PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajran di sekolah. Dalam usaha
meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen
sumber daya manusia yang harus di bina dan di kembangkan terus-menerus.
Pembentukan profesi guru di laksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan
(pre-service education) maupun program dalam jabatan (inservice education).
Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan
kualified (well training and well qualified) (Jacobson 1954). Potensi sumber daya
guru itu terus-menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melaksanakn
fungsinya secara profesional. Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat
mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
Peningkatan ini akan berhasil apabila dilakukan oleh guru dengan kemauan dan
usaha sendiri. Itulah sebabnya mengapa pengetahuan tentang supervise
pendidikan itu diperlukan untuk memberikan bantuan kepada guru dalam
merencanakan dan melaksanakna peningkatan professional mereka dengan
memanfaatkan sumber yang tersedia. Uraian berikut ini merupakan jawaban
mengapa guru-guru memerlukan pelayanan supervise pendidikan. Pertanyaan
pokok itu meliputi:
Jawaban atas kedua pertanyaan itu bergantung pada pemahaman kita tentang
arti dari demokratis itu sendiri. Unsur-unsur demokratis menampakkan diri dalam
tata kehidupan sebagai berikut:
(1) Menghargai manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang patut untuk di
hargai dan di cintai.
(2) Menghargai martabat sebagai makhluk yang memiliki keunikan pribadi,
bahwa setiap manusi berbeda satu dengan yang lainnya.
(3) Tiap individu harus menghargai indivu yang lain. Dengan demikian aspek
sosialitas manusia diakui dan di junjung tinggi mengakui kebersamaan bukan
(1) Setiap pemikiran yang di berikan oleh anggota kelompok harus di lihat
sebagai sumbangan bagi kelompok dan perlu di terima dengan sikap terbuka
dan positif.
(2) Pemimpin harus memiliki pemikiran yang mantap.
(3) Pemikiran membantu dalam mengembangkan keterampilan dan
memperlengkapi stafnya.
(4) Pemimpin bertugas menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri dan
menumbuhkan rasa aman pada diri orang lain.
(5) Pemimpin bertugas menentukan batas kebebasan (autonomy) dan saling
berinteraksi.
(6) Pemimpin harus berani menggunakan cara pendekatan yang bersifat
mencoba.
1. Coordinator
2. Konsultan
3. Pemimpin kelompok
4. Evaluator
(Peter F. Olivia, 1976: 19-20)
a. Secara umum
Secara Umum sasarannya adalah proses pembelajaran peserta didik dengan
tujuan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Karena itu supervisi
pendidikan menaruh perhatian utama pada upaya-upaya peningkatan
provesionalitas guru sehingga memiliki kemampuan:
1) Merencanakan kegiatan pembelajaran,
2) Melaksanakan pembelajaran,
b. Secara khusus
Secara Khusus dapat diklasifikasikan:
1) Sasaran administratif (teknis administratif) misal perangkat pembelajaran
a. Kunjungan kelas,
b. Pertemuan pribadi
e. Kunjungan sekolah,
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang
dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara
meningkatkan profesi guru. (Pidarta 2009 : 71). Tujuan teknik supervisi rapat
guru yang dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 212) dan Pidarta (2009 : 171)
adalah sebagai berikut :
d. Diskusi
Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan
tentang suatu masalah untuk mencari alternatif pemecahannya. Diskusi
merupakan salah satu teknik supervisi kelompok yang digunakan supervisor untuk
mengembangkan berbagai ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi
berbagai masalah atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu
dengan yang lain. Melalui teknik ini supervisor dapat membantu para guru untuk
e. Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari
sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan dan
bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada waktu
pelaksanaan workshop antara lain :
1. Masalah yang dibahas bersifat “Life cntred” dan muncul dari guru
tersebut,
2. Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam
kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih baik.
Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 : 216)
adalah teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada pribadi –
pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik – teknik
individual dalam pelaksanaan supervisi antara lain :
c. Percakapan Pribadi
3. Diskusi Panel
Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut
ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang telah ditetapkan. Mereka akan
melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman masing-
masing sehingga guru dapat masukan yang sangat lengkap dalam menghadapi
atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari kegiatan ini adalah lahirnya sifat
cekatan dalam memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang ahli.
4. Seminar
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok
untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu masalah yang
berhubungan dengan topik. Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam
seminar ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi,
bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana
mengatasi anak – anak yang selalu membuat keributan dikelas, dll. Pada waktu
pelaksanaan seminar kelompok mendengarkan laporan atau ide – ide menyangkut
permasalahan pendidikan dari salah seorang anggotanya.
5. Simposium
Sayangnya sampai saat ini belum dikeluarkan Peraturan Pemerintah yang baru
untuk mengatur pengawasan (supervisi) dalam pendidikan sesuai amanat UU
Sisdiknas 2003 kecuali Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun
2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
Sahertian, Piet A dan Frans Mataheru. 1981. Prinsip dan Teknik Supervisi
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional,
http://blogsiaduy.blogspot.co.id/2012/08/makalah-supervisi-pendidikan.html
http://naifadnan.blogspot.co.id/2009/09/tujuan-dan-ruang-lingkup-supervisi.html
http://muhamadsubhan.blogspot.com/p/supervisi-pendidikan.html
https://totoyulianto.wordpress.com/2013/12/12/pengertian-supervisi-
pendidikan/comment-page-1/