Disusun Oleh:
Ahmad Qusyairi(20103060071)
YOGYAKARTA
2022
1|Jarimah Hirabah
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN __________________________________________________ 5
a. Latar Belakang _______________________________________________ 5
c. Tujuan _____________________________________________________ 6
PEMBAHASAN ___________________________________________________ 7
a. Definisi Perampokan(Hirābah) __________________________________ 7
PENUTUP _______________________________________________________ 14
a. Kesimpulan ________________________________________________ 14
2|Jarimah Hirabah
3|Jarimah Hirabah
KATA PENGANTAR
pertolongan-Nya, niscaya kami tidak bisa apa-apa. Sebagai hamba yang daif
dan selalu memohon tolong, tentu menyelesaikan makalah ini adalah nikmat
Muhammad Saw. Beliau yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang ilmiah. Di zaman sekarang pula, kita bebas berekspresi
bimbingannya di kelas. Rasa-rasanya tidak ada kata yang pantas yang bisa
terdapat banyak celah di tiap sisinya. Kami paham dan memang meyakini
dan terimakasih!
4|Jarimah Hirabah
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
kehidupan. Apalagi hukum Islam yang selama ini kita kenal sebagai fikih
Dengan itu pula dapat diambil kesimpulan bahwa sejatinya Islam dengan
perampokan.
implikasi hukumnya.
5|Jarimah Hirabah
perampokan tidak seperti pencurian biasa, ada beberapa unsur di dalamnya
yang tidak terdapat di dalam pencurian, semisal, intimidasi korban dan lain
begitu, di sini tidak akan melihat dari aspek hukum positif Indonesia
b. Rumusan Masalah
modelnya?
c. Tujuan
perampokan.
6|Jarimah Hirabah
PEMBAHASAN
a. Definisi Perampokan(Hirābah)
menyatakan bahwa hirabah berasal dari kata haraba dengan arti menyerang
atau menyambar harta. Sepintas jika dilihat dari etimologis memang tidak
thariq atau memotong jalan. Mengapa memotong jalan? Sebab orang yang
merampok mencegah atau menjegal orang yang lewat di jalan umum yang
harta dari orang yang lewat. Namun bagaimana pandangan ulama mazhab
berarti dalam jarimah perampokan harus terdapat pedang agar hal tersebu
1
Abdul Qadir Audah, at-Tasyri’ al-Jina’i al-Islami, (Beirut: Muassah ar-Risalah, 2000),
hlm. 638.
7|Jarimah Hirabah
Sehingga kendati bukan pedang yang digunakan untuk mengintimidasi,
dengan hirābah ini sebagai keluar untuk menyerang dan merampas harta
benda yang dibawa oleh para pengguna jalan dengan cara paksa. Sehingga
dorongan atau hasrat dari sang perampok untuk melakukan demikian. Atau
saja.
8|Jarimah Hirabah
Selanjutnya masuk kepada unsur dalam jarimah
perampokan(hirābah).
dan niscaya adalah di dalam tindak pidana perampokan. Pertama, ada unsur
berjalan. Dengan bahasa yang berbeda, harus terdapat intimidasi dari orang
dalam pencurian.
Dari intimidasi ini juga nanti akan melahirkan model dari jarimah
harta, tetapi pada saat yang sama hartanya juga tidak diambil.
kejahatan hirābah.
9|Jarimah Hirabah
2. Seseorang yang mengambil harta dengan intimidasi dan
membunuh.
landasan teologis dari hal itu. Di dalam hukum Islam, tidak ada sebuah
hukum kecuali terdapat landasan, baik itu nas Al-Qur’an maupun sunah.
10 | J a r i m a h H i r a b a h
mereka di dunia dan di akhirat mereka akan mendapat azab yang
besar(33)
Penyayang(34).”
perbedaan atau ikhtilaf di kalangan fuqaha terkait dengan sanksi bagi orang
terdapat empat macam sanksi yang berlaku bagi orang yang melakukan
bahwa keempat hal ini merupakan sanksi dari jarimah perampokan. Namun,
11 | J a r i m a h H i r a b a h
yang menentukan hukuman dari keempat hal tersebut. Kecuali jika yang
dapat dipilih. Jika pelaku mengambil harta dan tidak membunuh, maka opsi
hukumannya hanya tiga: bunuh, salib, potong tangan dan kaki secara silang.
berat. Silang pendapat dari itu, as-Syafi’i, Abu Hanifah, dan sebagian besar
2
Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, (Dar al-Fikr, tanpa tahun),
hlm. 341.
12 | J a r i m a h H i r a b a h
d. Jika lalu kemudian mengambil harta dan membunuh korban,
terkait dengan sanksi dari jarimah hirābah itu. Yang menjadi persoalan
Ulama yang pertama yang mengatakan bahwa dari keempat sanksi itu
bahwa dari keempat hukuman tersebut sudah rinci dan sesuai dengan kadar
perampokannya.
terkait dengan jarimah hirābah ini. Tidak hanya sampai di situ, melainkan
juga dengan alasan dan latar belakang dari perbedaan pendapat itu.
13 | J a r i m a h H i r a b a h
PENUTUP
a. Kesimpulan
hirābah, mulai dari definisi hingga model serta penerapan sanksi. Meski
ulama, namun dapat ditarik pada satu kesimpulan yang sama. Sementara
landasan teologis atau nas yang menjadi pijak hukum tersebut tidak lain
adalah Al-Maidah[5]:33-34.
perampok bersandar pada ayat itu. secara spesifik bersandar pada penilaian
kadar kejahatannya. Sebab, jika tidak begitu atau jika dipilih dan
14 | J a r i m a h H i r a b a h
DAFTAR PUSTAKA
Irfan, Nurul & Masyarofah. 2013. Fiqh Jinayat. Jakarta: Imprint Bumi
Aksara.
15 | J a r i m a h H i r a b a h