 itu, yakni ikrar bertanah air satu, berbangsa
satu, berbahasa satu: Indonesia. Sumpah Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda
II tanggal 28 Oktober 1928. Namun dua tahun sebelumnya, seperti diungkap Sudiyo
lewat buku Perhimpunan Indonesia sampai dengan Lahirnya Sumpah Pemuda
(1989), telah dilakukan Kongres Pemuda I mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926
di Batavia (Jakarta). Kongres Pemuda I atau Kerapatan Besar Pemuda dihadiri oleh
perwakilan dari perhimpunan pemuda/pemudi termasuk Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden
Minahasaers, Jong Bataks Bond, Pemuda Kaum Theosofi, dan masih banyak lagi.

Tujuan Kongres Pemuda I, seperti dikutip dari buku Peranan Gedung Kramat Raya
106 dalam Melahirkan Sumpah Pemuda (1996) karya Mardanas Safwan, antara lain
mencari jalan membina perkumpulan pemuda yang tunggal, yaitu dengan
membentuk sebuah badan sentral dengan maksud:
Pertama, untuk memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia
Kedua adalah demi menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan pemuda
kebangsaan di tanah air.

Namun, Kongres Pemuda I diakhiri tanpa hasil yang memuaskan bagi semua pihak
lantaran masih adanya perbedaan pandangan. Setelah itu, digelar lagi beberapa
pertemuan demi menemukan kesatuan pemikiran. Maka, disepakati bahwa Kongres
Pemuda II akan segera dilaksanakan. Lahirnya Sumpah Pemuda Kongres Pemuda
II dilangsungkan selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928 di Batavia. Hari
pertama, kongres menempati Gedung Katholikee Jongelingen Bond atau Gedung
Pemuda Katolik, sedangkan kongres di hari kedua diadakan di Gedung Oost Java
(sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat). Tujuan Kongres Pemuda
II antara lain:
(1) Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia,
(2) Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia; serta
(3) Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Kongres ini diikuti oleh lebih banyak peserta dari kongres pertama, termasuk
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond,
Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong
Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun dan
lainnya. Hadir pula beberapa orang perwakilan dari pemuda peranakan kaum
Tionghoa di Indonesia dalam Kongres Pemuda II ini, seperti Oey Kay Siang, John
Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien Kwie, namun asal organisasi/perhimpunan mereka
belum diketahui. Gedung yang nantinya menjadi tempat dibacakannya Sumpah
Pemuda merupakan rumah pondokan atau asrama pelajar/mahasiswa milik seorang
keturunan Tionghoa bernama Sie Kok Liong. Gedung yang terletak di Jalan Kramat
Raya 106, Jakarta Pusat, ini kini diabadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda.
Adapun susunan panitia Kongres Pemuda II, seperti yang dituliskan Ahmad Syafii
Maarif melalui buku Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan (2009)
adalah sebagai berikut:
Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia)
Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemuda Kaum Betawi)

Hadir pula Wage Rudolf Supratman yang memainkan lagu Indonesia Raya di
Kongres Pemuda II dengan alunan biolanya. Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan
untuk pertama kalinya dalam kongres ini oleh Dolly Salim yang tidak lain adalah putri
dari Haji Agus Salim.

Setelah melalui prosesi panjang selama 2 hari, maka pada 28 Oktober 1928, para
peserta Kongres Pemuda II bersepakat merumuskan tiga janji yang kemudian
disebut sebagai Sumpah Pemuda. Adapun isi Sumpah Pemuda adalah sebagai
berikut:
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.

Makna sumpah pemuda tersebut terkandung dalam 3 butir. Yang pertama


yaitu Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Butir ini mengandung makna
bahwa setiap pemuda Indonesia berjuang sampai darah penghabisan untuk
menjunjung tinggi tanah air Indonesia.
Yang kedua yaitu Berbangsa Satu, bangsa Indonesia. Butir ini mengandung
makna bahwa para pemuda indonesia mengikrarkan bahwa diri mereka dan tumpah
darah Indonesia menjunjung tinggi bangsa Indonesia. Perjuangan untuk berkorban
kepada satu-satunya bangsa tercinta yaitu bangsa Indonesia.
Dan yang ketiga yaitu Bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Butir yang terakhir ini
mengandung arti bahwa Indonesia memiliki keragaman bahasa dari berbagai suku
dan budaya.

Dengan adanya sumpah pemuda tersebut maka perjuangan menuju kemerdekaan


bisa menjadi lebih bersatu sehingga semakin kuat, dengan adanya persatuan
tersebut maka perjuangan menuju kemerdekaan indonesia bisa menjadi lebih cepat
dan mudah, sehingga indonesia bisa berhasil meraih kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945 yang proklamasinya dibacakan oleh Soekarno dan Hatta.

Makna Sumpah Pemuda bagi Generasi Muda, yaitu Pembangunan dan pengisian
kemerdekaan indonesia bisa berjalan baik apabila seluruh masyarakat bersatu, hal
ini digambarkan dengan prinsip “bhineka tunggal ika” berarti “berbeda namun tepat
satu juga” yang dicengkeram kuat di kaki garuda pancasila. dengan adanya sumpah
pemuda maka generasi muda masa kini tahu bahwa kita adalah satu tanah air
indonesia, satu bangsa indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan
Indonesia.
Makna Sumpah Pemuda Bagi Pelajar, yaitu para pelajar indonesia diberikan
penekanan dengan adanya sumpah pemuda, agar turut aktif dalam menjaga
persatuan dan kesatuan indonesia.
Sumpah Pemuda juga memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Sri Sudarmiyatun dalam buku berjudul Makna Sumpah
Pemuda (2012) menyebutkan nilai-nilai Sumpah Pemuda antara lain: Nilai
patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air,
kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta
tanggung jawab. Maka, Sumpah Pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi
bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk membawa negara ini ke arah
perubahan yang lebih baik, bukan justru terpecah-belah dalam pusaran konflik antar
sesama anak bangsa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai