Pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
sendiri di antaranya nilai kegotongroyongan, patriotisme, musyawarah, cinta tanah air,
kekeluargaan, persatuan, kekeluargaan, cinta damai, dan tanggung jawab.
Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar
-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda.
Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong
Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Kongres
ini dilaksanakan di tiga gedung serta tiga rapat yang berbeda untuk menghasilkan Sumpah
Pemuda:
Rapat pertama ini diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan
Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dalam sanubari para pemuda.
Acara kemudian dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang akan memperkuat persatuan
Indonesia diantaranya sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
2. Rapat kedua (Minggu, 28 Oktober 1928)
Rapat kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan bahasan utama seputer
pendidikan. Kedua pembicaranya adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, yang
sependapat bahwa setiap anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu, setiap anak
juga harus dididik secara demokratis dan ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah
dengan di rumah.
Rapat yang ketiga diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat yang kini
diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Pada sesi ini Soenario menjelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia. Sebelum kongres
ditutup, WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapat sambutan
meriah.
Satu hal yang menarik dari lagu ini, tidak banyak yang mengetahui bahwa lagu tersebut selama
ini dinyanyikan hanya satu bait. WR Supratman menciptakan lagu tersebut dalam tiga bait
(stanza). Dari ketiganya, stanza pertama jauh lebih populer dan dihafal masyarakat Indonesia
daripada kedua dan ketiga. Indonesia Raya kemudian diresmikan menjadi lagu kebangsaan
yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Kongres pemuda 2 diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden oleh sebuah
panitia dengan susunan sebagai berikut:
Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Berikut ini adalah isi dari Kongres Sumpah Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 :
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda memiliki cerita sejarah dan tujuan yang sakral bagi bangsa Indonesia. Sumpah
Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia dalam
menegakkan kemerdekaan dari jajahan negara asing.
Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda memiliki rasa nasionalisme yang tinggi berkat semangat
perjuangan yang terkandung di dalamnya. Berikut makna sumpah pemuda:
1. Menyatukan Perjuangan Bangsa Indonesia
Lahirnya Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan anak muda. Kala itu, pemuda dan
pemudi rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran moral bahkan harta benda demi menyatukan
bangsa Indonesia.
Tanpa Sumpah Pemuda dan perjuangan mereka Indonesia bisa saja tak mencapai kesatuan
dan tak berhasil melawan penjajah.
Karenanya amalkan Semangat juang dan lanjutkan energi positif mereka pada generasi kini dan
seterusnya dalam mengambil langkah Apapun demi kemajuan dan kebersatuan bangsa
Indonesia.
Kebanggaan akan bahasa Indonesia perlu ditekankan. Terlebih saat ini bahasa Indonesia mulai
tergeser karena modifikasi bahasa. Padahal, tanpa pemahaman berbahasa yang baik,
mengungkapkan isi dan ide akan sulit. Hal ini juga berpengaruh pada intelegensi dan rasa
nasionalisme.
Menjaga keutuhan bangsa merupakan hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. Di era
sekarang, makna Sumpah Pemuda harus ditanamkan melalui pelajaran Sejarah di sekolah. Hal
ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda.
Perkembangan teknologi saat ini cukup berpengaruh pada cara berpikir generasi muda.
Teknologi seharusnya digunakan secara bijak agar generasi muda dapat lebih peduli dan paham
akan kondisi negaranya.
Temukan pula berbagai peristiwa besar yang selalu dikenang oleh manusia baik di Indonesia
dan juga dunia melalui buku Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia di bawah ini.
Pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
sendiri di antaranya nilai kegotongroyongan, patriotisme, musyawarah, cinta tanah air,
kekeluargaan, persatuan, kekeluargaan, cinta damai, dan tanggung jawab.
Daftar Isi
1. Muhammad Yamin
2. S. Mangoensarkoro
3. Theodora Athia Salim (Dolly Salim)
4. Amir Syarifuddin
5. W.R. Supratman
7. J. Leimena
8. Soegondo Dojojopoepito
9. Djoko Marsaid
Materi Terkait
Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar
-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda.
Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong
Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Kongres
ini dilaksanakan di tiga gedung serta tiga rapat yang berbeda untuk menghasilkan Sumpah
Pemuda:
Rapat pertama ini diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan
Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dalam sanubari para pemuda.
Acara kemudian dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang akan memperkuat persatuan
Indonesia diantaranya sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat yang ketiga diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat yang kini
diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Pada sesi ini Soenario menjelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia. Sebelum kongres
ditutup, WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapat sambutan
meriah.
Satu hal yang menarik dari lagu ini, tidak banyak yang mengetahui bahwa lagu tersebut selama
ini dinyanyikan hanya satu bait. WR Supratman menciptakan lagu tersebut dalam tiga bait
(stanza). Dari ketiganya, stanza pertama jauh lebih populer dan dihafal masyarakat Indonesia
daripada kedua dan ketiga. Indonesia Raya kemudian diresmikan menjadi lagu kebangsaan
yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
B. Stuktur Panitia Kongres Sumpah Pemuda 2 (27 – 28 Oktober 1928)
Kongres pemuda 2 diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden oleh sebuah
panitia dengan susunan sebagai berikut:
Isi Sumpah Pemuda hasil dari Kongres Pemuda 2 tanggal 28 Oktober 1928.
Berikut ini adalah isi dari Kongres Sumpah Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 :
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Bagi Grameds yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai sejarah Indonesia, buku
Sejarah Indonesia Modern dapat menjadi pilihan yang tepat karena membahas perkembangan
Indonesia mulai dari tahun 1200 hingga 2008 yang ditandai dengan tragedi Monas.
Baca juga : Fungsi Bendera Indonesia
Sumpah Pemuda memiliki cerita sejarah dan tujuan yang sakral bagi bangsa Indonesia. Sumpah
Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia dalam
menegakkan kemerdekaan dari jajahan negara asing.
Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda memiliki rasa nasionalisme yang tinggi berkat semangat
perjuangan yang terkandung di dalamnya. Berikut makna sumpah pemuda:
Lahirnya Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan anak muda. Kala itu, pemuda dan
pemudi rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran moral bahkan harta benda demi menyatukan
bangsa Indonesia.
Tanpa Sumpah Pemuda dan perjuangan mereka Indonesia bisa saja tak mencapai kesatuan
dan tak berhasil melawan penjajah.
Karenanya amalkan Semangat juang dan lanjutkan energi positif mereka pada generasi kini dan
seterusnya dalam mengambil langkah Apapun demi kemajuan dan kebersatuan bangsa
Indonesia.
Kebanggaan akan bahasa Indonesia perlu ditekankan. Terlebih saat ini bahasa Indonesia mulai
tergeser karena modifikasi bahasa. Padahal, tanpa pemahaman berbahasa yang baik,
mengungkapkan isi dan ide akan sulit. Hal ini juga berpengaruh pada intelegensi dan rasa
nasionalisme.
Menjaga keutuhan bangsa merupakan hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. Di era
sekarang, makna Sumpah Pemuda harus ditanamkan melalui pelajaran Sejarah di sekolah. Hal
ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda.
Perkembangan teknologi saat ini cukup berpengaruh pada cara berpikir generasi muda.
Teknologi seharusnya digunakan secara bijak agar generasi muda dapat lebih peduli dan paham
akan kondisi negaranya.
Temukan pula berbagai peristiwa besar yang selalu dikenang oleh manusia baik di Indonesia
dan juga dunia melalui buku Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia di bawah ini.
Sekaligus mempelajari soal sejarah sumpah pemuda, tahukah kamu siapa saja orang-orang
atau tokoh penting yang turut andil di balik peristiwa kongres pemuda serta pembentukan ikrar
sumpah pemuda. Berikut adalah tokoh penting sumpah pemuda:
1. Muhammad Yamin
M Yamin lahir pada tahun 1903 di Minangkabau yang terkenal sebagai penyair puisi gaya
modern di Indonesia. Ia tergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond dan menyusun
ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II.
Dalam ikrar tersebut, ia menetapkan Bahasa Indonesia, yang berasal dari Bahasa Melayu,
sebagai bahasa nasional Indonesia. Melalui organisasi Indonesia Muda, Yamin mendesak
supaya Bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat persatuan. Kemudian setelah kemerdekaan,
Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi serta bahasa utama dalam kesusastraan Indonesia.
2. S. Mangoensarkoro
Theodora Athia Salim atau biasa disebut dengan Dolly Salim juga merupakan salah satu tokoh
penting Sumpah Pemuda. Putri dari Agus Salim inilah yang melantunkan lagu Indonesia Raya
melalui biolanya meskipun ia bukanlah anggota Kongres.
Selain itu, Dolly Salim juga berinisiatif untuk melantunkan lirik lagu Indonesia Raya meskipun
Kongres Pemuda dijaga oleh polisi Belanda dan melarang kata ‘merdeka’. Lirik ‘merdeka’ dalam
lagu tersebut kemudian diganti dengan ‘mulia’ oleh Dolly Salim agar tidak memicu pembubaran
dan penangkapan tokoh lainnya.
4. Amir Syarifuddin
Amir Syarifuddin Harahap merupakan wakil ketua dari Jong Batak Bond. Amir merupakan salah
satu aktivis yang sangat anti Jepang, Ia berkontribusi dalam ide-ide brilian saat terjadinya
perumusan sumpah pemuda.
5. W.R. Supratman
W.R Supratman tidak hanya dikenal sebagai seorang wartawan, pengarang, dan pencipta lagu
Indonesia Raya, W. R. Supratman juga menjadi tokoh penting dalam peristiwa sumpah pemuda.
Pada penutupan kongres pemuda II, W. R. Supratman menunjukkan sebuah lagu instrumental
tanpa teks dengan alat musik biola yang menjadi lagu kemerdekaan Indonesia yaitu Indonesia
Raya.
6. Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo
Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo berperan sebagai seorang penasehat panitia dalam
merumuskan sumpah pemuda dan pembicaranya. Sunario juga merupakan salah satu tokoh
yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925
dan Kongres Pemuda II.
Ketika Manifesto Politik itu dicetuskan, ia menjadi Pengurus Perhimpunan Indonesia bersama
Hatta di mana Soenario menjadi Sekretaris II sementara Hatta menjadi bendahara I. Akhir
Desember 1925, ia meraih gelar Meester in de Rechten kemudian pulang ke Indonesia.
Aktif sebagai pengacara, ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi
Hindia Belanda. Ia menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan
Sumpah Pemuda. Dalam kongres tersebut, Sunario menjadi pembicara dengan makalah
“Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia”.
7. J. Leimena
J. Leimena merupakan anggota panitia kongres pemuda II yang lahir pada tahun 1905 di Ambon
Maluku dan merupakan mahasiswa aktivis dan ketua dari organisasi pemuda Jong Ambon dan
sebagai panitia Kongres Pemuda Pertama dan Kedua.
8. Soegondo Dojojopoepito
Soegondo Djojopoespito Pahlawan nasional kelahiran Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari
1905 tersebut dipilih langsung oleh Mohammad Hatta sebagai ketua Persatuan Pemuda
Indonesia di Belanda. Tokoh yang satu ini merupakan salah satu pemuda yang aktif dalam
organisasi kepemudaan yaitu PPI.
Bersama dengan Mohammad Yamin dan para pemuda lainnya, Soegondo Djojopoespito
berhasil menciptakan ikrar Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia yang sekarang
kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.
9. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid merupakan tokoh penting Sumpah Pemuda yang menjabat menjadi wakil ketua.
Tokoh yang satu ini merupakan ketua dari Jong Java sebelum akhirnya menjabat sebagai wakil
ketua mendampingi Soegondo Djojopoespito.
Tidak banyak yang diketahui dari Djoko Marsaid, namun perannya sebagai wakil ketua tetap
menyumbang kontribusi besar bagi kelahiran Sumpah Pemuda dan tidak boleh kamu lupakan.
Demikian beberapa penjelasan mengenai Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada pemuda dan
pemudi Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa saat ini, tentunya kita juga harus tetap
menjunjung tinggi rasa nasionalisme serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi.