Anda di halaman 1dari 12

BADAN USAHA YANG BERBADAN HUKUM

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
 Rizky Ardyanto
 Niko Ardiantoro ASPEK HUKUM DALAM BISNIS
 Adelia Febriyanti
 Rohma Disria
 Raveena Trixiea S.
 Saeful Nur Rohim
 Aditya Ramadan
 Dwi indah STIE PERTIWI KARAWANG
A. Badan Hukum

1. Definisi
Badan hukum merupakan suatu organisasi atau perkumpulan yang dibuat
dengan akta yang otentik dan dalam hukum diperlakukan sebagai orang yang
mempunyai hak dan kewajiban atau disebut juga dengan subyek hukum yang
dapat dalam bentuk orang atau badan hukum.
Pengertian lain dari badan hukum adalah subjek hukum (pelaku) yang tidak
mempunyai wujud, atau wujudnya tidak tampak seperti manusia biasa namun
mempunyai hak dan kewajiban melakukan perbuatan hukum seperti orang
pribadi (natural person).
2. Ciri-Ciri Badan Hukum

• Ciri-ciri dari badan hukum atau karakteristik badan hukum yuang bisa menjadi subyek
hukum adalah:
• Mempunyai kekayaan yang menjalankan aktivitas dalam badan hukum
• Mempunyai hak dan kewajiban yang terpisah dari orang yang melakukan badan hukum
• Terdaftar sebagai badan hukum
• Cakap dalam melakukan perbuatan hukum
• Mempunyai akte notaris pada pendiriannya
3. Jenis-jenis Badan Hukum

• Badan Hukum Publik


Badan hukum publik (publiekrecht) merupakan badan hukum yang dibuat menurut
hukum publik atau badan hukum yang mengatur keterkaitan antara negara dan atau
aparatnya dengan warga negara yang berkaitan kepentingan umum atau publik.
• Badan Hukum Privat
Badan hukum privat (privaatrecht) merupakan badan hukum yang dibaut menurut dasar
hukum perdata atau hukum sipil atau sekumpulan orang yang membuat kerja sama atau
membentuk badan usaha dan adalah satu kesatuan yang memenuhi syarat yang ditentukan
hukum. Badan Hukum Privat yang mempunyai tujuan provit contohnya adalah Perseroan
Terbatas (PT) atau Non Material, sepertiYayasan.
B. Badan Usaha

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan


ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan
Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat di mana Badan
Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi
E. Perbedaan Badan Usaha yang Berbadan Hukum
Dan Bukan Berbadan Hukum

• Pertama, subyek dan permodalan. Sejak pendiriannya disahkan, maka subyek


hukum badan usaha berbadan hukum itu adalah dia sendiri sebagai personifikasi
orang sebagai badan hukum.
• Kedua, prosedur pendirian. Pendirian badan usaha berbadan hukum mutlak harus
ada pengesahan dari pemerintah terhadap akta pendirian dan anggaran dasarnya.
• Ketiga, harta kekayaan. Harta kekayaan badan usaha berbadan hukum terpisah
dengan harta kekayaan pribadi pendiri/pengurus.
• Keempat, pertanggungjawaban. Dalam badan usaha berbadan hukum,
pertanggungjawaban pendiri/pemegang saham terhadap perikatan badan usaha
kepada pihak ketiga hanya sebatas modal (inbreng) yang dimasukkan ke dalam
badan usaha tersebt. Sedangkan, pada badan usaha tidak berbadan hukum,
pertanggungjawabannya akan sampai harta pribadi pendiri tersebut alias tidak ada
pembatas.
C. Badan Usaha yang berbadan Hukum

1. BUMN
Menurut undang – undang no 19 / 2003 pasal 1 ayat 1 bahwa Badan Usaha Milik
Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Merujuk kepada Pasal 9 Undang-
Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (“UU 19/2003“),
BUMN terdiri dari Persero dan Perum.

2. BUMD
UU 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah dicabut dengan UU 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah.Perusahaan Daerah diatur dengan peraturan
pemerintah yang baru yaitu Badan Usaha Milik Daerah, BUMD Merupakan badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah.
3. Perseroan Terbatas
menurut Undang-undang No 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham & memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya. tanggung jawab pemegang saham hanya terbatas
sebesar nilai sahamnya sebagaimana ditegaskan dalam pasal 3 ayat (1) UUPT
“pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara peribadi atas perikatan
yag dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian
perseroan melebih saham yang dimiliki”.

3.Yayasan
Pengertian Yayasan adalah sebuah badan hukum yang mempunyai tujuan sosial,
kemanusiaan dan keagamaan. Badan hukum ini didirikan dengan memerhatikan
persyaratan formal yang telah ditentukan dalam UU di Indonesia. Yayasan diatur
dalam UU No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 16 Tahun
2006 mengenai Yayasan. Dan akhirnya pada tanggal 7 September 2004 di sidang
Rapat Paripurna DPR menyetujui undang-undang ini. Presiden RI pada saat itu yaitu
Megawati Soekarnoputri yang disahkan pada tanggal 6 Oktober 2004.
D. Badan Usaha Yang Tidak Berbadan Hukum

1. Persekutuan Perdata (MAATSCHAP)


Persekutuan Perdata adalah Perjanjian antara dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan
dengan maksud membagi keuntungan yang diperoleh karenanya.

2. Pesekutuan Komanditer (CV)


Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap) atau biasanya
disingkat dengan CV adalah merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh
seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada
seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak
sebagai pemimpin.
3. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan bisnis yang dipunyai oleh pemilik
tunggal dan sedangkan seorang pengusaha perseorangan ialah pemilik dari
perusahaaan perseorangan tersebut. Dilihat dari segi pemodalan seseorang
yang mempunyai suatu perusahaan atau perusahaan perseorangan bisa
dengan mudah mendapatkan sebuah pinjaman dari para kreditor sebagai
operasional perusahaan, namun tidak sama dengan pinjaman itu dengan
bukti kepemilikan lain dari seseorang itu sendiri.

4. Firma
Firma adalah venootschap onder Firma (dalam bahasa belanda) yang artinya
perserikatan dagang antara beberapa perusahaan atau juga sering disebut
sebagai Fa yaitu sebuah bentuk persekutuan guna menjalankan usaha anatara
dua orang atau lebih dengan menggunakan nama bersama.
PENUTUP
• KESIMPULAN
Untuk menjalankan suatu usaha maka harus mempunyai suatu bentuk Badan Usaha. Bentuk Badan Usaha
tersebut berguna untuk memberikan kepercayaan pada masyarakat, kepada dunia usaha dan pemerintah
serta perbankan. Sedangkan bentuk usaha yang lazim di Indonesia saat ini adalah usaha pribadi, persekutuan,
perseroan terbatas dan koperasi. Masing-masing dari bentuk usaha tersebut mempunyai kekurangan dan
kelebihan sendiri-sendiri yang dapat kita lihat dan nantinya bisa kita pilih menjadi suatu referensi dalam usaha
kita membangun suatu bentuk usaha supaya tidak terjadi kesalahan dalam operasionalnya dan terhindar dari
kerugian serta teguran dari pemerintah.

• SARAN
Sebelum kita berniat mendirikan suatu bentuk usaha, ada baiknya kita mempelajari dahulu karakteristik,
aturan serta pengelolaannya supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan kita sendiri. Lakukanlah
penelitian terhadap suatu bentuk badan usaha yang ingin kita bangun supaya apa yang kita cit-citakan
terhadap usaha itu dapat terealisasi dengan baik.
K E L O M P O K S A N T UY

Anda mungkin juga menyukai