PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidik dan peserta didik itu sendiri. Berhasil atau gagalnya pendidikan
objek pendidikan, berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik,
motivasi belajar peserta didik, kepribadian anak didik dan tentu saja
pengetahuan awal yang dikuasai oleh peserta didik. Agar hasil yang
B. Rumusan Masalah
7. Apa Syarat – syarat dan Sifat – sifat Yang Harus dimiliki oleh Seorang
Pendidik?
C. Rumusan Masalah
1
3. Untuk Mengetahui tujuan dari Hakikat Pendidikan
7. Untuk Mengetahui Syarat – syarat dan Sifat – sifat Yang Harus dimiliki
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hakikat Pendidikan
Dari sudut pandang pendidikan dilihat sebagai suatu proses yang interen
Dalam pendekatan ini keberadaan peserta didik dan pendidik terlepas dari
1
Universitas Negeri Yogyakarta, “Hakikat Pendidikan” ,
https://eprints.uny.ac.id/9002/2/bab%202%20-10604227179.pdf , diakses pada 14 Oktober 2019,
pukul 16:36 WIB.
3
Dari uraian dan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hakikat pendidikan
adalah pendidikan untuk manusia dan dapat diperoleh selama manusia lahir
hingga dewasa.
Masa relevansi juga sejak di pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dan
kebutuhan diri pada masanya. artinya manusia harus bisa dan mampu serta
geografis.2
2
Staff Universitas Negeri Yogyakarta, “Hakikat, tujuan dan Proses Pendidikan”,
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dra.%20Yuli%20Sectio%20Rini,%20M.Hum./
PENDIDIKAN%20HAKEKAT,%20TUJUAN,%20DAN%20PROSES%20Makalah.pdf diakses
4
4. Cita-cita manusia itu harus sesuai dengan tanggung jawab dan
atau lingkungan.
Hal seperti diatas adalah juga seperti yang dijelaskan Ki Hajar Dewantara
bahwa nilai yang diraih adalah manusia yang utuh, lahir dan batinnya, yaitu
manusia yang cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur.3
B. Hakikat Pendidikan Menurut Islam
2. Tarbiyah : Pengajaran
tersebut sebenarnya memberi kesan bahwa antara satu dan yang lainnya
5
pembinaan dan pengarahan bagi pembentukan kepribadian dan sikap mental.
dan estetika dalam kehidupan yang lebih mengacu pada peningkatan martabat
manusia.4
yang “ smart and good”. Konsepsi tujuan tersebut mengandung arti bahwa
6
Membantu menyadarkan anak tentang profesi yang ada padanya, membantu
pembelajaran.
generasi berikutnya.
2. Pendidikan adalah proses dimana individu diajar bersikap setia dan taat
dan minatnya.
pengalaman selanjutnya.
7
5. Pendidikan adalah proses dimana seseorang diberi kesempatan
Hakikat Guru Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya
ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak
didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses
belajar.
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
6
Pasal 1 Undang-undang RI Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
7
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-undang RI. Nomor: 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional beserta Penjelasannya, (Bandung: Fokusmedia), 2003, h. 7.
8
Ramayulis, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Padang: Kalam Mulia, 1990), h.
19.
8
Beberapa kata di atas secara keseluruhan terhimpun dalam kata pendidik,
dengan bidang tugas atau pekerjaan. Jika dikaitkan dengan pekerjaan maka
bahwa pada akhirnya pendidik merupakan profesi atau keahlian tertentu yang
pendidikan ada proses belajar mengajar dengan kata lain adalah pengajaran.
yang bersifat edukatif dan ilmiah. Oleh karena itu peran pendidik tidak hanya
sebagai pengajar tetapi sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagai wali yang
membantu anak didik mengatasi kesulitan dalam studinya dan pemecahan bagi
9
inovator dan kooperatif.9
hal yang akan diwariskan itu sudah tentu harus sesuai ukuran yang telah
ekonomi, dan politik. Karena itu pendidik harus mampu memenuhi ukuran
kemampuan tersebut.
Pendidik sebagai agen moral dan politik. Pendidik bertindak sebagai agen
moral, karena masyarakat yang telah pandai membaca dan pengetahuan, akan
aturan masyarakat.
para pendidik perlu bekerja sama antara sesama pendidik dan dengan pekerja-
9
Syaiful Akhyar, Dasar-Dasar Kependidikan, (Bandung: Cita Pustaka Media, 2006), h.
18.
10
pekerja sosial, lembaga lembaga kemasyarakatan, dan dengan persatuan orang
tua murid.
”guru‟) lebih spesifik sifatnya. Peranan itu meliputi lima hal yaitu; (a)
Pendidik sebagai model, (b) Pendidik sebagai perencana, (c) Pendidik sebagai
peramal (d) pendidik sebagai Pemimpin (e) Pendidik sebagai penunjuk jalan
1. Korektor; Yaitu pendidik bisa membedakan mana nilai yang baik dan
mana nilai yang buruk, koreksi yang dilakukan bersifat menyeluruh dari
permasalahan lainya.
belajar
dan pengajaran
11
8. Pembimbing; membimbing anak didik manusia dewasa susila yang cakap
11. Mediator; pendidik menjadi media yag berfungsi sebagai alat komunikasi
13. Evaluator; pendidik dituntut menjadi evaluator yag baik dan jujur.10
F. Tujuan Pendidik
anak atau pendidikan anak adalah orang tuanya, karena adanya pertalian darah
depan anaknya. Orang tua disebut juga sebagai pendidik kodrat. Namun
10
Hamdani Ihsan Dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka
Media, 1998), h. 92.
11
Ibid, h.93
12
mereka menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada orang lain yang
G. Syarat – syarat dan Sifat – sifat Yang Harus dimiliki oleh Seorang
Pendidik
Syarat-syarat umum bagi seorang pendidik adalah : Sehat Jasmani dan Sehat
Rohani.
1. Harus beragama.
yang demokratis.
harmonis.
3. Integritas susila, yaitu peribadi yang telah menyatukan diri dengan norma-
Barat telah sepakat bahwa tugas pendidik ialah mendidik. Mendidik adalah
12
Ibid, h.94
13
Ibid., hlm. 103.
13
tugas yang amat luas. Mendidik itu sebagian dilakukan dalam bentuk
harus mematuhi 8 adab atau etika yang biasa dimaknai juga sebagai tugas
Oleh karena itu, tugas pendidik adalah lebih mulia daripada tugas kedua
orang tua.
2. Mengikuti akhlak dan keteladanan Nabi Muhamad SAW. Oleh karena itu,
seorang pendidik tidak boleh mengharapkan gaji, upah atau ucapan terima
14
Ibid., hlm. 78.
15
Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat
(Jakarta: Gema Insani Press, 1996), hlm. 168.
16
Ibid, 169.
14
3. Membimbing murid secara penuh, baik dalam cara belajar maupun dalam
nasehat itu dari hanya sekedar sindiran serta dengan penuh kasih sayang,
mengejek, yang malah akan membuat murid menjadi kebal atau keras
kepala sehingga nasehat itu akan menjadi seumpama air dalam keranjang
dari ilmu yang sedang diajarkanya masih banyak rahasia yang hanya ia
17
Teori Al-Ghazali mengenai penyesuaian pelajaran dengan tingkat kematangan anak
telah menyebabkannya tampil sebagai pelopor dari pemeransertaan ilmu jiwa ke dalam kegiatan
pendidikan. Lihat Fathiyah Hasan Sulaiman Madzahibu fi Al Tarbiyah, Bahtsun fi Al Madzahibi
Al Tarbawi ‘inda Al Ghazali. (Al Qahirah : Maktabah Nahdah, 1964), h. 36.
15
seorang yang sangat dalam ilmunya sehingga orang banyak harus
18
Ibid, h. 37.
19
Al-Ghazali, I, Ihya Ulumuddin, (Mesir : Darul Ihya al-Kutub, t.t.), hlm. 55-58.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat di artikan
potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan
insan kamil, manusia utuh atau kaffah.Hakikat pendidikan ini dapat terwujud
dan tubuh peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa dipisah-pisahkan
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik-
baiknya. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, tim penulis
mohon maaf. Jika ada kritik dan saran yang membangun kami terima agar
17