Dosen Pengampu :
Hatoli, S.,Sy, M.H
OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Hukum Perdata Islam program studi Hukum Tata
Negara. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga maupun para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hatoli,
S.Sy., MH selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum Perdata Islam yang telah
mempercayakan dan memberi penulis tugas makalah ini. Semoga makalah ini bisa
bermanfat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman :
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemeliharaan Anak (Hadhanah)...........................................................2
1. Pengertian Pemeliharaan Anak ( Hadhanah)..................................2
2. Pemegang Hak Hadhanah Adalah Kedua Orang Tua ....................2
3. Pemeliharaan Anak Setelah Perceraian..........................................2
4. Pemeliharaan Harta Anak...............................................................3
5. Persoalan Bayi Tabung...................................................................3
6. Anak Hasil Teknologi Cloning.......................................................3
B. Perwalian Anak.....................................................................................3
C. Harta Kekayaan Dalam Perkawinan.....................................................5
1. Harta bawaan.................................................................................6
2. Harta Pribadi Atau Harta Perolehan..............................................6
3. Harta Bersama................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9
DAFATAR PUSTAKA...................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asal usul anak merupakan dasar untuk menunjukan adanya
hubungan kemahraman (nasab) dengan ayahnyanya (orang tua
kandungnya). Pada dasarnya anak menjadi tanggung jawab kedua orang
tuanya.
Dalam hukum islam pemeliharaan anak meliputi banyak hal seperti
dalam masalahekonomi, pendidikan, dan segala sesuatu yang menjadi
kebutuhan anak.
Dalam konsep Islam tanggung jawab ekonomi ada di
pundak suami sebagai kepala rumah tangga. Mempunyai anak yang soleh
dan solehah adalah dambaan setiap orangtua. Namun, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan terkait dengan hal tersebut. Orang tua harus
memperhatikan hak dan kewajiban anak mulai lahir hingga dewasa.
Hukum Perdata dan Hukum Islam berjalan beriringan tergantung
kita meemandang dari segi kepentingan ataupun dari segi permasalahan.
Karna Hukum Perdata masuk dalam hukum nasional yang sifatnya
tertulis. Berangkat dari perbedaan itu dan tema kami tentang Asal Usul
Anak dan Hadonah, kami akan mencoba untuk mengkaji ke duanya.
B. Rumusan Masalah
Setelah mengetahui latar belakang di atas, dapat di tarik rumusan
masalah yang perlu diketahuiu, yaitu :
1. Apa itu Pemeliharaan Anak (Hadhanah)?
2. Bagaimana cara kerja Perwakilan Anak ?
3. Bagaimana Kewajiban Ahli Waris?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
B. Perwalian Anak
Dengan terjadinya perceraian maka menurut hukum perlu
ditentukan siapa yang berhak menjadi wali bagi anak mereka. Hal ini
didasarkan pada ketentuan bahwa bubarnya perkawinan (dalam hal ini
2 Undang-Undang R.I no.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam,
Surabaya;Kesindo Utama, 2010
4
4 Nasih Ulwan, Abdullah, Mencintai dan Mendidik Anak Secara Islami, Yogyakarta;
Darul Hikmah, 2009.
6
5 Nasih Ulwan, Abdullah, Mencintai dan Mendidik Anak Secara Islami, Yogyakarta;
Darul Hikmah, 2009.
7
6 Ahmad Rofiq. Hukum islam Di Indonesia, Manejemen PT Raja Granfindo Persada Jakarta 2000
8
7 Ahmad Rofiq. Hukum islam Di Indonesia, Manejemen PT Raja Granfindo Persada Jakarta 2000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut uraian diatas dapat saya simpulkan bahawa seorang anak
yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau akibat perkawinan yang
sah. Hasil pembuahan suami-isteri yang sah diluar rahim dan dilahirkan
oleh isteri tersebu. Dalam uraian diatas juga disimpulkan bahwa anak yang
dilahirkan diluar perkawinan tidak hanya mempunyai hubungan perdata
dengan ibunya dan keluarga ibunya saja tetapi juga mempunyai hubungan
perdata dengan ayahnya dan keluarga ayahnya, bila dapat dibuktikan siapa
ayahnya.
Pemeliharaan anak (hadhanah) adalah kegiatan mengasuh,
melihara dan mendidik anak dari ia masih berada dalam kandungan ibunya
hingga dewasa atau mampu mandiri.
B. Saran
Setelah memahami makalah ini, penyusun menyarankan agar para
pembaca yang ingin mendalami masalah Asal Usul Anak dan Hadonah,
disarankan membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit, tidak hanya
sebatas membaca makalah ini saja. Kemudian mengaplikasikannya dalam
kehidupan kita sehari-hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
10