Anda di halaman 1dari 13

GOOD GOVERNANCE DAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE

Kelompok 10
Siti Maidinah Nurahmadiah (010118233)
Riska Ade Fitriani (010118243)
Ananda Estuanti (010118256)
Sri Devi (010118259)
Ulrike Hardianti Edi (010118294)
APA ITU GCG?

Seperangkat aturan yang mengatur


hubungan antara pemegang, pengurus
perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan serta para pemegang kepentingan
internal dan eksternal lainnya yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban
mereka.
KONSEP GCG
1. Wadah>organisasi (perusahaan, sosial,
pemerintahan)
2. Model>suatu sistem, proses dan seperangkat
peraturan
3. Tujuan>meningkatkan kinerja organisasi,
menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku
kepentingan, mencegah dan mengurangi manipulasi
serta kesalahan,meningkatkan upaya agar para
pemangku kepentingan tidak dirugikan
4. Mekanisme>mengatur dan mempertegas kembali
hubungan, peran, wewenang dan tanggungjawab.
TATA KELOLA PERUSAHAAN

1. VISI DAN MISI


2. PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA
(DIBANGUN DAN DIJALANKAN)
VISI&MISI

VISI
Sebagai sebuah gambaran dan arah masa depan,
gambaran tentang poteni besar yang dikehendaki,
sehingga diperlukan kemampuan dan keberanian untuk
membuat pilihan-pilihan di masa depan.
Visi menggambarkan wujud atau keadaan yang
didambakan organisasi anda dalam lima hingga sepuluh
tahun mendatang.
Mengapa visi dibutuhkan?
 Visi sebagai sumber inspirasi dan motivasi
 Visi memberi jalan dan mendukung kesuksesan
 Visi menjadi hal penting mendasar bagi masa depan
organisasi

Karakteristik sebuah visi yang efektif


 Bisa dibayangkan
 Menarik
 Dapat dilaksanakan
 Terfokus
 Fleksibel
 Bisa dikomunikasikan
MISI
Dua pertanyaan mendasar yang dihadapi para perencana
strategi ialah:
1. Bidang usaha apa yang kita lakukan?
2. Mengapa kita memasuki bidang usaha ini?

Misi dapat dipandang sebagai mata rantai antara


melaksanakan beberapa fungsi sosial dan tujuan yang
lebih khas dari organisasi. Jadi misi dapat dijadikan
sebagai legitimasi keadaan perusahaan.
APAKAH MISI DAN TUJUAN DAPAT
BERUBAH?

 Tingkatan aspirasi Manajer dapat mengubah


orientasi tujuan
 Misi dapat berubah dalam keadaan krisis
 Permintaan dari kelompok koalisi yang membentuk
perusahaan
 Perubahan siklus hidup
PRINSIP-PRINSIP GCG
1. Akuntabilitas (Accountability). Kewenangan yang
harus dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta
kewajibannya kepada pemegang saham dan
stakeholders lainnya.
2. Pertanggungjawaban (Responsibility). Pimpinan dan
manajer bertanggungjawab.
3. Keterbukaan (Transparancy). Informasi harus secara
akurat serta tepat waktu.
4. Kewajaran (Fairness). Seluruh pemangku kepentingan
harus memiliki kesempatan yang adil.
5. Kemandirian (Indepedency). Bertindak mandiri.
GCG DAN HUKUM PERSEROAN DI
INDONESIA

Kegiatan perusahaan (perseroan) di Indonesia didasarkan atas paying hokum


Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995 tentan perseroan terbatas. Namun Undang-
Undang ini kemudian dicabut dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun
2007. Sebagimana diatur dalam Pasal 1 ayat 1 UU Nomor 40 Tahun 2007, yang
dimaksud dengan perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2007, dikatakan alasan pencabutan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995
untuk diganti dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007. Pertimbangan
tersebut antar alain karena adanya perubahan dan perkembangan yang cepat
berkaitan dengan teknologi, ekonomi, harapan masyarakat tentang perlunya
peningkatan pelayanan dan kepastian hokum, kesadaran social dan
lingkungan, serta tuntutan pengelolaan usaha yang sesuai dengan prinsip-
prinsip pengelolaan perusahaan yang baik.
Undang-Undang perseroan terbatas Nomor 40 Tahun 2007
tidak mengatur secara eksplisit tentang GCG. Meskipun
begitu, Undang-Undang ini mengatur secara garis besar
tentang mekanisme hubungan, peran, wewenang, tugas dan
tanggung jawab, prosedur dan tata cara rapat, serta proses
pengambilan keputusan dan organ minimal yang harus ada
dalam perseroan, yaitu Rapat Umum Pemegang saham
(RUPS), direksi, dan Dewan Komisaris.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai