Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BANK SENTRAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi


ROTUL MAFTUHA

Oleh Kelompok 3 ROMBEL I:

1. KIKI NURFADILLAH (3601417028)


2. EVIA RIZQI KARIMA (3601417029)

3. RESA AGUSTINA (3601417030)

4. RADA IRFANUDIN (36014117031)

5. FARIDA DENI INDRANA (36014117032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmu ekonomi ini .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Candipuro, 09 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG PENULISAN...........................................................4

B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................5

C. TUJUAN PENULISAN................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL..................................6

B. TUJUAN BANK SENTRAL........................................................................8

C. KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL DALAM


STABILITAS KEUANGAN...............................................................................8

A. KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA...........................................8

B . KEBIJAKAN DISKONTO.........................................................................9

C . KEBIJAKAN RASIO KAS........................................................................9

D. FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL....................11

A. FUNGSI BANK SENTRAL...................................................................11

B. TUGAS-TUGAS DAN WEWENANG BANK SENTRAL..................11

PENUTUP..............................................................................................................14

A. KESIMPULAN...........................................................................................14

B. SARAN.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENULISAN


Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral
atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan
menjalankan fungsi bank sentral. Bank sentral memiliki fungsi yang
sangat penting dalam pengaturan ekonomi dan moneter yang dalam
kegiatannya dapat bertindak sebagai agen pemerintah. 

Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting


dalam perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan,
dan perbankan. Sehingga oleh karena itu bank sentral menjalankan
tugasnya berdasarkan garis-garis pokok kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh pemerintah.

Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah


dalam bidang Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga
bagian dari Pemerintah dan juga Lembaga keuangan Negara yang
mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan alat pembayaran yang sah,
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengontrol
kelancaran system pembayaran, dan Pengawasan Perbankan, serta
Menjalankan fungsi sebagai “Lender of the Last Resort”.

Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Dimana bank


sentral tidak sama dengan Bank Umum yang  bertujuan Menginvestasikan
asetnya untuk memaksimalkan Profit. Tetapi bank sentral  tidak mencari
keuntungan dan Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah. Selain bertugas
untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi
dan Moneter, banyak lagi hal yang perlu diketahui  tentang bank sentral
terdapat dalam pembahasan makalah ini yaitu tentang  fungsi bank sentral,
neraca bank sentral, instrument kebijakan moneter.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam
penulisan ini:

a. Sejarah Perkembangan dan Pengertian Bank Sentral?

b. Bagaimana Tujuan Bank Sentral?

c. Apa saja kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral dalam Stabilitas
Keuangan?

d. Bagaimana Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral?

C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca mengenai Sejarah dan Pengertian Bank Sentral, tujuan
Bank Sentral, kebijakan moneter dan peranan Bank Sentral dalam
stabilitas keuangan, serta fungsi, tugas, dan wewenang Bank Sentral.

D. MANFAAT PENULISAN

1. Manfaat Teoritis

Penulisan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang Bank


Sentral.

2. Manfaat Praktis

Penulisan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau pedoman bagi orang
yang ingin memahami tentang Bank Sentral.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL


Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan
Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa pihak bank yang
memegang peranan penting di Hindia Belanda, Bank-bank yang ada itu
antara lain, De Javasche Bank NV, De Post Poar Bank, De Algemenvolks
Crediet Bank, dan Nederland Handles Maatscapi. De Javaasche Bank NV
pada masa itu bertindak sebagai bank sirkulasi yang mencetak dan
meredarkan uang dan menjadi cikal bakal bank sentral di Indonesia. Istilah
bank sentral sebenarnya bukan hal baru karena sudah ada sejak 1946 dan
sudah tercantum dalam UUD 1945. Adapun yang dimaksud dengan bank
sentral pada saat itu adalah Bank Nasional Indonesia 1946 yang didirikan
dengan perpu No. 2 tahun 1946 tentang Bank Negara Indonesia. Pada saat
itu BNI 1946 mempunyai fungsi rangkap, yaitu baik sebagai bank
komersial maupun sebagai bank sentral. Dengan demikian, bank sentral
pertama yang dimiliki oleh Indonesia adalah BNI 1946 namun demikian,
sejarah menunjukkan bahwa BNI 46 belum dapat melaksanakan fungsinya
sebagai bank sentral dengan baik karena fungsi rangkap yang diembannya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak berwenang mengeluarkan


UU No. 11 Tahun 1953 Tentang Pokok Bank Indonesia. Salah satu
pasalnya menyatakan “didirikan bank Indoneia merupakan bank sentral
sebagai pengganti de javasche bank NV sebagai bank nasional kepunyaan
Negara”. Dengan didirikannya bank Indonesia dan dijadikan pula bank
sentral, sejak saat itu dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dikenal 2
buah bank sentral, yaitu BNI 1946 dan Bank Indonesia. Dualisme bank
sentral tersebut berlangsung selama 2 tahun. dan baru berakhir dengan
dikeluarkannya UU No. 2 Tahun 1955. Sejak saat itu, di Indonesia hanya
dikenal satu bank sentral yaitu Bank Indonesia.

Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang


pada umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur
kesetabilan badan-badan keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-
badan keuangan terseut dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang
tinggi dan stabil.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat


diketahui:

1. Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan 1945.

2. Bank Indonesia adalah milik Negara.

3. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.

4. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.

5. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia adalah lembaga Negara
yang independan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari
campur tangan pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali untukhal-hal yang
secara tegas diatur dalam undang-undang.

(Tim Buku Bank Indonesia dan Tim Penulis Universitas Islam


Indonesia, 2010)
B. TUJUAN BANK SENTRAL
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia
mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung 2 aspek,
yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan
terhadap mata uang Negara lain. (Eko Prasetyo, 2009:106-107)
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23
Tahun1999 Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara
kestabilan rupiah. Adapun maksud dari kestabilan rupiah dan diinginkan
oleh bank sentral adalah :
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflansi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini
dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah dengan mata uang Negara lain. (Kasmir, 1998:169-170)
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak
manfaat yang akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

C. KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL DALAM


STABILITAS KEUANGAN
Dalam mengatasi laju inflasi, bank sentral mengelurkan kebijakan
moneter, meliputi

a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil


bank sentral yang bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah
uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara men-jual
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar
modal. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar maka
bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan
penjualan SBI, uang akan masuk ke bank sentral, sehingga uang yang
beredar berkurang. Sebaliknya, jika bank sentral mengamati bahwa jumlah
uang yang beredar kurang dari kebutuhan, maka bank sentral akan
membeli kembali SBI atau surat-surat berharga lainnya dari pasar modal.
Pembelian SBI atau surat berharga ini akan menambah jumlah uang yang
beredar.

b . Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral dalam rangka


mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau
menurunkan suku bunga.  Apabila bank sentral ingin menurunkan jumlah
uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral mengeluarkan
keputusan untuk menaikkan suku bunga. Naiknya suku bunga dapat
memengaruhi hasrat masyarakat untuk lebih banyak menabung.
Sebaliknya, jika bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar
di masyarakat, maka bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunga.
Rendahnya suku bunga bank membuat masyarakat enggan menabung dan
orang akan mengambil uang tabungannya. Dengan demikian bertambahlah
jumlah uang yang beredar di masyarakat.

c . Kebijakan Rasio Kas

Kebijakan rasio kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara


membuat perubahan atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh
bank-bank.  Apabila bank sentral menginginkan menambah jumlah uang
yang beredar, maka bank sentral akan menurunkan rasio kas. Kebijakan ini
diterapkan pada saat terjadi deflasi. Sebaliknya, bank sentral akan
menaikkan rasio kas agar jumlah uang yang menjadi cadangan semakin
banyak, sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Kebijakan ini
biasanya diambil pada saat terjadi inflasi.(2016, dari dosenekonomi.com
/ilmuekonomi/moneter/instrument-kebijakan-moneter ,7 November 2017

Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga


disebut bank to bank dalam pembangunan memang penting dan sangat
dibutuhkan keberadaannya hal ini disebabkan bahwa pembangunan
disektor apapun selalu membutuhkan dana dan dana ini diperoleh dari
sector lembaga keuangan termasuk bank. Tugas-tugas bank Indonesia
sebagai bank to bank adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta
memberikan tindakan kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga
mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan kembali ke
masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan
pembangunan. Kemudian di samping mengurus dana perbankan, Bank
Indonesia juga mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan secara
keseluruhannya.
Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang
terutama uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia
mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Kemudian
mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bunga dengan maksud
untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di samping itu hubungan Bank
Indonesia dengan pemerintah adalah sebagia pemegang kas pemerintah.
Begitu pula keuangan dunia Internasional juga ditangani oleh Bank
Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri. (Kasmir, 1998: 167-169)

Disamping itu, sebagai Bank sentral, bank indonesia memiliki lima


peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
a.      Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara
lain melalui instrument suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk
menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia yelah menerapkan suatu
kebijakan inflation targeting framework.
b.      Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja
lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme
pengawasan dan regulasi.
c.       Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran.
d.      Melalui fungsinyadalam riset pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas
keuangan.
e.      Bank Indonesia memilikifungsi sebagai jarring pengaman sistem
keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort
(LoLR).
(dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, 6 November 2017)

D. FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL


a. Fungsi Bank Sentral
Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di
Indonesiaa adalah sangat dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, telah ditegaskan bahwa untuk
menjamin keberhasilan tujuan memelihara stabilitas nilai rupiah diperlukan
bank sentral yang memiliki kedudukan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No.3
tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan peran Bank
Indonesia sebagai bank sentral sangat dibutuhkan dan semakin
independen;guna mendukung terwujudnya perekonomian nasional
sebagaimana tersebut diatas dan sejalan dengan keuangan yang semakin
maju serta perekonomian internasional yang semakin kompetitif dan
terintegrasi, kebijakan moneter harus dititikberatkan pada upaya untuk
memelihara stabilitas nilai rupiah. (Eko Prasetyo, 2009:106)
b. Tugas-Tugas Dan Wewenang Bank Sentral
Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, men gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran,
serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu
diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
dapat dicapai secara efektif dan efisien. . (Eko Prasetyo, 2009:107)
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah
diungkapkan diatas. Berikut ini akan diuraikan tugas Bank Indonesia
seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 23 tahun 1999.
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank
Indonesia berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan
sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara
yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
o Operasi pasar terbuka di pasar uang,
baik mata uang Rupiah
maupun valas
o Penetapan tingkat diskonto
o Penetapan cadangan wajib minimum
o Pengaturan kredit atau pembiayaan
c. Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90
hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka
pendek bank yang bersangkutan.
d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar
yang telah ditetapkan.
e. Mengelola cadangan devisa
f. Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat bersifat
makro dan mikro.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank Indonesia
berwenang:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa system pembayaran
b. Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing
e. Menyelenggharakan penyelasaian akhir transaksi pembayaran bank
f. Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan
yang digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran
yang sah.
3. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:
a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip
kehati-hatian
b. Memberi dan meyabut izin bank
c. Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan pemindahan kantor
bank.
d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan kepengurusan bank
e. Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan, keterangan, dan
penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan bank Indonesia
f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan
penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia.
g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap
waktu apabila diperlukan.
h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh
kegiatan transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia
transaksi patut diduga merupakan tindak pidana di bidang perbankan.
i. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank
j. Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana diatur dalam undang-
undang tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank
Indonesia dapat membahayakan kelangsungan usaha bank yang
bersangkutan dan atau membahayakan perekonomian nasional.
k. Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga pengawasan
sector jasa keuangan yang independen dan dibentuk dengan undang-
undang. (Kasmir,1998:170-174)

BAB 3

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting
dalam perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter,
keuangan, dan perbankan. Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam
UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan
memelihara kestabilan rupiah. Peranan lain Bank Indonesia adalah
dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau kertas dan
logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk
menyalurkan uang kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya: menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, men gatur dan menjaga kelancaran system
pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan
wewenang dari Bank sentral.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2002.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: RajaGrafindo


Persada

Prasetyo, Eko.2009.Fundamental Makro Ekonomi.Yogyakarta:Beta Offset

Tim Buku Media Indonesia, dkk.2010.Era Baru Transformasi Bank


Sentral.:Gramedia Pustaka Utama

Mangani, Silvanita Ktut.2009.Bank dan Lembaga Keuangan Lain:Gelora Aksara


Pratama

dosenekonomi.com /ilmuekonomi/moneter/instrument-kebijakan-moneter, diakses


pada 7 November 2017

dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, diakses pada 6 November 217

Anda mungkin juga menyukai