(UTS)
Disusun oleh:
INDAH AYU NURSITA RAHMAWATI (2220110077)
2. Mengapa manusia harus dididik? Apa konsekuensi jika manusia tidak dididik?
Kemukakan alasan/argumen filsafiah dan ilmiahnya tentang pentingnya manusia
dididik.
Jawab:
Manusia harus dididik karena pendidikan memberikan kemampuan untuk memahami
dunia di sekitarnya dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pendidikan juga
membentuk karakter dan moral yang baik serta mengembangkan potensi intelektual karakter
dan moral yang baik serta mengembangkan potensi intelektual dan emosional.
Manusia perlu dididik karena manusia sebagai makhluk social harus mampu
berinteraksi dengan lingkungannya dan masyarakat disekitarnya secara efekti. Didikasi juga
diperlukan untuk membentuk karakter dan moral yang baik serta mengembangkan potensi
intelekstual dan emosional.
Fisuf John Dewey dalam bukunya “Demokrasi dan Pendidikan” menekankan bahwa
pendidikan adalah proses yang terus-menerus dan bukan hanya tentng pengetahuan dan
informasi, tetapi juga tentang pengembangan potensi manusia secara keseluruhan.
Pendidikan memberikan kesempatan kepada manusia untuk belajar bagaimana berpikir,
bertindak, dan berinteraksi secara positif dalam masyarakat.
Sementara itu dari sudut pandang ilmiah, penelitian menunjukkan bahwa pendidikan
memiliki dampak positif yang signifikan pada kehidupan manusia, baik dalam hal kesehatan
fisik, kesejahteraan ekonomi, maupun kualitas hidup secara keseluruhan. Studi yang
dilakukan oleh World Bank pada tahun 2018 menunjukkan bahwa pendidikan memiliki
hubungan yang positif dengan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan.
Sebaliknya, ketiadaan pendidikan atau kurang didikasi dapat mengakibatkan dampak
negative pada kehidupan manusia, termasuk terbatasnya kesempatan kerja dan penghasilan,
rendahnya taraf hidup, dan bahkan keterlibatan dalam perilaku yang merusak seperti
kejahatan dan kekerasan.
Dalam konteks ini, pendidikan menjadi penting bagi manusia karena memberikan
kesempatan untuk berkembang dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki serta menjadi
anggota masyarakat yang berperan aktif dan positif.
4. Apa yang sesungguhnya dipelajari oleh peserta didik, sehingga tugas mendidik itu
tidak bisa melepaskan diri dari kajian Filsafat Pendidikan? Kemukakan konsep-
konsep pandangan filsafat Pendidikan yang bisa menjadi rujukan untuk mendidik
manusia ke tingkat martabat unggul di masa yang akan dating.
Jawab:
Peserta didik belajar banyak hal di sekolah, mulai dari keterampilan praktis seperti
membaca, menulis, dan berhitung, hingga keterampilan sosial, seperti cara berkomunikasi
dengan orang lain dan bekerja dalam tim. Namun, belajar di sekolah juga harus membentuk
manusia yang memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif, dan beradaptasi dengan
cepat terhadap perubahan zaman. Oleh karena itu, filsafat pendidikan menjadi sangat penting
sebagai dasar pemikiran dalam mendidik manusia ke tingkat martabat unggul di masa yang
akan datang.
Beberapa konsep pandang filsafat pendidikan yang bisa menjadi rujukan untuk
mendidik manusia ke tingkat martabat unggul di masa yang akan datang antara lain:
1. Humanisme
Pandangan humanisme dalam pendidikan menekankan pada pentingnya menghargai
nilai-nilai kemanusiaan, seperti rasa empati, kasih sayang, kebebasan, dan keadilan. Hal
ini dapat diterapkan dalam pendidikan dengan memperhatikan kebutuhan individu
peserta didik, memberikan kebebasan untuk berekspresi, dan mengembangkan
kreativitas.
2. Konstruktivisme
Pandangan konstruktivisme menganggap bahwa peserta didik tidak hanya menerima
informasi secara pasif, tetapi juga membangun pengetahuannya sendiri melalui
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pendidikan
harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam membangun
pengetahuan dan pemahaman mereka.
3. Pragmatisme
Pandangan pragmatisme menekankan pada pentingnya menghubungkan pendidikan
dengan kehidupan nyata. Pendidikan harus memberikan keterampilan praktis yang
berguna bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat
memanfaatkannya secara efektif.
4. Perenialisme
Pandangan perenialisme menekankan pada pentingnya mempelajari pengetahuan yang
abadi dan universal, seperti filsafat, sastra, dan matematika. Hal ini dikarenakan
pengetahuan ini dianggap sebagai dasar bagi pemahaman manusia tentang dirinya
sendiri dan dunia di sekitarnya.
5. Mengapa mempelajari landasan historis itu menjadi salah satu prinsip dalam studi
pedagogik, sehingga kita dapat memahami latar belakang dan dampaknya mengapa
system Pendidikan kita seperti ini. Jelaskan secara rasional dan kritis!
Jawab:
Memahami landasan historis dari sistem pendidikan adalah penting dalam studi
pedagogik karena dapat memberikan konteks dan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana sistem pendidikan saat ini berkembang dan bagaimana dampaknya terhadap
masyarakat. Hal ini juga membantu kita memahami perkembangan ide-ide dan pandangan
yang mempengaruhi bentuk sistem pendidikan yang kita miliki saat ini.
Menurut Gutek (2014) mempelajari sejarah pendidikan dapat membantu kita
memahami sejarah dan perkembangan berbagai metode dan teori pembelajaran. Hal ini
dapat membantu guru dan pengajar dalam merancang kurikulum dan strategi pembelajaran
yang lebih efektif dan efisien.
Selain itu, memahami secara pendidikan dapat membantu kita melihat bagaimana
sistem pendidikan kita berkembang dalam hubungannya dengan perubahan sosial, politik,
dan ekonomi. Menurut Spring (2018), sejarah pendidikan dapat membantu kita memahami
hubungan antara pendidikan dan masyarakat dalam konteks global, nasional, dan lokal.
Dalam konteks Indonesia, memahami sejarah pendidikan dapat membantu kita
memahami bagaimana sistem pendidikan kita dipengaruhi oleh perubahan politik dan
ekonomi, termasuk pengaruh kolonialisme dan globalisasi. Menurut Purwanto (2016),
mempelajari sejarah pendidikan Indonesia dapat membantu kita memahami bagaimana
sistem pendidikan kita saat ini terbentuk dan berkembang dalam hubungannya dengan
perubahan sosial dan politik yang terjadi di Indonesia.
Secara keseluruhan, memahami landasan historis dari sistem pendidikan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sistem pendidikan saat ini
terbentuk dan berkembang dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi yang berubah-ubah.
Hal ini dapat membantu kita merancang strategi dan kurikulum pendidikan yang lebih
efektif dan efisien, serta membantu kita mengambil keputusan yang lebih baik dalam
pengembangan sistem pendidikan di masa depan.
7. Jelaskan mengapa dalam praktek pendidikan seorang guru harus berteori? Apa
peranan teori pendidikan dalam praktek pendidikan dan pembelajaran?Apa yang
mungkin terjadi jika guru tanpa teori dalam praktek pendidikan dan
pembelajarannya?
Jawab:
Dalam praktek pendidikan, seorang guru harus memiliki dasar teori pendidikan yang
kuat sebagai landasan dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam pembelajaran. Teori
pendidikan memberikan pemahaman tentang konsep, prinsip, dan metode pembelajaran
yang efektif. Tanpa dasar teori pendidikan yang memadai, seorang guru mungkin tidak
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar dan mendidik
dengan baik.
Peranan teori pendidikan dalam praktek pendidikan dan pembelajaran adalah
membantu guru dalam memahami bagaimana siswa belajar, bagaimana guru dapat
memberikan materi pelajaran secara efektif, dan bagaimana guru dapat mengevaluasi
kemajuan siswa. Teori pendidikan juga membantu guru memahami perbedaan individu
dalam gaya belajar dan keterampilan serta memberikan strategi dan teknik yang dapat
membantu siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda.
Teori pendidikan memainkan peran penting dalam praktek pendidikan dan
pembelajaran karena memberikan dasar untuk pemahaman tentang cara-cara yang efektif
untuk mengajar dan memfasilitasi pembelajaran siswa. Menurut Mills (2003), teori
pendidikan memainkan beberapa peran penting dalam praktek pendidikan, yaitu:
1) Memberikan dasar bagi praktisi pendidikan untuk memahami prinsip-prinsip, konsep,
dan teori yang mendasari praktek mereka.
2) Memberikan panduan bagi praktisi pendidikan untuk merancang program pembelajaran
yang efektif dan relevan.
3) Memberikan alat bagi praktisi pendidikan untuk mengevaluasi dan meningkatkan
praktek mereka.
Jika seorang guru tidak memiliki dasar teoritis, mereka mungkin cenderung
mengandalkan pengalaman pribadi mereka dalam mengajar, yang tidak selalu efektif dan
efisien dalam memfasilitasi pembelajaran siswa. Dalam studi yang dilakukan oleh
McDonald dan Burns (2001), guru yang terlatih secara teoritis cenderung lebih efektif dalam
mengajar daripada guru yang hanya mengandalkan pengalaman pribadi mereka.
Jika seorang guru tidak memiliki dasar teori pendidikan yang memadai, maka hal
tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran yang efektif,
menghadapi situasi yang sulit dalam kelas, dan mengevaluasi kemajuan siswa secara
objektif. Tanpa dasar teori pendidikan yang memadai, seorang guru mungkin merasa
terjebak dalam mengajar dengan cara yang sama dan sulit untuk menyesuaikan metode
pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang
teori pendidikan dan bagaimana menerapkannya dalam praktek mereka. Hal ini dapat
membantu mereka mengembangkan strategi pengajaran yang lebih efektif dan efisien, serta
meningkatkan hasil belajar siswa.
9. Mengapa rumusan tujuan pendidikan ada dalam Filsafat Pendidikan suatu bangsa?
Jelaskan bagaimana landasan filsafiah dan ilmiah yang anda gunakan!
Jawab:
Rumusan tujuan pendidikan merupakan hal yang penting dalam filsafat pendidikan
suatu bangsa karena tujuan tersebut dapat menjadi dasar bagi sistem pendidikan yang ada di
negara tersebut. Tanpa adanya tujuan yang jelas, sistem pendidikan akan sulit dalam
mengembangkan kurikulum dan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan
pendidikan akan sulit dicapai.
Menurut Ahmadi, tujuan pendidikan dapat dilihat dari tiga perspektif yaitu perspektif
filsafat, psikologi, dan sosiologi. Dalam perspektif filsafat, tujuan pendidikan dilihat sebagai
suatu tujuan yang berkaitan dengan makna hidup manusia dan bagaimana manusia dapat
mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan diri. Sehingga dalam perspektif psikologi tujuan
pendidikan berkaitan dengan perkembangan potensi individu dan pengembangan
kecerdasan, bakat, dan kemampuan seseorang. Sementara itu, dalam perspektif sosiologi,
tujuan pendidikan berkaitan dengan pengembangan masyarakat yang berkarakter baik dan
mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Dalam menentukan tujuan pendidikan, landasan falsafiyah dan ilmiah yang dapat
digunakan antara lain adalah epistemologi, ontologi, dan aksiologi. Epistemologi
berhubungan dengan cara manusia memperoleh pengetahuan dan pemahaman, sedangkan
ontologi berkaitan dengan pandangan manusia tentang hakikat keberadaan dan kenyataan.
Aksiologi berhubungan dengan pandangan manusia tentang nilai-nilai dan etika.
Landasan filsafiyah dan ilmiah yang digunakan dalam merumuskan tujuan
pendidikan juga dapat berasal dari berbagai teori dan konsep pendidikan. Beberapa landasan
yang mungkin dapat digunakan antara lain:
1) Idealisme
Idealisme merupakan aliran filsafat yang mengutamakan gagasan dan pemikiran sebagai
dasar segala sesuatu. Dalam idealisme, tujuan pendidikan dianggap sebagai
pembentukan karakter dan moralitas manusia sehingga manusia dapat mencapai
kesempurnaan diri.
2) Realisme
Realisme menekankan pentingnya pengalaman empiris dan objektif dalam pembentukan
pengetahuan. Dalam realisme, tujuan pendidikan adalah untuk membantu siswa
memahami dunia nyata dan mengembangkan keterampilan yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Pragmatisme
Pragmatisme menekankan pentingnya konteks sosial dan kegunaan praktis dalam
pendidikan. Dalam pragmatisme, tujuan pendidikan adalah untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam karir mereka.
4) Humanisme
Humanisme menempatkan manusia sebagai pusat dari segala hal. Dalam humanisme,
tujuan pendidikan adalah untuk membantu siswa mencapai potensi mereka secara penuh
dan menjadi manusia yang berpikiran kritis dan empatik.
5) Konstruktivisme
Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh individu melalui
pengalaman dan refleksi mereka sendiri. Dalam konstruktivisme, tujuan pendidikan
adalah untuk membantu siswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui
pengalaman belajar yang menarik.
10. Bagaimana menurut Anda tentang peranan Filsafat Pendidikan, Filsafat Ilmu, dan
Pedagogik dalam penyelenggaraan pendidikan di SD pada khususnya? Jelaskan secara
tegas peranan masing-masing!
Jawab:
Filsafat pendidikan, filsafat ilmu, dan pedagogik memiliki peranan penting dalam
penyelenggaraan pendidikan di SD. Berikut ini adalah penjelasan mengenai peranan masing-
masing:
1) Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikan berperan dalam menentukan tujuan dan arah pendidikan
yang akan dijalankan di SD. Filsafat pendidikan juga membahas tentang hakikat dan
tujuan pendidikan, serta membahas tentang kurikulum dan metode pembelajaran yang
tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Buchori (2017), filsafat pendidikan memberikan sumbangan pemikiran
yang sangat besar bagi dunia pendidikan, terutama dalam membantu menjawab
pertanyaan mengenai tujuan dan esensi dari pendidikan itu sendiri.
2) Filsafat ilmu
Filsafat ilmu berperan dalam memberikan landasan teoritis yang kuat bagi
pendidikan di SD. Filsafat ilmu membahas tentang metodologi ilmiah, hubungan antara
ilmu dan realitas, serta mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofis yang
mendasar dalam ilmu pengetahuan.
Menurut Karyono (2018), filsafat ilmu sangat penting dalam mendukung
kegiatan ilmiah, terutama dalam menentukan metodologi yang tepat dalam penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan.
3) Pedagogik
Pedagogik berperan dalam merancang dan mengembangkan strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien di SD. Pedagogik membahas tentang prinsip-
prinsip pembelajaran, proses belajar mengajar, dan pengembangan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Menurut Sudjana (2015), pedagogik memegang peranan yang sangat penting
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SD, terutama dalam merancang
strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan, filsafat ilmu, dan
pedagogik memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di SD. Filsafat
pendidikan menentukan tujuan dan arah pendidikan, filsafat ilmu memberikan landasan
teoritis yang kuat dan norma sedangkan pedagogik merancang strategi pembelajaran yang
efektif dan efisien.