MUKADDIMAH
BAB II
Azas
Pasal 3
KEMAH LOTIM berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
BAB III
TUJUAN, USAHA DAN SIFAT
Pasal 4
Tujuan
Membangun erat tali silaturrahmi dan jiwa demokrasi antara anggota Keluarga Mahasiswa
Hukum Lombok Timur
Pasal 5
Usaha
Melaksanakan tujuan organisasi dengan rasa tanggung jawab demi kepentingan bersama
Pasal 6
Sifat
KEMAH Lotim bersifat independen, musyawarah dan mufakat dalam penyelesaian
segala sesuatu
BAB IV
STATUS, FUNGSI DAN PERAN
Pasal 7
Status
KEMAH adalah organisasi mahasiswa yang menghimpun mahasiswa fakultas hukum
seluruh Lombok timur
Pasal 8
Fungsi
KEMAH berfungsi sebagai organisasi mahasiswa Fakultas hukum Lombok Timur.
Pasal 9
Peran
KEMAH berperan sebagai organisasi Kajian dan Pergerakan.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
1. Yang dapat menjadi anggota KEMAH adalah Mahasiswa Fakultas Hukum yang
terdaftar pada perguruan tinggi Negeri/Swasta atau yang sederajat yang
ditetapkan oleh Pengurus KEMAH.
2. Anggota KEMAH terdiri dari Mahasiswa Fakultas Hukum yang masih terdaftar
pada perguruan tinggi.
3. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban.
4. Status keanggotaan, hak dan kewajiban anggota KEMAH diatur lebih lanjut dalam
ART KEMAH
BAB VI
KEDAULATAN
Pasal 11
Kedaulatan berada di tangan anggota KEMAH yang pelaksanaannya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan penjabarannya.
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 12
Kekuasan
Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah KEMAH LOTIM (MUSKAMAH).
Pasal 13
Kepemimpinan
1. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus KEMAH LOTIM.
2. Untuk membantu tugas Pengurus KEMAH LOTIM dibentuk Divisi-Divisi
BAB VIII
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 14
Keuangan dan Harta Benda
1. Keuangan dan harta benda KEMAH LOTIM dikelola dengan prinsip transparansi,
bertanggungjawab, efektif, efisien dan berkesinambungan.
2. Keuangan dan Harta benda KEMAH diperoleh dari uang pangkal anggota, iuran
dan sumbangan anggota, sumbangan alumni dan usaha-usaha lain yang halal .
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN
Pasal 15
1. Perubahan Anggaran Dasar dan pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh
Musyawarah (MUSKAMAH) .
2. Harta benda KEMAH LOTIM sesudah dibubarkan harus diserahkan kepada Yayasan
Amal.
BAB X
PENJABARAN ANGGARAN DASAR DAN PENGESAHAN
Pasal 16
Penjabaran Anggaran Dasar KEMAH
BAB I
KEANGGOTAAN
BAGIAN I
ANGGOTA KEMAH
Pasal 1
Anggota
Anggota KEMAH LOTIM anggota KEMAH adalah Mahasiswa Fakultas Hukum yang
terdaftar pada perguruan tinggi Negeri/Swasta atau yang sederajat yang ditetapkan oleh
Pengurus KEMAH.
BAGIAN II
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN
Pasal 2
1. Setiap Mahasiswa Fakultas Hukum yang ingin menjadi anggota harus mengajukan
permohonan serta serta menyatakan secara tertulis kesediaan mengikuti Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Ketentuan/Peraturan Organisasi lainnya
2. Apabila telah memenuhi syarat pada ayat (1) dan yang bersangkutan telah dinyatakan
resmi sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Hukum Lombok Timur
BAGIAN III
MASA KEANGGOTAAN
Pasal 3
Masa Keanggotan
BAGIAN IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4
Hak Anggota
1. Setiap Anggota mempunyai hak bicara dan hak partisipasi.
2. Anggota yang sudah berusia 6 bulan memiliki hak bicara, hak suara, hak partisipasi dan
hak untuk dipilih.
BAGIAN V
Kewajiban Anggota
Pasal 5
1. Setiap anggota berkewajiban menjalankan Misi Organisani
2. Setiap Anggota berkewajiban menjunjung tinngi etika, sopan santun dan moralitas dalam
berperilaku dan menjalankan aktifitas Organisasi.
3. Setiap anggota berkewajiban tunduk dan patuh kepada AD dan ART. Berpartisipasi dalam
setiap kegiatan Keluarga Hukum Lombok Timur.
4. Setiap anggota berkewajiban membayar uang pangkal dan iuran anggota.
5. Setiap anggota berkewajiban menghormati simbol-simbol Organisasi.
BAGIAN VI
RANGKAP ANGGOTA DAN RANGKAP JABATAN
Pasal 6
Anggota Keluarga Mahasiswa Hukum Lombok Timur yang mempunyai kedudukan pada
Organisasi lain diluar KEMAH LOTIM, harus menyesuaikan tindakannya dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Ketentuan-Ketentuan Organisasi Lainnya.
A. STRUKTUR KEKUASAAN
BAGIAN VII
MUSAKAMAH
Pasal 7
1. MUSKAMAH merupakan musyawarah anggota mahasiswa KEMAH LOTIM
2. MUSKAMAH memegang kekuasaan tertinggi Organisasi
3. MUSKAMAH diadakan 1 (satu) tahun sekali
4. Dalam keadaan luar biasa MUSKAMAH dapat diadakan atas inisiatif dengan persetujuan
memenuhi separuh dari jumlah anggota KEMAH LOTIM
Pasal 8
Tata Tertib
1. Penanggung jawab MUSKAMAH adalah Pengurus KEMAH LOTIM
2. Peserta MUSKAMAH terdiri dari Pengurus KEMAH LOTIM Utusan/Peninjau Alumni
KEMAH LOTIM.
3. Alumni KEMAH LOTIM merupakan peserta Peninjau.
4. Jumlah peserta Peninjau ditentukan oleh Pengurus KEMAH LOTIM.
5. Pimpinan Sidang MUSKAMAH dipilih dari peserta (Utusan/Peninjau) oleh peserta utusan
dan berbentuk presidium.
6. MUSKAMAH baru dapat dikatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah
peserta utusan.
7. Apabila ayat (6) tidak terpenuhi maka MUSKAMAH dapat diundur selama 2x24 Jam maka
setelah itu dinyatakan sah.
8. Setelah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan dibahas oleh
MUSKAMAH maka Pengurus KEMAH LOTIM dinyatakan Demisioner.
B. STRUKTUR PIMPINAN
BAB II
PENGURUS KEMAH LOTIM
Pasal 9
Status
BAB III
PERSONALIA PENGURUS KEMAH LOTIM
Pasal 10
1. Formasi dari Pengurus KEMAH LOTIM sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum,
Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum, dan Bendahara.
2. Selain itu Ketua Umum dibantu oleh Divisi-Divisi sebagai Berikut:
a. DEVISI Sumber Daya Manusia (SDM)
b. DEVISI Politik Hukum Dan Ham (POLHUKAM)
c. DEVISI Komunikasi Informasi (KOMINFO)
d. DEVISI Sosial dan Lingkungan Hidup (SLH)
3. Yang dapat menjadi personalia Pengurus KEMAH LOTIM adalah:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Dapat menghapal Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
c. Tidak sedang dijatuhi sanksi Organisasi
d. Pernah menjadi Pengurus KEMAH LOTIM
e. Tidak menjadi personalia Pengurus KEMAH LOTIM untuk periode ketiga kalinya
kecuali jabatan Ketua Umum
4. Yang dapat menjadi Ketua Umum Formatur adalah:
f. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
g. Dapat menghapal Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
h. Tidak sedang dijatuhi sanksi Organisasi
i. Pernah menjadi Pengurus KEMAH LOTIM
j. Tidak menjadi personalia Pengurus KEMAH LOTIM untuk periode ketiga kalinya
5. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah MUSKAMAH, personalia Pengurus
KEMAH LOTIM harus sudah dibentuk dan Pengurus Demisioner sudah mengadakan
serah terima jabatan.
6. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan, formateur tidak dapat menyusun
komposisi kepengurusan karena meninggal dunia atau berhalangan tetap lainnya,
maka formateur dialihkan kepada mide formateur yang mendapat suara terbanyak.
7. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih
pejabat ketua umum.
8. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, adalah:
a. Meninggal dunia
b. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan
berturut-turut.
c. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat Presidium selama 2 (dua) bulan
berturut-turut.
9. Ketua Umum dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua Umum sebelum
MUSKAMAH apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut:
d. Membuat pernyataan publik atas nama Pengurus KEMAH LOTIM yang
melanggar Anggaran Dasar.
e. Terbukti melanggar Anggaran Dasar
10. Pemberhentian Ketua Umum dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan Ketua
Umum sebelum MUSKAMAH hanya dapat melalui:
a. Keputusan sidang Pleno MUSKAMAH yang disetujui minimal 50%+1 suara
utusan Sidang Pleno Pengurus Besar apabila pemberhentian Ketua Umum
diusulkan melalui Keputusan Rapat Harian Pengurus KEMAH LOTIM yang di
setujui oleh 2/3 jumlah Pengurus KEMAH LOTIM.
b. Keputusan Sidang Pleno Pengurus KEMAH LOTIM atau Rapat Harian
Pengurus KEMAH LOTIM yang disetujui 50%+1 jumlah suara utusan Sidang
Pleno Pengurus KEMAH LOTIM atau 50%+1 jumlah Pengurus KEMAH LOTIM
apabila Ketua Umum diusulkan oleh minimal ½ jumlah anggota KEMAH LOTIM.
11. Usulan pemberhentian Ketua Umum harus disampaikan kepada seluruh anggota
KEMAH LOTIM
12. Dalam hal Ketua Umum mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Umum
Pengurus KEMAH LOTIM secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum
hingga dipilih, diangkat dan diambil Sumpah Jabatan Pejabat Ketua Umum dalam
Rapat Harian Pengurus KEMAH.
13. Bila Sekretaris UMUM tidak dapat menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum karena
mangkat, mengundurkan diri atau berhalangan tetap hingga 2 kali Rapat Harian yang
terdekat dari mangkat atau mundurnya Ketua Umum maka Pejabat Sementara Ketua
Umum diangkat otomatis dan digantikan oleh Wakil Ketua Umum.
14. Sebelum diadakan Rapat Harian Pengurus Kemah untuk memilih Pejabat Ketua
Umum, Pejabat Sementara Ketua Umum memberitahukan mangkat atau
pengunduran diri Ketua Umum kepada seluruh anggota KEMAH LOTIM.
15. Ketua Umum dapat melakukan Reshuffle atau pemberhentian atau penggantian
personalia Pengurus KEMAH LOTIM dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Keaktifan yang bersangkutan dalam Rapat-rapat KEMAH LOTIM
b. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1 (satu) semester
c. Partisipasi yang bersangkutan dalam Program Kerja KEMAH LOTIM
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG
PASAL 11
TUGAS
PASAL 12
WEWENANG
Mengeluarkan Intruksi dan Koordinasi
BAB V
RAPAT-RAPAT
Pasal 13
Rapat
1. Rapat Kerja
2. Rapat Harian
3. Rapat Pimpinan
4. Upgreading Kepengurusan
BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 14
Perubahan Anggaran Rumah
Tangga
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 15