Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN BANK SENTRAL DAN APLIKASINYA DI INDONESIA

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah “Kebanksentralan”

Dibimbing Oleh: Dr. Moh. Haris Balady, S.E., M.M.

Di Susun Oleh Kel 4:

1. Antiq Sayyidatul Q (204105010016)


2. Amelia Dita Kusuma (204105010022)
3. Halimatus Sya’diyah (204105010034)
4. Ike Nur Hafifah (204105010040)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACMAD SIDDIQ

JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur atas kehadiran Allah SWT.
Yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menselesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah

“KEBANKSENTRALAN”. Ucapan terima kasih kepada bapak Dr. Moh. Haris


Balady, S.E., M.M. Selaku bimbingan dan pengarah kami, sehingga Makalah ini
terselesaikan dengan maksimal serta terima kasih pula kepada teman-teman atas
kerja sama sehingga penulis dengan maksimal telah menyelesaikan Makalah ini
dengan maksimal.

Dalam Makalah ini penulis akan menjelaskan berbagai Materi yang


menarik yang berjudul MANEMEN BANK SENTRAL,DAN APLIKASINYA
DI INDONESIA . Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk Perkembangan dan Peningkatan ilmu pengetahuan.

Jember, 14 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Independensi Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral ............................... 3

2.2 Independensi,Akuntabilitas dan Transparansi ........................................ 5

2.3 Organisasi BI............................................................................................ 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 15

3.2 Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peranan bank sentral disetiap negara menjadi sangat penting sebab dunia
perbankan merupakan urat nadi perekonomian dalam suatu negara. Sektor
perbankan memiliki peran yang berpengaruh terhadap maju atau mundurnya
perekonomian dalam suatu negara. Bank sentral sangat berperan penting untuk
meminimalkan resiko-resiko dalam dunia perbankan serta memberi
perlindungan terhadap dana masyarakat yang ada pada lembaga perbankan.
Bank sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dengan mengontrol
keseimbangan antara jumlah uang dan barang yang beredar pada masyarakat.
Bank sentral yang bertujuan untuk mengontrol kebijakan dan kestabilan
perekonomian dimiliki hampir disetiap negara. Indonesia adalah salah satu
negara yang mempunyai bank sentral dan disebut dengan Bank Indonesia.
Bank Indonesia menghadapi berbagai masalah dan mengalami pasang surut
dalam perkembangannya. Sejarah bank sentral sudah dimulai sebelum
kedatangan bangsa barat di Indonesia.
Sejarah bank sentral berawal sejak Indonesia menjadi jalur perdagangan
internasional oleh para pedagang. Pada saat itu ada dua kerajaan yaitu
kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit yang mendominasi perdagangan di
Indonesia. Bangsa-bangsa Eropa memperluas wilayah jajahannya pada abad
ke-15 termasuk ke Indonesia. Negara-negara penjajah Indonesia antara lain
Spanyol, Portugis kemudian diikuti oleh Belanda, Inggris dan Prancis.
Kegiatan perdagangan tidak berhenti walaupun terjadi penjajahan di
Indonesia. Kegiatan perniagaan yang terjadi dengan pesat memicu tumbuhnya
lembaga pemberi jasa keuangan yang nantinya akan menjadi akar tumbuhnya
lembaga keuangan yang modern. Belanda menguasai komoditi perdagangan di
Nusantara setelah berhasil memperkuat armadanya. Lembaga bank dibentuk
demi kelancaran bisnis dan sistem pembayaran dan pada awalnya disebut
dengan De Javasche Bank

1
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa yang di maksud dengan independensi bank indonesia sebagai
bank sentral?
B. Apa pengertian dari independensi, akuntabilitas, dan transparansi
C. Apa Itu Organisasi BI
1.3 Tujuan
A. Untuk Mengetahui apa itu independensi bank indonesia sebagai bank
sentral
B. Untuk Mengetahui apa itu independendi,akumtabilitas,dan transparansi
C. Untuk mengethui apa itu Organisasi BI

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Independensi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral

Bank Indonesia sebagai bank sentral yang selama ini merupakan bagian
dari struktur organisasi pemerintah telat menyeret jauh keluar dari fungsinya
dan bahkan dijadikan sebagai alat oleh pemerintah ketika itu sehingga ke
depan perlu adanya bank sentral yang independen. Perlunya penerapan Bank
Sentral yang independen secara konsekuen sebagai salah satu terobosan dalam
upaya pemulihan ekonomi. Secara yuridis Indonesia telah memiliki bank
sentral, tetapi dalam pelaksanaannya mengalami rintangan. Oleh karena itu,
penting memiliki sebuah bank sentral yang independen dalam satu sistem
perekonomian, termasuk sistem perekonomian Indonesia.1

Dua alasan mengapa bank sentral harus bebas dari intervensi dari manapun
adalah:

a) Terdapatnya kecenderungan pemerintah dan kalangan politisi


untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dalam waktu singkat tanpa memperhitungkan secara matang
kapasitas ekonomi yang ada sehingga dapat menimbulkan
overheating.
b) Terdapatnya kecenderungan pemerintah untuk mengutamakan dana
bank sentral guna membiayai defisit anggaran bila tidak adi aturan
yang melarangnya.

Kedua hal di atas memberikan pengaruh negatif terhadap


perkembangan harga di dalam negri. Hasil studi lain menunjukan bahwa
negara dengan bank sentral yang independen memiliki tingkat inflasi yang
rendah dibandingkan dengan yang bank sentral kurang independen. Oleh

1
Andria Permata Veithzal, B.Acct., M.B.A. Bank And Financial Institution Management PT.
Rajagrafindo Persada.2007

3
karen itu, banyak negara yang menerapkan independensi pada bank
sentralnya, seperti Korea, Jepang, Flipina, Amerika Serikat, dan Jerman.
Selain hal di tas, independensi bank sentral juga diperlukan untuk
mengatasi pertentangan kepentingan yang sering timbul dalam masyarakat
terhadap suatu kebijakan ekonomi.

 Landasan Hukum dan Tujuan Independensi Bank Sentral


Pemikiran independensi telah ada sejak masa persiapan pendirian
Bank Indonesia pada awal tahun 1950-an, namun diberlakukan baru
melalui UU No. 2 Tahun 1999. Pemberlakuan undang-undang tesebut
tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam jangka pendek untuk
mengatasi krisis ekonomi yang terjadi serak pertengahan tahun 1997.
Menyadari bahwa pembangunan ekonomi yang sustainable
mempersyaratkan adanya kondis moneter yang stabil, dalam UU No. 23
Tahun 1999 ditetapkan tujuan tunggal yang harus dicapai oleh bank
Indonesia, yaitu menjaga stabilitas nilai rupiah, baik terhadap barang dan
jasa (inflasi) maupun terhadap mata uang negara lain (kurs). Oleh karena
itu, penekanan tujuan Bank Indonesia pada pemeliharaan dan kestabilan
nilai rupiah merupakan hal yang perlu dilakukan.Permasalahan yang
kompleks dan dilematis dalam upaya mewujudkan tujuan menjaga
kestabilan nilai rupiah sebenarnya dapat diatasi oleh Bank Indonesia
dengan cara menerapkan asas prioritas dalam menyusun
kebijakan.Berdasarkan pengalaman tersebut, maka dalam UU No. 23
Tahun 1999 tugas Bank Indonesia secara jelas dan fokus mencapai tiga
fokus yang menjadi pilar utama dalam menopang tercapainya tujuan
tunggal dimaksud yaitu tugas di bidang moneter, tugas di bidang sistem
pembayaran nasional serta tugas di bidang pengaturan dan pengawasan
bank.2
 Makna Independensi Bank Sentral

2
Alesina, A. and L. Summers. 1993. Central Bank Independence and Macroeconomic
Performance,” Journal of Money, Credit, and Banking. 25, 157-162.

4
Dengan pemahaman strategis tujuan yang harus dicapai dan
dilaksanakan, hendaknya ditempatkan pemahaman mengenai Bank
Indonesia pada proporsi yang sebenarnya. Independensi Bank Indonesia
bukan berarti kemerdekaan atas kebebasan yang tanpa batas. Independensi
diartikan sebagai keleluasaan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
batas kewenangan yang telah diberikan secara umum dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tiga faktor penting dalam independensi Bank Indonesia sebagai bank
sentral adalah :
a. faktor status dan kedudukan Bank Indonesia
b. faktor manajemen dan anggaran Bank Indonesia
c. faktor akuntabilitas dan transparansi.
2.2 Independensi,Akuntabilitas dan Transparasi BI
A. Independensi

Independensi merupakan salah satu faktor yang penting dalan


pencapaian tujuan akhir dari bank sentral. Permasalahan independensi
telah ada sejak bank sentral pertama berdiri. Independen bank sentral
sering dihubungkan dengan perkembangan maupun kinerja lembaga
tersebut, tetapi Independensi masih diperdebatkan kebaikan dan
keburukannya. Independensi suatu bank sentral menjadi penting pada saat
bank sentral tersebut memiliki target-target tertentu, misalnya target inflasi
yang rendah.

Secara umum, independensi didefinisikan sebagai kebebasan dari


pengaruh atau kontrol pihak lain. Independensi juga diartikan sebagai
kebebasan dari pengaruh, instruksi/pengarahan atau kontrol baik dari
badan eksekutif maupun dari badan legislatif. Selain itu, dengan
independensi dapat memberikan kebebasan kepada bank sentral untuk
melaksanakan kebijakan moneternya yang bebas dari pertimbangan
politik. Sebagai contoh, anggota Dewan Gubernur FedRes diusulkan oleh
Presiden Amerika Serikat untuk mendapat persetujuan dari senat.

5
Sedangkan Chairman dan wakilnya ditunjuk oleh anggota Dewan
Gubernur oleh Presiden Amerika Serikat dan dikonfirmasi oleh senat.
Kedudukan gubernur dalam struktur ketatanegaraan juga berpengaruh
terhadap tingkat independensi bank sentral. Apabila kedudukan gubernur
berada di bawah pemerintah, pemerintah dapat memengaruhi kebijakan
yang diambil. Hal ini akan menurunkan independensi bank sentral. Semen
tara itu, bila kedudukan gubernur berada di luar pemerintah, pemerintah
tidak dapat memengaruhi kebiakan yang diambil. Hal ini akan
meningkatkan independensi bank sentral.3

Dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, Bank Indonesia telah


memiliki status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang
independen. Tingkat independensi Bank Indonesia tersebut dapat dilihat
dari aspek goal independence, instrument independence, dan personal
independence.

1. Goal independence. Tujuan Bank Indonesia telah ditetapkan dalam


undang-undang, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah (tanpa penetapan rentang waktu secara spesifik).Namun
demikian, Bank Indonesia masih memiliki kebebasan menetapkan
target dalam jangka pendek sehingga Bank Indonesia dapat
dikatakan memiliki goal independence yang cukup tinggi seperti
ECH dan BoJ, tetapi tidak seindependen FedRes.
2. Instrument independence. Bank Indonesia, memiliki wewenang
untuk menetapkan sendiri target operasional tanpa pengaruh dari
pemerintah. Dalam menjalankan kebijakan moneternya, Bank
Indonesia memiliki wewenang penuh dalam menerapkan suku
bunga jangka pendek tanpa pengaruh dari pemerintah. Dalam hal
ini nilai tukar, sebagaimana negara-negara lain yang menerapkan

3
Andriani, Yessi. 2013. The Effect of Central Bank Independence on Price Stability: The Case of
Indonesia. Jakarta : Bank Indonesia.

6
sistem nilai tukar mengambang, pada dasarnya Bank Indonesia
tidak diarahkan untuk mencapai target nilai tukar tertentu. Namun,
Bank Indonesia masih dapat memengaruhi gejolak nila tukar
melalui operasi valuta asing. Selain itu, Bank Indonesia tidak dapat
lagi memberikan kredit kepada pemerintah. Bank Indonesia dapat
dikatakan memiliki instrument independence yang cukup tinggi
yang lebih independen dari FedRes dan BoJ, tetapi tidak
seindependen ECB.
3. Personsel Independence. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri
pelaksanaan tugas Bank Indonesia (Dewan Gubernur), dan Bank
Indonesia (Dewan Gubernur) juga berkewajiban untuk menolak
atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apa pun dari pihak
mana pun juga. Anggota Dewan Gubernur mempunyai masa
jabatan lima tahun dan dapat diangkat kembali satu kali. Jumlah
anggota Dewan Gubernur berkisar antara enam dan sembilan orang
dengan penggantian secara berkala. Pengusulan dan pengangkatan
gubernur dan Deputi Gubernur Senior dilakukan oleh presiden
dengan persetujuan DPR. Sementara itu, pengusulan Deputi
Gubernur dilakukan oleh gubernur dan diangkat oleh presiden
dengan persetujuan DPR. Sementara itu. Bank Indonesia tidak
memiliki status hukum khusus seperti ECB. Bank Indonesia dapat
dikatakan memiliki personnel independence yang lebih independen
dibandingkan dengan BoJ, tetapi tidak seindependen FedRes atau
ECB.

B. Akuntabilitas dan Transparansi

Lembaga yang baik adalah lembaga yang berwibawa, dapat


dipercaya, dan melaksanakan tugas nya dengan baik. Oleh karena itu,
akuntabilitas dan transparansi lembaga tersebut menjadi penting agar
semua kebijakan lembaga itu dapat diketahui secara terbuka oleh para

7
stakeholder (pemerintah, DPR, dan masyarakat) sehingga dapat
melaksanakan pengawasan terhadap kinerja lembaga tersebut.

Akuntabilitas dan transparansi terkait erat dengan semua


kegiatan bank sentral. Bank sentral harus accountable dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan tugas kepada stakeholder.Transparansi
merupakan necessary condition untuk akuntabilitas, tetapi bukan
merupakan sufficient condition karena akuntabilitas juga ditentukan
oleh tanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan moneter.Undang-
Undang Bank Indonesia menuntut adanya akuntabilitas dan
transparansi dalam setiap pelaksanaan tugas, wewenang, dan
anggarannya. Tuntutan akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia
tersebut dimaksudkan agar semua pihak yang berkepentingan turut
melakukan pengawasan terhadap setiap langkah kebijakan yang
ditempuh oleh Bank Indonesia.Prinsip akuntabilitas dan transparansi
pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia diterapkan dengan
cara penyampaian informasi kepada masyarakat luas secara terbuka
melalui media masa pada setiap awal tahun. Laporan tersebut meliputi
evaluasi penyampaian kebijakan moneter pada tahun sebelumnya, serta
rencana kebijakan moneter dan penetapan kebijakan moneter dan
penetapan sasaran-sasaran moneter untuk tahun yang akan datang.
Laporan tersebut juga disampaikan secara tertulis kepada presiden dan
DPR. Dalam pasal yang sama juga disebutkan bahwa Bank Indonesia
diwajibkan untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan
tugas dan wewenang kepada DPR setiap triwulan dan sewaktu-waktu
bila diminta oleh DPR. Hal ini sejalan dengan fungsi pengawasan yang
diemban oleh DPR.Di bidang anggaran. demi tercapainya transparansi,
sebelum dimulainya tahun anggaran, Bank Indonesia menyampaikan
rencana dan realisasi anggaran tahunan kepada DPR dan Pemerintah.
Selain itu, laporan keuangan tahunan Bank Indonesia juga
disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk
diperiksa dan diumumkan kepada masyarakat luas melalui media

8
masa. Kewajiban lain Bank Indonesia adalah menyusun neraca singkat
mingguan yang diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia.Dalam rangka lebih meningkatkan transparansi, Bank
Indonesia secara berkala menerbitkan berbagai laporan publikasi
seperti laporan mingguan, statistik ekonomi, keuangan Indonesia
bulanan, tinjauan kebijakan moneter bulanan, perkembangan ekonomi
dan moneter triwulanan, laporan triwulan perkembangan kebijakan
moneter, dan laporan tahunan. Selain itu, sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi Bank Indonesia juga mempunyai home page yang
berisikan informasi terkini mengenai data ekonomi moneter dan
organisasi dan tata kerja Bank Indonesia.4

2.3 Organisasi BI
Sebagaimana halnya dengan organisasi bank sentral pada umumnya,
susunan unit dan bentuk koordinasi dalam organisasi Bank Indonesia juga
dipengaruhi oleh tujuan, tugas, dan wewenangnya. Dalam undang-undang,
tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Agar tujuan tersebut tercapai, selanjutnya Bank Indonesia bertugas dan
berwewenang untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur, dan mengawasi bank, serta mengatur dan neniaga kelancaran sisten
pembayaran. Sejalan dengan tugas-tugas tersebut, organisasi Bank Indonesia
dikelompokkan ke dalam tiga sektor utama, yaitu sektor moneter, sektor
perbankan, dan sektor sistem pembayaran, ditambah dengen satu sektor
pendukung, yaitu sektor manajemen intern. Dalam pelaksanaannya, keempat
sektor tersebut berkaitan erat dalam mendukung upaya pencapaian tujuan
Bank Indonesia.
A. Organisasi Bank Indonesia
 Implikasi Tujuan, Tugas, dan Wewenang terhadap Organisasi

4
Arnone, M., Laurens, B. J., Segalotto, J-F., and M. Sommer . 2009. Central Bank
Autonomy:Lessons from Global Trends, IMF Staff Papers 56(2), 263-296.

9
Sebagaimana organisasi bank sentral pada umumnya, organisasi
Bank Indonesia juga dipengaruhi oleh tujuan, tugas, dan wewenangnya.
Ketiga hal tersebut akan menentukan bagaimana tingkat kredibilitas bank
sentral. Sebagaimana diketahui, salah satu output utama sebuah bank
sentral adalah kebijakan moneter. Selanjutnya agar kebijakan moneter
yang ditetapkan dapat kredibel, menurut Deane dan Pringle (1995)
diperlukan lima landasan kerja kebijakan bank sentral, Pertama bank
sentral memerlukan pernyataan yang tegas mengenai tujuannya (clear
objektif). Kedua diperlukan adanya suatu pernyataan yang jelas mengenai
hai-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya (clear task).
Ketiga, bank sentral harus diberikan alat atau instrumen untuk
melaksanakan pekerjaannya. Kempat, pemerintah harus tetap hati-hati
terhadap pengeluaran yang dibiayai dari pinjaman. Kelima, pemerintah
dan bank sentral perlu menyadari adanya batasan ruang lingkup untuk
kebijakan moneter. Artinya kebijakan moneter tidak dapat terlalu
diharapkan untuk meniadakan fluktuasi siklikal dalam perekonomian.
Dari penjelasan tersebut, ada tiga hal yang berada dalam lingkup
bank sentral, yaitu syarat pertama hingga ketiga: adanya tujuan yang jelas,
adanya tugas yang jelas, dan adanya alat atau instrumen untuk
melaksanakan pekerjaannya.

B. Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Sasaran Strategis


 Visi Bank Indonesia
Visi Bank Indonesia adalah suatu pernyataan yang merupakan
komitmen untuk mencapai misi yang ditetapkan sesuai dengan harapan
pihak yang berkepentingan dengan Bank Indonesia. Visi Bank
Indonesia adalah menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya
secara nasional, maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai
strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.
Pengertian 'dipercaya' dalam visi tersebut adalah pihak yang
berkepentingan dengan Bank Indonesia mengakui bahwa setiap produk

10
atau kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dapat dipercaya
dan menjadi acuan bagi lembaga, institusi atau pihak-pihak lain baik di
dalam negeri maupun di Juar negeri. Visi tersebut dimaksudkan untuk
jangka waktu yang lama dan berjangka panjang, meskipun tanpa
mengurangi adanya peluang untuk melakukan penyesuaian dari waktu
ke waktu dalam rangka mendukung pencapaian Misi Bank Indonesia.

 Misi Bank Indonesia


Misi Bank Indonesia adalah suatu tujuan, tugas, dah wewenang
Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang
tentang Bank Indonesia. Dengan perkataan lain, misi Bank Indonesia
adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui
pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan kestabilan sistem
keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang
berkesinambungan. Bagi Bank Indonesia, perumusan misi dimaksud
diharapkan dapat membantu organisasi dalam
a) menetapkan dan menjaga konsistensi, serta kejelasan tujuan
organisasi.
b) memberikan referensi untuk perencanaan dan proses
pengambilan keputusan.
c) memperoleh komitmen para anggota Dewan Gubernur dan
seluruh pegawai, melalui komunikasi yang jelas tentang tugas
organisasi.
d) memperoleh dukungan dan pengertian dari pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap pelaksanaan tugas organisasi.

 Sasaran Strategis Bank Indonesia


Sasaran strategis adalah sasaran organisasi yang bersifat strategik
dan berjangka menengah-panjang dalam rangka mewujudkan visi,
misi, dan nilai-nilai strategis Bank Indonesia. Sasaran jangka
menengah-panjang Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

11
a) Mencapai stabilitas harga, yaitu dengan menjaga tingkat inflasi
sesuai sasaran pada kisaran dan kurun waktu vang dapat
diterima melalui riset, perumusan kebijakan, dan operasi
pengendalian moneter yang efektif.
b) Menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efektif, yaitu
dengan meningkatkan dan memelihara stabilitas perbankan
serta tingkat kesehatan individual bank melalui riset,
perumusan kebijakan, pengaturan, pembinaan, pengawasan,
dan sistem informasi perbankan yang elektif
c) Menjamin keamanan dan efisiensi sistem pembayaran, yaitu
dengan meningkatkan keamanan, efisiensi dan efektivitas
sistem pembayaran nasional melalui kebijakan, peraturan dan
pengen dalian yang efektif, yang didukung oleh teknologi andal
d) Meraih citra positif bank internal maupun eksternal, yaitu
dikenal baik di Indonesia maupun interasional sebagai institusi
bank sentral yang cakap, dipercaya dan andal melalui
sumbangan yang besar terhadap stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
e) Meningkatkan koordinasi dan jejaring dengan pihak-pihak
yang berkepentingan seperti lembaga pemerintah dan swasta
baik domestik maupun internasional, melalui dialog dan
komunikas yang terbuka secara berkesinambungan.
f) Menjadi organisasi yang berbasis pengetahuan, yaitu dengan
mewujudkan organisasi yang mampu menguasai,
mengembangkan, dan menyebarluaskan pengetahuan yang
relevan kepada seluruh perangkat organisasi yang didukung
oleh teknologi informasi melalui kebijakan dan peraturan
organisasi.
g) Mengembangkan SDM yang efektif dan berkompetensi tinggi,
yaitu dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
integritas pegawai Bank Indonesia, melalui pembinaan,

12
pelatihan, pemberian kesempatan dan program pengembangan
yang efektif dan berkesinambungan.

Untuk mewujudkan tercapainya visi, misi nilai-nilai strategis dan


sasaran strategis, semua sektor dan satuan kersa Bank Indonesia menyusun
pernyataan arah strategisnya dengan mengacu pada dan berfungsi sebagai
penjabaran peryataan arah strategis Bank Indonesia yang mencakup vis
misi, dan nilai-nila strategis serta sasaran strategis Bank Indonesia.

C. Struktur Organisasi Bank Indonesia


Sebagaimana halnya dengan struktur organisasi pada bank-bank
sentral di dunia, ada empat sisi dasar struktur organisasi Bank Indonesia
yang terlihat pada bagan organisasi yang menggambarkan hierarki
kewenangan, departemenisasi, rentang kendali, dan posisi staf dan lini.
Dalam bagan organisasi tergambar bahwa Dewan Gubernur merupakan
badan yang memiliki otoritas tertinggi dalam hierarki kewenangan di
dalam struktur organisasi Bank Indonesia. Peran Dewan Gubernur adalah
sebagai badan pembuat kebijakan dan sekaligus sebagai badan pelaksana
kebijakan. Dalam pelaksanaannya, Dewan Gubernur sebagai badan
pelaksana kebijakan dibantu oleh berbagai satuan kerja di bawahnya.
Satuan-satuan kerja tersebut meliputi direktorat atau unit setingkat
direktorat, biro yang tidak berada di bawah direktorat. kantor Bank
Indonesia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Saat ini satuan kerja
Kantor Pusat Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta terdiri dari 21
direktorat, 4 unit khusus, Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan
serta 3 biro yang tidak berada di bawah direktorat. Satuan kerja Bank
Indonesia di daerah disebut Kantor Bank Indonesia (KBD) dan berjumlah
37 kantor. Sementara itu, satuan kerja Bank Indonesia di luar negeri
dinamakan Kantor Perwakilan (KPw) dan berjumlah empat kantor yang
berlokasi di London. New York, Tokyo, dan Singapura.
Dalam pelaksanaan tugasnya, masing-masing satuan kerja di
Kantor Pusat, KBI dan KPw membawahi sub-subunit satuan kerja sesuai

13
dengan lingkup tugas dan beban kerjanya. Satuan kerja di Kantor Pusat
berbentuk sebagai berikut:
a) Direktorat membawahi beberapa biro, bagian dan atau tim.
b) Biro (yang tidak berada di bawah direktorat) membawahi beberapa
tim dan atau bagian).
c) Unit khusus membawahi tim-tim
d) Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan membawahi
kelompok peneliti.

Sementara itu, KBI membawahi bidang dan atau seksi sesuai


dengan kelas dan ruang lingkup bidang tugas KBI, sedangkan kantor
perwakilan membawahi kelompok peneliti ekonomi, Sub Dealing
Room, dan seksi administrasi.5

5
Bank Indonesia. 2016. Undang-Undang BI Nomor 23 tahun 1999

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bank Indonesia telah mempunyai kedudukan yang independen di luar
Pemerintah sebagaimana bank-bank sentral di beberapa Negara, seperti
Amerika Serikat, Chili, Filipina, Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, dan
Swiss. Sebagai suatu lembaga yang independen, Bank Indonesia memiliki
kewenangan untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang telah
ditetapkan dalam pelaksanaan tugasnya sesuai undang-undang tanpa campur
tangan pihak di luar Bank Indonesia.Dalam kaitan ini, Bank Indonesia wajib
menolak dan mengabaikan setiap bentuk campur tangan atau intervensi dari
pihak di luar Bank Indonesia.Dengan independensi tersebut, Bank Indonesia
selaku otoritas moneter diharapkan dapat melaksanakan tugas dan
wewenangnya secara efektif. meskipun Bank Indonesia berkedudukan
sebagai lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya kepada DPR. Dalam rangka memenuhi asas transparansi, Bank
Indonesia diwajibkan menyampaikan laporan tahunan dan laporan triwulanan
tersebut kepada masyarakat luas melalui media massa dengan menyampaikan
ringkasannya dalam Berita Negara.
3.2 Saran
Dengan diselesaikan makalah ini, diharapakan agar para pembaca dapat
memahami secara rinci terkait Materi yang disajikan Oleh pemateri. Serta
dengan diselesaikannya makalah ini, maka gugurlah kewajiban kami dalam
mengerjakan tugas kelompok dalam mata kuliah Kebanksentralan. Kami dari
penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap kepada pembaca yang dermawan
atas kritikan dan saran apabila mendapati penjelasan kami dalam makalah
yang kurang berkenan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andria Permata Veithzal, B.Acct., M.B.A. Bank And Financial Institution


Management PT. Rajagrafindo Persada.2007

Alesina, A. and L. Summers. 1993. Central Bank Independence and


Macroeconomic Performance,” Journal of Money, Credit, and Banking. 25, 157-
162.

Andriani, Yessi. 2013. The Effect of Central Bank Independence on Price


Stability: The Case of Indonesia. Jakarta : Bank Indonesia.

Arnone, M., Laurens, B. J., Segalotto, J-F., and M. Sommer . 2009. Central Bank
Autonomy:Lessons from Global Trends, IMF Staff Papers 56(2), 263-296.

Bank Indonesia. 2016. Undang-Undang BI Nomor 23 tahun 1999

16

Anda mungkin juga menyukai