setiap kapal yg berada dlm batas2 teritorial hrs tunduk pd Negara pantai
kapal asing berhak melewati batas 12 mil wil. Negara lain, krn ada hak lintas
damai : memeberikan kebebasan/hak dp kapal2 asing u/ melewati Negara pantai
hak Negara pantai u/ melakukan pengejaran seketika thd kapal yg melakukan
pelanggaran di wil. Negara pantai-ke laut lepas
4. Kasus Innocence Passage Right atas kapal asing di laut teritorial suatu negara; Hak
melakukan penggeledahan atas Innocence Passage Right
innocence passage right (hak lintas damai); melaksanakan pelayaran melalui laut
territorial tnpa memasuki laut pedalaman menuju laut lepas/ neg.ketiga(kedudukan neg.
pantai dgn neg. bendera kapal seimbang dlm arti kedua neg. sama kuat dlm penerapan
yurisdiksinya).
melaksanakan pelayaran dari laut pedalaman menuju laut lepas melalui laut territorial
suatu neg. pantai.
5. Kasus Hot Persuit atas kapal yang melanggar kedaulatan Negara
hot persuit (hak pengejaran seketika)
a) bila aparat neg. pantai mempunyai alas an yg kuat u/mengejar kpal asing yg
melanggar per-UU-an tsb
b) pengejaran dimulai pd wkt kapal asing/salah satu sekocinya brada dlm lingk.
perairan pedalaman, laut territorial/zona tmbahan /ZEE neg.pantai
c) pengejaran di lak. seketika, harus terus menerus
d) pengejaran hnya dpt dilak/dimulai stelah perintah berhenti diberikan
e) pengejaran dilak. dgn menggunakan kpal militer/pesawat militer
6. Perluasan yurisdiksi kriminal negara pantai di laut lepas; azas dan kejahatan yang
dapat ditindak
psl 97 UNCLOS82 : setiap TP kejahatan atau pelanggaran yg dilakukan di ats kapal yg
berlayar di ats laut lepas, yurisdiksinya sepenuhnya pd bendera kapal.
psl 110 UNCLOS82 : Negara pantai dpt menerapkan yurisdiksinya di laut lepas thd
kejahatan dlm kategori delict jure gentium / kejahatan yg dianggap sbg musuh bersama
umat manusia (perdagangan budak, perdagangan narkotika, kejahatan pembajakan).
Negara pantai berhak melakukan pengejaran seketika thd kapal yg melakukan
pelanggaran di wil. Negara pantai ke laut lepas.
7. Yurisdiksi kriminal kapal di laut lepas
psl 87 UNCLOS82 : laut lepas merupakan wil. laut ug tidak berada di bawah kedaulatan
Negara manapun (common heritage)
setiap Negara dpt memanfaatan laut lepas u/ pelayaran, terbang , pemasangan kabel pipa
di bawah laut, membangun pulau buatan dan instalasi lainya, penangkapan ikan, riset
ilmiah.
8. Yurisdiksi negara atas kasus kejahatan diatas pesawat dan dasar hukumnya
Yurisdiksi criminal thd kejahatan di ats pesawat
Dasar Hukum :
1) Konvensi Tokyo 1963 (the convention on offences and certain other acts
commeitted on board aircraft) mulai belaku tgl 4 okt69
Negara di mana pesawat terbang di daftarkan (the state of registration of the
aircraft) adalah Negara yg berkompeten u/ melaksanakan yurisdiksi thd
kejahatan/tindakan2 lain yg di lakukan di ats pesawat udara. (psl 3)
2) Konvensi Den Haag 1970 (convention suppression of unlawful seizure of aircraft)
berlaku tgl 14 okt71
setiap Negara peserta konvensi hrs mengambil tindakan yg perlu u/ melaksanakan
yurisdiksinya thd kejahatan2 dan setiap tindakankekerasan thd penumpang/ awak
pswt, dlm hal :
kjhatan tsb dilak. di ats pesawat suatu negar dmn pswt didaftarkan I
neg.tsb
pswt itu mendarat di wil.nya dan sipelaku berada di ats pswt tsb
Fungsi :
1)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
praktek impunity
keberadaan mahkamah ad hoc yg tidak efektif dan efisien
victor justice tdk mewakili keadilan masyarakat internasional
retroaktif vs legalitas
selected justice
tdk permanen , biaya mahal
presecutor dan judges blm mewakili masyarakat internasional
g) superior order and prescprition of law : suatu kej. dlm yurisdiksi mahkamah yg
telah dilak. olh seseorg ats perintah seorg atasan, baik militer/sipil tdk
membebaskan tanggungjwb pidana org yg memberi perintah
24. Pengertian peristilahan dalam yurisdiksi dan ICC