Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR PENDIDIKAN

MAKALAH

Di susun sebagai Tugas Terstruktur


Mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Dosen Pengampu Nur Ismiati, M.Pd

OLEH ;

Nur Azizah Rahmani 23170026

Azizah Nur Aisyah 23170010

Mufliha Azzahra 23170012

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibditidaiyah


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Nadhatul Ulama Indonesia
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan Hidayah-N
ya, penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia, juga untuk mengetahui cara penggunaan kutipan, jenis penulisan, sumber k
utipan, dan mandeley.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung dalam penyu
sunan makalah ini. Mereka adalah:
 Orang tua yang tua yang telah mendukung penulis baik secara materil maupun
secara moril.
 Guru yang sudah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun ma
kalah,
 Serta pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu .

Akhirnya penulis menyadari, bahwa tak ada gading yang tak retak, sehingga saran dan kritik
sangat dibutuhkan penulis dalam penyusunan makalah.

Bogor, 16 Oktober 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia,


karena dimanapun dan kapanpun didunia terdapat Pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya
merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk
membudayakan manusia. Meskipun Pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam
setiap kehidupan masayarakat, namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut
oleh masing – masing bangsa atau masayarakat dan bahkan individu menyebabkan perbedaan
penyelenggaraan kegiatan Pendidikan tersebut. Dengan demikian selain bersifat universal,
Pendidikan juga bersifat nasional. Sifat nasionalnya alan mewarnai penyelenggaraan
Pendidikan bangsa tersebut. Urusan utama Pendidikan adalah manusia. Perbuatan Pendidikan
diarahkan kepada manusia untuk mengembangkan potensi – potensi dasar manusia agar
menjadi nyata. Perubahan tuntunan yang terjadi di masyarakat menghendaki peningkatan
peranan Pendidikan selanjutnya. Dengan demikian wajarlah kiranya batasan atau konsep
mengenai Pendidikan selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan keadaan akibat
perkembangan kehidupan manusia atau perkembangan peradapan manusia dan
perkembangan masyaraka. Namun batasan pengertian yang dikemukakan oleh ahli/piker
sejalan dengan kodrat manusia yang memainkan peranan rangkap dalam kehidupannya, baik
sebagai individu maupun sebagai anggita masyarakat.

Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara Pendidikan dengan subjek
didik untuk mencapau tujuan Pendidikan. Proses itu berlangsung dalam lingkungan tertentu
dengan menggunakan beramacam – macam tindakan yang disebut alat Pendidikan. Kelima
komp[onen pendidkan tersebut yaitu : tujuan Pendidikan, pendidik, subjek didik, alat
Pendidikan dan lingkungan Pendidikan disebut factor – factor Pendidikan yang saling
berkaitan serta saling menunjang satu sama lain.
BAB 2

A. Pengertian Pendidikan

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan
mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau
perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya
pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan


tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus


menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah
berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti
termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

C. PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pendidikan dan ilmu pendidikan adalah dua konsep yang terkait erat dalam dunia pen
didikan. Meskipun kedua konsep tersebut berhubungan, mereka memiliki perbedaan dalam fo
kus, tujuan, dan metode yang digunakan.

Perbedaan pendidikan dan ilmu pendidikan dapat dilihat dari cara penyampaiannya at
aupun fokus tujuannya.

Namun, di balik proses pendidikan yang terlihat sederhana, terdapat ilmu pendidikan
yang mempelajari prinsip-prinsip, teori, dan metode yang mendasari proses tersebut.

Perbedaan pendidikan dan ilmu pendidikan

Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan kita. Melalui pendidikan, sese
orang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk
menghadapi dunia yang kompleks ini.

Lalu apa perbedaan pendidikan dan ilmu pendidikan ?

Pendidikan

Pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses menyampaikan dan memperoleh penget


ahuan, keterampilan, nilai, dan sikap melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian sistematis.

Tujuan pendidikan meliputi pengembangan potensi individu, persiapan untuk kehidupan kerja,
peningkatan kualitas hidup, dan pembentukan warga negara yang bertanggung jawab.

Ilmu Pendidikan

Sekarang, mari kita beralih ke ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan adalah bidang studi y
ang mempelajari prinsip-prinsip, teori, dan metode yang mendasari proses pendidikan.

Tujuan utama ilmu pendidikan adalah untuk memahami bagaimana manusia belajar d
an mengembangkan strategi yang efektif dalam mengajar dan mendidik.
Hubungan antara Pendidikan dan Ilmu Pendidikan

Pendidikan dan ilmu pendidikan saling terkait dan saling melengkapi. Pendidikan adal
ah implementasi praktis dari konsep-konsep yang dipelajari dalam ilmu pendidikan.

Sementara itu, ilmu pendidikan mengacu pada penelitian dan pemahaman mendalam tentang
proses pendidikan.

Ilmu pendidikan memberikan wawasan tentang cara mengajar yang efektif, metode pe
nilaian yang akurat, dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan individu.

Dengan pengetahuan ilmu pendidikan, pendidik dapat merancang kurikulum yang ses
uai, menerapkan metode pengajaran yang efektif, dan memberikan dukungan yang tepat kepa
da siswa.

D. Fungsi Pendidikan

Pendidikan juga memiliki fungsi diantaranya adalah mengembangkan kemampuan, me


mbentuk watak, kepribadian agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Lemba
ga pendidikan memiliki fungsi seperti:

 Untuk mempersiapkan seluruh masyarakat dapat mandiri dalam mencari nafkahny


a sendiri

 Membangun serta mengembangkan minat dan bakat individu demi kepuasan priba
di dan kepentingan umum

 Membantu melestarikan kebudayaan masyarakat

 Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan dalam berdemok


rasi

 Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat

E. Tujuan Pendidikan
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan mencerd
askan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki pendi
dikan dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi
pribadi yang lebih bertanggung jawab.

Sesuai yang sudah diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia, seperti:

Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan kehidupan ba
ngsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Ma
ha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri,
kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidi
kan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusi
a yang memiliki jiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki ol
eh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.

F. Jenis – Jenis Pendidikan

Sesuai dengan apa yang sudah kita bahas di atas, pendidikan memiliki tiga jenisnya yaitu pen
didikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal.

Pendidikan Formal

Jenis pendidikan ini adalah jenis pendidikan yang sudah terstruktur dan memiliki jenjang mul
ai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan Menengah
(SMP), Pendidikan Menengah (SMA) dan Pendidikan Tinggi (Universitas)

Pendidikan Non Formal


Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan s
ecara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini disetarakan sesuai dengan hasil program
pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang berwenang. Contohnya seperti, L
embaga Kursus, Majelis Taklim, Kelompok Bermain, Sanggar dan lainnya.

Pendidikan Informal

Yang terakhir ada pendidikan informal. Pendidikan ini berasal dari keluarga dan lingkungan d
imana peserta didiknya diharapkan dapat belajar secara lebih mandiri. Contoh pendidikan inf
ormal ini seperti agama, budi pekerti, etika, sopan santun, moral dan sosialisasi.

Sekarang sudah paham kan mengapa pendidikan itu harus dibangun dengan baik? Ingat pendi
dikan adalah investasi terbaik bagi generasi muda. Dengan pendidikan yang baik mereka gene
rasi muda juga dapat memberikan kontribusi lebih untuk bangsa dan negara. Namun, tidak ha
nya untuk generasi muda pendidikan juga penting untuk semua generasi. Karena itu pendidik
an adalah pondasi terbaik yang harus dimiliki semua orang.

G. Komponen Pendidikan

Untuk melaksanakan dan mewujudkan tujuan pendidikan maka ada banyak hal yang p
erlu diperhatikan mulai dari penyusunan konsep, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi at
au penilaian pendidikan. Pendidikan bukan hanya cukup dibentuk dari proses pembelajaran sa
ja, namun juga harus berdasarkan sebuah sistem yang terstruktur sehingga pendidikan dapat d
ilaksanakan dengan arah dan secara berkelanjutan.

Sistem pendidikan itu sendiri terbentuk dari komponen-komponen yang terpadu dan sali
ng terkait untuk membangun pendidikan dan mencapai tujuan. PH Coombs (1968) menyebut
kan bahwa terdapat 12 komponen pendidikan, yaitu:

1. Tujuan dan prioritas


2. Peserta didik
3. Manajemen
4. Struktur dan jadwal waktu
5. Isi atau materi
6. Dosen dan pelaksana
7. Alat dan sumber belajar
8. Fasilitas
9. Teknologi
10. Pengawasan mutu
11. Penelitian
12. Biaya Pendidikan

Keduabelas komponen diatas adalah wajib dipenuhi dalam pelaksanaan pendidikan. Sala
h satu saja tidak tersedia maka pendidikan akan menjadi timpang dan terhambat. Contoh saja
terbatasnya biaya pendidikan, maka pelaksanaan pendidikan akan sangat terbatas karena peny
elenggara tidak mendapatkan upah atau bahkan terhenti karena tidak dapat mengadakan fasilit
as penyelenggaraan pendidikan seperti sumber belajar dan media pembelajaran.

Tanpa tujuan maka pendidikan tidak akan memiliki arah. Tanpa peserta didik siapa yang
akan dididik. tanpa manajemen pendidikan akan menjadi kacau dalam banyak hal. Tanpa stru
ktur dan jadwal waktu kapan pendidikan akan dilakukan. Tanpa isi atau materi apa yang akan
diajarkan. Tanpa dosen dan pelaksana siapa yang akan mengajar. Tanpa alat dan sumber belaj
ar maka tidak bisa belajar. Tanpa fasilitas dimana pendidikan akan dilakukan. tanpa teknologi
pendidikan akan menjadi usang dan tidak relevan. Tanpa pengawasan mutu pendidikan tidak
bisa diukur perkembangannya. Tanpa penelitian pendidikan akan stagnan dan tidak ada inova
si. Tanpa biaya pendidikan tidak mungkin dapat terlaksana.

Oleh karena itu, kewajiban memenuhi 12 komponen diatas dalam rangka melaksanakan
pendidikan yang baik harus menjadi prioritas yang paling utama. Apalagi dalam penyelengga
raan pendidikan nasional, kementrian pendidikan dan pihak-pihak terkait perlu memperhatika
n setiap detail dari komponen-komponen sistem pendidikan diatas dan memastikan agar terpe
nuhi agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan mudah.

BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan adalah sarana dimana manusia bisa belajar apa yang dia tidak ketahui dan
mengajarkan apa yang dia ketahui.

Anda mungkin juga menyukai