HUKUM DAGANG
Dosen Pengampu :
Mayang Rosana, SH., MH.
OLEH:
MADHAT
NIM. 302.2019.031
RAKA NOVAL KHARISMA
NIM. 302.2019.052
Semester : IV
Kelompok : 6
B. Perusahaan Perseroan
Jika dilihat dari susunan katanya, perusahaan perseroan terdiri dari 2 kata
yaitu perusahaan dan perseroan. Menurut Molengraff, perusahaan adalah
perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, untuk menghasilkan sesuatu
dengan cara berniaga atau membuat perjanjian. Berniaga berarti ada kegiatan
jual beli, jadi perusahaan bisa mendapatkan uang dari hasil jual beli barang
atau jasa.
Produk barang misalnya pupuk, genteng, makanan, minuman dan lain
sebagainya. Kemudian produk jasa contohnya adalah jasa pengiriman paket,
laundry, jasa transportasi, dan lain sebagainya.
Selaras dengan yang dikemukakan oleh Kansil (2001) bahwa perusahaan
merupakan badan usaha yang beroperasi secara terus menerus untuk
mendapatkan laba atau keuntungan berupa penghasilan. Perusahaan juga
melakukan praktek untuk mendapat penghasilan dengan perlindungan hukum.
Sehingga, ia juga harus terdaftar sebagai bagian dari hukum tersebut.
Perusahaan harus memiliki status sehingga terklasifikasi secara jelas.
Perusahaan harus memiliki kedudukan hukum, agar ia bisa dimintai
pertanggungjawaban jika melakukan pelanggaran. Selain itu, dalam
perusahaan terdapat banyak individu yang bekerja dan menanam modal. Ini
berarti ada individu yang harus dilindungi haknya dan melaksanakan
kewajibannya.
Salah satu jenis perusahaan yang ada di Indonesia adalah perseroan. Ini
merupakan salah satu bentuk perusahaan dimana ia memiliki sistem saham
dalam kepemilikan modalnya. Maka, bisa dibilang bahwa pengertian
perusahaan perseroan merupakan usaha milik banyak orang.
Kepemilikan ini, diwujudkan dengan kepemilikan sejumlah saham.
Pemilik saham bisa ditentukan dari siapa pendiri perusahaan perseroan
tersebut, dan bisa juga diwujudkan dari hasil penjualan saham kepada
masyarakat atau pihak tertentu. Perusahaan perseroan terdiri dari beberapa
jenis yang akan dijelaskan pada poin berikutnya.
C. Perusahaan Umum
Perusahaan umum (perum) dimiliki oleh negara, tetapi ada 2 tujuan utama,
yaitu untuk melayani rakyat dan juga mencari keuntungan sebanyak mungkin.
Perusahaan umum ini (Perum) bergerak dalam bidang produksi, penyedia
layanan atau bidang ekonomi lainnya yang dapat memenuhi kedua tujuan
utamanya. Kekayaan Perum dipisahkan dari aset negara karena merupakan
badan hukum. Peraturan mengenai perusahaan umum diatur dalam Peraturan
Pemerintah nomor 13 tahun 1998 tentang Perusahaan Umum. Contoh
perusahaan umum adalah Perum Jaminan Kredit Indonesia. Ada juga
pengertian Perusahaan Umum menurut Prishardoyo (2012):
Perusahaan Umum merupakan perusahaan negara yang komposisi
modalnya dimiliki oleh negara. Kegiatan usaha Perum bersifat melayani
kepentingan umum dalam bidang produksi, distribusi, maupun konsumsi.
Pendirian dan pengolahan Perusahaan Umum (Perum):
1. Perusahaan ini dikelola oleh Menteri, Dewan Direksi dan Dewan
Pengawas.
2. Pendirian dapat diusulkan oleh menteri kepada presiden.
3. Menteri ditunjuk oleh pemerintah sebagai pemegang wewenang tertinggi
4. Perusahaan Umum (Perum) untuk mewakili pemerintah sebagai pemilik
modal.
5. Dewan Direksi adalah manajer umum, para direktur diangkat dan
diberhentikan oleh menteri.
6. Dewan Pengawas adalah dewan yang tugasnya memberikan pengawasan
dan saran kepada direktur.