Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelsaikan dan merampungkan penyusunan makalah
Pengantar Bisnis ‘Bank’.
Dalam makalah ini penyusun menguraikan beberapa hal pokok pembahasan.
Penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Namun tidak lepas dari berbagai hal, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, tata bahasa, dan berbagai aspek lainnya. Oleh
karena ini, dengan lapang dada kami memohon maaf yang sebesarbesarnya dan saya
membuka pintu selebar – lebarnya kepada para pembaca untuk memberikan saran maupun
kritik yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Dan yang terakhir, penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana
yang buat dapat diambil manfaatnya. Selain itu besar harapan kami semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangsi ilmu kepada para pembaca untuk lebih memperhatikan materi yang
relevan pada makalah ini.

Rengat, 04 Oktober 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Sejarah Singkat Perbankan di Indonesia......................................................3
2.2 Sistem Perbankan di Indonesia.....................................................................3
2.2.1 Syarat – Syarat Mendirikan Bank di Indonesia..................................5
2.3 Tugas dan Fungsi Bank................................................................................6
2.4 Peranan Bank................................................................................................6
2.5 Hubungan Bank dengan Perusahaan sebagai Nasabahnya...........................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas pokok perbankan di Indonesia adalah
membantu Pemerintah dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah,
mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna
meningkatkan taraf hidup rakyat.
Sedangkan tujuan perbankan di Indonesia adalah menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat.
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana
dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan
ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosen tase tertentu dari
besarnya dana yang disalurkan. Sekalipun per bankan kovensional telah menjadi bagian
utama dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan ulama menyatakan
bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai dengan ajaran islam.
Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam konsep ekonomi islam yang
dikenal dengan perbankan syari’ah, namun faktanya pema kai jasanya perbankan syari’ah
juga banyak dari kalangan non Islam.
Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari system keuangan dalam ekonomi
modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga keuangan utama
adalah Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan para pelaku usaha dapat melakukan
transaksi keuangan dalam jumlah besar yang tidak mungkin dilakukan secara tunai.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana sejarah singkat perbankan di Indonesia?
2. Bagaimana system perbankan di Indonesia?
3. Apa tugas dan fungsi bank?
4. Apa peranan bank?
5. Bagaimana hubungan bank dengan perusahaan sebagai nasabahnya?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah singkat perbankan Indonesia.
2. Mengetahui system perbankan di Indonesia.
3. Mengetahui tugas, fungsi dan peranan bank.
4. Untuk mengetahui hubungan bank dengan perusahaan sebagai nasabahnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Perbankan di Indonesia


Negara berkembang seperti Indonesia memerlukan keadaan ekonomi yang stabil yang
akan membantu dan memperlancar usaha Pemerintah dalam mengadakan perhitungan
perencanaan pembangunan. Untuk mencapai suatu keadaan perekonomian yang stabil,
pertama-tama perlu diusahakan suatu kondisi moneter yang mantap. Kondisi tersebut akan
tercapai apabila ditunjang oleh system perbankan yang sehat dan sempurna.
Industri perbankan di Indonesia dilihat dari sudut usianya relative sudah cukup
berumur. Bank – bank komersial pertama dibentuk pada akhir abad 19 yang dimakdudkan
sebagai lembaga yang dapat menunjang penanaman modal kapitalis Belanda. Kemudian
setelah Indonesia merdeka, bank – bank tersebut kemudian berubah menjadi bank – bank
milik pemerintah seperti Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang
Negara.
Industry perbankan di Indonesia sampai dengan tahun 1951 relatif belum memasuki
periode yang teratur. Pada periode berikutnya sampai dengan tahun 1965 relatif industry
perbankan mengalami berbagai gejolak yang kurang menyenangkan bagi pertumbuhannya.
Perekonomian pada saat itu mengalami inflasi yang sangat tinggi, hubungan di antara sumber
– sumber ekonomi menjadi terganggu dan industry perbankan pun mengalami masa suram
yang tidak menentu. Barulah kemudian pada tahap berikutnya ketika dikeluarkan Undang –
Undang Pokok Perbankan pada tahun 1967, industry perbankan mulai membenahi dirinya,
yaitu menyesuaikan dirinya dengan perkembangan yang terjadi di sekitarnya sudah jauh lebih
maju dibandingkan dengan periode sebelum tahun 1967.
Tata perbankan di Indonesia, baik mengenai organisasinya maupun strukturnya
dibentuk sedemikian rupa sehingga Bank Indonesia sebagai Bank Sentral bertindak sebagai
pembimbing pelaksanaan kebijakan moneter. Dalam hal ini Bank Indonesia
mengkoordinasikan, membina serta mengawasi semua perbankan yang ada, baik terhadap
bank – bank Pemerintah maupun Bank Swasta Nasional serta Bank Asing di Indonesia.
2.2 Sistem Perbankan di Indonesia
Dalam Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok Perbankan,
disebutkan yang dimaksud dengan :

3
1) Bank
Lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa –
jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
2) Lembaga Keuangan
Semua badan yang melalui kegiatan – kegiatannya di bidang keuangan menarik
uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.
Jenis Lembaga Perbankan menurut fungsinya dibedakan ke dalam:
1) Bank Sentral (Central Bank)
Yaitu Bank Indonesia yang bertugas mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan
nilai rupiah, membimbing pelaksanaan kebijakan moneter serta mengkoordinasikan,
membina dan mengawasi semua perbankan.
2) Bank Umum (Commercial Bank)
Adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka
pendek.
3) Bank Tabungan (Saving Bank)
Ialah bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk
tabungan dan dalam usahanya terutama membungakan dananya dalam kertas
berharga.
4) Bank Pembangunan (Development Bank)
Yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan
panjang, dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang
di bidang pembangunan.
5) Bank Desa (Rural Bank)
Adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uang dan natura (padi, jagung,
dan lain-lain) dan dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk
uang maupun dalam bentuk natura kepada sektor pertanian dan pedesaan.
Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
BAB I dinyatakan bahwa, yang dimasud dengan :
6) Bank Campuran
Adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum yang
berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga Negara Indonesia dan/atau
badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga Negara Indonesia,
4
dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
7) Bank Perkreditan Rakyat
Adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2.2.1 Syarat – Syarat Mendirikan Bank di Indonesia
1. Bank Negara (Pemerintah)
Bank Umum milik Negara, Bank Tabungan milik Negara dan Bank Pembangunan
milik Negara termasuk Bank Pembangunan Daerah, didirikan dengan Undang –
Undang. Dipimpin oleh Direksi yang jumlah anggotanya dan susunan beserta tugas
wewanang/tanggung jawabnya ditetapkan dalam undang – undang. Demikian pula
mengenai tugas dan usaha pokok serta permodalannya. Anggota direksi harus warga
Negara Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden berdasarkan usul
dari Menteri Keuangan, kecuali Bank Pembangunan Daerah diangkat oleh Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I.
2. Bank Swata
Hanya boleh didirikan dan menjalankan usahanya sebagai Bank setelah mendapat
ijin usaha dari Menteri Keuangan dengan mendengar pertimbangan Bank Indonesia.
1) Pendirian Bank Swasta harus berbentuk badan hukum PT. Untuk Bank Umum
Koperasi, Bank Tabungan Koperasi dan Bank Pembangunan Koperasi harus
berbentuk Badan Hukum Koperasi
2) Saham – saham dari PT seluruhnya harus dimiliki oleh warga Negara Indonesia.
3) Mempunyai modal disetor yang sesuai dengan ketentuan Undang – Undang.
4) Pimpinan an karyawan yang memegang kedudukan penting harus seluruhnya
warga Indonesia.
5) Mempunyai gedung kantor sendiri dan peralatan kantor yang memenuhi syarat.
3. Bank Asing
Diperkenankan menjalankan usahanya di Indonesia setelah mendapatkan ijin dari
Menteri Keuangan sesudah mendengar pertimbangan Bank Indonesia. Hanya di
bidang Bank Umum dan atau Bank Pembangunan. Bank Asing hanya dapat
didirikan di Indonesia dalam bentuk:
1) Cabang dari Bank yang sudah ada di luar negeri.
2) Suatu bank campuran antara Bank Asing atau Bank Nasional di Indonesia yang
berbadan hukum Indonesia berbentuk PT.

5
2.3 Tugas dan Fungsi Bank
Beberapa tugas pokok Bank yaitu:
1. Memberikan kredit (pinjaman) kepada orang atau badan usaha yang membutuhkannya.
Kredit ini untuk tujuan kegiatan yang produktif dan dapat diberikan dengan kredit jangka
panjang, kredit jangka panjang, kredit jangka menengah serta kredit jangka pendek.
2. Menarik uang dari masyarakat. Dalam hal ini masyarakat dapat menyimpan uang yang
tidak atau belum dipergunakan dalam bentuk rekening Koran giro, deposito berjangka,
Tabanas dan lain – lain.
3. Memberikan jasa – jasa dalam bidang lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Jasa
ini dapat berupa pengeluaran cek pengiriman uang, membeli dan menjual wesel,
penukaran valuta asing (mata uang asing) dan sebagainya.
4. Kegiatan lain, misalnya memberikan jaminan bank, menyewakan tempat untuk
menyimpan barang – barang berharga.
Fungsi bank dalam suatu Negara dapat dikatakan luas, karena bank merupakan alat
Pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter dan keuangan. Fungsi pokok bank
adalah sebagai alat penarik uang yang ada di dalam masyarakat, baik uang kartal (tunai)
maupun uang giral dan sebai penyalur dana madyarakat. Bank dalam kedudukannya sebagai
Lembaga Keuangan dalam tugasnya tidak bertindak sendiri – sendiri, tetapi dibina dan
diawasi oleh Bank Sentral (Bank Indonesia).

2.4 Peranan Bank


1. Peranan bank di dalam negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam arti
bahwa, semua kegiatan yang dilakukan oleh bank itu menyangkut soal uang. Kegiatan –
kegiatan tersebut meliputi : administrasi keuangan, penggunaan uang, pemampungan
uang, perdagangan dan penukaran, perkreditan, kiriman uang dan pengawasannya.
2. Peranan bank di luar negeri yaitu merupakan jembatan antara dunia internasional dalam
lalu lintas devisa (uang), hubungan moneter dan perdagangan.
Peranan bank di dalam negeri dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Bank sebagai pembimbing masyarakat
Pembimbing disini dimaksudkan agar masyarakat selalu berorientasi pada bank atau
agar masyarakat menggunakan jasa perbankan di dalam pengelolaan usahanya.
Bimbingan bank tersebut misalnya terdiri dari upaya mendorong hasrat menabung
dari masyarakat dalam bentuk Deposito Berjangka dan Rekening Koran Giro.

6
3. Peranan bank dalam dunia usaha
1) Dalam perusahaan dagang
Kegiatan utama badan usaha ini ialah melakukan pembelian dan penjualan bahan
baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Untuk itu semua, perusahaan harus dapat
menyediakan dana yang berupa uang, aar dapat memperlancar usaha tersebut.
2) Dalam perusahaan industri
Kegiatan pokok perusahaan industri adalah memproses bahan baku atau barang –
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang siap dipakai oleh pembeli. Sebagai
akibat adanya proses produksi itu, maka untuk menjaga kelancaran usahanya
diperlukan adanya mesin-mesin, gedung, tenaga ahli.
Apabila perusahaan mengalami hal – hal seperti tersebut diatas maka sebaiknya
perusahaan segera menghubungi bank agar dapat dicari alternatif pemecahannya. Disinilah
peranan bank atau hubungan antara bank dengan perusahaan akan terjalin dalam usahanya
untuk ikut serta melancarkan dunia usaha.

2.5 Hubungan Bank dengan Perusahaan sebagai Nasabahnya


Perusahaan pada masa sekarang dapat dikatakan sangat memerlukan jasa – jasa dari
bank, baik itu berupa pengambilan pinjaman (kredit) maupun melalui transaksi jasa
pengiriman uang, penyimpanan uang dalam bentuk rekening koran giro, inkaso, kliring dan
sebaganya. Bank memperoleh bunga, komisi atau provisi dari penjualan kredit dan pemberian
jasa itu. Salah satu modal utama bagi bank ialah kepercayaan masyarakat terhadapnya.
Pada saat ini orientasi bank adalah kepuasan nasabah. Sebagai contoh jika seorang
nasabah ingin membuka rekening giro. Maka dalam hal ini da[at dikatakan bahwa bagi
nasabah bukan sekedar ingin menitipkan uang yang menganggur tetapi ada pertimbangan lain
seperti:
1) Jaminan keamanan dan mudahnya penarikan kembali
2) Prosedur pembukaan rekening tidak berbelit – belit
3) Adanya rasa kebanggaan menjadi nasabah dari bank yang bersangkutan

Kualitas system pelayanan dari suatu bank juga pantas menjadi pertimbangan bagi
perusahaan dalam pemilihan banj yang akan dihubunginya. Factor lokasi bank barangkali
juga akan dapat menjadi pertimbangan.
Beberapa macam transaksi bank yang sering dilakukan perusahaan
1) Penggunaan Cek

7
Cek merupakan perintah pembayaran (kepada bank) dari orang yang menanda tanganinya
untuk membayar kepada orang yang membawanya atau orang yang namanya tersebut di
atas cek itu, sejumlah uang yang tertera di atasnya.
2) Rekening Koran Giro
Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah
bukuan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pasal 1 angka 2 yang menyebutkan bahwa
Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Sistem perbankan Indonesia adalah sebuah tata cara, aturan-aturan dan pola
bagaimana sebuah sektor perbankan (dalam hal ini bank-bank yang ada) menjalankan usaha
nya sesuai dengan ketentuan (sistem) yang dibuat oleh pemerintah. Sistem perbankan di
Indonesia terbangun dengan konsep yang dilandaskan pada sistem perekonomian yang ada.
Indonesia menetapkan sistem perekonomiannya sebagai sistem ekonomi yang demokrasi
sesuai dengan landasan negara yaitu Pancasila.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hadion Wijoko, dkk. Pengantar Bisnis. Insan Cendekia Mandiri. Sumatera Barat. 2021
Lyandra Aisyah Margie, dkk. Pengantar Bisnis. Unpam Press. Tangerang Selatan. 2020

10

Anda mungkin juga menyukai