TEORI BELAJAR
Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran dengan dosen pengampu Dr. H. Wahid Munawar, M,.Pd
Disusun Oleh ;
2023
DAFTAR ISI
SAMPUL MAKALAH......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1 PEMBAHASAN...................................................................................................1
2.1 Pengertian Pendidikan.......................................................................................................
2.2 Pengertian Belajar.............................................................................................................
2.3 Teori Belajar Humanistik..................................................................................................
2.4 Teori Belajar Behavioristik.............................................................................................
2.5 Teori Belajar Kognitif.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
BAB 1
PEMBAHASAN
1
melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa
(atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup
sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.
2
memberikan pengetahuan, tetapi juga mencakup pembentukan perilaku dan
keterampilan sebagai bagian dari pengembangan individu dan sosial, yang
mendukung kelanjutan pendidikan ke tingkat berikutnya. Ini penting karena
banyak aspek dalam kehidupan yang berkembang dengan cepat. Pemerintah
berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional agar tetap relevan di
era sekarang (Sulfemi, 2018). [7]
3
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara.
4
merupakan suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu
perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Jadi dapat disimpulkan, belajar adalah suatu proses yang
menghasilkan perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama.
Secara sederhana, teori belajar adalah suatu prinsip umum atau kumpulan
prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta
dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Teori belajar adalah
suatu tesis-tesis yang mendeskripsikan beragam aspek pada hakikat belajar. Para
pemikir dan pakar yang punya keahlian di berbagai bidang keilmuan punya
sumbangsih yang penting dalam merumuskan teori-teori belajar. Atau
setidaknya, pemikiran-pemikiran mereka tentang manusia dan kehidupan telah
digunakan oleh para praktisi pendidikan dan pembelajaran untuk merumuskan
teori-teori belajar dan mempraktikkannya dalam kenyataan (Shahbana, 2020).
[8]
Istilah "belajar" sudah menjadi hal umum yang dikenal oleh banyak
orang, terutama oleh para mahasiswa dan mahasiswi di jurusan pendidikan.
Belajar adalah aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam
perjalanan perkembangan manusia, belajar memainkan peran penting dalam
pengembangan individu dan telah menghasilkan beberapa teori belajar yang
5
didasarkan pada sifat dasar manusia di dunia ini. Oleh karena itu, teori-teori ini
juga berlaku dalam domain studi ilmu pendidikan.
Menurut Hilgrad dan Bower, belajar (to learn) memiliki arti : to gain
knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study, to fix in
the mind or memory; memorize; to acquire trough experience, to become in
forme of to find out. Menurut definisi tersebut, belajar memiliki pengertian
memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman,
mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau
menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau
kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.
6
pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta
perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
8
Honey dan Mumford adalah tokoh lain yang menerapkan pendekatan
humanistik dalam pemahaman belajar. Mereka menggolongkan peserta didik ke
dalam empat kelompok berdasarkan karakteristik belajar mereka, yaitu
kelompok aktivis, kelompok reflektor, kelompok teoritis, dan kelompok
pragmatis. Setiap kelompok memiliki karakteristik belajar yang berbeda.
Pendekatan ini mencerminkan pemahaman bahwa individu memiliki gaya
belajar yang beragam dan bahwa pendidikan harus memperhatikan karakteristik
individu tersebut (Perni 2018). [9]
9
Dalam konteks pendidikan, teori Maslow memiliki implikasi penting.
Guru perlu memahami hierarki kebutuhan ini ketika berhadapan dengan siswa.
Kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan rumah, ketidaktenangan di kelas, atau
kurangnya motivasi untuk belajar pada siswa mungkin tidak dapat disalahkan
secara langsung. Guru harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa ada
kebutuhan yang lebih dasar yang tidak terpenuhi, seperti kebutuhan makanan
yang cukup, tidur yang baik, atau masalah pribadi yang memengaruhi siswa
secara emosional.
10
Sedangkan menurut Carl Rogers, pembelajaran
merupakan proses untuk saling memahami antara guru dan
murid, hingga guru tahu apa yang dibutuhkan oleh muridnya
tanpa ada paksaan ataupun ketidak sepemahaman antara
keduanya, sehingga bisa dijadikan pembelajaran sebagai
pengalaman seseorang dalam prosesnya.
Tidak ada yang lebih berhak mengatur proses belajar setiap individu
selain dirinya sendiri
Belajar dalam teori ini melibatkan interaksi antara stimulus dan respons,
dan individu dianggap pasif dalam proses belajar. Perilaku dapat diperkuat
melalui penguatan positif atau diperlemah melalui penguatan negatif. Dalam
teori behavioristik, apa yang penting adalah stimulus (yang diberikan oleh guru)
dan respons (tanggapan pebelajar). Proses yang terjadi di antara keduanya
diabaikan karena tidak dapat diamati.
12
perilaku. Oleh karena itu, untuk memahami perilaku seseorang dengan benar,
penting untuk terlebih dahulu memahami hubungan antara stimulus satu dengan
lainnya, serta memahami respons yang mungkin timbul dan berbagai
konsekuensi yang mungkin muncul sebagai akibat dari respons tersebut.
Pandangan teori belajar behavioristik ini telah lama diterima oleh para
guru. Namun, di antara pendukung teori ini, teori Skinner memiliki pengaruh
paling besar terhadap perkembangan teori belajar behavioristik. Asumsi dasar
dalam teori belajar menurut Skinner adalah bahwa belajar adalah perilaku dan
perubahan-perubahan perilaku yang tercermin dalam frekuensi respons yang
merupakan hasil dari kondisi lingkungan. Program-program pembelajaran
seperti Teaching Machine, Pembelajaran berprogram, modul, dan program-
program pembelajaran lainnya yang berdasarkan pada konsep hubungan
stimulus-respons dan memberikan perhatian pada faktor penguatan
(reinforcement) merupakan program pembelajaran yang menerapkan teori
belajar yang diusulkan oleh Skinner.
13
melalui proses pembiasaan (drill) bersama dengan penerapan reinforcement dan
hukuman adalah elemen-elemen yang sangat penting dalam teori ini. Teori ini
masih dominan dalam praktik pendidikan di Indonesia, mulai dari tingkat
pendidikan awal seperti kelompok bermain, taman kanak-kanak, hingga
perguruan tinggi.
15
Selain konsep-konsep dari Piaget dan Vygotsky, teori belajar kognitif
juga mencakup isu-isu seperti pengolahan informasi, memori, pemecahan
masalah, dan berpikir kritis. Teori ini menekankan bahwa individu memiliki
keterbatasan dalam kapasitas pemrosesan informasi mereka dan bahwa
pembelajaran yang efektif memerlukan strategi yang sesuai untuk mengatasi
keterbatasan ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hakim, A. (2020). Teori Pendidikan Seumur Hidup dan Pendidikan untuk
Semua. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 1(2), 61-72.
[2] Arifin, M. (2008). Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara.
[3] Lase, S. (2018). Hubungan antara motivasi dan kebiasaan belajar terhadap
prestasi belajar matematika siswa SMP. Jurnal Warta Edisi 56, 1–829.
[4] Marbun, S. M., S., & PdK, M. (2018). Psikologi Pendidikan. Uwais Inspirasi
Indonesia.
[7] Sulfemi, W. B., & Minati, H. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Kelas 3 SD Menggunakan Model Picture And Picture dan Media
Gambar Seri. JPsd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 4(2), 228–242.
[8] Shahbana, E. B., Farizqi, F. K., & Satria, R. (2020). Implementasi Teori
Belajar Behavioristik dalam Pembelajaran. Jurnal Serunai Administrasi
Pendidikan, 9(1). e-ISSN 2620-9209.
[11] Wisman, Y. (2020). Teori Belajar Kognitif Dan Implementasi Dalam Proses
Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 2087-166X. Retrieved
from
19