Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN PERBANKAN DI


INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Dosen pengampu :

Nofrianty,SE.,M.Si

Disusun oleh :

Nama : Reza juliapita

NIM : 2024138

KELAS A2
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT serta rahmat dan karunianya
yang telah memberikan kesempatan bagi saya sehingga dapat menyelesaikan
Makalah ‘’Perkembangan Perbankan di Indonesia’’ ini dengan baik.

Ucapan terima kasih saya haturkan kepada dosen Nofrianty,SE.,M.Si

yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.serta teman-teman yang


banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, Oleh karena itu saya meminta
maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga memohon kritik dan saran untuk saya
agar bisa lebih baik lagi dalam membuat karya tulis kedepannya.

Harapan saya mudah-mudahan apa yang saya susun ini bisa memberikan manfaat
untuk diri sendiri,teman-teman, serta orang lain.

Rokan hulu,23 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................

A. Pengertian Bank...........................................2

B. Pengertian Perbankan.......................................................................... 2

C. Sistem Perbankan di
Indonesia.............................................................................2

D. Sejarah Perkembangan Perbankan Di


Indonesia............................................................................ 3

BAB III PENUTUP................................................................................. 9


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah

            Perkembangan perbankan menunjukkan dinamika dalam kehidupan


ekonomi. Sebelum sampai  pada praktik-praktik yang terjadi saat ini, ada
banyak permasalahan yang terkait dengan masalah-masalah perbankan saat ini.
Masalah utama yang muncul dalam praktik perbankan ini adalah pengaturan
sistem keuangan yang berkaitan dengan mekanisme penentuan volume uang
yang beredar dalam perekonomian. Sistem keuangan, yang terdiri dari otoritas
keuangan (financial authorities), sistem perbankan dan sistem lembaga
keuangan bukan bank, pada dasarnya merupakan tatanan dalam perekonomian
suatu Negara yang memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitas jasa-
jasa keuangan.

Sistem perbankan di Indonesia dibedakan berdasarkan fungsinya yang


terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Bank Umum, dapat menghimpun dana dari masyarakat secara langsung dalam
bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito berjangka, lalu menyalurkan
kepada masyarakat terutama dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya.
            Perkembangan perbankan yang semakin dinamis dan kompleks
membuat otoritas moneter berusaha membuat Arsitektur Perbankan Indonesia
(API). Dengan adanya API, diharapkan bank nasional mampu bersaing tidak
hanya pada segmen pasar domestik tetapi juga pada pasar internasional.
B.            Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.             Apa yang dimaksud dengan bank?
2.             Apa yang dimaksud dengan sistem perbankan?
3.             Seperti apa sistem perbankan yang ada di indonesia?
4.             Bagaimana perkembangan sistem perbangkan di indonesia?

C.            Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:


1.             Untuk mengetahui apa itu Bank.
2.             Untuk mengetahui apa itu Sistem Perbankan.
3.             Untuk mengetahui Sistem Perbankan di Indonesia.
4.             Untuk mengetahui perkembangan Sistem Perbankan di Indonesia.
5.             Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya”

BAB II

PEMBAHASAN
A.           Definisi BANK

Definisi Bank (menurut UU No.10 Tahun1998)


Badan usaha yang  kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
B.            Pengertian Sistem Perbankan

Pengertian sistem perbankan ada dua macam, antara lain:


1. Sebagai suatu jaringan yang terintegrasikan dengan lembaga-lembaga
perbankan yang terdiri dari BI, Bank Umum dan BPR.
2. Sebagai satu jaringan yang terintegrasi di bank-bank deposito (Bank Umum
dan BPR) yang terdiri dari sejumlah bank deposito.
C.           Sistem Perbankan di Indonesia
Sistem Perbankan Indonesia merupakan sebuah tata cara, pola, dan aturan-
aturan yang dipergunakan oleh sektor perbankan (Bank-bank) dalam menjalankan
usaha nya sesuai dengan sistem atau ketentuan yang telah dibuat oleh pemerintah.
Sistem perbankan di Indonesia dibangun dengan berlandaskan dari sistem
perekonomian yang telah ada.

D.Perkembangan perbankan di Indonesia

Sejarah perbankan di indonesia tidak terlepas dari penjajahan Hindia


Belanda.Pada masa itu De javasche bank ,NV didirikan di Batavia pada 24
Januari 1828 sebagai pemegang monopoli pembelian dan penjualan hasil bumi
dalam negeri,dan bank inilah yang akan menjadi cikal bakal lahirnya bank sentral
indonesia.

Di zaman kemerdekaan,perbankan di indonesia bertambah maju dan


berkembang lagi.Kondisi dunia perbankan telah mengalami banyak perubahan
yang di sebabkan oleh perkembangan internal dan eksternal dunia perbankan yang
menyebabkan kondisi perbankan di Indonesia secara umum di kelompokkan
menjadi empat periode,yaitu :

1.Kondisi perbankan Indonesia sebelum Deregulasi (dimulai sejak 1990-an)


Deregulasi adalah sistem yang mengatur proses menghilangkan atau
mengurangi segala aturan.deregulasi menunjuk kebijakan pemerintah untuk
meniadakan aturan administratif yang mengekang kebebasan gerak
modal,barang dan jasa.
Deregulasi perbankan adalah keadaan dimana terjadinya perubahan
peraturan dalam perbankan indonesia,disebabkan perbankan indonesia adalah
warisan dari negara penjajah sehingga tidak memiliki kemampuan untuk
mengelola perbankan dengan baik.
Deregulasi ini bertujuan untuk membuat suasana perbankan di indonesia
menjadi lebi stabil.
Kondisi perbankan Indonesia pada masa sebelum deregulasi dipengaruhi
oleh berbagai kepentingan ekonomi dan politik.dalam hal ini adalah
pemerintah.Fungsi perbankan setelah masa setelah kemerdekaan sampai
dengan sebelum adanya deregulasi tidak mengalami banyak perubahan,fungsi
utama tersebut yaitu:
 Memobilisasikan dana dari investor untuk membiayai kebutuhan
dana investasi dan modal kerja perusahan-perusahaan besar.
 Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan
besar.
 Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai
kegiatan pemerintah.
 Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai program dan
proyek pada sektor-sektor yang ingin dikembangkan pemerintah.

Kebijakan dan terkait dengan sektor perbankan hanya di tekankan


pada kegiatan usaha-usaha besar dan program pemerintah.
Keadaan perbankan pada masa ini adalah sebagai berikut:

 Tidak adanya peraturan dari pemerintah yang mengatur


secara jelas tentang perbankan Indonesia.
 Kredit Likuiditas Bank Indonesia pada Bank-bank tertentu
 Bank banyak menanggung program-program pemerintah
 Instrumen pasar uang terbatas
 Jumlah Bank swasta relatif sedikit
 Persaingan antar Bank yang tidak ketat
 Bank bukan alternatif utama bagi masyarakat luas untuk
menyimpan dan meminjam dana
2.Kondisi setelah deregulasi
Tingkat inflasi yang tinggi serta kondisi makroekonomi yang secara umum
tidak bagus terjadi bersamaan dengan kondisi perbankan yang tidak
memobilisasiklan dana dengan baik.untuk mengatasi situasi ini cara
pemerintah pada saat itu adalah dengan melakukan serangkaian kebijakan
berupa deregulasi di sektor riil dan di sektor moneter.
Kebijakan deregulasi yang tidak dilakukan dan terkait dengan dunia perbankan
antara lain:
a) Paket 1 Juni 1983,berisi tentang:
 Penghapusan kredit dan pembatasan aset lain
 Pengurangan KLBI
 Pemberian kebebasan bank untuk menetapkan suku buka
simpanan dan pinjaman.
b) Bank Indonesia sejak 1984 mengeluarkan SBI
c) Bank Indonesia sejak 1985 mengeluarkan ketentuan perdagangan
SPBU dan fasilitas diskonto oleh BI
d) Paket 27 oktober1988 berisi tentang:
Pengerahan dana masyarakat yang meliputi:
1.Kemudahan pembukaan kantor bank
2.Bank pemerintah,bank pembangunan daerah,bank swasta,bank nasional dan
bank koperasi dapat membuka cabang di seluruh wilayah indonesia
3.Kejelasan aturan pendirian bank swasta
4.Modal di setor bank umum Rp.10 Miliar
5.Modal disetor BPR minimal 50 juta
6.BPR dapat ditingkatkan menjadi bank umum.
Pengendalian kebijakan moneter meliputi:
1.Likuiditas wajib minimum perbankan dan lembaga keuangan bukan bank
diturunkan dari 15% menjadi 2% dari jumlah dana pihak ketiga.
2.SBI dan SPBU yang semula hanya berjangka waktu 7 hari,sekarang di
tambah menjadi 6 bulan.
e).Paket 20 Desember 1988 berisi tentang:
Aturan penyelenggaraan bursa efek oleh swasta
Alternatif sumber pembiayaan berupa sewa guna usaha,pajak,piutang,modal
pentura,perdagangan,surat berharga.
f) Deregulasi 25 Maret 1989 (penyempurnaan Pakto‟88) : Memberi kesempatan
yang lebih luas bagi bank untuk melakukan penyertaan dana pada lembaga-lembaga
lain serta memberikan kredit investasi jangka menengah dan panjang.
g) Deregulasi Januari 1990 : Untuk membatasi jumlah kredit likuiditas Bank
Indonesia dan mengharuskan bank-bank membagi 20 persen dari kreditnya kepada
kredit usaha kecil (KUK)
h) Deregulasi 25 Februari 1991 : Pakfeb ini ditentukan tingkat kesehatan bank yang
menyangkut kecukupan modal (CAR), pembatasan pemberian kredit yang tidak
didukung oleh dana masyarakat (LDR), persyaratan kepemilikan dan kepengurusan,
ketentuan legal lending limit dan pembentukan cadangan untuk menutupi resiko.
i) Deregulasi 29 Mei 1993 : Pakmei ditujukan untuk mendorong kelancaran ekspansi
kredit perbankan dengan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada perbankan
j) Paket 29 Mei 1993 berisi:
o Rasio kecukupan modal
o Batas Maksimum Kredit
o Kredit Usaha Kecil
o Pembentukan cadangan piutang
o Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga

Pada masa setelah deregulasi perbankan di Indonesia mempunyai ciri-ciri


sebagai berikut:
1. Peraturan yang memberikan kepastian hukum
2. Jumlah bank swasta bertambah
3. Tingkat persaingan bank semakin kuat
4. Kepercayaan masyarakat terhadap bank meningkat
5. Mobilisasi dana melalui perbankan semakin besar.

E.Kondisi saat krisis ekonomi (1997-1998)


Kondisi perbankan saat ini adalah:
 Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap
perbankan Indonesia menurun drastis
 Sebagian besar bank dalam keadaan tidak sehat
 Adanya spread negatif
 Munculnya penggunaan peraturan perundangan yang baru
 Jumlah bank menurun.
Krisis perbankan yang demikian parah pada kurun waktu 1997 – 1998memaksa
pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukan pembenahan di sektor
perbankan dalam rangka melakukan stabilisasi sistem keuangan dan mencegah
terulangnya krisis. Langkah penting yang dilakukan sehubungan dengan itu
adalah:
a)      Angka pengaturan dengan menyusun rencana implementasi yang jelas untuk
memenuhi 25
b)      Basel Core Principles for Effective Banking Supervision yang menjadi standard
internasional bagi pengawasan bank.
c)     Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran dengan mengembangkan Real
Time Gross Settlements (RTGS)
                       d)   Menerapkan bank guarantee scheme untuk melindungi simpanan masyarakat di
bank
                        f)     Merekstrukturisasi kredit macet, baik yang dilakukan oleh BPPN, Prakarsa
Jakarta maupun Indonesian Debt Restrukturing Agency (INDRA)
                         g)   Melaksanakan program privatisasi dan divestasi untuk bankbank BUMN dan

bank‐bank yang direkap


                        h)  Meningkatkan persyaratan modal bagi pendirian bank baru.

F.Periode 2002-Sekarang
Setelah beberapa tahun berusaha memperbaiki keadaan Indonesia yang terpuruk,
akhirnya di awal tahun 2000 nampak hasil yang cukup positif. Keadaan bangsa
Indonesia di berbagai sektor berangsur-angsur membaik. Adapan kondisi
perbankan Indonesia pasca krisis ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Selesainya penyusunan Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
2. Serangkaian rencana dan komitmen pemerintah, DPR, dan Bank Indonesia untuk
membentuk atau menyusun: Lembaga penjamin simpanan, Lembaga pengawas
perbankan yang independen, serta Otoritas jasa keuangan.
3. Kinerja perbankan yang lebih baik, yang mengarah kepada praktik: Manajemen
pengelolaan risiko yang lebih baik, Struktur perbankan nasional yang lebih baik,
serta Penerapan prinsip kehati-hatian (prudential banking) yang konsisten

BAB III
PENUTUP
B.     KESIMPULAN
Dengan makalah yang kita susun diatas, maka dapat dipahami bersama bahwa
kondisi perbankan di Indonesia terbagi dalam empat bagian yaitu :
  Kondisi perbankan di Indonesia sebelum serangkaian paket – paket deregualsi di
sektor riil dan moneter  yang dimulai sejak tahun 1980-an.
  Kondisi perbankan di Indonesia setelah munculnya deregulasi sampai dengan masa
sebelum terjadinya krisis ekonomi pada akhir tahun 1990-an.
  Kondisi perbankan di Indoneisa pada masa krisis ekonomi sejak akhir tahun 1990-
an.
  Kondisi perbankan di Indonesia pada saat sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai