Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN


Pengantar Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok :

 MU’MINAH
 MITA
 NADILAH
 SITI KHODIJAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul ”PENGERTIAN DAN UNSUR –
UNSUR PENDIDIKAN”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi para pembaca untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya
2. Pendidikan sebagai Pembentukan Pribadi
3. Pendidikan sebagai Penyiapan Warga Negara
4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
5. Definisi menurut GBHN
B. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan
2. Proses Pendidikan
C. UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
1. Peserta Didik
2. Pendidik
3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidikan
4 Materi / Isi Pendidikan
5 Konteks yang Mempengaruhi
D. SISTEM-SISTEM PENDIDIKAN
1 Proses da Tujuan Sistem Pendidikan
2 Keterkaita antara pengajaran dan pendidikan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh
jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar
tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsepdasar
yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Bab II ini akan mengkaji pengertian
pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan. Ketika semua unsur pendidikan
mengetahui perannya masing- masing, maka ini akan mempermudah dalam menggapai
tujuan dari pendidikan tersebut. Namun, sekedar mengetahui bukanlah hal yang dianggap
cukup. Kesadaran akan pengaplikasian yang penuh keikhlasan adalah sesuatu yang lebih
penting karena dalam mendidik dibutuhkan seorang pendidik yang tangguh dan penuh
kesabaran dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya. Semua unsur- unsur dalam
pendidikan haruslah saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Ini dikarenakan banyak
hal yang dapat mengakibatkan suatu proses pembelajaran. Pada saat ini banyak sekali
seorang pendidik yang tidak patuh pada peraturan yang berakibat melemahnya suatu misi
untuk mencapai visi secara maksinal.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari pendidikan itu ?
2. Apa sajakah unsur- unsur yang membangun suatu sistem pendidikan ?
3. Apakah tujuan dari pendidikan itu ?
4. Apa yang dimaksud dengan sisitem pendidikaan itu ?

B. Tujuan Pembahasan
Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat memahami dan
mengerti berbagai hal yang membangun dan menyusun suatu sistem pendidikan. Dapat
menjelaskan unsur- unsur pendidikan. Mengetahui tujuan dari pendidikan itu sendiri sehingga
mampu menerapkan dan mengidentifikasikan pada kehidupan di sekelilingnya masing-
masing.
Setiap mahasiswa kususnya yang bergerak di program akademik pendidikan lebih memahami
berbagai kemungkinan dan segala hal yang dapat terjadi sehingga suatu tujuan dasar dari
pendidikan dapat dengan mudah di capai.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Agar Kita Dapat Mengetahui dan Mengerti
Pendidikan . Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut :
1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa :
“Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal
dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.”
2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada
tahun 384 SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal
untuk pengajaran”.
3. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H,
pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah
yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera
kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai
peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”
4. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah
pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-
kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”.
5. James Mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu harus
menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha
mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.”
6. John Dewey (filosof Chicago, 1859 M – 1952 M) mengatakan bahwa : ” Pendidikan
adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan
mencontoh peninggalan – peninggalan budaya lama masyarakat manusia.”
7. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya : “Pendidikan adalah
memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita
membutuhkannya di waktu dewasa.”
8. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan
pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan adalah bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”
9. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959)
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti
daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran
(intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
10. Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah
pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti
syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi
pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil
dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
Dibawah ini di kemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan
fungsinya.

1. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya


Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang
lain. Seperti bayi yang baru lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di
dalam lingkungan masyarakat dimana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan –
kebiasaan tertentu, larangan – larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang
dikehendaki oleh masyarakat. Hal – hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara
menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya.

2. Pendidikan sebagai pembentukan Pribadi


Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada
terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena proses pendidikan berlangsung
melalui tahap – tahap berkesinambungan ( prosedural ) dan sistemik karena berlangsung
dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi ( lingkungan rumah,
sekolah dan Masyarakat ). Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran, yaitu
pembentukan pribadi yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka
yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri ( zelf
vorming ). Kedua duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan.
A.3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara Pendidikan diartikan sebagai suatu
kegiatan terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
Warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga
negara,hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2.
4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja Pendidikan diartikan sebagai kegiatan
membimbing peserta didik sehingga memilki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar
berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja.

5. Definisi Pendidikan menurut GBHN 1988


GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: Pendidikan
nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta
UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat
bangsa,mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa keoada
Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat disekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhab pembangunan nasianal dan
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa

B. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN


1. Tujuan Pendidikan
a. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia Pancasila.
b. Tujuan institusianal, yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan
tertentu untuk mencapainya.
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.
d. Tujuan instruksional, yaitu tujuan pokok bahasan dan subpokok bahasan. Tujuan
pokok bahasan disebut tujuan instruksional umum dan tujuan subpokok bahasan
disebut tujuan instruksi khusus.
2. Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh
pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan
menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolah. Kedua segi
ini saling bergantung satu sama lain. Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang
lingkup makro, meso, dan mikro. Tujuan utama pengelolaan tersebut yaitu terjadinya
proses belajar dan pengalaman yang optimal.

C. UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN

1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik adalah subjek arau
pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.Peserta didik memiliki ciri – ciri
yang perlu dipahami pendidik :
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas
b. Individu yang sedang berkembang
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan perlakuan manusiawi
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri

2. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan
sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan ( kekuasaan batin mendidik )
dan menghindari penggunaan kekuasaan lahir ( kekuasaan yang semata – mata didasarkan
kepada unsur wewenang jabatan ). Kewibawaan dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa.
Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan jasmani.
Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani
yang optimal. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita – cita hidup
dan pandangan hidup yang tetap.

3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik


Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.

4. Materi / Isi Pendidikan


Dalam sistem pendidikan persekolahan,meteri telah diramu dalam kurikulum yang
disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun
muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan
persatuan bangsa. Muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan
budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.

5. Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan


a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1) Yang bersifat Preventif, yaitu mencegah terjadinya hal – hal yang tidak dikehendaki
misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman.
2) Yang bersifat Kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan,
pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.
b. Lingkungan Pendidikan
Biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

D. SISTEM – SISTEM PENDIDIKAN


Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen –
komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing – masing,
tetapi secara fungsi komponen – komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan.
1. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan
Sistem Pendidikan memproses masukan mentah dengan menggunakan instrumental sehingga
menjadi keluaran,yaitu tamatan.Wujud keluaran inilah yang akan menjadi tujuan dari sistem
pendidikan.Tujuan ini memberikan arah pada kegiatan sistem, yang memproses masukan
mentah.
2. Keterkaitan antara Pengajaran dan Pendidikan
Istilah pengajaran dan pendidikan itu berbeda, tetapi sulit untuk dipisahkan. Berikut adalah
perbedaan antara pengajaran dengan pendidikan :
Pengajaran ( instruction )
 Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang / program
tertentu seperti pertanian, kesenian, dan lain – lain.
 Memakan waktu relatif pendek
 Metode lebih bersifat rasional, teknis praktis
Pendidikan ( education )
 lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai – nilai)
 Memakan waktu relatif panjang
 Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar yang bersifat atu bertujuan mengarahkan
membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang
diketahui baik secara umum maupun pribadi. dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana
yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan
suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan
hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.
Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu Hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang
akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita
butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja,Umar.,S.L.La Sulo.(2010).pengantar pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai