100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
139 tayangan11 halaman
Prinsip-prinsip KUHPM mencakup kesatuan hukum bagi seluruh kesatuan militer, kodifikasi tersendiri dalam kitab terpisah meskipun ada pendapat pro dan kontra, hukum acara dan peradilan militer tersendiri, serta yurisdiksi tersendiri untuk pengadilan militer.
Prinsip-prinsip KUHPM mencakup kesatuan hukum bagi seluruh kesatuan militer, kodifikasi tersendiri dalam kitab terpisah meskipun ada pendapat pro dan kontra, hukum acara dan peradilan militer tersendiri, serta yurisdiksi tersendiri untuk pengadilan militer.
Prinsip-prinsip KUHPM mencakup kesatuan hukum bagi seluruh kesatuan militer, kodifikasi tersendiri dalam kitab terpisah meskipun ada pendapat pro dan kontra, hukum acara dan peradilan militer tersendiri, serta yurisdiksi tersendiri untuk pengadilan militer.
2. Kodifikasi tersendiri bagi hukum militer (ada yg pro & kontra) 3. Hukum acara dan Peradilan Militer yg tersendiri 4. Yurisdiksi tersendiri 5. Kemungkinan penyelesaian suatu tindak pidana secara hukum disiplin 6. Penerapan ketentuan² umum 7. Tidak mengenal pemidanaan kolektif 1. Kesatuan hukum bagi militer === KUHPM berlaku untuk seluruh kesatuan militer tanpa membedakan matra. Matra = angkatan; Angkatan Darat Angkatan Laut Angkatan Udara 2. Kodifikasi tersendiri bagi hukum militer ==== dibuat dalam suatu kitab/buku tersendiri. Mengenai hal tersebut, ada pihak- pihak yg berpendapat agar KUHPM disatukan saja dengan KUHP. Ada pihak yang pro dan kontra. Pendapat yang PRO, KUHPM disatukan dg KUHP, alasannya;
1. Bahwa hukum pidana umum berlaku juga bagi militer.
Jika sanksi yg tercantum dlm KUHP dirasa kurang berat, diperberat dg menerapkan Pasal 52 KUHP 2. Mengenai tindak pidana militer murni dapat diadakan tersendiri dlm satu bab, pada Buku kedua KUHP, seperti ‘kejahatan jabatan’ 3. Mengenai tindakan2 yg lebih merupakan pelanggaran tata kehidupan militer dapat dimasukkan dalam Hukum Disiplin Militer. Pendapat yang KONTRA, jika KUHPM disatukan dg KUHP, alasannya; 1. Bahwa militer yg tergabung dlm suatu organisasi secara keseluruhan, dirawat/dipelihara secara khusus, untuk melakukan tugas berat, memerlukan kesatuan berpikir & bertindak, sehingga diperlukan suatu ketentuan hukum pidana tersendiri. 2. Karakteristik militer yg khas, misal; disiplin, jiwa korsa, berani berkorban, harus dibina dalam peraturan hukum tersendiri 3. Ancaman dlm hukum pidana umum dirasa terlalu ringan bagi seorang militer 4. Mengacaukan sistematika KUHP. 5. Mengenai dimasukkannya tindakan yg lebih merupakan pelanggaran tata kehidupan militer yang terdapat dalam KUHPM ke dlm KUHDM, akan menyebabkan perluasan kekuasaan Ankum dan sekaligus menambah beban dari Ankum, yg berarti juga akan mempersamakan perbedaan antara tindak pidana dg pelanggaran disiplin. 3. Hukum acara pidana dan peradilan militer tersendiri ====== berlaku; KUHAP; UU Nomor 31 Tahun 1997 ttg Peradilan Militer; Peradilan Militer; 1. DILMIL 2. DILMILTI 3. DILMILTAMA 4. DIL Pertempuran 4. Yurisdiksi tersendiri ===== Pengadilan Militer memiliki wilayah hukum masing-masing. misal; Dilmil Jakarta; meliputi Prov. DKI, Prov. Banten, Bekasi kota/kab. Dilmil Bandung; meliputi Prov. Jabar, kecuali Bekasi kota/kab. Dilmil Surabaya; meliputi 5. Kemungkinan penyelesaian suatu tindak pidana secara hukum disiplin
===== Menggunakan UU No. 25 Tahun 2014
tentang Hukum Disiplin Militer 6. Penerapan ketentuan² umum === Asas-asas dan ajaran² yg tidak ditentukan dalam KUHP, tetapi berlaku pada Hukum Pidana Umum, berlaku juga bagi Hukum Pidana Militer, misal; 1. Asas-asas umum, seperti; a. actus non facit reum nisi mens sit rea /geen straf zonder schuld b. in dubo pro rea 2. Ajaran-ajaran, seperti; a. ajaran kesalahan b. bersifat melawan hukum c. sebab akibat/kausalitas, penafsiran, dll. ==› berlaku bagi hukum pidana militer sepanjang tidak ditentukan lain secara umum/khusus. 7. Tidak mengenal pemidanaan kolektif ===== Tiap-tiap pelaku harus mempertanggung- jawabkan sendiri2 atas tindakannya. Meskipun ada; Tindak pidana militer yg hanya mungkin terjadi, jika dilakukan secara bersama², Misal; a. Pemberontakan militer b. Pencurian, penculikan, penganiayaan yg dilakukan secara bersama-sama.