Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“JENIS-JENIS PENDIDIKAN DI INDONESIA ”

Dosen Pengampu : Beni Setiawan, S.Sy., M.H

Disusun Oleh :

NILA KHOIRIA
NIM : 221513706

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)


FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANG HARI
2022
KATA PENGANTAR

‫الرحِيم‬
َّ ‫ِالر ْح َم ِن‬
َّ ‫ــــــــــــــــم اﷲ‬
ِ ‫ِب ْس‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan


semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kelancaran
beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat Rahmat dan ridha-Nya penulis dapat


menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “jenis-jenis
Pendidikan di indonesia”. makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas kelompok tahun akademik 2022

Dalam penyusunan makalah ini Penulis mendapatkan bantuan


serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi penulis. Begitu pula makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun.

Muara Bulian, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................1


B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidikan...........................................................................2
B. Jenis-jenis pendidikan...........................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia
untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan
seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu
memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya.1
Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih
rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama
anggota negara ASEAN pun kualitas SDM bangsa Indonesia masuk
dalam peringkat yang paling rendah. Hal ini terjadi karena pendidikan di
Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal.
Hal ini disebabkan karena perhatian pemerintah kita masih terasa
sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah
pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar
kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU
pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita
kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari
kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional,
propinsi, maupun kota dan kabupaten.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendidikan?
2. Bagaimana jenis pendidikan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan
2. Untuk mengetahui jenis pendidiakn di Indonesia

1 Heryana.2011. Permasalahan Actual Pendidikan dan Penanggulangannya di


Indonesia.hal. 78

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Pengertian Pendidikan| Pendidikan adalah usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Secara etimologi atau asal asul kata. Kata pendidikan dalam bahasa
Inggris disebut education yang berasal dari bahas latin yaitu 'educatum'
yang tersusun atas dua kata yaitu 'E' dan "Duco". Kata E berarti sebuah
perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit menjadi banyak,
sementara 'Duco' berarti perkembangan atau sedang berkembang. Hal
ini secara etimologi, pengertian pendidikan adalah menjadi berkembang
atau bergerak dari dalam keluar, atau dengan kalimat lain, pendidikan
berarti proses mengembangkan kemampuan diri sendiri (inner abilities)
dan kekuatan individu. Kata Education sering juga dihubungkan dengan
'Educere' (Latin) yang berarti dorongan (propulsion) dari dalam keluar.
Artinya untuk memberikan pendidikan melalui perubahan yang
diusahakan melalui latihan ataupun praktik. Oleh karena itu definisi
pendidikan mengarahkan untuk suatu perubahan terhadap seseorang
untuk menjadi lebih baik.2
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik dapat
membedakan antara benar dan salah serta aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 3
Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar
kebudayaan melewati generasi. Dalam buku Menejemen perpustakaan

2 Sumitro, Pengantar  Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: FIP – UNY, 2010), hal. 61


3 Prof. Dr. H. Mahmud, M.si. dan Dr. Ija Suntana, Antropologi Pendidikan,  (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2012),  hal 113

2
3

sekolah karya Lara Hs tahun 2007 pendidikan adalah kegiatan yang


terprogram dalam waktu lama untuk meningkatkan pengetahuan dan
keahlian seseorang terutama yang terkait dengan bidang tugasnya.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no.
20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian
rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya
secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan,
keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian serta akhlak mulia. Kamus Besar Bahasa Indonesia
menjelaskan bahwa pendidikan berasal dari kata “didik” dan mendapat
imbuhan berupa awalan ‘pe’ dan akhiran ’an’ yang berarti proses atau
cara perbuatan mendidik. Maka definisi pendidikan menurut bahasa
yakni perubahan tata laku dan sikap seseorang atau sekelokmpok
orang dalam usahanya mendewasakan manusia lewat pelatihan dan
pengajaran.4
Manusia yang beradab setidak- tidaknya memiliki common
sense tentang pendidikan bahwa pendidikan memliki peranan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat
mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek
kepribadian dan kehidupannya
Pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang dinamis dalam
kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan
berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan
potensi individu yang setinggi- tingginya dalam aspek fisik, intelektual,
emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan
serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosiobudaya di mana
dia hidup. Pendidikan merupakan suatu fenomena manusia yang

4 Sumitro, Pengantar  Ilmu Pendidikan,  (Yogyakarta: FIP – UNY, 1985), hal. 1


4

sangat kompleks. Karena sifatnya kompleks itu maka pendidikan dapat


dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut pandang.
Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan
perbuatan bagi generasi tua untuk mengaihkan pengalamannya,
pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilan kepada generasi
muda yang memungkinkan melakukan fungsi hidupnya dalam
pergaulan bersama, dengan sebaik- baiknya. Pendidikan itu adalah
suatu disiplin dari berbagai macam bagian komponen
Secara bahasa, definisi pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tata seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dengan
pelatihan. Pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks, dan meliputi
berbagai komponen yang berkaitan dengan erat satu sama
lain. Pendidikan adalah gejala semesta (fenomena universal) dan
berlangsung sepanjang hayat manusia, dimanapun manusia berada.
Pendidikan sebagai usaha sadar bagi pengembangan manusia dan
masyarakat, berusaha kearah yang lebih sistematik, maka pasti
mendasarkan pada landasan pemikiran tertentu. Berbagai komponen
dalam sistem pendidikan baik secara mikro maupun dalam kajian mikro
perlu dikenali secara mendalam sehingga komponen-komponen
tersebut dapat difungsikan dan dikembangkan guna mengoptimalkan
garapan pendidikan tersebut ke arah tujuan pendidikan yang
ditetapkan.5
Pengertian pendidikan menurut para ahli:
Menurut John Dewey dalam bukunya Democracy and Education
(1950; 89-90) pendidikan adalah rekonstruksi atau reorganisasi
pengalam yang menambah makna dan menambah kemampuan
untuk mengarahkan pengalaman selanjutnya

5 Harris, Yop. "Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan hal.35-
37
5

Menurut John S. Brubacher dalam bukunya Modern Philosophies


adalah proses dalam makna potensi- potensi, kemampuan,
kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan,
disempurnakan dengan sedemikian rupa dan digunakan oleh
manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam
mencapai tujuan- tujuan yang ditetapkan.
Menurut Carter V. Good dalam Dictionary of Education (1945:145)
pendidikan adalah keseluruhan dimana proses seseorang
mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk- bentuk tingkah
laku lainnya yang bernilai positif dalam masyarakat dimana dia hidup
Menurut Ki Hajar Dewantara (1977: 20) yang dinamakan pendidikan
yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak. Adapun
maksud pendidikan yaitu menuntut segala kepuasan kodrat yang
ada pada anak- anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagian yang setinggi- tigginya.
Menurut Driyarkarya (1980: 78), intisara atau eidos dan pendidikan
ialah pe-manusia-an manusia-muda. Pengangkatan manusia muda
ke taraf insani, itulah yang menjelma dalam semua perbuatan
mendidik, yang jumlah dan macamnya tak terhitung.

Demikian arti pendidikan yang dikemukakan oleh sejumlah ahli,


yang tercantum dalam ajaran pendidikan dengan pengertian ilmiah kita
dapat mennganilis, membandingkan, mengabstraksikan sifat- sifat dan
akhirnya menggabungkan sifat- sifat itu sampai pada suatu perumusan
unsur-unsur yang secara esensial yang tercakup di dalamnya adalah
sebagai berikut :6

 Dalam pendidikan terkandung pembinaan, pengembangan, atau


potensi- potensi yang perlu dikembangkan

6 Agusta, Leonando, and Eddy Madiono Sutanto. "Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Cv Haragon Surabaya." Agora 1.3 (2013).hal. 98
6

 Dalam pendidikan secara implisit terjalin hubungan antara dua pihak,


yaitu pihak pendidik dan pihak peserta didik yang di dalam hubungan
itu berlainan kedudukan dan peranan setiap pihak. Akan tetapi sama
dalam hal dayanya yaitu saling mempengaruhi, guna terlaksananya
proses pendidikan.
 Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dan perwujudan
pembentukan secara utuh dalam arti mengemban segenap potensi
dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia sebagai
individu, sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk Tuhan.
B. Jenis Pendidikan Di Indonesia
Sekarang ini, sistem pendidikan di Indonesia diatur berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Secara umum jenis pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam
tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. 7
Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia
dini, dasar, menengah, dan tinggi/atas.
1. Pendidikan Umum
Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan
perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dengan
pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa
pendidikan. Pendidikan umum berfungsi sebagai acuan umum
bagi jenis pendidikan lainnya. Yang termasuk pendidikan umum
adalah SD, SMP, SMA, dan universitas.
2. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan
tertentu, seperti bidang teknik, jasa boga, dan busana,
perhotelan, kerajinan, administrasi perkantoran dan lain-lain.
Lembaga pendidikannya seperti, STM, SMTK, SMIP, SMIK, SMEA.
3. Pendidikan Luar Biasa

7 Undang-undang tentang Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 9


7

Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang


diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik
dan/atau mental. Yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB
(Sekolah Dasar Luar Biasa) untuk jenjang pendidikan menengah
masing-masing memiliki program khusus yaitu program untuk
anak tuna netra, tuna rangu, dan tuna daksa serta tunagrahita.
Untuk pengadaan gurunya disediakan SGPLB (Sekolah Guru
Pendidikan Luar Biasa) setara dengan Diploma III.
4. Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dalam
pelaksanaan tugas kedinasan bagi calon pegawai atau calon
pegawai suatu departemen pemerintah atau lembaga pemerintah
nondepartemen.
Pendidikan kedinasan terdiri dari pendidikan tingkat menengah
dan pendidikan tingkat tinggi. Yang termasuk pendidikan tingkat
menengah seperti SPK (Sekolah Perawat Kesehatan), dan yang
termasuk pendidikan tingkat tinggi seperti APDN (Akademi
Pemerintah Dalam Negeri)
5. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat melaksanakan peranan
yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran
agama. Pendidikan keagamaan dapat terdiri dari tingkat pendidikan
dasar, tingkat pendidikan menengah, dan tingkat pendidikan tinggi.
Yang termasuk tingkat pendidikan dasar misalnya madrasah
ibtidaiyah, tingkat pendidikan menengah seperti tsanawiyah, PGAN
(Pendidikan Guru Agama Negeri) dan yang tingkat pendidikan tinggi
seperti Sekolah theoliga, IAIN (Institut Agama Islam Negeri ), dan
IHD (Institut Hindu Dharma)
6. Pendidikan dalam Islam
8

Islam sangat mementingkan pendidikan dan ilmu


pengetahuan ,bahkan mendorong pemeluknya supaya mencari ilmu
pengetahuan kapan dan dimana pun. Ia juga menempatkan pakar
ilmu pengetahuan pada peringkat yang tinggi. Hal ini terdapat dalam
ayat-ayat al-qur’an yaitu:8
a. Surat Al-Baqarah ayat 31
       
       
Art
inya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-
benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar
b. Surat Al-Zumar ayat 9.
        
        
        
Artinya: (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung)
ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan
sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran.

c. Surat Al-Mujadalah ayat 11

        


        

8 Department Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (PT Insan Media Pustaka: Jakarta),
Hal.137
9

       


      

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan


kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dalam islam keharusan menuntut ilmu dan memperoleh


pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan dari “buaian sampai
liang lahat” ini tentu dilakukan melalui berbagai jalur: formal,
informal, dan nonformal.

Menurut Widi dalam Edy Wirawan indicator pendidikan yaitu:

Pendidikan formal yaitu pendidikan terakhir yang


ditamatkan oleh setiap pekerja yang meliputi SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi. Pendidikan informal yaitu sikap dan kepribadian
yang dibentuk dari keluarga dan lingkungan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Pendidikan| Pendidikan adalah usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20
tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian
rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya
secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan,
keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian serta akhlak mulia. Di Indonesia sekarang menganut
system pendidikan nasional, beberapa sistem pendidikan Indonesia
yang telah dilaksanakan, di antaranya adalah Sistem Pendidikan yang
berorientasi pada nilai, sistem pendidikan terbuka, Sistem pendidikan
beragam, Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu,
Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia
pendidikan di Indonesia yaitu mengenai bagaimana pengupayaan agar
semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan serta
pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja
yang mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan
bermasyarakat. Jenis-jenis permasalah pokok pendidikan yang
diprioritaskan penanggulangannya di Indonesia yaitu masalah
pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi
pendidikan dan masalah relevansi pendidikan.
Beberapa contoh permasalahan aktual pendidikan di Indonesia
yang berkaitan dengan permasalahan pokok pendidikan dan dapat
dibahas dalam makalah ini diantaranya meliputi masalah keutuhan
pencapaian sasaran, masalah kurikulum, masalah pendidikan dasar 9
tahun dan masalah peranan guru.

10
11

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini
adalah semua pihak harus bekerjasama dalam upaya penanggulangan
permasalahan pokok pendidikan. Untuk meminimalisir dampak negaif
yang disebabkan oleh permasalahan pokok tersebut maka harus ada
perencanaan yang baik terhadap system pendidikan. Meningkatkan
kualitas pendidik dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Serta
penyediaan sarana dan prasarana yang lebih efektif dan efisien
Sebagai mahasiswa khususnya calon pendidik, kita harus
menyadari dan memahami berbagai macam permasalahan pendidikan
yang terjadi dilapangan sehingga dapat merumuskannya serta mencari
alternatif pemecahannya. Jadilah, Mahasiswa sekaligus Calon Pendidik
yang peka terhadap berbagai permasalahan pendidikan
12

DAFTAR PUSTAKA

Liem, Jay. Pengertian Pendidikan Menurut Para Pakar Pendidikan.


Anonym. 2015. Pengertian Pendidikan: Pendapat Ahli tentang Pendidikan.
Dewa, Apriantika. 2014. Makalah Pengantar Pendidikan Permasalahan
Pendidikan.
Abraham. 2012. Problematika Pendidikan Di Indonesia.
Heryana.2011. Permasalahan Actual Pendidikan dan Penanggulangannya
di Indonesia.
Sudrajat,Edi. 2015. Masalah Pokok Pendidikan dan Cara
Menanggulanginya.
Agus Taufik, dkk, Pendidikan Anak di SD, (Jakarta : Universitas Terbuka,
2009)
Drs. Prasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2002)
Sumitro, Pengantar  Ilmu Pendidikan,  (Yogyakarta: FIP – UNY, 1985)
Dinn Wahyudin, Pengantar Pendidikan,  (Jakarta; Universitas Terbuka,
2008)
Dinn Wahyudin, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2006), hal 3.13
Hadikusumo, Kunaryo,dkk, Pengantar Pendidikan, (Semarang : IKIP
Semarang Press, 1996)
Undang-undang tentang Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1
ayat 9
Ir. KH. Toto Santi aji, M.pd, Teori Pendidikan.
 

10

Anda mungkin juga menyukai