Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha
penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke
dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal
adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu
perusahaan / emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana
bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di
luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan
masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.
Sementara itu, bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan
berminat

untuk

melakukan

investasi,

hadirnya

lembaga

pasar

modal

di Indonesia menambah deretan alternatif untuk menanamkan dananya. Banyak jenis


surat berharga (securities) dijual dipasar tersebut, salah satu yang diperdagangkan
adalah saham.
Dalam bahasa Belanda saham disebut aandeel, dan dalam bahasa Inggris
disebut dengan share, dalam bahasa Jerman disebut aktie, dan dalam bahasa
Perancis disebut action. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang
mencantumkan kata saham didalamnya sebagai tanda bukti pemilikan sebagian dari
modal perseroan.1
Saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan
yang melakukan penawaran umum (go public) dalam nominal dan persentase tertentu.
Sementara itu, saham berupa jumlah satuan dari modal kooperatif yang sama jumlahnya
bisa diputar dengan berbagai cara berdagang, dan harganya bisa berubah sewaktu-waktu

Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.IP., M.HUM. Aspek Hukum dalam
Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indinesia, Penerbit: Kencana
(Jakarta:2009) Hlm.93

tergantung keuntungan dan kerugian atau kinerja perusahaan tersebut2. Dengan


menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis saham (efek
ekuitas) dengan imbalan uang tunai.3 Ini adalah metode utama untuk meningkatkan
modal bisnis selain menerbitkan obligasi.4 Para pembeli saham membayarkan uang
pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat saham
sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan mereka
dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan
merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk
mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden.
Investasi dalam bentuk saham banyak dipilih para investor karena saham mampu
memberikan keuntungan yang menarik. Dalam aktivitas perdagangan saham seharihari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham
tersebut. Indeks harga saham merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan
harga saham. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga
saham saat ini. Pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat dan
menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan
menjual, menahan atau membeli satu atau beberapa saham.
Mayoritas rakyat Indonesia belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai
saham, kebanyakan masyrakat hanya mengetahui bahwa berinvestasi dalam pasar
modal sama dengan berjudi, tidak ada kepastian dalam pasar modal. Karena hal itulah
masyarakat Indonesia lebih suka menginvestasikan uangnya dalam bentuk simpanan
atau deposito maupun investasi emas. Hal tersebut dikarenakan simpanan atau deposito
akan memperoleh pendapatan tetap dari tingkat bunga. Investasi di bank, dapat
dikatakan memiliko resiko yang tidak terlalu besar dibandingkan investasi dalam
bidang saham. Investasi emas juga menjadi pilihan karena harga emas lebih stabil dan
tidak berubah mutunya dalam jangka panjang. Emas juga dapat digunakan sebagai
perhiasan. Kurangnya pengetahuan mengenai saham dan keuntungan yang dapat
2

Indah Yuliana, S.E., M.M. INVESTASI Produk Keuangan Syariah Penerbit: UINMALIKI PRESS (Malang:2010) Hlm.59
3
(Inggris) Dalton, M John. How The Stock Market Works. 3rd edition. 2001. United
States of America. NYIF. Hal 1
4
Ibid.

diperoleh membuat masyarakat kurang berminat untuk berinvstasi di pasar modal di


Indonesia.
1.2

Rumusan Masalah
1. Siapakah yang berhak memegang saham?
2. Apa saja manfaat yang diperoleh dari kepemilikan saham?
3. Apa saja jenis-jenis saham?
4. Bagaimana karakteristik dan nilai-nilai yang terdapat pada saham?
5. Apa saja keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi pada pemegang
saham?
6. Bagaimana contoh saham dan perhitungannya?

1.3

Tujuan
Mengetahui lebih dalam mengenai saham sebagai surat berharga

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pemegang Saham


Seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada
perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Wujud
saham ialah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.5

2.2 Manfaat yang Diperoleh dari Kepemilikan Saham


1) Dividen, adalah bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemegang
saham yang biasanya dibagikan pada akhir tahun buku.
2) Capital gain, yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan
harga jual saham.
3) Manfaat non-finansial, yaitu mempunyai hak suara dalam menentukan arah dan
kebijakan peerusahaan.6

2.3 Jenis-jenis Saham


A. Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu
1) Saham biasa (common stock)
Saham biasa (common stock) merupakan surat bukti kepemilikan atau surat bukti
penyertaan atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya (emiten), emiten ini berbentuk
Perseroan Terbatas (PT)

2) Saham preferen/istimewa (preferred stock)


Saham preferen/istimewa (preferred stock) merupakan surat penyertaan kepemilikan
(saham) yang mempunyai preferensi (keistimewaan) tertentu dibanding saham biasa.7
5

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemegang_saham
Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, dan Algifari, Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 188-189
7
Martono dan Agus Harjito, Manajemen Keuangan, Ekonisia,
Yogyakarta, 2002, hlm. 41-42
6

Perbedaan kedua saham di atas berdasarkan pada hak yang melekat pada saham
tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima dividen, memperoleh bagian kekayaan
jika perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.8
Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki
karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki
satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan
perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan
lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri.9
B. Ditinjau dari cara peralihannya
a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Pada

saham

tersebut

tidak

tertulis

nama

pemiliknya,

agar

mudah

dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.


Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui
sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
b. Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara
peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
Perbedaan yang lain mengenai saham adalah saham atas nama (register stocks) dan
saham atas unjuk (bearer stocks). Saham atas nama (register stocks) adalah yang berhak
atas nilai saham sesuai dengan nama yang tercantum dalam saham tersebut. Sedangkan
saham atas unjuk (bearer stocks) adalah yang berhak atas nilai saham tersebut
pemegang saham tersebut dan tidak harus nama yang tertera pada saham tersebut
sebagai pemegang saham.10

C. Ditinjau dari kinerja perdagangan


a. Saham Blue Chips
8

9
10

Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, dan


Algifari, Op. Cit, hlm. 189
http://id.wikipedia.org/wiki/Saham
Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, dan
Algifari, Op. Cit, hlm. 190

Saham Blue Chip ini dikatakan sebagai saham unggulan. Saham ini biasanya
didominasi oleh perusahaan besar yang telah memiliki anak perusahaan dimana-mana.
Kepemimpinan dalam perusahaan yang memiliki saham blue chips tak bisa diragukan
lagi. Demikian pula dengan manajemen perusahaan yang stabil dan pendapatan yang
selalu memenuhi target. Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi
tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten
dalam membayar dividen.
b. Saham Pendapatan

Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih
tinggi dari rata rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi

dan secara teratur membagikan dividen tunai.


Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.

c. Growth Stocks
1) Well Known
Saham saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi,
sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
2) Lesser Known

Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki

ciri growth stock.


Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

d. Speculative Stock
Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari
tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, meskipun belum pasti
.
e. Counter Cyclical Stocks

Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis
secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana
emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan
emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.11

2.4 Karakteristik Saham


1) Saham Biasa, memiliki karakteristik:
a. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
b. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
c. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja.12
d. Kemampuan memberikan keuntungan (return of return) yang tidak
terhingga, tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya.13
2) Saham Preferen/Istimewa, memiliki karakteristik sebagai berikut:
Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hak likuidasi berhak menerima
pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa setelah semua
kewajiban perusahaan dilunasi.
a. Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh
penghasilan dalam jumlah yang tetap.
b. Jangka waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang
diterbitkan mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas.
c. Tidak mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak
mempunyai suara dalam RUPS.14
d. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang
berbeda.
e. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi
dari saham biasa dalam hal pembagian dividen.
f. Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka
dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham
biasa.

11

http://coki002.wordpress.com/pengertian-saham-dan-jenis-jenissaham/
12
http://id.wikipedia.org/wiki/Saham
13
Sawidji Widoatmodjo, Pengantar Menjadi Investor Profesional, PT Elex Media
Komputento (Kelompok GRAMEDIA), Jakarta, 2005, hlm. 67
14
Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, dan
Algifari, Op. Cit, hlm. 189

g. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan


antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.15
h. Harga dari saham preferen relatif stabil.16

2.5 Macam-macam Nilai Pada Suatu Saham


1) Nilai Nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut.
2) Nilai Efektif
Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut di
perdagangkan di bursa.
3) Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham pada saat dilikuidasi.17
4) Nilai buku (Book Value)
Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yang dimiliki
pemilik dengan memiliki satu lembar saham. Dilihat dari laporan keuangan perusahaan
yang bersangkutan.
5) Nilai pasar (Market Value)
Harga saham di bursa saham pada saat tertentu. Ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.18

2.6 Keuntungan dan Kerugian dari Investasi Saham


Pada dasarnya ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membei atau
memiliki saham, yaitu:
15
16

17

18

http://id.wikipedia.org/wiki/Saham
Ktut Silvania Mangani, Bank & Lembaga Keuangan Lain, Erlangga,
Jakarta, 2009, hlm. 105
Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, dan
Algifari, Op. Cit, hlm. 189
http://www.slideshare.net/bungcuu/penilaian-saham

a) Dividen
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas
keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang dibagikan perusahaan
dapat berupa devien tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan deviden
berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula
berupa deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah
saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan adanya
pembagian deviden stock tersebut.
b) Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih
tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan di
pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per
lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per lembarnya, yang
berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap
saham yang dijualnya. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek untuk
mengejar keuntungan melalui capital gain.

Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan untuk


mendapatkan:
Saham Bonus
Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang
saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara harga jual
terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran
umum dipasar perdana, misalnya setiap saham dengan nilai nominal Rp.500 dijual
dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan
sebesar Rp.300 setiap sahamnya.

Sedangkan kerugian yang bisa terjadi dalam investasi di saham, yaitu:


a) Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan
keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika
perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan
pemodal untukmendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
b) Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain
atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya
lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor mengalami capital
loss. Misalnya seorang investor membeli saham BUMI pada harga Rp.5000 per
lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per
lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.500 per lembarnya,
kerugian tersebut yang disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi kerugian
yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham, maka investor
tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini
dikenal dengan Cut Loss.
c) Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung
kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan
saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham
akan mendapat posisi lebih rendah dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan
jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham.
d) Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan
dari pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham perusahaan di delist di bursa umumnya

10

karena kinerja perusahaan yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak
pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan
deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya
sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa. Adapula perusahaan yang di delist keluar
dari bursa dengan tujuan Go Private, perusahan yang melakukan Go Private tidak
merugikan investor karena perusahaan penerbit saham tersebut melakukan Buy Back
terhadap saham yg diterbitkan.
e) Saham di Suspend
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa
efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di
suspend tersebut dicabut dari status suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam
waktu singkat misalnya dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat
pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang
menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar
biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lainnya yang
mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut
untuk kemudian diminta konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum
jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu informasi
yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham
dapat diperdagangkan lagi seperti semula.19

2.7 Harga Saham


Pergerakan harga suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Harga suatu saham
ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran (kekuatan tawar-menawar).
Semakin banyak orang yang membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung
akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang menjual saham maka harga
saham tersebut cenderung akan bergerak turun. Dalam jangka panjang, kinerja emiten
dan pergerakan harga saham umumnya bergerak searah. Namun demikian perlu diingat,
19

http://coki002.wordpress.com/keuntungan-dan-kerugian-dalaminvestasi-saham/

11

tidak ada harga suatu saham yang terus-menerus naik demikian juga tidak ada harga
suatu saham yang terus-menerus turun.20

2.8 Faktor yang mempengaruhi harga saham


a) Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS)
Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas
saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang diberikan
perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong
investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham
perusahaan akan meningkat.
b) Tingkat Bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara :
i.

Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi, apabila


suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan
dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga

ii.

akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami penurunan.


Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya,
semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga
juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba

iii.

perusahaan.
Jumlah Kas Deviden yang Diberikan
Kebijakan pembagian deviden dapt dibagi menjadi dua, yaitu sebagian
dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan sebagai laba
ditahan. Sebagai salah satu factor yang mempengaruhi harga saham, maka
peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah
yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.

iv.
20

Jumlah laba yang didapat perusahaan


http://bayaei.blogspot.com/2011/04/makalah-aspek-hukum-ekonomibisnis.html

12

Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai


profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah sehingga
investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga
saham perusahaan.
v.

Tingkat Resiko dan Pengembalian


Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat
maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi
resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.21

2.9 Contoh Perhitungan Saham


Contoh investasi sementara pada saham
Tgl. 6 Mar 2006 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A dengan harga Rp 1.200
per lembar. Saham tersebut mempunyai nilai nominal Rp 1.000 per lembar. Untuk
transaksi itu, perusahaan dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000
Perhitungan :
Harga beli = Rp 1.200 x 1000 lbr = Rp 1.200.000
Biaya komisi = Rp 50.000
Harga Perolehan = Rp 1.250.000
Tgl. 10 April 2006, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp 150 per lembar
21

http://jmmymartin.wordpress.com/2010/12/14/faktor-faktor-yangmempengaruhi-harga-saham/

13

Perhitungan :
Dividen = 1000 lbr x Rp 150 = Rp 150.000
Tgl. 5 Juni 2006, PT. B menjual semua sahamnya dengan kurs 130% dan berkaitan
dengan hal itu, perusahaan dikenakan biaya komisi broker 1%
Harga Jual = 130% x 1000 lembar x Rp 1.000,- = Rp 1.300.000
Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,- = Rp 13.000
Hasil Penjualan Saham = Rp 1.287.000
Harga Perolehan = Rp 1.250.000
Laba Penjualan Saham = Rp 37.000

2.10 Contoh Saham


a) Saham Biasa

b) Saham Preferen

14

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan
yang melakukan penawaran umum (go public) dalam nominal dan persentase tertentu.
Sementara itu, saham berupa jumlah satuan dari modal kooperatif yang sama jumlahnya
bisa diputar dengan berbagai cara berdagang, dan harganya bisa berubah sewaktu-waktu
tergantung keuntungan dan kerugian atau kinerja perusahaan tersebut . Dengan
menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis saham (efek
ekuitas) dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan
modal bisnis selain menerbitkan obligasi.

15

Pemegang Saham ialah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki
satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari
perusahaan tersebut. Manfaat yang diperoleh dari kepemilikan saham, yakni dividen,
capital gain, manfaat non-finansial.
Sedangkan jenis-jenis saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu saham
biasa (common stock), dan saham preferen/ istimewa. Ditinjau dari cara peralihannya,
yakni saham atas unjuk (bearer stocks), dan saham atas nama (registered stocks).
Ditinjau dari kinerja perdagangan, saham blue chips, saham pendapatan, growth stocks,
speculative stock, dan counter cyclical stocks.
Adapula faktor yang mempengaruhi harga saham diantaranya laba per lembar
saham tingkat suku bunga, jumlah laba yang didapat perusahaan, dan tingkat resiko dan
pengembalian.

16

Anda mungkin juga menyukai