Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SAID MAHU

NIM : 233103300055
FAKULTAS : HUKUM ( PAGI )
SEMESTER : 1 (satu)

STRATEGI SUMPAH PEMUDA DALAM POLA PIKIR

Latar belakang Peristiwa sumpah pemuda


Peristiwa sumpah pemuda dilatar belakangi oleh munculnya dorongan untuk bersatu dalam diri
pemuda Indonesia. Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia terpecah belah akibat perbedaan suku,
agama dan ras.

Kapan Kongres Pemuda dilaksanakan? 28 Oktober tahun 1928

Di manakah Kongres Pemuda dilaksanakan? Kongres Pemuda Indonesia II berlangsung di Jakarta


pada tanggal 27 – 28 Oktober. Pusat penyelenggaraan kongres tersebut di Gedung Indonesische Club
di Jl. Kramat Raya 106.

Siapakah peserta Kongres Pemuda? Para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung
dalam organisasi politik, agama, budaya, dan lain-lain.

Apakah hasil Kongres Pemuda I? Kongres Pemuda I Indonesia 1 persiapan Kongres Pemuda Indonesia
II.

Apa hasil Kongres Pemuda II?

Menerima Lagu Indonesia Raya ciptaan WR. Supratman sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.
Menerima sang “Merah Putih” sebagai Bendera Indonesia. Semua organisasi pemuda dilebur
menjadi satu dengan nama Indonesia Muda. Diikrarkannya “Sumpah Pemuda

Apa isi ikrar Sumpah Pemuda? Kami putra dan putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yang
satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengakui berbangsa satu, bangsa
Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Jadi skema startegi sumpah pemuda dalam pola pikir adalah:


Sumpah Pemuda mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan dalam
keragaman. Dalam pola pikir strategis, skema Sumpah Pemuda dapat
diinterpretasikan sebagai landasan untuk:
1. Penghormatan terhadap Keberagaman:
Menerima dan menghargai perbedaan suku, agama, dan bahasa sebagai
kekayaan bangsa.
2. Komitmen terhadap Persatuan:
Memastikan bahwa seluruh elemen masyarakat bersatu demi mencapai tujuan
bersama.
3. Pendidikan dan Kesetaraan:
Memberikan akses pendidikan yang merata dan memastikan setiap warga
memiliki hak dan tanggung jawab yang sama.
4. Kesejahteraan Bersama
Menjunjung tinggi kesejahteraan bersama melalui keadilan sosial dan ekonomi.
5. Kemandirian Bangsa:
Mendorong semangat kemandirian dalam berbagai aspek kehidupan nasional,
termasuk ekonomi dan politik.
6. Kepemimpinan yang Adil:
Memupuk kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab untuk kepentingan
seluruh masyarakat.
Pola pikir strategis berdasarkan Sumpah Pemuda ini dapat menjadi panduan
untuk mencapai tujuan nasional melalui kolaborasi, keberagaman, dan
semangat persatuan.

 Sejarah Perumusan Sumpah Pemuda


Sebelum resmi diterbitkan, naskah Sumpah Pemuda ini memiliki catatan sejarah
yang cukup panjang dalam proses perumusannya.

Sumpah Pemuda dilatarbelakangi oleh kondisi Republik Indonesia yang saat itu
masih dalam masa penjajahan Belanda.

Para pemuda dari kelompok pelajar di Indonesia sepakat untuk mendirikan


organisasi bernama Indonesische Student Bond atau PPPI pada 1926.

Kelompok PPPI ini terdiri dari para pemuda terpelajar yang menempuh pendidikan di
Stovia, Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS), dan Rechtshogeschool te
Batavia (RHS).

Mereka semua mempunyai visi dan misi sama bahwa kawanan penjajah yang
mengekang Indonesia bisa disingkirkan dengan kekuatan serta persatuan semangat
pemuda bangsa.

Kongres Pemuda I
Pada 30 April hingga 2 Mei 1926 Kongres Pemuda mulai gelar di Kawasan
Lapangan Banteng, Jakarta, dengan agenda pertemuan kelompok para pemuda
Indonesia dalam skala nasional.

Kongres tersebut membahas mengenai strategi hingga gagasan-gagasan pemuda


dalam upaya membebaskan diri dari penjajah.

Para pemuda juga turut mempertimbangkan banyak hal seperti peran perempuan
dalam merebut kemerdekaan, agama, hingga bahasa persatuan bagi Indonesia.
Pilihan Redaksi

 Rangkaian Peristiwa Sejarah di Indonesia Sejak Era Penjajahan


 Kongres Pemuda II, Cikal Bakal Lahirnya Ikrar Sumpah Pemuda
 Sejarah Kelahiran Jong Java dan Tujuan Organisasinya

Kongres Pemuda II
Berlanjut di Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928.
Pertemuan kali ini diselenggarakan di tiga tempat, dengan konsentrasi pembahasan
yang berbeda.

27 Oktober 1928 Kongres Pemuda II dilaksanakan di Gedung Katholieke


Jongenlingen Bond, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kongres ini mengurai
pembahasan soal sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan, sebagai
unsur persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia.

28 Oktober 1928 Kongres Pemuda II kembali berlanjut di Gedung Oost-Java


Bioscoop, dengan pembahasan tentang pendidikan. Masih di tanggal sama tetapi
berada di tempat berbeda yaitu di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

Pembahasan di tempat ini sudah lebih mengerucut, soal nasionalisme, demokrasi,


dan isi rumusan satu visi.

Isi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928


Dirangkum dari buku Sejarah Hukum Indonesia, berikut isi Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 yang diterbitkan usai Kongres Pemuda II.
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia,
mengakoe bertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia.

Kedua:
Kami poetra dan poetri Indonesia
mengakoe berbangsa jang satoe,
bangsa Indonesia.

Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia.

Makna Sumpah Pemuda


Mengutip buku 'Makna Sumpah Pemuda' (2021), dijelaskan mengenai makna isi
Sumpah Pemuda, yakni untuk membangkitkan kesadaran seluruh rakyat Indonesia
sebagai bangsa yang satu.
Dengan Sumpah Pemuda, perjuangan rakyat Indonesia tidak lagi bersifat
kedaerahan, melainkan sudah menjadi kesatuan yang kuat.

Sebelumnya, organisasi pemuda berasal dari daerah yang berbeda-beda bahasa,


agama, suku bangsa, adat istiadat, dan budaya.

Namun mereka memiliki tujuan yang sama yakni menjadikan Indonesia sebagai
negara yang merdeka dan terbebas dari segala bentuk perbedaan.

Sumpah Pemuda menjadi peristiwa sejarah pergerakan pemuda yang berperan


penting dalam mencapai kemerdekaan Republik Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda menjadi pedoman dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air,
satu bangsa, dan satu bahasa yakni Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai