Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP-PRINSIP UMUM KUHPM

1. Kesatuan hukum bagi militer


2. Kodifikasi tersendiri bagi hukum militer
(ada yg pro & kontra)
3. Hukum acara dan Peradilan Militer yg tersendiri
4. Yurisdiksi tersendiri
5. Kemungkinan penyelesaian suatu tindak pidana
secara hukum disiplin
6. Penerapan ketentuan² umum
7. Tidak mengenal pemidanaan kolektif
1. Kesatuan hukum bagi militer
=== KUHPM berlaku untuk seluruh
kesatuan militer tanpa membedakan
matra.
Matra = angkatan;
Angkatan Darat
Angkatan Laut
Angkatan Udara
2. Kodifikasi tersendiri bagi hukum militer
==== dibuat dalam suatu kitab/buku
tersendiri.
Mengenai hal tersebut, ada pihak-
pihak yg berpendapat agar KUHPM
disatukan saja dengan KUHP.
Ada pihak yang pro dan kontra.
Pendapat yang PRO, KUHPM disatukan dg KUHP, alasannya;

1. Bahwa hukum pidana umum berlaku juga bagi militer.


Jika sanksi yg tercantum dlm KUHP dirasa kurang berat,
diperberat dg menerapkan Pasal 52 KUHP
2. Mengenai tindak pidana militer murni dapat diadakan
tersendiri dlm satu bab, pada Buku kedua KUHP, seperti
‘kejahatan jabatan’
3. Mengenai tindakan2 yg lebih merupakan pelanggaran
tata kehidupan militer dapat dimasukkan dalam Hukum
Disiplin Militer.
Pendapat yang KONTRA, jika KUHPM disatukan dg KUHP,
alasannya;
1. Bahwa militer yg tergabung dlm suatu organisasi secara
keseluruhan, dirawat/dipelihara secara khusus, untuk
melakukan tugas berat, memerlukan kesatuan berpikir &
bertindak, sehingga diperlukan suatu ketentuan hukum
pidana tersendiri.
2. Karakteristik militer yg khas, misal; disiplin, jiwa korsa,
berani berkorban, harus dibina dalam peraturan hukum
tersendiri
3. Ancaman dlm hukum pidana umum dirasa terlalu ringan
bagi seorang militer
4. Mengacaukan sistematika KUHP.
5. Mengenai dimasukkannya tindakan yg lebih merupakan
pelanggaran tata kehidupan militer yang terdapat dalam
KUHPM ke dlm KUHDM, akan menyebabkan perluasan
kekuasaan Ankum dan sekaligus menambah beban dari
Ankum, yg berarti juga akan mempersamakan perbedaan
antara tindak pidana dg pelanggaran disiplin.
3. Hukum acara pidana dan peradilan
militer tersendiri
====== berlaku;
KUHAP;
UU Nomor 31 Tahun 1997 ttg Peradilan
Militer;
Peradilan Militer;
1. DILMIL
2. DILMILTI
3. DILMILTAMA
4. DIL Pertempuran
4. Yurisdiksi tersendiri
===== Pengadilan Militer memiliki wilayah
hukum masing-masing.
misal; Dilmil Jakarta; meliputi Prov. DKI,
Prov. Banten, Bekasi kota/kab.
Dilmil Bandung; meliputi Prov.
Jabar, kecuali Bekasi kota/kab.
Dilmil Surabaya; meliputi
5. Kemungkinan penyelesaian suatu
tindak pidana secara hukum disiplin

===== Menggunakan UU No. 25 Tahun 2014


tentang Hukum Disiplin Militer
6. Penerapan ketentuan² umum
=== Asas-asas dan ajaran² yg tidak ditentukan dalam KUHP,
tetapi berlaku pada Hukum Pidana Umum, berlaku juga
bagi Hukum Pidana Militer, misal;
1. Asas-asas umum, seperti;
a. actus non facit reum nisi mens sit rea
/geen straf zonder schuld
b. in dubo pro rea
2. Ajaran-ajaran, seperti;
a. ajaran kesalahan
b. bersifat melawan hukum
c. sebab akibat/kausalitas, penafsiran, dll.
==› berlaku bagi hukum pidana militer sepanjang tidak
ditentukan lain secara umum/khusus.
7. Tidak mengenal pemidanaan kolektif
===== Tiap-tiap pelaku harus mempertanggung-
jawabkan sendiri2 atas tindakannya.
Meskipun ada;
Tindak pidana militer yg hanya mungkin
terjadi, jika dilakukan secara bersama²,
Misal;
a. Pemberontakan militer
b. Pencurian, penculikan, penganiayaan
yg dilakukan secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai