Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MERANGKUM ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

BADAN USAHA BERBADAN HUKUM

Disusun oleh :
1. RAHEL HELLA SAFIRA ( B.131.23.0299 )
2. AN-NISA SEPTIANA DEWI (B.131.23.0321)
3. RISMA AFIFAH RAHMAWATI (B.131.23.0331)

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2023
BADAN USAHA BERBADAN HUKUM

A. Pengertian Badan Usaha Berbentuk Badan Hukum

Badan usaha berbadan hukum adalah badan usaha yang terdapat pemisahankekayaan pemilik
dengan kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas harta yang
dimilikinya. Badan hukum merupakan pendukung hak dan kewajiban, sama seperti manusia
pribadi. Sebagai pendukunghak dan kewajiban, dia dapat mengadakan hubungan bisnis dengan
pihak lain.Untuk itu dia memiliki kekayaan sendiri, yang terpisah dari kekayaan pengurus atau
pendirinya. Segala kewajiban hukumnya dipenuhi dari kekayaan yang dimilikinyaitu. Apabila
kekayaannya tidak mencukupi untuk menutup kewajibannya, itu puntidak akan dapat dipenuhi
dari kekayaan pengurus atau pendirinya gunamenghindarkannya dari kebangkrutan atau
likuidasi. Kendatipun mendapat pinjaman dana dari pengurus atau pendirinya atau jika Badan
Usaha Miliki Negaramendapat suntikan dana dari Negara, pinjaman atau suntikan dana
tersebut tetapdihitung sebagai hutang badan.

B. Macam-Macam Bentuk Badan Usaha yang Berbentuk Badan Hukum

Perusahaan badan hukum ada yang dimiliki oleh pihak swasta, yaitu perseroanterbatas (PT)
dan koperasi, ada pula yang dimiliki oleh Negara, yaitu perusahaanumum (Perum) dan
perusahaan perseroan (Persero). Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum terdiri dari:

1. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas merupakan bentuk persekutuan yang berbadan hukum,merupakan
kumpulan modal/saham, memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan para perseronya,
pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas, adanya pemisahan fungsi antara
pemegang saham dan pengurus atau direksi, memilikikomisaris yang berfungsi sebagai
pengawas, serta kekuasaan tertinggi berada padaRapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Perseroan Terbatas atau PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian.
Karena merupakan “perjanjian” maka ada pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut
yang artinya ada lebih dari satu atau sekurang-kurangnya ada dua orang atau dua pihak
dalam perjanjian tersebut.
2. Yayasan
Yayasan merupakan suatu badan yang melakukan berbagai kegiatan yang bersifat sosial
dan mempunyai tujuan idiil. Yayasan sebagai suatu badan hukum,memiliki hak dan
kewajiban yang independen, yang terpisah dari hak dan kewajiban orang atau badan yang
mendirikan yayasan, maupun para Pengurus serta organ yayasan lainnya. Umumnya,
yayasan didirikan oleh beberapa orang atau dapat juga oleh seorang saja, baik warga negara
Indonesia maupun warga negaraasing dengan memisahkan suatu harta dari seorang atau
beberapa orang pendiriannya, dengan tujuan idiil atau sosial yang tidak mencari
keuntungan,mempunyai pengurus yang diwajibkan mengurus dan mengelola segala
sesuatuyang bertalian dengan kelangsungan hidup yayasan.
3. Koperasi
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian , Koperasiadalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasidengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagaigerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Dalammelaksanakan kegiatannya Koperasi berdasarkan
prinsip Koperasi yang merupakan esensi dari dasar kerja Koperasi sebagai badan usaha dan
merupakan cirri khas dan jati diri Koperasi yang membedakannya dari badan usaha lain.
Sejak pertama kalidiperkenalkan pada masyarakat Indonesia, badan usaha koperasi telah
mampu membantu masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya melalui
kegiatan-kegiatan usaha koperasi.

C. Dasar Hukum yang Mengatur Tentang Badan Usaha Yang Berbentuk Badan Hukum
 Perseroan Terbatas (PT)
1. Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016 tentang Perubahan Modal Dasar
Perseroan Terbatas
4. Pasal 1653 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
 Yayasan
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan.
 Koperasi
1. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata CaraPengesahan
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi olehPemerintah.
4. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan SimpanPinjam
oleh Koperasi.
5. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.

D. Syarat yang Diperlukan Dalam Mendirikan Badan Usaha yang Berbentuk Badan
Hukum
 Syarat-Syarat Sahnya Pendirian Perseroan Terbatas di Indonesia
Adapun syarat t syarat sahnya pendirian suatu perseroan terbatas di Indonesiayang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, yaitu:
1. Akta Pendirian.
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, prosedur pendirianPT
juga tidak banyak berubah dengan prosedur pendirian PT yang ditentukanoleh UU No.
1 Tahun 1995. Prosedur pendirian PT di dalam UU No. 40 Tahun2007 tentang PT diatur
di dalam Pasal 7 sampai dengan Pasal 14 (delapan pasal). Menurut Pasal 7 ayat ( 1 )
UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT, dikatakan bahwa “Perseroan didirikan minimal
oleh 2 ( dua ) orang atau lebih dengan aktanotaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia”.
Akan tetapi, menurut Pasal 7 ayat( 7 ) UU No. 40 Tahun 2007, ketentuan pemegang
saham minimal 2 (dua) orangatau lebih tidak berlaku bagi:
a. Perseroan yang sahamnya dimiliki oleh negara.
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan,lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tentang Pasar Modal.
2. Pengesahan Oleh Menteri.
Dimaksud dengan Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
hukum dan hak asasi manusia. Dalam mendirikan perseroanterbatas tidak cukup
dengan cara membuat akta pendirian yang dilakukandengan akta otentik. Akan tetapi
harus diajukan pengesahan kepada Menteri,guna memperoleh status badan hukum.
Pengajuan pengesahan dapat dilakukanoleh Direksi atau kuasanya. Jika dikuasakan
hanya boleh kepada seorang Notarisdengan hak substitusie. Agar Perseroan diakui
secara resmi sebagai badanhukum, akta pendirian dalam bentuk akta notaris tersebut
harus diajukan oleh para pendiri secara bersama-sama melalui sebuah permohonan
untuk memperoleh Keputusan Menteri ( Menteri Hukum dan HAM ) mengenai
pengesahan badan hukum Perseroan.
3. Pendaftaran.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1995 tentang PT yang melakukan pendaftaransetelah
diperoleh pengesahan dibebankan kepada Direksi Perseroan maka didalam UU No. 40
Tahun 2007 tentang PT ini maka yang menyelenggarakandaftar perseroan setelah
diperoleh pengesahan adalah Menteri yang memberikan pengesahan badan hukum dan
memasukkan data perseroan secara langsung.Daftar perseroan memuat data tentang
Perseroan yang meliputi :
a. Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, jangkawaktu
pendirian, dan permodalan.
b. Alamat lengkap Perseroan
c. Nomor dan tanggal akta pendirian dan Keputusan Menteri mengenai pengesahan
badan hukum Perseroan.
d. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan persetujuan Menteri.
e. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan tanggal penerimaan
pemberitahuan oleh Menteri.
f. Nama dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta pendirian dan akta
perubahan anggaran dasar.
g. Nama lengkap dan alamat pemegang saham, anggota Direksi dan anggotaDewan
Komisaris Perseroan.
h. Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan tanggal penetapan pengadilan
tentang pembubaranPerseroan yang telah diberitahukan kepadaMenteri.
i. Berakhirnya status badan hukumPerseroan.
j. Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagiPerseroan yang
wajib diaudit.

 Syarat-Syarat Pendirian Yayasan Sebagai Badan Hukum


1) Didirikan oleh satu orang atau lebih.
Syarat yang pertama memperlihatkan, bahwa setiap orang dapat mendirikanyayasan,
baik secara sendiri atau bersama. Orang yang dimaksud dalam ketentuanini adalah baik
perorangan maupun badan hukum. Menurut Tumbuan, perbuatanhukum pendirian
yayasan pada dasarnya adalah perbuatan hukum sepihak. Apabilayayasan didirikan
oleh dua orang atau lebih pendiri, sifat perbuatan hukumdimaksud secara esensial
berbeda dengan perbuatan hukum pendirian perseroanterbatas. Pendirian yayasan juga
tidak memandang kewarganegaraan seseorang,sehingga baik warga negara Indonesia
maupun warga negara asing dapatmendirikan yayasan. Namun ada perbedaan
persyaratan jika yayasan didirikan oelh pihak asing. Dalam hal yayasan didirikan oleh
orang asing atau bersama-samaorang asing, maka syarat dan tata cara pendirian yayasan
tersebut diatur dengan peraturan pemerintah. Bagi yayasan yang didirikan oleh orang
perseorangan asingdipersyaratkan harus memenuhi ketentua yang terdapat dalam
PeraturanPemerintah Nomor 63 Tahun 2008 sebagai berikut:
1. Identitas pendiri yang dibuktikan dengan paspor yang sah,
2. Yayasan yang didirikan oleh orang asing atau orang asing bersama orangIndonesia,
salah satu anggota pengurus yang menjabat sebagai ketua, sekretaris,atau bendahara
wajib dijabat oleh warga negara Indonesia,
3. Anggota pengurus yayasan yang didirikan oleh orang asing atau orang asing
bersama orang Indonesia wajib bertempat tinggal di Indonesia,
4. Anggota pengurus yayasan yang berkewarganegaraan asing harus pemegangizin
melakukan kegiatan atau usaha diwilayah negara Republik Indonesia dan
pemegang kartu izin tinggal sementara. Ketentuan ini tidak berlaku bagi
pejabatkorps diplomatik beserta keluarganya yang ditempatkan di Indonesia.

2) Ada kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya.


Syarat yang kedua mengharuskan adanya kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan
pendiri. Perbuatan hukum atau badan hukum sebagai pendiri suatu yayasan untuk
memisahkan kekayaan yang kemudian dijadikan sebagai kekayaan awal
yayasanmerupakan elemen penting dalam pendirian yayasan. Dengan pemisahan
kekayaan,maka hubungan antara pendiri dengan kekayaannya terputus. Pendiri yayasan
bukanlah pemilik yayasan yang didirikan, sehingga didalam UndangUndang
Yayasantidak dikenal istilah pemilik (ownership) berbeda dengan pemisahan kekayaan
dalam pendirian perseroan terbatas, karena pada pendirian perseroan terbatas,
pemisahan inisekaligus mengandung penyertaan dalam perseroan selaku persekutuan
modal.Persekutuan ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Anggapan yang
berkembang selama, bahwa seolah-olah yayasan mempunyai pemilik yaitu
pendiri,sehingga seringkali pendiri melakukan tindakan sebagai layaknya seorang
pemilik yayasan, misalnya menjual atau mewariskan yayasan. Dalam Undang-Undang
No. 28 Tahun 2004 ini telah disyaratkan adanya batas minimum kekayaan yang harus
dipisahkan untuk mendirikan yayasan.

3) Harus dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
Syarat yang ketiga mengenai keharusan membuat akta untuk mendirikan yayasantelah
lama dilakukan jauh sebelum Undang-Undang No. 28 Tahun 2004
diundangkan.Pembuatan akta pendirian yayasan dilakukan oleh pendiri atau orang lain
yangmendapatkan kuasa dari pendiri. Akta pendirian yayasan membuat anggaran dasar
danketerangan lain yang dianggap perlu. Seperti: nama, alamat, pekerjaan, tempat
dantanggal lahir, serta kewarganegaraan pendiri, pembina, pengurus dan pengawas.

4) Harus memperoleh pengesahan menteri. Pengesahan menteri dimaksudkan oleh syarat


yang keempat ini adalah MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia. Yayasan memperoleh
status badan hukum setelahakta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia.Segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh pengurus
atas nama yayasan sebelumyayasan memperoleh status badan hukum menjadi tanggung
jawab pengurus secaratanggung renteng. Untuk memperoleh pengesahan, pendiri atau
kuasanya mengajukan permohonan kepada menteri melalui notaris yang membuat akta
pendirian yayasantersebut. Notaris tersebut wajib menyampaikan permohonan
pengesahan kepadamenteri dalam jangka waktu paling lambat 10 hari terhitung sejak
tanggal akta pendirian yayasan ditandatangani.

5) Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Permohonan untuk


pengumuman ini diajukan oleh pengurus yayasan ataukuasanya. Selama pengumuman
belum dilakukan, pengurus yayasan bertanggung jawab secara tanggung renteng atas
seluruh kerugian yayasan. Jika membacaketentuan dalam Pasal 25 Undang-Undang
Yayasan, maka akan menimbulkan keragu-raguan karena disitu dicantumkan bahwa,
selama pengumuman belum dilakukanmaka pengurus yayasan secara tanggung renteng
bertanggung jawab atas segalakerugian yayasan.
6) Tidak boleh memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh yayasan lain atau
bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan. Ketentuan ini dimaksudkan
agar tidak terjadi kesamaan nama dengan yayasanlain. Hal ini berkaitan pula dengan
perlindungan merek. Larangan ini dimaksudkanagar tidak menyesatkan masyarakat
atau pihak lain yang berkepentingan atau berhubungan dengan yayasan. Selama ini
sering kali dijumpai persamaan nama beberapa yayasan walaupun kegiatan atau
tujuannya berbeda.

7) Nama Yayasan harus didahului dengan kata Yayasan. Persyaratan ini dimaksudkan
untuk lebih memberikan penegasan identitas bagiyayasan. Ketentuan ini sama dengan
penyebutan untuk Perseroan Terbatas (PT),Firma (Fa), atau Perseroan Komanditer
(CV). Dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2004, pengumuman dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM, bukan
lagi dilakukan oleh pengurusyayasan. Hal ini dikarenakan pada masa lalu banyak
yayasan yang dengan sengajatidak mengajukan permohonan untuk menjadi badan
hukum juga tidak melakukan pengumuman pada Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia.

 Syarat Pendirian Koperasi


1. Koperasi primer harus didirikan oleh minimal 20 orang yang punya kegiatan
dankepentingan ekonomi yang sama. Sedangkan pendiri koperasi sekunder minimal 3
badan hukum Koperasi.
2. Para Pendiri atau kuasa pendiri koperasi mengajukan permintaan pengesahan akta
pendirian koperasi secara tertulis dan/atau secara elektronik kepada Menteri Koperasidan
UKM
3. Pengajuan pengesahan akta pendirian koperasi perlu melampirkan: 2 rangkap akta
pendirian koperasi dan satu di antaranya bermaterai; berita acara Rapat PendirianKoperasi,
termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan permohonan pengesahan;surat bukti
penyetoran modal yang paling sedikit sebesar simpanan pokok; danrencana awal kegiatan
usaha Koperasi.
4. Berita acara Rapat Pendirian Koperasi harus dilengkapi: daftar hadir rapat pendirian;
foto copy KTP pendiri sesuai daftar hadir; surat kuasa pendiri; suratrekomendasi instansi
terkait dengan bidang usaha yang akan dijalani
5. Untuk koperasi sekunder harus ditambahkan dokumen: Hasil berita acara rapat pendirian
koperasi dan surat kuasa koperasi primer dan/atau koperasi sekunder untuk pendirian
koperasi sekunder; Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau
sekunder calon anggota; Koperasi primer dan/ atau sekunder calon anggotamelampirkan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) aktif
6. Ada syarat tambahan untuk pendirian koperasi simpan pinjam dan koperasi simpan
pinjam syariah (bisa dilihat di pasal 10 ayat 5 dan 6 Permen Koperasi dan UKM

Kesimpulan

Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan
badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas hartayang dimilikinya.
Perusahaan badan hukum dapat menjalankan usaha dalam semua bidang perekonomian, yaitu
perindustrian, perdagangan, perjasaan, dan pembiayaan.Perusahaan ini mempunyai bentuk
hukum perseroan terbatas (PT) dan koperasi yangdimiliki oleh pengusaha swasta. Badan
hukum merupakan pendukung hak dankewajiban, sama seperti manusia pribadi. Sebagai
pendukung hak dan kewajiban, diadapat mengadakan hubungan bisnis dengan pihak lain.
Untuk itu dia memiliki kekayaansendiri, yang terpisah dari kekayaan pengurus atau pendirinya.
Segala kewajibanhukumnya dipenuhi dari kekayaan yang dimilikinya itu. Apabila
kekayaannya tidak mencukupi untuk menutup kewajibannya, itu pun tidak akan dapat dipenuhi
darikekayaan pengurus atau pendirinya guna menghindarkannya dari kebangkrutan
ataulikuidasi.
DAFTAR PUSTAKA

P R S . 2 0 2 0 . “ B a d a n U s a h a ( T i d a k B e r b a d a n H u k u m d a n B e r ba d a n H u k u
m ) ” , https://menuruthukum.com/2020/01/15/badan-usaha-tidak-berbadan-hukum-
dan- berbadan-hukum/, Diakses pada 16 Oktober 2020 pukul 20.15

Erie haryanti. 2013. Hukum Dagang dan Perusahaan di Indonesia. Surabaya:PenaSalsabila.

Nicky Yitro Mario Rambing. 2013.Syarat-Syarat Sahnya Pendirian PerseroanTerbatas


(Pt) Di Indonesia. Lex Privatum. Vol.1. (No.2). hal. 72-74

Grace E. A. Sambodeside. 2018. Kajian Hukum Yayasan Sebagai Badan


Hukum Private Menurut Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan.
L e x Privatum. Vol. 4. (No. 2). hal. 95

M e i d ya A n u g r a h. 2 0 1 3 . Tinjauan Hukum Pendirian Badan Hukum Koperasi


.Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion. Vol. (No.5). hal. 1

Addi M Idhom. 2019. “Tahapan Pendirian Koperasi dan Syarat Pengesahan


BadanH u k u m n y a ” . https://tirto.id/tahapan-pendirian-koperasi-dan-syarat-
pengesahan-badan-hukumnya-ekom, Diakses pada 19 Oktober 2020 pukul 19.52

Anda mungkin juga menyukai