0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
229 tayangan10 halaman
Statistik kriminal adalah data yang menunjukkan jumlah kejahatan tertentu pada waktu dan tempat tertentu. Statistik kriminal digunakan untuk memperoleh gambaran kriminalitas, sebagai dasar pengambilan kebijakan, dan sebagai alat pengukur kriminalitas dalam periode tertentu. Terdapat berbagai metode pengolahan data statistik kriminal secara kuantitatif dan kualitatif.
Statistik kriminal adalah data yang menunjukkan jumlah kejahatan tertentu pada waktu dan tempat tertentu. Statistik kriminal digunakan untuk memperoleh gambaran kriminalitas, sebagai dasar pengambilan kebijakan, dan sebagai alat pengukur kriminalitas dalam periode tertentu. Terdapat berbagai metode pengolahan data statistik kriminal secara kuantitatif dan kualitatif.
Statistik kriminal adalah data yang menunjukkan jumlah kejahatan tertentu pada waktu dan tempat tertentu. Statistik kriminal digunakan untuk memperoleh gambaran kriminalitas, sebagai dasar pengambilan kebijakan, dan sebagai alat pengukur kriminalitas dalam periode tertentu. Terdapat berbagai metode pengolahan data statistik kriminal secara kuantitatif dan kualitatif.
Kelompok 5: 1. Miftakhul Jannah 1812011192 2. Saadatul Fadhilah 1812011197 3. Vonika Alawiya Fajrina 1812011198 4. Zirika Ovi Yanti Laisya 1812011208 STATISTIK KRIMINAL Pengertian Statistik
a. Dalam arti sempit b. Dalam arti luas yaitu
yaitu kumpulan fakta ilmu yang mempelajari yang merupakan data cara pengumpulan, ringkasan yang pengolahan, dan berbentuk angka analisa data. Statistik Kriminal adalah angka-angka yang menunjukkan jumlah kriminalitas tercatat pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Dark Number: untuk
Ada kriminalitas yang memperoleh data tidak dilaporkan kriminalitas di masyarakat dengan alasan seperti: Crime Indeks: alat pengukur dalam statistik kriminal
Statistik Kriminal yang dibuat
oleh instansi resmi Bentuk-Bentuk (Kepolisian) Statistik Kriminal Statistik Kriminal yang dibuat oleh instansi tidak resmi (Peneliti) Tujuan Statistik Kriminal: 1. Untuk memperoleh gambaran tentang kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat 2. Pemerintah dapat menyusun kebijaksanaan penanggulangan kejahatan dan penegak hukum dapat mengukur naik turunnya kejahatan dalam periode tertentu di suatu negara tertentu.
Fungsi dan Kegunaan Statistik:
1. Alat untuk mengetahui secara kualitas suatu permasalahan pada suatu tempat tertentu dalam waktu tertentu 2. Sebagai dasar bagi suatu perencanaan 3. Sebagai dasar bagi pengambil keputusan dan tindakan yang diperlukan 4. Dasar mengestimasi suatu permasalahan secara kualitatif 5. Dasar membuat evaluasi hasil akhir STATISTIK KRIMINAL POLRI Pokja Mabes Polri, “Peranan statistik kriminal dalam penegakan hukum pidana yang disampaikan pada Seminar Kriminologi V 1986 menyatakan mencakup 3 sistem, yaitu: 1. Sub Sistem Pengumpulan Data (Pulta) 2. Sub Sistem Pengolahan Data (Lahta) 3. Sub Sistem Penyajian Data (Jianta) Data Sektor Kepolisian Sub Sistem Penyajian Data (Jianta) Data Sektor Kepolisian, Seperti: a. Data Astagatra tentang: - Ciri Geografis wilayah kesatuan bersangkutan - Ciri demografi penduduk setempat termasuk jenis kelamin, pendidikan, status sosial serta kuantitasnya - Ciri dan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dan hankam. b. Data Tentang gangguan kamtibmas berupa: - Jumlah, jenis, sifat dan skala waktu kriminalitas di daerah tersebut - Jumlah, jenis, sifat dan skala waktu pelanggaran yang terjadi - Ploting peristiwa kejahatan dan pelanggaran diatas peta geografi, guna mengenali sifat pengelompokkan dan kecenderungan penjabaran dalam wilayah bersangkutan. c. Data kekuatan Polri setempat: - Jumlah, kualitas dan struktur kekuatan personil - Jumlah, kualita kekuatan struktur atas penunjang dalam mendukung pelaksanaan tugas operasional - Jumlah, kualitas dan struktur masalah yang dihadapkan pada kesatuaan yang bersifat menghaambaat kegiatan operasional. METODE PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data Pengolahan data
kuantitatif guna kualitatif guna memahami frekuensi, memahami tingkat tingkat kecendrungan kerawanan daerah, dan pola-pola hubungan korelatif kriminalitas kriminogen
Pengolahan data: Pengolahan data:
- Pola kejahatan - Hubungan antara usia - Total kejahatan per dan kejahatan tahun - Hubungan antara sudah - Total rata-rata kejahatan atau belum bekerja per bulan - Hubungan tempat - Indeks kejahatan per tinggal tetap dan tahun kejahatan - Kemampuan - Hubungan pendidikan menyelesaikan perkara dan kejahatan yang dilaporkan per - Hubungan motivasi dan tahun kejahatan PERMASALAHAN STATISTIK KRIMINAL DALAM PRAKTEK 1. Akurasi statistik kriminal Statistik kriminal merupakan alat bantu untuk memberikan efektifitas upaya memerangi kejahatan. 2. Kelemahan bidang manajemen informasi kriminal Setiap aspek memiliki rincian secara rasional objektif, Oleh karenanya data masukan yang dihimpun haruslah mempunyai kemampuan untuk diolah dalam rancangan berbagai ilmu disiplin. Selain itu,statistik kriminal dalam pengumpulan ,pengolahan dan penyajian data masih bersifat intansional,seperti: 1. Golongan praktisi sesuai KUHP a. Polri dan polisi khusunya seperti imigrasi ,bea cukai,departemen kesehatan dan lain-lain b. Angkatan perang RI berdasarkan UU Nomor 20 tahun 1982 dibebani tugas penegakan hukum {TNI AL) c. Unsur struktiral teknik pemerintahan daerah dengan tugas menegakan peraturan pidana daerah. d. Jaksa baik selaku penuntut umum dalam sistem peradilan pidana maupun selaku mengemban fungsi polisi tertentu berdasarkan undang-undang (misal terhadap kasus korupsi) e. Pengadilan di segala tingkat yang berintikan setiap putusan yang ditetapkan hakim terhadap kasus yang diperiksa berserta hasil pengawasan pelaksanaan putusan sesuai KUHP. f. Instansi pelaksana putusan hakim meliputi jaksa,lembaga pemasyarakatan umtuk pidana penjara g. Jaksa dan BISPA untuk pidana penjara h. Pengemban tugas membela perkara / pemberi bantuan huku 2. Golongan/kampus a. Yang berorientasi pada sumber hukum b. Yang berorientasi pada sumber psikologi c. Yang berorientasi pada sumber pskiatri d. Yang berorientasi pada sumber sosiologi e. Yang berorientasi pada sumber komunikasi massa f. Yang berorientasi pada sumber antropologi/biologi g. Yang berorientasi pada sumber ilmu kepolisian
Pertanggungjawaban PT Cahaya Bintan Abadi Secara Keperdataan Terhadap Korban Pencermaran Lingkungan Laut (Studi Kasus Putusan PN Tanjung Pinang Nomor 26PDT.G2009 PN - Tpi)