Anda di halaman 1dari 3

A.

PENDAHULUAN

Sumpah Pemuda adalah salah satu momen bersejarah yang sangat penting
bagi Indonesia, terutama untuk kalangan pemuda. Sumpah Pemuda adalah bukti
bahwa golongan muda juga ikut andil dalam kesejahteraan negara dan rakyat
Indonesia.
Kongres Pemuda II itu dilaksanakan pada 27 - 28 Oktober 1928 di Jakarta.
Saat itu, Kongres Pemuda II diikuti oleh pemuda yang berasal dari berbagai latar
belakang suku dan budaya Indonesia. Meski begitu, para pemuda sama-sama
menyadari pentingnya persatuan bangsa untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan bangsa Indonesia sudah dimulai sejak lama. Namun, sejak
dimulainya pembentukan organisasi pemuda di awal abad ke-20, umumnya
organisasi itu bersifat kedaerahan dan berjalan sendiri-sendiri. Nah, setelah lahirnya
Sumpah Pemuda menjadi titik awal bangkitnya kesadaran nasional untuk bersama-
sama meraih kemerdekaan. Tentu saja, peristiwa Sumpah Pemuda tidak akan terjadi
tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan pada pemuda Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda


- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
B. MANFAAT PERSATUAN DAN KESATUAN PADA PERISTIWA SUMPAH
PEMUDA

Dari peristiwa Sumpah Pemuda, banyak sekali hal yang bisa kita pelajari, salah
satunya adalah manfaat persatuan dan kesatuan. Sumpah Pemuda menjadi bukti
bahwa perbedaan yang dimiliki bisa disatukan dan diwujudkan sebagai semboyan
bangsa Indonesia, yakni "Bhinneka Tunggal Ika". Tanpa adanya persatuan, pemuda
dan pemudi Indonesia kala itu tak akan bisa menyatukan hati, pikiran, dan pendapat
untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda. Manfaat lain dari makna Sumpah Pemuda
adalah munculnya rasa bangga. Hal ini tercantum secara langsung di isi Sumpah
Pemuda. Sebagai bangsa Indonesia kita patut berbangga, karena negara kita memiliki
latar belakang masyarakat yang sangat beragam. Kita memiliki keberagaman suku,
agama, ras, golongan, budaya, dan bahasa. Walau kondisinya beragam, kita tetap
patut merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Selain itu, manfaat Sumpah Pemuda juga membangkitkan semangat dalam
memupuk rasa nasionalisme, dan cinta tanah air pada diri tiap warga Indonesia.
Bila disimpulkan, ada 6 manfaat yang bisa diambil dari makna Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928, yakni:
1. Tumbuhnya nilai persatuan dan kesatuan dalam diri.
2. Munculnya rasa bangga karena menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
3. Membangkitkan semangat, rasa nasionalisme, dan cinta tanah air.
4. Sebagai titik awal perjuangan pemuda dalam menyatukan bangsa Indonesia.
5. Menekankan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
6. Memberi pesan untuk selalu menjaga keutuhan bangsa.
Sumpah Pemuda membantu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI. Itulah manfaat
persatuan dan kesatuan yang kita dapatkan dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
Sejarah Sumpah Pemuda yang Timbul Akibat Rasa Persatuan dan Kesatuan
Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-
Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda.
Persatuan para pelajar ini terdiri dari organisasi Jong Java, Jong Sumatranen
Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes,
Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.
Kongres ini dilaksanakan di tiga gedung serta tiga rapat yang berbeda untuk
menghasilkan Sumpah Pemuda:
1. Rapat Pertama (Sabtu, 27 Oktober 1928)
Rapat pertama ini diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
(KJB), Lapangan Banteng. Acara kemudian dilanjutkan dengan uraian Mohammad
Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda yang meliputi: sejarah,
bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
2. Rapat kedua (Minggu, 28 Oktober 1928)
Rapat kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan bahasan
utama seputer pendidikan. Kedua pembicaranya adalah Poernomowoelan dan
Sarmidi Mangoensarkoro, yang sependapat bahwa setiap anak harus mendapat
pendidikan kebangsaan dan dididik secara demokratis dan seimbang.
3. Rapat ketiga (Minggu, 28 Oktober 1928)
Rapat yang ketiga diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat
yang kini diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda.
Pada rapat ketiga ini Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi
selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan
tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan ini yang
nantinya menjadi gerakan Pramuka atau Praja Muda Karana.
Pada rapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal
sebagai Sumpah Pemuda. Rumusan hasil kongres inilah yang menjadi isi Sumpah
Pemuda yang dikenal hingga sekarang.
Lagu Kebangsaan Pertama Kali Dikumandangkan. Sebelum kongres Sumpah
Pemuda ditutup, WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya
yang mendapat sambutan meriah. Lagu yang dikumandangkan WR Supratman terdiri
dari tiga bait, namun bait pertamalah yang paling populer. Indonesia Raya kemudian
diresmikan menjadi lagu kebangsaan yang menjadi identitas kebanggaan bangsa
Indonesia.
Jadi, dalam kongres Sumpah Pemuda itulah adalah momen para pemuda bahu
membahu mengikrarkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai