1
A. Pengertian dan Unsur Penggabungan
2
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan
mengenai unsur-unsur dalam merger, yaitu:
3
B. Bentuk-Bentuk Penggabungan
Dilihat dari jenis kegiatan perusahaan yang terkait
dalam penggabungan perusahaan, terdapat
beberapa tipe penggabungan perusahaan, yaitu:
1. Merger Horizontal
Merupakan kombinasi satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya yang kegiatan operasinya
masih berada dalam lini bisnis yang sama.
Dalam merger horizontal yang menggabungkan
diri itu menghasilkan produk yang sejenis.
Misalnya, merger Bank Abadi ke dalam Bank
Panin.
4
2. Merger Vertikal
Merger yang dilakukan oleh perusahaan yang
bergerak di dalam bidang atau jenis usaha yang
sejenis tetapi berbeda dalam tingkat operasinya,
misalnya operasi yang menunjukkan adanya
hubungan sebagai produsen dan pemasok.
Intinya perusahaan yang akan bergabung
menghasilkan produk yang bertali-temali atau
berada dalam rangkaian proses produksi. Contoh,
merger antara perusahaan perakitan mobil
dengan perusahaan suku cadang mobil.
5
3. Merger Konglomerat
6
A. Pengertian dan Unsur Peleburan
7
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan
mengenai unsur-unsur dalam peleburan, yaitu :
1) Peleburan adalah perbuatan hukum;
2) Melibatkan dua perseroan atau lebih;
3) Perseroan yang meleburkan dirinya dan melahirkan
suatu perseroan baru;
4) Perseroan yang baru tersebut adalah perseroan
hasil peleburan dan perseroan yang baru ini
mendapat aktiva dan pasiva dari perseroan-
perseroan yang meleburkan diri;
5) Para pemegang saham perseroan yang meleburkan
diri menjadi pemegang saham pada perseroan hasil
peleburan;
6) Status badan hukum perseroan-perseroan yang
meleburkan diri tersebut berakhir karena hukum.
8
A. Pengertian dan Unsur Pengambilalihan
9
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan
mengenai unsur-unsur dalam pengambilalihan, yaitu:
1) Pengambilalihan adalah perbuatan hukum;
2) Pihak yang mengambil alih adalah orang
(naturlijke persoon) atau badan hukum (recht
persoon);
3) Metode pengambilalihan adalah melalui
pengambilalihan saham;
4) Pengambilalihan saham tersebut harus
memungkinkan pihak yang mengambil alih
perseroan dimaksud menjadi pemegang kendali
perseroan yang diambil alih.
10
B. Bentuk-Bentuk Pengambilalihan
a. Pengambilalihan Horizontal
Ditujukan untuk mengambil alih
perseroan pesaing langsung (biasanya
pesaing yang memiliki produk barang
dan jasa atau wilayah pemasaran yang
sama).
11
b. Pengambilalihan Vertikal
Ditujukan untuk menguasai
sejumlah mata rantai
produksi dan distribusi dari
hulu sampai hilir.
c. Pengambilalihan Konglomerat
Ditujukan untuk mengambil alih
perseroan lain yang tidak memiliki
kaitan bisnis secara langsung dengan
perseroan yang mengambil alih.
12
2. Berdasarkan subyek yang melakukan
pengambilalihan
14
c. Pengambilalihan kombinasi adalah
pengambilalihan dengan obyek transaksi
kombinasi antara saham dengan aset.
d. Pengambilalihan bertahap adalah
pengambilalihan yang tidak dilaksanakan
secara sekaligus melainkan
secara bertahap.
e. Pengambilalihan kegiatan usaha adalah
pengambilalihan dengan obyek transaksi
berupa kegiatan usaha termasuk jaringan
bisnis, alat produksi, HAKI, dan lain
sebagainya.
15
A. Pengertian Pemisahan
16
Di dalam Pasal 135 (1) UUPT menggolongkan
pemisahan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pemisahaan murni, yaitu pemisahan yang
mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva perseroan
beralih karena hukum kepada dua perseroan lain
atau lebih yang menerima peralihan dan perseroan
yang melakukan pemisahan tersebut berakhir karena
hukum.
2. Pemisahan tidak murni, yaitu pemisahan yang
mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva
perseroan beralih karena hukum kepada satu
perseroan lain atau lebih yang menerima peralihan
dan perseroan yang
melakukan pemisahan tersebut tetap ada.
17
Apabila ada pemegang saham yang tidak setuju dengan
penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan
Perseroan Terbatas maka pemegang saham tersebut oleh
hukum diberikan suatu hak khusus yang dinamakan
appraisal rights, artinya hak yang dimiliki oleh pemegang
saham minoritas yang tidak setuju dengan penggabungan,
peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan Perseroan
Terbatas tetapi mereka kalah suara dalam forum RUPS atau
tindakan korporat lainnya, untuk menjual saham yang
dipegangnya kepada perseroan yang bersangkutan.
Perseroan yang menerbitkan saham tersebut wajib membeli
kembali saham yang ia terbitkan itu dengan harga yang
wajar (Pasal 126 (2) jo Pasal 62 UUPT).
18
Pelaksanaan hak ini tidak boleh menghentikan
proses pelaksanaan penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, atau pemisahan. Berdasarkan Pasal
126 ayat 1 UUPT, perbuatan hukum penggabungan,
peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan wajib
memerhatikan kepentingan:
19
20