Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SUMPAH PEMUDA DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA


KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar yakni Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan skripsi penelitian ini.Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
banyak terdapat kekurangan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis
tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.Kritik dan saran
dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.

Wanasalam. Februari 2022

ii
DAFTAR ISI

COVER ...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................2
D. Manfaat ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
Tonggak Sejarah Perjuangan Nasional...........................................................3
Pengagas Kongres Sumpah Pemuda Pertama ................................................4
Makna Sumpah Pemuda..............................................................................
Nilai-Nilai Sumpah Pemuda dan Persatuan ..................................................

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan ........................................................................................
B.Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demi Indonesia
dengan cara berprestasi mengharumkan nama Indonesia. Terlepas dari itu semua,pada jaman
sebelum kemerdekaan pemuda mengahargai negeri ini dengan cara rela mati demi
kemerdekaan indonesia yang saat itu tengah dijajah oleh kaum nonpribumi. Kegigihan
pemuda kala itu dapat menghasilkan sebuah kemerdekaan bagi Indonesia dengan cara
membuat organisasi pemuda sehingga menghasilkan “sumpah pemuda”. Sumpah pemuda
adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan bukti otentik bahwa pada tangga 28
oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat
Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.
Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama
ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi
ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk
membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad
inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai
kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

1.2 .Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka rumusan
permasalahan yang didapatkan pada makalah ini adalah :
1.Bagaimana sejarah peristiwa 28 Oktober 1928 itu bisa terjadi ?
2.Apa arti sumpah pemuda ?
3.apa saja manfaat sumpah pemuda

iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. sumpah pemuda


Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan
secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan
sumber daya manusia Pembangunan baik saat ini maupun nanti yang akan menggantikan
generasi sebelumnya. Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan
bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda
menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari
Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928

hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang
hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II
dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres
tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak,
Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta
pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay
Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia.
Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga
kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo
Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari
para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

v
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah
pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoela dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat
bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara
pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

vi
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 .Arti dan makna sumpah pemuda dalam perjuangan

Ketika beraneka-ragam kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai nampak


membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari Sumpah Pemuda
dengan jiwa aslinya adalah amat penting. Suara-suara negatif sebagai akibat interpretasi yang
salah tentang otonomi daerah sudah mengkhianati jiwa Sumpah Pemuda. Demikian juga
pernyataan dan kegiatan-kegiatan sebagian dari golongan Islam reaksioner, seperti yang
dipertontonkan oleh organisasi/gerakan semacam Front Pembela Islam, Ahlussunah
Waljemaah, Majelis Mujahidin Indonesia, KISDI dan lain-lain sebagainya.

Perlulah kiranya selalu kita ingat bersama-sama bahwa Sumpah Pemuda, yang dilahirkan
sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di
Jakarta adalah manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang
terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan
melawan kolonialisme Belanda. Mereka ini adalah wakil-wakil angkatan muda yang
tergabung dalam Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong
Celebes, Jong Ambon, Minahasa Bond, Madura Bond, Pemuda Betawi dan lain-lain. Atas
prakarsa Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) inilah kongres pemuda itu telah
melahirkan Sumpah yang berbunyi : “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-
darah yang satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa
yang satu: bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang
satu : bahasa Indonesia “.

Dalam sejarah bangsa Indonesia, sudah terjadi banyak perlawanan terhadap kolonialisme
Belanda, yang dilakukan oleh berbagai suku di berbagai daerah, baik di Sumatera, Jawa,
Sulawesi, Maluku dan pulau-pulau lainnya. Namun, karena perjuangan itu sebagian besar
bersifat lokal dan kesukuan, maka telah mengalami kegagalan. Pembrontakan PKI di Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dalam tahun 1926 merupakan gerakan yang menimbulkan
pengaruh politik yang lintas-suku dan lintas-agama yang penting (karena juga terjadi di
Sumatera Barat). Sumpah Pemuda lahir dalam tahun 1928, ketika puluhan ribu orang telah
ditahan dan dipenjarakan oleh pemerintah Belanda sebagai akibat pembrontakan PKI dalam
tahun 1926. Berbagai angkatan muda dari macam-macam suku dan agama telah menyatukan

vii
diri dalam perlawanan terhadap kolonialisme Belanda lewat Sumpah Pemuda, ketika ribuan
orang digiring dalam kamp pembuangan di Digul. Adalah penting untuk sama-sama kita
perhatikan bahwa tokoh-tokoh nasional seperti Moh. Yamin (Jong Sumatranen Bond), Amir
Syarifuddin (Jong Batak), Senduk (Jong Celebes), J. Leimena (Jong Ambon), adalah peserta-
peserta aktif dalam melahirkan Sumpah Pemuda. Dan perlulah juga kita catat, bahwa Sumpah
Pemuda dicetuskan oleh kalangan muda, ketika Bung Karno aktif melakukan beraneka
kegiatan lewat PNI (yang dua tahun kemudian ditangkap Belanda dan diajukan di depan
pengadilan Bandung, di mana ia mengucapkan pidato pembelaannya yang terkenal
“Indonesia Menggugat”).

Jadi, jelaslah bahwa Sumpah Pemuda adalah semacam kontrak-politik berbagai suku bangsa
Indonesia, yang diwujudkan secara kongkrit oleh wakil-wakil angkatan muda mereka.
Sumpah Pemuda adalah fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama
bagi pembentukan negara Republik Indonesia.

3.2       Tujuan dan Manfaat  Sumpah Pemuda

“Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Kami
putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”, isi dari sumpah pemuda yang
dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 di di Gedung Oost Java Bioscoop bertujuan untuk
menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sebelumnya masih bersifat
sangat kedaerahan. Selain itu sumpah setia ini bertujuan untuk mempersatukan pemuda-
pemuda di seluruh tanah air.

Adapun manfaat yang dapat kita petik dari Sumpah Pemuda antara lain sebagai berikut:

1. Semangat kekeluargaan, persatuan, dan persaudaraan antar sesama.


2. Terwujudnya kerukunan antar masyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga tidak
mudah dipecah belah (di adu domba)
3. Menumbuhkan kesadaran  bahwa ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
terhadap disintegrasi bangsa yang merupakan tanggung jawab seluruh rakyat
Indonesia.

viii
  BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Sumpah Pemuda sangat besar pengaruhnya bagi bangsa Indonesia. Rasa persatuan dan
kesatuan semakin tebal yang semakin meluas tidak hanya dikalangan pemuda saja tetapi juga
dikalangan masyarakat luas. Sifat kedaerahan yang sebelumnya sangat kuat menjadi berganti
dengan sifat Nasionalisme yang mengakar pada semangat persatuan untuk terwujudnya
bangssa Indonesia yang merdeka dari belenggu penjajahan. Sumpah Pemuda juga
mempunyai nilai-nilai strategis yang mendukung ke arah kesatuan dan persatuan bangsa
seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kalau sekarang nilai-nilai itu sepertinya
terabaikan dalam berbangsa, itu adalah kesalahan transformasi nilai. Maka, yang kita
butuhkan di masa depan adalah sejarah sebagai pembelajaran moral untuk kepentingan
kebangsaan. Masa lalu sebagai pengalaman adalah guru dan darinya kita dapat berefleksi dan
memperoleh banyak nilai yang terkandung di dalamnya.

ix

Anda mungkin juga menyukai