Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH BANK SENTRAL INDONESIA

Dosen Pengampu :

Ahmad Rizani, SE., M.Ec.Dev.

mata kuliah :

KEBANKSENTRALAN

Disusun oleh:

Nama : Ausi pandahang

Nim : 203010301022

Kelas :C

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah melancarkan
kegiatan saya dalam menyusun makalah ini, sehingga makalah saya dapat selesai dengan baik.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu sata sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

palangka raya, 15 november 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peranan bank sentral disetiap negara menjadi sangat penting sebab dunia perbankan
merupakan urat nadi perekonomian dalam suatu negara. Sektor perbankan memiliki
peran yang berpengaruh terhadap maju atau mundurnya perekonomian dalam suatu
negara. Bank sentral sangat berperan penting untuk meminimalkan resiko-resiko dalam
dunia perbankan serta memberi perlindungan terhadap dana masyarakat yang ada pada
lembaga perbankan. Bank sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dengan
mengontrol keseimbangan antara jumlah uang dan barang yang beredar pada masyarakat.

Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-
tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi bank
sentral. Bank sentral memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan ekonomi dan
moneter yang dalam kegiatannya dapat bertindak sebagai agen pemerintah. 

Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam


perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Sehingga oleh karena itu bank sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis
pokok kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang


Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga bagian dari Pemerintah dan juga
Lembaga keuangan Negara yang mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan alat
pembayaran yang sah, Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengontrol
kelancaran system pembayaran, dan Pengawasan Perbankan, serta Menjalankan fungsi
sebagai “Lender of the Last Resort”.

Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Dimana bank sentral tidak
sama dengan Bank Umum yang  bertujuan Menginvestasikan asetnya untuk
memaksimalkan Profit. Tetapi bank sentral  tidak mencari keuntungan dan Kegiatan bank
dikelola oleh pemerintah. Selain bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah
dalam bidang Ekonomi  dan Moneter, banyak lagi hal yang perlu diketahui  tentang bank
sentral terdapat dalam pembahasan makalah ini yaitu tentang  fungsi bank sentral, neraca
bank sentral, instrument kebijakan moneter.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penulisan ini:

1. Sejarah Perkembangan dan Pengertian Bank Sentral?

2. Bagaimana Tujuan Bank Sentral?

3. Apa saja kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral ?

4. Bagaimana Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral?

1.3 TUJUAN MASALAH


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan masalah penulisan ini :

1. untuk mengetahui perkembangan dan pengertian bank sentral

2. untuk mengetahui tujuan bank sentral

3. untuk mengetahui kebijakan moneter dan Peranan Bank Sentral

4. untuk mengetahui fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL


Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.
Pada masa itu terdapat beberapa pihak bank yang memegang peranan penting di Hindia
Belanda, Bank-bank yang ada itu antara lain, De Javasche Bank NV, De Post Poar Bank,
De Algemenvolks Crediet Bank, dan Nederland Handles Maatscapi. De Javaasche Bank
NV pada masa itu bertindak sebagai bank sirkulasi yang mencetak dan meredarkan uang
dan menjadi cikal bakal bank sentral di Indonesia. Istilah bank sentral sebenarnya bukan
hal baru karena sudah ada sejak 1946 dan sudah tercantum dalam UUD 1945. Adapun
yang dimaksud dengan bank sentral pada saat itu adalah Bank Nasional Indonesia 1946
yang didirikan dengan perpu No. 2 tahun 1946 tentang Bank Negara Indonesia. Pada saat
itu BNI 1946 mempunyai fungsi rangkap, yaitu baik sebagai bank komersial maupun
sebagai bank sentral. Dengan demikian, bank sentral pertama yang dimiliki oleh
Indonesia adalah BNI 1946 namun demikian, sejarah menunjukkan bahwa BNI 46 belum
dapat melaksanakan fungsinya sebagai bank sentral dengan baik karena fungsi rangkap
yang diembannya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak berwenang mengeluarkan UU No. 11


Tahun 1953 Tentang Pokok Bank Indonesia. Salah satu pasalnya menyatakan “didirikan
bank Indoneia merupakan bank sentral sebagai pengganti de javasche bank NV sebagai
bank nasional kepunyaan Negara”. Dengan didirikannya bank Indonesia dan dijadikan
pula bank sentral, sejak saat itu dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dikenal 2 buah
bank sentral, yaitu BNI 1946 dan Bank Indonesia. Dualisme bank sentral tersebut
berlangsung selama 2 tahun. dan baru berakhir dengan dikeluarkannya UU No. 2 Tahun
1955. Sejak saat itu, di Indonesia hanya dikenal satu bank sentral yaitu Bank Indonesia.

Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang pada
umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kesetabilan badan-badan
keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan terseut dapat
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat diketahui:

a) Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan 1945.

b) Bank Indonesia adalah milik Negara.

c) Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.

d) Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.

e) Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia
adalah lembaga Negara yang independan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
bebas dari campur tangan pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali untukhal-hal yang
secara tegas diatur dalam undang-undang.

2.2 TUJUAN BANK SENTRAL


Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
ini mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kestabilan terhadap mata uang Negara lain. (Eko Prasetyo, 2009:106-107)
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3
Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Adapun maksud dari
kestabilan rupiah dan diinginkan oleh bank sentral adalah :
1) Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan laju inflansi.
2) Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah dengan mata uang
Negara lain. (Kasmir, 1998:169-170)

Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang
akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2.1 KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL

Dalam mengatasi laju inflasi, bank sentral mengelurkan kebijakan moneter, meliputi

A. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral
yang bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan dengan cara men-jual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau
membeli surat berharga di pasar modal. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah
uang beredar maka bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Dengan penjualan SBI, uang akan masuk ke bank sentral, sehingga uang yang
beredar berkurang. Sebaliknya, jika bank sentral mengamati bahwa jumlah uang
yang beredar kurang dari kebutuhan, maka bank sentral akan membeli kembali SBI
atau surat-surat berharga lainnya dari pasar modal. Pembelian SBI atau surat
berharga ini akan menambah jumlah uang yang beredar.

B . Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral dalam rangka mengatur


jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga. 
Apabila bank sentral ingin menurunkan jumlah uang yang beredar di masyarakat,
maka bank sentral mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Naiknya
suku bunga dapat memengaruhi hasrat masyarakat untuk lebih banyak menabung.
Sebaliknya, jika bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar di
masyarakat, maka bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunga. Rendahnya
suku bunga bank membuat masyarakat enggan menabung dan orang akan
mengambil uang tabungannya. Dengan demikian bertambahlah jumlah uang yang
beredar di masyarakat.

C. Kebijakan Rasio Kas

Kebijakan rasio kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara membuat
perubahan atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank.  Apabila
bank sentral menginginkan menambah jumlah uang yang beredar, maka bank
sentral akan menurunkan rasio kas. Kebijakan ini diterapkan pada saat terjadi
deflasi. Sebaliknya, bank sentral akan menaikkan rasio kas agar jumlah uang yang
menjadi cadangan semakin banyak, sehingga jumlah uang yang beredar akan
berkurang. Kebijakan ini biasanya diambil pada saat terjadi inflasi.

Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank
to bank dalam pembangunan memang penting dan sangat dibutuhkan
keberadaannya hal ini disebabkan bahwa pembangunan disektor apapun selalu
membutuhkan dana dan dana ini diperoleh dari sector lembaga keuangan
termasuk bank. Tugas-tugas bank Indonesia sebagai bank to bank adalah
mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta memberikan tindakan kepada dunia
perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat
agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai
dengan tujuan pembangunan. Kemudian di samping mengurus dana perbankan,
Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan secara
keseluruhannya.
Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama
uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal
untuk menyalurkan uang kartal. Kemudian mengendalikan jumlah uang yang
beredar dan suku bunga dengan maksud untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di
samping itu hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah adalah sebagia
pemegang kas pemerintah. Begitu pula keuangan dunia Internasional juga
ditangani oleh Bank Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri. (Kasmir,
1998: 167-169)

Disamping itu, sebagai Bank sentral, bank indonesia memiliki lima peran
utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
a) Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara
lain melalui instrument suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk
menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia yelah menerapkan suatu
kebijakan inflation targeting framework.
b) Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga
keuangan yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme
pengawasan dan regulasi.
c) Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran.
d) Melalui fungsinyadalam riset pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas
keuangan.
e) Bank Indonesia memilikifungsi sebagai jarring pengaman sistem keuangan
melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).

2.4 FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL


A. Fungsi Bank Sentral
Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di Indonesiaa
adalah sangat dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, telah ditegaskan bahwa untuk menjamin keberhasilan tujuan memelihara
stabilitas nilai rupiah diperlukan bank sentral yang memiliki kedudukan untuk
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum
dalam UU No.3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan
peran Bank Indonesia sebagai bank sentral sangat dibutuhkan dan semakin
independen;guna mendukung terwujudnya perekonomian nasional sebagaimana
tersebut diatas dan sejalan dengan keuangan yang semakin maju serta perekonomian
internasional yang semakin kompetitif dan terintegrasi, kebijakan moneter harus
dititikberatkan pada upaya untuk memelihara stabilitas nilai rupiah. (Eko Prasetyo,
2009:106)

B. Tugas-Tugas Dan Wewenang Bank Sentral


Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, men gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan
mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. . (Eko
Prasetyo, 2009:107)
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah diungkapkan diatas.
Berikut ini akan diuraikan tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang
Undang No. 23 tahun 1999.

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter


Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank
Indonesia berwenang:
a) Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi yang ditetapkannya.
b) Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah
maupun valas
 Penetapan tingkat diskonto
 Penetapan cadangan wajib minimum
 Pengaturan kredit atau pembiayaan
c) Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90 hari kepada
bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang
bersangkutan.
d) Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar yang
telah ditetapkan.
e) Mengelola cadangan devisa
f) Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat bersifat makro dan
mikro.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran


Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank Indonesia
berwenang:
a) Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan
jasa system pembayaran
b) Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya.
c) Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d) Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing
e) Menyelenggharakan penyelasaian akhir transaksi pembayaran bank
f) Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang
digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:
a) Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip
kehati-hatian
b) Memberi dan meyabut izin bank
c) Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan pemindahan kantor
bank.
d) Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan kepengurusan bank
e) Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan, keterangan,
dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan bank Indonesia
f) Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan
penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia.
g) Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap
waktu apabila diperlukan.
h) Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh
kegiatan transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia
transaksi patut diduga merupakan tindak pidana di bidang perbankan.
i) Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank
j) Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana diatur dalam
undang-undang tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian
Bank Indonesia dapat membahayakan kelangsungan usaha bank yang
bersangkutan dan atau membahayakan perekonomian nasional.
k) Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga pengawasan
sector jasa keuangan yang independen dan dibentuk dengan undang-
undang. (Kasmir,1998:170-174)
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7
adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Peranan lain Bank
Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau kertas dan
logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang
kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya:
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men gatur dan menjaga kelancaran
system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

Bank sentral memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan ekonomi
dan moneter yang dalam kegiatannya dapat bertindak sebagai agen pemerintah. Bank
sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian suatu
bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Sehingga oleh karena
itu bank sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis pokok kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh pemerintah. Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-
fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah
juga bagian dari Pemerintah dan juga Lembaga keuangan Negara yang mempunyai
wewenang untuk Mengeluarkan alat pembayaran yang sah, Merumuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter, Mengontrol kelancaran system pembayaran, dan
Pengawasan Perbankan, serta Menjalankan fungsi sebagai Lender of the Last Resort.

Selain bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang


Ekonomi dan Moneter, banyak lagi hal yang perlu diketahui tentang bank sentral
terdapat dalam pembahasan makalah ini yaitu tentang fungsi bank sentral, neraca bank
sentral, instrument kebijakan moneter.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang
terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang Negara lain. Tujuan
bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7 adalah
untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Adapun maksud dari kestabilan
rupiah dan diinginkan oleh bank sentral adalah Kestabilan nilai rupiah terhadap barang
dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflansi.

B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan wewenang dari
Bank sentral.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2002.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: RajaGrafindo


Persada

Prasetyo, Eko.2009.Fundamental Makro Ekonomi.Yogyakarta:Beta Offset

Tim Buku Media Indonesia, dkk.2010.Era Baru Transformasi Bank


Sentral.:Gramedia Pustaka Utama

Mangani, Silvanita Ktut.2009.Bank dan Lembaga Keuangan Lain:Gelora Aksara


Pratama

Anda mungkin juga menyukai