JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur atas kehadiran Allah SWT.
Yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menselesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk Perkembangan dan Peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa yang di maksud dengan independensi bank indonesia sebagai
bank sentral?
B. Apa pengertian dari independensi, akuntabilitas, dan transparansi
C. Apa Itu Organisasi BI
1.3 Tujuan
A. Untuk Mengetahui apa itu independensi bank indonesia sebagai bank
sentral
B. Untuk Mengetahui apa itu independendi,akumtabilitas,dan transparansi
C. Untuk mengethui apa itu Organisasi BI
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bank Indonesia sebagai bank sentral yang selama ini merupakan bagian
dari struktur organisasi pemerintah telat menyeret jauh keluar dari fungsinya
dan bahkan dijadikan sebagai alat oleh pemerintah ketika itu sehingga ke
depan perlu adanya bank sentral yang independen. Perlunya penerapan Bank
Sentral yang independen secara konsekuen sebagai salah satu terobosan dalam
upaya pemulihan ekonomi. Secara yuridis Indonesia telah memiliki bank
sentral, tetapi dalam pelaksanaannya mengalami rintangan. Oleh karena itu,
penting memiliki sebuah bank sentral yang independen dalam satu sistem
perekonomian, termasuk sistem perekonomian Indonesia.1
Dua alasan mengapa bank sentral harus bebas dari intervensi dari manapun
adalah:
1
Andria Permata Veithzal, B.Acct., M.B.A. Bank And Financial Institution Management PT.
Rajagrafindo Persada.2007
3
karen itu, banyak negara yang menerapkan independensi pada bank
sentralnya, seperti Korea, Jepang, Flipina, Amerika Serikat, dan Jerman.
Selain hal di tas, independensi bank sentral juga diperlukan untuk
mengatasi pertentangan kepentingan yang sering timbul dalam masyarakat
terhadap suatu kebijakan ekonomi.
2
Alesina, A. and L. Summers. 1993. Central Bank Independence and Macroeconomic
Performance,” Journal of Money, Credit, and Banking. 25, 157-162.
4
Dengan pemahaman strategis tujuan yang harus dicapai dan
dilaksanakan, hendaknya ditempatkan pemahaman mengenai Bank
Indonesia pada proporsi yang sebenarnya. Independensi Bank Indonesia
bukan berarti kemerdekaan atas kebebasan yang tanpa batas. Independensi
diartikan sebagai keleluasaan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
batas kewenangan yang telah diberikan secara umum dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tiga faktor penting dalam independensi Bank Indonesia sebagai bank
sentral adalah :
a. faktor status dan kedudukan Bank Indonesia
b. faktor manajemen dan anggaran Bank Indonesia
c. faktor akuntabilitas dan transparansi.
2.2 Independensi,Akuntabilitas dan Transparasi BI
A. Independensi
5
Sedangkan Chairman dan wakilnya ditunjuk oleh anggota Dewan
Gubernur oleh Presiden Amerika Serikat dan dikonfirmasi oleh senat.
Kedudukan gubernur dalam struktur ketatanegaraan juga berpengaruh
terhadap tingkat independensi bank sentral. Apabila kedudukan gubernur
berada di bawah pemerintah, pemerintah dapat memengaruhi kebijakan
yang diambil. Hal ini akan menurunkan independensi bank sentral. Semen
tara itu, bila kedudukan gubernur berada di luar pemerintah, pemerintah
tidak dapat memengaruhi kebiakan yang diambil. Hal ini akan
meningkatkan independensi bank sentral.3
3
Andriani, Yessi. 2013. The Effect of Central Bank Independence on Price Stability: The Case of
Indonesia. Jakarta : Bank Indonesia.
6
sistem nilai tukar mengambang, pada dasarnya Bank Indonesia
tidak diarahkan untuk mencapai target nilai tukar tertentu. Namun,
Bank Indonesia masih dapat memengaruhi gejolak nila tukar
melalui operasi valuta asing. Selain itu, Bank Indonesia tidak dapat
lagi memberikan kredit kepada pemerintah. Bank Indonesia dapat
dikatakan memiliki instrument independence yang cukup tinggi
yang lebih independen dari FedRes dan BoJ, tetapi tidak
seindependen ECB.
3. Personsel Independence. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri
pelaksanaan tugas Bank Indonesia (Dewan Gubernur), dan Bank
Indonesia (Dewan Gubernur) juga berkewajiban untuk menolak
atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apa pun dari pihak
mana pun juga. Anggota Dewan Gubernur mempunyai masa
jabatan lima tahun dan dapat diangkat kembali satu kali. Jumlah
anggota Dewan Gubernur berkisar antara enam dan sembilan orang
dengan penggantian secara berkala. Pengusulan dan pengangkatan
gubernur dan Deputi Gubernur Senior dilakukan oleh presiden
dengan persetujuan DPR. Sementara itu, pengusulan Deputi
Gubernur dilakukan oleh gubernur dan diangkat oleh presiden
dengan persetujuan DPR. Sementara itu. Bank Indonesia tidak
memiliki status hukum khusus seperti ECB. Bank Indonesia dapat
dikatakan memiliki personnel independence yang lebih independen
dibandingkan dengan BoJ, tetapi tidak seindependen FedRes atau
ECB.
7
stakeholder (pemerintah, DPR, dan masyarakat) sehingga dapat
melaksanakan pengawasan terhadap kinerja lembaga tersebut.
8
masa. Kewajiban lain Bank Indonesia adalah menyusun neraca singkat
mingguan yang diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia.Dalam rangka lebih meningkatkan transparansi, Bank
Indonesia secara berkala menerbitkan berbagai laporan publikasi
seperti laporan mingguan, statistik ekonomi, keuangan Indonesia
bulanan, tinjauan kebijakan moneter bulanan, perkembangan ekonomi
dan moneter triwulanan, laporan triwulan perkembangan kebijakan
moneter, dan laporan tahunan. Selain itu, sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi Bank Indonesia juga mempunyai home page yang
berisikan informasi terkini mengenai data ekonomi moneter dan
organisasi dan tata kerja Bank Indonesia.4
2.3 Organisasi BI
Sebagaimana halnya dengan organisasi bank sentral pada umumnya,
susunan unit dan bentuk koordinasi dalam organisasi Bank Indonesia juga
dipengaruhi oleh tujuan, tugas, dan wewenangnya. Dalam undang-undang,
tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Agar tujuan tersebut tercapai, selanjutnya Bank Indonesia bertugas dan
berwewenang untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur, dan mengawasi bank, serta mengatur dan neniaga kelancaran sisten
pembayaran. Sejalan dengan tugas-tugas tersebut, organisasi Bank Indonesia
dikelompokkan ke dalam tiga sektor utama, yaitu sektor moneter, sektor
perbankan, dan sektor sistem pembayaran, ditambah dengen satu sektor
pendukung, yaitu sektor manajemen intern. Dalam pelaksanaannya, keempat
sektor tersebut berkaitan erat dalam mendukung upaya pencapaian tujuan
Bank Indonesia.
A. Organisasi Bank Indonesia
Implikasi Tujuan, Tugas, dan Wewenang terhadap Organisasi
4
Arnone, M., Laurens, B. J., Segalotto, J-F., and M. Sommer . 2009. Central Bank
Autonomy:Lessons from Global Trends, IMF Staff Papers 56(2), 263-296.
9
Sebagaimana organisasi bank sentral pada umumnya, organisasi
Bank Indonesia juga dipengaruhi oleh tujuan, tugas, dan wewenangnya.
Ketiga hal tersebut akan menentukan bagaimana tingkat kredibilitas bank
sentral. Sebagaimana diketahui, salah satu output utama sebuah bank
sentral adalah kebijakan moneter. Selanjutnya agar kebijakan moneter
yang ditetapkan dapat kredibel, menurut Deane dan Pringle (1995)
diperlukan lima landasan kerja kebijakan bank sentral, Pertama bank
sentral memerlukan pernyataan yang tegas mengenai tujuannya (clear
objektif). Kedua diperlukan adanya suatu pernyataan yang jelas mengenai
hai-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya (clear task).
Ketiga, bank sentral harus diberikan alat atau instrumen untuk
melaksanakan pekerjaannya. Kempat, pemerintah harus tetap hati-hati
terhadap pengeluaran yang dibiayai dari pinjaman. Kelima, pemerintah
dan bank sentral perlu menyadari adanya batasan ruang lingkup untuk
kebijakan moneter. Artinya kebijakan moneter tidak dapat terlalu
diharapkan untuk meniadakan fluktuasi siklikal dalam perekonomian.
Dari penjelasan tersebut, ada tiga hal yang berada dalam lingkup
bank sentral, yaitu syarat pertama hingga ketiga: adanya tujuan yang jelas,
adanya tugas yang jelas, dan adanya alat atau instrumen untuk
melaksanakan pekerjaannya.
10
atau kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dapat dipercaya
dan menjadi acuan bagi lembaga, institusi atau pihak-pihak lain baik di
dalam negeri maupun di Juar negeri. Visi tersebut dimaksudkan untuk
jangka waktu yang lama dan berjangka panjang, meskipun tanpa
mengurangi adanya peluang untuk melakukan penyesuaian dari waktu
ke waktu dalam rangka mendukung pencapaian Misi Bank Indonesia.
11
a) Mencapai stabilitas harga, yaitu dengan menjaga tingkat inflasi
sesuai sasaran pada kisaran dan kurun waktu vang dapat
diterima melalui riset, perumusan kebijakan, dan operasi
pengendalian moneter yang efektif.
b) Menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efektif, yaitu
dengan meningkatkan dan memelihara stabilitas perbankan
serta tingkat kesehatan individual bank melalui riset,
perumusan kebijakan, pengaturan, pembinaan, pengawasan,
dan sistem informasi perbankan yang elektif
c) Menjamin keamanan dan efisiensi sistem pembayaran, yaitu
dengan meningkatkan keamanan, efisiensi dan efektivitas
sistem pembayaran nasional melalui kebijakan, peraturan dan
pengen dalian yang efektif, yang didukung oleh teknologi andal
d) Meraih citra positif bank internal maupun eksternal, yaitu
dikenal baik di Indonesia maupun interasional sebagai institusi
bank sentral yang cakap, dipercaya dan andal melalui
sumbangan yang besar terhadap stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
e) Meningkatkan koordinasi dan jejaring dengan pihak-pihak
yang berkepentingan seperti lembaga pemerintah dan swasta
baik domestik maupun internasional, melalui dialog dan
komunikas yang terbuka secara berkesinambungan.
f) Menjadi organisasi yang berbasis pengetahuan, yaitu dengan
mewujudkan organisasi yang mampu menguasai,
mengembangkan, dan menyebarluaskan pengetahuan yang
relevan kepada seluruh perangkat organisasi yang didukung
oleh teknologi informasi melalui kebijakan dan peraturan
organisasi.
g) Mengembangkan SDM yang efektif dan berkompetensi tinggi,
yaitu dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
integritas pegawai Bank Indonesia, melalui pembinaan,
12
pelatihan, pemberian kesempatan dan program pengembangan
yang efektif dan berkesinambungan.
13
dengan lingkup tugas dan beban kerjanya. Satuan kerja di Kantor Pusat
berbentuk sebagai berikut:
a) Direktorat membawahi beberapa biro, bagian dan atau tim.
b) Biro (yang tidak berada di bawah direktorat) membawahi beberapa
tim dan atau bagian).
c) Unit khusus membawahi tim-tim
d) Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan membawahi
kelompok peneliti.
5
Bank Indonesia. 2016. Undang-Undang BI Nomor 23 tahun 1999
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bank Indonesia telah mempunyai kedudukan yang independen di luar
Pemerintah sebagaimana bank-bank sentral di beberapa Negara, seperti
Amerika Serikat, Chili, Filipina, Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, dan
Swiss. Sebagai suatu lembaga yang independen, Bank Indonesia memiliki
kewenangan untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang telah
ditetapkan dalam pelaksanaan tugasnya sesuai undang-undang tanpa campur
tangan pihak di luar Bank Indonesia.Dalam kaitan ini, Bank Indonesia wajib
menolak dan mengabaikan setiap bentuk campur tangan atau intervensi dari
pihak di luar Bank Indonesia.Dengan independensi tersebut, Bank Indonesia
selaku otoritas moneter diharapkan dapat melaksanakan tugas dan
wewenangnya secara efektif. meskipun Bank Indonesia berkedudukan
sebagai lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya kepada DPR. Dalam rangka memenuhi asas transparansi, Bank
Indonesia diwajibkan menyampaikan laporan tahunan dan laporan triwulanan
tersebut kepada masyarakat luas melalui media massa dengan menyampaikan
ringkasannya dalam Berita Negara.
3.2 Saran
Dengan diselesaikan makalah ini, diharapakan agar para pembaca dapat
memahami secara rinci terkait Materi yang disajikan Oleh pemateri. Serta
dengan diselesaikannya makalah ini, maka gugurlah kewajiban kami dalam
mengerjakan tugas kelompok dalam mata kuliah Kebanksentralan. Kami dari
penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap kepada pembaca yang dermawan
atas kritikan dan saran apabila mendapati penjelasan kami dalam makalah
yang kurang berkenan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arnone, M., Laurens, B. J., Segalotto, J-F., and M. Sommer . 2009. Central Bank
Autonomy:Lessons from Global Trends, IMF Staff Papers 56(2), 263-296.
16