Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN PENDIDIKAN

MAKALAH
Ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Landasan Pendidikan

Oleh:
Mentari Ridma Dewi 1702885
Muhammad Ilham Dwi H. 1705437
Randhyka Elga D. 1703071
Salma Tri Ramadhina 1702961

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya, kami dapat
menyusun makalah ini yang berjudul Pengertian Pendidikan dengan baik.

Adapun maksud dan tujuan kami menyusun karya tulis ini untuk memenuhi tugas Landasan
Pendidikan. Semoga makalah ini bisa dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai pihak untuk kami jadikan sebagai
bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja untuk kedepannya.

Bandung, 22 September 2017

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dari
pendidikan,karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia
baik individu maupun kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual, meterial
maupun kematangan berpikir, dengan kata lain untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip ,
yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan
sistem terbuka dan multimakna. Selain itu dalam penyelenggaraan juga harus
dalam suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan.

Adapun tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dalam makalah ini kami akan menjelaskan pengertian pendidikan dalam tiga
bagian, yaitu: pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup, pengertian
pendidikan berdasarkan pengertian ilmiah, dan pengertian pendidikan
berdasarkan pendekatan sistem.

1.2 Rumusan masalah

1. Menjelaskan pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup

2. Menjelaskan pengertian pendidikan berdasarkan pengertian ilmiah

3. Menjelaskan pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan sistem


1.3 Tujuan masalah

1. Memberikan pemahaman tentang pengertian pendidikan berdasarkan ruang


lingkup

2. Memberikan pemahaman tentang pengertian pendidikan berdasarkan pengertian


ilmiah

3. Memberikan pemahaman tentang pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan


sistem
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup
1. Pengertian Pendidikan Maha Luas
Pengertian Pendidikan maha luas maksudnya adalah hidup, segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalan segala lingkungan dan sepanjang
hidup. Pengalaman-pengalaman positif dan konstruktif yang akan menjadi
pendidikan , karena tujuannya adalah meningkatkan harkat dan martabat
manusia itu sendiri. Pendidikan tidak terbatas pada suatu kutun waktu tertentu
tetapi berlangsung terus sepanjang masa. Contohnya: mendengarkan
pengalaman dari orang lain.
2. Pengertian Pendidikan Secara Sempit
Pengertian Pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan
di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala
pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan
kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh
terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial (Redja Mudyahardjo,
2001:6). Pendidikan bersifat terbatas, baik dari segi waktu, tempat, materi,
maupun tujuan yang ingin dicapai.
3. Pengertian Pendidikan dalam Arti Luas Terbatas
Pengertian pendidikan dalam arti luas terbatas adalah usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di
luar sekolah sepanjang hayat. Pengertian pendidikan ini merupakan jalan
tengah antara pengertian pendidikan maha luas dan pengertian pendidikan
secara sempit. Dilaksanakan pada situasi-situasi tertentu dan dilaksanakan
seara terpogram pada setiap jenis, jenjang dan bentuk pendidikan.

B. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah


Pengertian pendidikan berdasarkan ilmiah artinya berdasarkan pada kajian
setiap karakteristik keilmuan dari disiplin ilmu yang mempersembahkan terhadap
pendidikan. Ada 5 disiplin ilmu yang merupakan kajian dalam pendidikan, yaitu;
psikologi, sosiologi, antropologi, politik dan ekonomi
1. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Psikologi.
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu
dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan sampai balita, dari
kanak-kanak sampai dewasa, serta masa tua, yang diungkapkan Redja
Mudyahardjo.
Pengertian tersebut bahwa individu merupakan titik awal dalam
melaksanakan aktivitas hidupnya dalam mencapai tingkat kematangan dari
setiap tugas perkembangannya.
Maka pengertian pendidikan adalah personalisasi peranan atau dapat
dikatakan pula bahwa pengertian pendidikan dari sudut psikologi adalah
individualisasi atau proses perkembangan individu.
2. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sosiologi.
Sosiologi adalah studi tentang interaksi antara individu dalam kehidupan
kemasyarakatan. Selo Soemardjan menyebutnya ilmu yang mempelajari
struktur sosial, proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial.
Pengertian tersebut menunjukan bahwa manusia hidup tidak lepas melakukan
hubungannya dengan manusia lain atau dengan kelompok atau dalam
kehidupan bermasyarakat. Pendidikan pada intinya merupakan hubungan
atau interaksi dan interrelasi antara manusia dengan manusia, karena dengan
tanpa adanya interrelasi antara manusia maka pendidikan tidak akan terjadi.
Maka pengertian pendidikan menurut sosiologi adalah proses soisalisasi
individu atau dengan kata lain proses menjadikan anggota masyarakat yang
diharapkan.
3. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Antropologi
Antropologi adalah pengetahuan tentang manusia atau studi ras manusia.
Cabangcabang ilmu antropologi: antropologi fisik, antropologi sosial budaya,
antropologi linguistik, dan arkeologi. Menurut pandangan antropologi fisik
bahwa manusia adalah makhluk yang diberkahi ratio atau akal. Maka dalam
kajian pendidikan adalah, bahwa manusia merupakan makhluk yang
mempunyai keharusan dalam mengenyam pendidikan agar menjadi manusia
yang sempurna.

4. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Politik


Pendidikan dari sudut politik mengarah pada ketatanegaraan dalam bangsa dan
bernegara. Politik adalah ilmu yang mempelajari tentang ketatanegaraan.
Pandangan politik, bahwa manusia sebagai animal politicon (Aristoteles) atau
binatang yang hidup berpolitik, artinya manusia dalam kehidupan
bermasyarakat tidak lepas dalam mengikuti kehidupan berpolitik. Selaku
pendidik maka yang hendak dilakukan adalah mengerti tentang pendidikan
berpolitik dapat disebarluaskan pada para terdidik dalam upaya membangun
bangsa.
5. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ekonomi
Pendidikan dipandang dari sudut ekonomi mengarah pada upaya-upaya dalam
mencapai kemakmuran manusia. Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang usaha-usaha dalam mencapai kemakmuran. Selaku guru atau pendidik
perlu memahami tentang pentingnya meningkatkan ekonomi, karena guru
pada kesehariannya perlu kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya material.
C. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem
Campbell (197:3) menyatakan bahwa a system as any group of irrelated
components or parts which function together to achieve a goal , sistem adalah
sekumpulan komponen atau bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain
yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
Elias M Award (1979:4) juga menyatakan bahwa ... can ce defined as an
organized group of components (subsystem) linked together according to a plan
to achieve a specific obejctive, sistem adalah sekumpulan komponen-
komponen atau subsistem yang teroganisir satu sama lain sesuai rencana untuk
mencapai suatu tujuan.
Umar Tirtaraharja (1994:59) mengungkapkan sistem adalah suatu kesatuan
integral dari sejumlah komponen, komponen-komponen tersebut saling
berperngaruh dengan fungsinya masing-masing, tetapi secara fungsi komponen-
komponen itu terarah pada pencapaian suatu tujuan.
Makna dari pengertian sistem diatas memiliki beberapa kandungan, yaitu:
1. Adanya sekumpulan atau keseluruhan
2. Sekumpulan terdiri dari komponen-komponen atau bagian-bagian
3. Komponen-komponen atau bagian bagian merupakan kesatuan yang tidak
tepisahkan
4. Komponen-komponen atau bagian bagian memiliki hubungan satu sama lain
atau secara bersama-sama
5. Setiap komponen memiliki peranan dan masing-masing
6. Adanya suatu tujuan
Redja Mudyaharjo (2001:41) mengungkapkan gambaran karakteristik teori
sistem, yaitu :
1. Keseluruhan merupakan yang utama dan bagian-bagian merupakan hal yang
kedua
2. Adanya kesatuan dari setiap bagian-bagian
3. Bagian-bagian membentuk keseluruhan yang tak dapat dipisahkan
4. Setiap bagian-bagian memainkan peranannya
5. Sifat bagian dan fungsinya diatur oleh keseluruhan dalam hubungan-
hubungannya
6. Keseluruhan merupakan sebuah yang kompleks atau sebuah konfigurasi dari
energi dan berperilaku seperti sesuatu unsur tunggal yang tidak kompleks
7. Harus dimulai dari keseluruhan sebagai suatu dasar, bagian-bagian dan
hubungan-hubungan secara berangsur-angsur
Gambaran karakteristik tersebut menunjukkan bahwa semua yang tergantung
dalam sistem merupakan keseluruhan yang menyatu dari setiap komponen atau
subsistem yang berkaitan erat satu sama lain yang mempunyai peranan serta
fungsi masing-masing berjalan seiring seirama dalam mencapai suatu tujuan.
Menurut Redja Mudyaharjo (2001:43) model sistem sederhana di gambarkan
menjadi:

Lingkungan

INPUT PROSES OUTPUT

Bagan 1
1. Masukan (input), adalah sumber-sumber yang ada dalam lingkungan atau
suprasistem yang masuk dalam sistem, terdiri dari :
a. Informasi
b. Energi dan tenaga
c. Bahan-bahan
2. Proses atau Transformasi, proses pengubahan menjadi olahan menjadi hasil
produksi atau jasa, yang dilakukan oleh manusia atau mesin-mesin atau manusia
dengan mesin-mesin, terdiri dari :
a. Proses manajemen
b. Proses fungsional
c. Proses silang
3. Output atau hasil, keluaran barang atau jasa yang digunakan lingkungan.

Menurut Umar Tirtaraharja (1994:62) mengungkapkan gambaran sistem seperti


di bawah ini

Instrumental Input

Raw
PROSES OUTPUT
Input

Environmental Input
Bagan 2
Kedua pandangan di atas di adopsikan dalam sistem pendidikan, tetapi
kajiannya di dasarkan pada masukan mentah manusia (siswa yang mengikuti
pendidikan) dan keluarnya pun manusia (manusia terdidik).
William A Shode dan Da Vaich Jr mengutarakan klasifikasi sistem yang di
ungkapkan oleh Tatang M Amirin (1992), diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem dipandang dari sudut wujudnya, terdiri dari :
a. Sistem fisik, sistem yang ada dengan sendirinya dimuka bumi secara fisik,
seperti sistem tatasurya.
b. Sistem biologik, sistem makhluk hidup
c. Sistem sosial, sistem dalam kelompok ,manusia seperti: keluarga, perkumpulan,
dan sebagainya
2. Sistem di pandang dari sudut asal-usulnya, terdiri dari :
a. Sistem alamiah
b. Sistem buatan manusia
3. Sistem dipandang dari sudut hubungannya dengan lingkungan, terdiri dari :
a. Sistem tebuka
b. Sistem tertutup

Pendidikan sebagai sistem sosial dapat digambarkan dalam bentuk model input-
output atau CIPP. Input pendidikan adalah segela sesuatu yang menjadi
masukan pendidikan, sebagai sistem yang berada dalam suatu lingkungan
berupa sistem pemerintahan, agama, bisnis dan sistem lain ada di dalam
masyarakat. Sistem bergerak dinamis. Sistem pendidikan menerima input dari
masyarakat berupa input mentah (raw input)berupa calon peserta didik, input
lingkungan (enviromental input) berupa tujuan pendidikan dan input
instrumental seperti pendidik/guru, kurikulum, buku, alat bantu belajar, sarana
dan prasarana, uang, dan sebagainya.
Proses pendidikan merupakan proses trasnformasi yaitu interaksi fungsional
antar berbagai komponen input dalam mengubah masukan mentah menjadi
suatu hasil (output) yang diharapkan seperti proses belajar mengajar,
bimbingan, latihan, dan lain-lain sehingga menghasilkan output berupa manusia
yang telah tedidik. Selanjutnya output tersebut memberikan umpan balik bagi
sistem pendidikan agar diadakan perubahan/modifikasi dalam berbagai
strateginya dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Redja Mudyahardjo (2001:51-53) menggambarkan pendidikan sebagai suatu
sistem seperti berikut :
1. Masukan Pendidikan (Input)
a. Informasi
1) Informasi produk, berupa informasi tentang peserta didik
2) Informasi operational, seperti informasi tentang penduduk, barang-barang yang
digunakan dalam pendidikan, pengetahua/ ilmu dan sebagainya.
b. Energi / tenaga, seperti tenaga pengajar, peduduk yang terlibat dalam sistem
pendidikan.
c. Bahan-bahan
1) Barang-barang produksi seperti buku pelajaran, alat peraga, dan sebagainya
2) penghasilan nasional (APBN, APBD) yang di sediakan untuk pendidikan,
seperti BOS,SPP dan sebagainya.
2. Trasformasi
a. Komponen
1) Tujuan pendidikan
2) Organisasi pendidikan
3) Masa pendidikan
4) Program pendidikan
5) Prasarana pendidikan
6) Sarana dan Teknologi pendidikan
7) Biaya pendidikan
8) Tenaga pendidikan
9) Peserta didik
b. Bentuk Trasformasi
1) Trasnsformasi administrasi/ manajeral pendidikan, yaitu proses pengolahan
pendidikan oleh pemerintah
2) Transformasi operasional/ teknis pendidikan, yaitu proses pengolahan
pendidikan oleh sekolah dan pendidikan diluar sekolah.
3. Hasil
a. Orang-orang terdidik yang mempunyai kemampuan: kognitif, afektif, dan
psikomotor
b. orang-orang menjadi anggota keluarga yang baik, menjadi warga negara yang
baik, anggota masyarakat yang baik dan sebagainya.
c. Menjadi hamba tuhan yang baik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan dapat dilihat dari
keseluruhan aspek input, proses dan output. Pendidikan adalah keseluruhan yang
telah terintegerasi dari setiap aspek pedidikan untuk menjadikan manusia terdidik
yang mempunyai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pengertian pendidikan dibagi menjadi tiga bagian; berdasarkan ruang
lingkup, pendekatan ilmiah, dan pendekatan sistem
Pengetrian maha luas adalah hidup, segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalan segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian
Pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal. Pengertian pendidikan dalam arti luas
terbatas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat.

Pengertian pendidikan berdasarkan ilmiah artinya berdasarkan pada kajian


setiap karakteristik keilmuan dari disiplin ilmu yang mempersembahkan terhadap
pendidikan.

Pendidikan sebagai sistem sosial dapat digambarkan dalam bentuk model


input-output atau CIPP. Input pendidikan adalah segela sesuatu yang menjadi
masukan pendidikan, sebagai sistem yang berada dalam suatu lingkungan berupa
sistem pemerintahan, agama, bisnis dan sistem lain ada di dalam masyarakat.

B. Saran
1. Manusia harus melaksanakan pendidikan sepanjang hayatnya pada saat di
sekolah dan di luar sekolah.
2. Selaku guru harus mengerti tentang makna atau pengertian pendidikan agar
mengurangi kesalahan-kesalahan dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Buku Ajar Mata Kuliah Landasan Pendidikan. 2017. Landasan
Pendidikan. Bandung. UPI Press.

Anda mungkin juga menyukai