Anda di halaman 1dari 16

“TENTANG JENIS-JENIS LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

DAN PRODUKNYA”

Prodi : Ekonomi Syariah (ESY)


Semester : III

Dosen Pengampu :

LELY INDRIYANI, SE. I., MA

Disusun Oleh : Kelompok III

WAHYU ADI SAPUTRA


NIM : 221610313

DEA ANANDA
NIM : 221610288

INDRIANI SYAHFITRI
NIM : 221610294

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)


INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANG HARI
2023
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ــــــــــــــــِم اِﷲالَّر ْح َم ِن الَّر ِحيم‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan


semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kelancaran
beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat Rahmat dan ridha-Nya penulis dapat


menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “TENTANG JENIS-JENIS
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK DAN PRODUKNYA”. makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok tahun akademik
2023

Dalam penyusunan makalah ini Penulis mendapatkan bantuan


serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi penulis. Begitu pula makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun.

Muara Bulian,16 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1


B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank.......................................3


B. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank......................................4
C. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank.............................................8
D. Jenis produk.........................................................................................8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................12
B. Saran..................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lembaga Keuangan terdiri dari dua jenis yakni lembaga keuangan
Bank dan lembaga keuangan non bank. Kedua lembaga tersebut
sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting bagi
perekonomian diberbagai negara yang ada di dunia salah satunya
Indonesia. Perkembangan pasar modal di indonesia mengalami
peningkatan yang sangat besar terutama setelah pemerintah
melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankan
termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari
bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik
bagi mereka, dan sekaligus memberikan konstribussi yang besar bagi
perkembangan perekonomian negara kita.
Lembaga keuangan perbankan mempunyai peran penting dalam
menentukan tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara terutama
didalam era perdagangan bebas. Peluang pasar internasional yang
terbuka tersebut perlu dimanfaatkan oleh bank-bank domestik yang
besar. Kompetitif dan sehat untuk menghadapi tantangan dan peluang
baru dari unsur internal dan eksternal sehingga mampu bersaing pada
tingkat global dengan lembaga keuangan internasional bank-bank
unum di Indonesia diatur oleh undang-undang No. 14/1967, kemudian
undang-undang No. 7/1992, dan diganti dengan Undang-undang No.
10/1998. Perubahan aturan hukum perbankan disebabkan karena
peraturan hukum lama sudah tidak bisa mengatasi persoalan
perbankan di Indonesia. (eko,2012 : Vol) Lembaga keuangan non bank
adalah Semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan,
yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama
dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam
masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Atau

1
2

dapat juga diartikan sebagai badan usaha yang melakukan kegiatan di


bidang keuangan secara langsung ataupun tidak langsung
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat untuk kegiatan produktif.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank
2. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank
3. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank
4. Jenis produk
C. Tujuan
1. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank
2. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank
3. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank
4. Jenis produk
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank


Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI
No.KEP-38/MK/IV/I972, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam
bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga
kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai
investasi perusahaan-perusahaan.1
Lembaga keuangan non bank adalah lembaga yang memiliki
perizinan resmi dalam menghimpun dana masyarakat. Dana yang
terkumpul kemudian dikelola untuk disalurkan menjadi surat berharga
dan ataupun sebagai pendukung aktivitas ekonomi yang berkaitan
dengan investasi.
Bentuk dorongan yang diberikan oleh LKBB ini dapat berupa
menghimpun dana dari masyarakat serta penyaluran dana untuk
membiayai berbagai kebutuhan dalam aktivitas perekonomian. LKBB
sendiri pertama kali muncul di Indonesia sejak tahun 1972.
Tidak hanya menghimpun dana dan mengelolanya, lembaga ini
juga berkomitmen untuk menjalankan dua prinsip penting. Prinsip
pertama yaitu melaporkan segala bentuk transaksi yang mencurigakan
untuk menghindari terjadinya pencucian uang, terorisme, dan tindakan
kriminalitas lainnya.
Kedua, selalu berkomitmen untuk mencari tahu latar belakang
nasabah sejelas-jelasnya. Misalnya identitas lengkap, riwayat kredit,
sampai dengan kebiasaan dalam bertransaksi.

1
Suhendri, Aan. Mukhlisin, Ahmad. 2018. Strategi Pengembangan Produk Bank Syariah
Di Indonesia. Hal. 88

3
4

B. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank


1) Pegadaian
Pegadaian merupakan salah satu jenis lembaga keuangan non
bank yang berfungsi sebagai penyalur kredit pada masyarakat.
Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
sebagai solusi bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman
dengan cara menggadaikan aset ataupun barang yang dimiliki.
Beberapa jenis produk pegadaian yang paling umum antara
lain:2
 Gadai Emas
 Gadai Konvensional
 Gadai Syariah
 Penyedia Jasa Taksiran Logam Mulia dan Sertifikasinya
 Penyedia Jasa Penitipan Barang Berharga
2) Koperasi Simpan Pinjam
Lembaga keuangan non bank berikutnya yaitu koperasi simpan
pinjam yang memiliki dasar hukum sesuai dengan UU No. 17 Th
2012. Lembaga yang satu ini memiliki tugas yang mirip dengan bank
yaitu menghimpun dana dari para anggota koperasi lalu
menyalurkannya ke anggota maupun non anggota.
Perbedaan yang paling kentara antara koperasi simpan pinjam
dengan bank yaitu besaran bunga yang diberikan. Koperasi simpan
pinjam biasanya mematok besaran bunga yang lebih besar.
Meskipun demikian, koperasi simpan pinjam dinilai cukup
menguntungkan bagi para anggotanya karena di akhir periode akan
dilakukan pembagian hasil dari selisih usaha yang didapatkan
selama satu tahun setelah dikurangi dengan beban usaha.

2
Jurnal Ekonomi Syariah Volume 3, Nomor 2, hlm. 190-199.
5

3) Pasar Modal
Pasar modal adalah lembaga keuangan non bank yang
memiliki fungsi sebagai tempat jual beli surat berharga dengan
jangka waktu lebih dari satu tahun (jangka panjang).
Pasar modal adalah tempat yang ideal untuk para pencari dana
(emiten) untuk mendapatkan penanam modal (investor). Nantinya
para penanam modal ini dapat menanamkan modalnya dengan cara
membeli saham atau obligasi perusahaan melalui pihak sekuritas.
4) Pasar Uang
Seperti halnya dengan pasar modal, pasar uang juga
merupakan tempat yang ideal untuk mencari penanam modal atau
investor. Aset yang diperjualbelikan dalam pasar uang meliputi Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU), Deposito, Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
Perbedaan antara pasar uang dengan pasar modal yaitu jangka
waktu surat yang perjual belikan. Pasar uang cenderung menjual
surat berharga dalam jangka waktu pendek seperti satu tahun atau
kurang dari itu.
5) Perusahaan Modal Ventura
Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan modal
ventura dapat diartikan sebagai perusahaan yang mendanai suatu
usaha atau perusahaan dengan jangka waktu yang sudah
ditentukan.
Adapun bentuk kegiatannya bisa berupa kesepakatan dalam
pembagian hasil, saham, dan lain sebagainya.
6) Perusahaan Asuransi
Lembaga keuangan non bank yang memiliki peran sebagai
pelindung apabila terjadi hal yang beresiko yaitu perusahaan
asuransi. Perusahaan jenis ini memiliki banyak jenisnya, antara lain
yaitu asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi kendaraan,
6

asuransi jiwa, asuransi perjalanan, sampai dengan asuransi properti


dan kepemilikan rumah.
Cara perusahaan ini bekerja yaitu dengan cara menghimpun
dana melalui premi yang dibayarkan oleh nasabah secara rutin dan
berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Perjanjian yang dibuat
antara nasabah dengan perusahaan sesuai dengan polis asuransi.
7) Perusahaan Sewa Guna (Leasing)
Lembaga keuangan non bank lainnya yaitu perusahaan sewa
guna atau yang lebih akrab disebut leasing maupun multifinance.
Perusahaan jenis ini berperan sebagai layanan pembiayaan berbasis
kontrak, bisa juga digabungkan dengan pembelian secara kredit.
Menyasar individu maupun perusahaan dengan pembiayaan yang
disertai agunan.
8) Perusahaan Anjak Piutang (Factoring Company)
Lembaga keuangan non bank berikut memiliki peranan dalam
pengambilan alih kredit suatu perusahaan yang tengah mengalami
kendala serta mengelola penjualan kredit perusahaan yang
membutuhkan.
9) Financial Technology (Fintech)
Fintech adalah lembaga keuangan non bank berbasis
teknologi. Lembaga modern ini menjalankan aktifitas keuangannya
melalui penggalangan dana atau crowdfunding, micro financing,
pinjaman dana online, peer to peer lending services (P2P).
10) Perusahaan Dana Pensiun
Terakhir yaitu perusahaan dana pensiun. Lembaga keuangan
non bank yang satu ini berperan sebagai layanan penjamin hari tua.
Cara kerjanya yaitu dengan menghimpun dana yang diperoleh dari
pemotongan gaji pegawai setiap bulannya dan selama pegawai
tersebut masih dikatakan aktif bekerja.
Terdapat dua jenis dana pensiun yang ditangani oleh
perbankan maupun asuransi, yaitu Dana Pensiun Pemberi Pekerja
7

(DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Sedangkan


untuk lembaga yang mengelola dana pensiun antara lain BPJS
Ketenagakerjaan, Taspen, Asabri, dan lain sebagainya.3

a. Thirft
Lembaga ini memberikan pelayanan dalam bentuk
penyimpanan tabungan, pinjaman, serta kredit. Secara umum
aktifitasnya mirip lembaga perbankan. Hanya saja lembaga ini
memiliki segmen khusus dalam pelayanannya. Seperti memberikan
pelayanan kredit real estate atau juga memberikan pinjaman kepada
konsumen.
b. Asuransi
Lembaga keuangan ini tidak memberikan pelayanan
penyimpanan dan peminjaman dan secara langsung kepada
nasabah. Namun, perusahaan ini memberikan pelayana berupa
pengalihan resiko yang dialami oleh nasabah. Sehingga apabila
nasabah asuransi ini mengalami sebuah masalah atas resiko
peristiwa tersebut sudah diberikan perlindungan asuransi maka
perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi kepada nasabah.
c. Sekuritas dan Bank Investasi
Merupakan sebuah lembaga keuangan yang akan memberikan
garansi atau pinjaman pada sekuritas atau surat berharga.
Perusahaan ini juga terlibat dalam aktivitas yang terkait dengan
masalah jual beli surat berharga, perantaraan surat berharga dan
menciptakan sebuah pasar atau media yang memungkinkan
terjadinya transakasi surat berharga.
d. Pembiayaan atau Leasing
Jenis lembaga keuangan bukan bank ini merupakan lembaga
yang paling akrab dengan masyarakat. Hal ini terkait dengan peran
lembaga ini yang berfungsi untuk memberikan bantuan pendanaan

3
Perbankan Indonesia”. Jurnal Penelitian Hukum, Vol. 10, Januari, 2000.
8

bagi masyarakat yang ingin membeli kendaraan bermotor secara


kredit. Lembaga ini tidak memberikan pelayanan dalam bentuk
simpanan dan hanya memberikan bantuan pelayanan dalam wujud
hutang atau kredit jangka pendek.

e. Reksa Dana
Lembaga ini memberikan penawaran kepada nasabah tentang
rencana simpanan kepada nasabah. Dalam program ini nasabah
akan mengakumulasikan dana mereka dalam bentuk tabungan dan
akan di ambil pada masa pensiun mereka. Dana-dana yang
tersimpan tersebut, akan di kelola oleh lembaga tersebut untuk
menghasilkan keuntungan yang bisa dinikmati oleh mereka.
C. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank
a. Mengakomodasi tenaga kerja
b. Meningkatkan standar hidup
c. Menyamakan pendapatan
d. Meningkatkan produksi
e. Mendorong pengembangan pasar modal dan pasar uang.
D. Jenis produk.4
1) Lembaga pembiayaan
Lembaga pembiayaan merupakan badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
atau modal dengan tidak menarik dana seacara langsung dari
masyarakat. Lembaga pembiayaan ada karena dunia usaha
membutuhkan alternatifan pinjaman dana selain Bank. Bagi bank
sendiri lembaga pembiayaan sangat membantu sebagai alternatif
penyaluran dana.
2) Perusahaan asuransi

4
Veithzal dan Arvian Arifin, Islamic banking. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.hal. 154
9

Asuransi merupakan suatu metode untuk melindungi seseorang


atau perusahaan dari kerugian keuangan yang disebabkan oleh
kerusakan atau pencurian aset dan kematian atau kecelakaan.
Dengan adanya asuransi maka pihak yang membayar asuransi
memperoleh berbagai keuntungan seperti:
3) Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang – barang
modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu
tertentu. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh
barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat lansung
digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan
atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
4) Dana pensiun
Dana pensiun sebenarnya merupakan salah satu cara untuk
memberikan jaminan kesejahteraan pada karyawan. Dengan adanya
dana pensiun, karyawan yang telah pensiun dapat terjaga kondisi
keuangannya. Karena karyawan tetap memperoleh penghasilan
meskipun telah pensiun. Bagi pengusaha, adanya dana pensiun juga
membantu agar karyawan tetap setia dan memberikan yang terbaik
pada perusahaan.
5) Reksa dana
Reksa dana merupakan wadah menghimpun dana dari
masyarakat dan kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi (pihak pengelola dana). Manajer investasilah yang
mengelola dana tersebut, apakah hendak dibelikan saham, diputar di
pasar uang, dan sebagainya. Dalam pengelolaan dana tersebut,
manajer investasi berhubungan dengan penanam modal (investor).
Contoh perusahaan reksa dana antara lain: Bahana TCW, Trimegah
Securities, Nikko Securities, PNM Investment Management, Citicorp
Securities, Corfina, Rifan Financindo, dan Niaga Securities.
10

6) Perusahaan modal ventura


Pada suatu hari ada seorang pengusaha yang memiliki ide
baru. Ia yakin usahanya memberikan keuntungan yang besar.
Namun untuk itu, dia membutuhkan modal usaha. Untuk
memperoleh modal, sebenarnya perusahaan tersebut dapat
menghubungi perusahaan modal ventura.
Berbeda dengan modal biasa yang menginginkan keuntungan
dalam jangka waktu pendek, modal ventura ditanamkan dalam
jangka waktu tertentu, misalnya 10 tahun. Dalam sepuluh tahun
diharapkan usaha tersebut berjalan dengan baik sehingga modal
dapat ditanamkan di tempat lain. Investor modal ventura juga lebih
terlibat dalam manajemen untuk mengurangi resiko dan
meningkatkan keuntungan. Selain untuk mencapai keuntungan,
perusahaan modal ventura memiliki berbagai tujuan
7) Pegadaian
Saat mendekati hari raya, kita sering mendengar pegadaian
diserbu anggota masyarakat yang ingin meminjam uang dengan cara
menggadaikan barang berharga miliknya. Itulah sebenarnya tugas
pegadaian, memenuhi kebutuhan dana masyarakat dengan memberi
uang pinjaman berdasarkan hukum gadai.
Jika kamu hendak meminjam dana pegadaian, kamu harus
membawa barang yang harus digadaikan. Bawalah barangmu ke
loket penaksir untuk dinilai. Nilai gadai adalah nilai yang
menggambarkan tentang berapa batas jumlah uang yang bisa kamu
pinjam dengan menggunakan barang yang bersangkutan. Bila
setuju, uang dapat diambil di loket kredit. Ingat bahwa ada beban
bunga yang harus dibayar setiap 15 hari. Jika tidak mampu menebus
kembali, barangmu akan dilelang. Selain jasa pegadaian, pegadaian
juga menawarkan penjualan koin emas ONH dan penitipan barang.
8) Anjak Piutang
11

Perusahaan Anjak Piutang : Badan Usaha yang melakukan


kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta
pengurusan piutang.
9) Pasar Modal
Pasar modal atau capital market adalah pasar keuangan untuk
dana-dana jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar
yang konkrit. Instrumen yang digunakan dalam pasar modal
umumnya antara lain; saham, obligasi, debenture, warrant, right.
Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam
pengertian fisik yang terorganisasi diman efek-efek diperdagangkan
yang disebut Bursa Efek. Bursa efek atau stock exchange adalah
suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan
pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan
melalui wakil-wakilnya. Fungsi Bursa Efek ini antara lain adalah
pertama, menjaga kontinuitas pasar. Kedua, menciptakan harga efek
yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. Menurut
David L Scott, pasar modal adalah pasar untuk dana jangka panjang
di mana saham biasa, saham preveren dan obligasi diperdagangkan.
10) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam : menghimpun dana dari masyarakat
dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lembaga keuangan non bank merupakan lembaga keuangan
yang secara operasional dibina dan diawasi oleh Departemen
Keuangan yang dijalankan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Sedangkan
pembinaan dan pengawasan dari sisi pemenuhan prinsip prinsip
syariah dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional MUI. Salah satu
lembaga non bank adalah perusahaan asuransi. Menurut Undang-
Undang No.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
dipertanggungkan
B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah sunah versus bia’h ini,
penulis khususnya dan para pembaca dapat memahami bagaimana
Pemikiran tokoh ilmu kalam modren yang terjadi pada masa sekarang
ini.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Suhendri, Aan. Mukhlisin, Ahmad. 2018. Strategi Pengembangan Produk


Bank Syariah Di Indonesia,

Jurnal Ekonomi Syariah Volume 3, Nomor 2, hlm. 190-199.

Gemina, Dwi. 2011. Strategi Pengembangan Produk Bank Syariah


Di Indonesia. Jurnal Sosial

Antonio, M. Syafi’i. Bisnis dan Perbankan dalam Prespektif Islam. Jakarta:


Tazkiya Institute, 2002.Dendawijaya, Lukman.

Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN,


2002. Rifai,

Veithzal dan Arvian Arifin, Islamic banking. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Salam, Adi Bastian. “Kedudukan Perbankan Bina Ummat Sejahtera Islam


dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia”. Jurnal Penelitian Hukum, Vol. 10, Januari, 2000.


Syafe’i, Rachmat. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Anda mungkin juga menyukai