Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

MEMBUAT ARTICLE SUMPAH PEMUDA

Dosen Pengampu: Andi Bismawati, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH:
NAMA : Nur Salsa Aureliya
NIM :A40122025
KELAS : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan kemerdekaan Republik
Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan
janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Pengamalan nilai-nilai Sumpah
Pemuda yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sendiri di antaranya
nilai kegotongroyongan, patriotisme, musyawarah, cinta tanah air, kekeluargaan,
persatuan, kekeluargaan, cinta damai, dan tanggung jawab.
1. Rapat Pertama (Sabtu, 27 Oktober 1928)
Rapat pertama ini diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen
Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap
kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para
pemuda.
2. Rapat kedua (Minggu, 28 Oktober 1928)
Rapat kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan
bahasan utama seputer pendidikan. Kedua pembicaranya adalah
Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, yang sependapat bahwa
setiap anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu, setiap anak
juga harus dididik secara demokratis dan ada keseimbangan antara
pendidikan di sekolah dengan di rumah.
3. Rapat ketiga (Minggu, 28 Oktober 1928)
Rapat yang ketiga diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis
Keramat yang kini diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Pada sesi
ini Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain
gerakan kepanduan.Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan
kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan
kepanduan sejak dini akan mendidik anak-anak agar lebih disiplin dan
mandiri keduanya adalah hal-hal yang dibutuhkan dalam hal perjuangan.
Pada rapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal
sebagai Sumpah Pemuda.Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu
diucapkan sebagai Sumpah Setia. Sebelum kongres ditutup, WR Supratman
menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapat sambutan
meriah.

Satu hal yang menarik dari lagu ini, tidak banyak yang mengetahui bahwa lagu
tersebut selama ini dinyanyikan hanya satu bait. WR Supratman menciptakan lagu
tersebut dalam tiga bait (stanza). Dari ketiganya, stanza pertama jauh lebih populer
dan dihafal masyarakat Indonesia daripada kedua dan ketiga. Indonesia Raya
kemudian diresmikan menjadi lagu kebangsaan yang menjadi identitas bangsa
Indonesia. Sumpah Pemuda adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal
28 Oktober 1928, pada saat Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, Indonesia. Acara
ini diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah
organisasi mahasiswa Indonesia, dan dihadiri oleh berbagai organisasi kepemudaan
seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia,
Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda
Kaum Betawi.Tujuan utama kongres tersebut adalah untuk memperkuat persatuan
dan nasionalisme generasi muda Indonesia serta mendeklarasikan komitmen
terhadap satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.Kongres tersebut
menghasilkan rumusan Sumpah Pemuda yang terdiri dari tiga bagian:
Kami putra dan putri Indonesia mengakui tanah air yang satu, Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia berjanji membela bangsa dan ibu pertiwi Indonesia.
Sumpah Pemuda mempunyai arti penting bagi pergerakan nasional Indonesia.
Mempersatukan generasi muda dan masyarakat Indonesia untuk mempertahankan
tanah air dan menegakkan persatuan bangsa. Sumpah Pemuda diperingati setiap
tanggal 28 Oktober sebagai hari nasional di Indonesia Sumpah Pemuda: Semangat
Persatuan Indonesia Sumpah Pemuda adalah momen bersejarah yang memiliki
peran penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan. Diproklamirkan
pada tanggal 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting yang
menggalang semangat persatuan di antara beragam suku, budaya, dan bahasa yang
ada di Indonesia pada masa itu. Artikel ini akan membahas latar belakang, isi, dan
dampak Sumpah Pemuda.

• Latar Belakang Sumpah Pemuda


Pada awal abad ke-20, Indonesia masih dijajah oleh Belanda selama lebih dari 300
tahun. Masyarakat Indonesia hidup dalam beragam kerajaan dan wilayah yang
terpisah-pisah. Bahasa, budaya, dan tradisi berbeda-beda. Namun, semakin banyak
kaum muda yang mulai menyadari pentingnya persatuan untuk mencapai
kemerdekaan.
• Dampak Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda menjadi semangat pergerakan nasional Indonesia. Ini memicu
gerakan-gerakan politik, budaya, dan pendidikan yang lebih luas untuk mencapai
kemerdekaan. Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan yang menghubungkan
seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, Sumpah Pemuda juga menginspirasi
perjuangan generasi berikutnya, yang akhirnya berhasil meraih kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Anda mungkin juga menyukai