Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI DKI JAKARTA

Studi Penelitian Di Kantor KOMISI YUDISIAL Provinsi DKI Jakarta

Nama : MAULANA HAFIZIN

Nim : 502019225

Program Studi : Ilmu Hukum

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan telah dinyatakan pada hari Selasa


Tanggal 09 Agustus Tahun 2022

Menyetujui

Dosen Pembimbing (Lapangan) Mahasiswa

YUDISTIRA RUSYDI,SH.,M.Hum MAULANA HAFIZIN


NIDN : 02090668011 NIM : 502019225

Mengetahui
KETUA PRODI

YUDISTIRA RUSYDI. SH., M. HUM


NIDN : 02090668011

i
ABSTRAK
MAULANA HAFIZIN
Studi Penelitian Di Kantor Komisi Yudisial Provinsi DKI Jakarta
Kantor Komisi Yudisial Republik Indonesia Jakarta pusat

Fakultas Hukum
Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang
Tahun 2022

Laporan Praktik Kerja Lapangan(PKL) Di KOMISI YUDISIAL REPUBLIK


INDONESIA Program Studi Pendidikan Hukum, Jurusan Hukum, Fakultas Hukum,
Universitas Muhammadiyah Palembang, Jl. Kramat Raya No. 57, Jakarta Pusat yang
berlangsung pada 29 Juli 2022 sampai dengan 02 Agustus 2022.

Kegiatan praktik kerja lapangan ini meliputi Kunjungan ke kantor Komisi Yudisial ,
dengan perangkat pegawai Perkenalan , Diskusi mengenai Komisi Yudisial Republik
Indonesia Jakarta Pusat bersama staff Komisi Yudisial, Diskusi mengenai peran dan fungsi
Komisi Yudisial bersama Staff Ahli Komisi Yudisial, Diskusi tanya jawab mengenai Kinerja
selama 1 periode dan lainnya. Dalam praktiknya, praktikan tidak menemukan beberapa
kendala dan masalah yang menghambat kegiatan praktikan selama kegiatan (PKL).

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Komisi Yudisial RI dengan tepat
waktu. Laporan PKL ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik Untuk
memperoleh nilai tugas matakuliah PKL, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Palembang. Dalam kesempatan ini, Praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu, membimbing dan terlibat selama melaksanakan PKL sampai
dengan tersusunnya laporan ini kepada:

1. Bapak Nur Husni Emilson, SH.,Sp.,N.,MH selaku Dekan Fakultas Huku Universitas
Muhammadiyah Palembang.

2. Bapak Yudistira Rusydi, SH.,M.Hum Selaku dosen pembimbing dalam penyusunan


laporan praktek kerja lapangan.
3. Nur Agus Susanto, SH, M.Hum. Ketua Pengurus Komisi Yudisial Republik Indonesia.

4. Seluruh pegawai pengurus, dan pengawas Komisi Yudisial Republik Indonesia. Dalam
penulisan laporan PKL ini, penulis menyadari terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, penulis tidak menutup diri dalam pemberian masukan berupa saran
dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penulisan
laporan yang lebih baik lagi. Penulis berharap semoga laporan PKL ini dapat memberikan
suatu manfaat bagi penulis dan para pembaca sebagai sumber referensi dan menambah
wawasan. Palembang 09 Agustus 2022 Penulis,

Palembang,09 Agustus 2022

MAULANA HAFIZIN

iii
DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL

ABSTRAK………………………………………………………………………i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………….….ii

KATA PENGANTAR…………………………………......................................iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL………………………………………….............1

B. Maksud Dan Tujuan PKL…………………………………….............2

C. Kegunaan PKL………………………………………………..............3

D. Tempat PKL…………………………………………………..............4

E. Aktivitas PKL…………………………………………........................5

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Komisi Yudisial……………………………………………….7

B. Tujuan di Bentuknya Komisi Yudisial.....................................................8

C. Visi dan Misi Komisi Yudisial.................................................................10

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan…………………………………………………..............11

B. Saran ………………………………………………............................11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....12

LAMPIRAN – LAMPIRAN………………………………………………...…..13

Dokumen-dokumen Kegiatan PKL........................................................................14

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Persaingan dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI) menimbulkan dilema
tersendiri dalam pelaku bisnis. Mulai dari persaingan indutri semakin ketat, hingga kualitas
dan keahlian sumber daya manusia (SDM). Sesuai yang telah dicanangkan pemerintah yaitu
adanya revolusi Industri 4.0 tantang Indonesia sebagai negara industi yaitu meningkatkan
sumber daya manusia yang profesional, sehingga perubahan dan kemajuan ekonomi
Indonesia optimal. Meciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tentunya adanya
hubungan antara dunia industri dan dunia akademik. Sebagai akademisi dan pencetak SDM
yang profesional Universitas Muhammadiyah Palembang berupaya membekali mahasiswa
sebelum terjun langsung dalam DUDI. Universitas Muhammadiyah Palembang
menyesuaikan dengan cara menyelenggarakan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam
program pembelajaran. Program studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi memberikan
kesempatan mahasiswa menilik langsung pengkoperasian dengan upaya mewajibkan PKL di
Komisi Yudisial. Dengan adanya penyesuaian kurikulum tersebut, diharapkan mahasiswa
dapat menambah pengetahuan yang luas, pengembangan ketemapilan, pengalaman,
mengaplikasikan teori–teori yang di dapat di dalam pembelajaran perkuliahan sehingga
pembembelajaran terintergrasi dengan baik dan produktivitas mahasiswa telah siap bekerja.
Dengan demikian adanya pembelajaran PKL dapat menambah kemampuan (ability), dan
mampu menganalisis kekurangan dan menghadapi masalah ketika telah bekerja dalam suatu
perusahan. Menurut Oemar Hamalik, 2005 pelatihan adalah proses yang meeliputi
serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian
bantuan kepada tenaga kerja yang diberikan oleh tenaga proesional kepelatihan dalam satuan
waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan
tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi.

1
B. Maksud Dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Membuka dan menambah wawasan berpikir dan memecahkan masalah yang


dihadapi tentang dunia kerja khususnya.

2. Menerapkan, mengaplikasikan, dan membandingkan pengetahuan akademis yang


telah didapatkan selama perkuliahan khususnya dalam bidang Hukum.

3. Menambah wawasan berpikir dan pengetahuan dalam memecahkan masalah-


masalah yang dihadapi dalam dunia kerja.

4. Melakukan praktik kerja sesuai dengan latar belakang praktikan pada bidang
Hukum.

5. Dapat memberikan gambaran kepada praktikan tentang dunia kerja. Dalam


melaksanakan kegiatan Praktikan Kerja Lapangan (PKL)

ini ada beberapa tujuan yang diharapkan dapat tercapai sebagai berikut:

1. Bertujuan untuk menjalankan kewajiban PKL, yang merupakan mata kuliah


prasyarat wajib bagi mahasiswa Fakultas Hukum untuk memperleh nilai matakuliah
PKL.

2. Bertujuan untuk melakukan pengamatan secara langsung kegiatan dengan teori


yang telah dipelajari di perkuliahan dan menerapkan pengetahuan akademis yang
telah didapatkan.

3. Bertujuan untuk membiasakan mahasiswa terhadap kultur dunia kerja yang berbeda
dngan kultur pembelajaran di kelas, dari segi manajemen waktu, kemampuan
komunikasi, kerjasama tim.

C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan mahasiswa diharapkan memberikan


hasil yang positif bagi praktikan, bagi Fakultas Hukum, serta bagi instandi tempat
praktik anatara lain sebagai berikut:

1. Bagi Praktikan

2
a) Sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka penyusunan
laporan hasil PKL untuk memperoleh nilai matakuliah PKL.

b) Mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya serta dapat bersosialisasi dan


berinterksi dengan pegawai yang telah berpengalaman di dunia kerja nyata.

c) Mendapatkan pengalaman bekerja dan melatih keerampilan mahasiswa sehingga


dapat meningkatkan kualitas praktikan.

d) Mendapatkan pengetahuan, ketampilan, cara bersikap, serta pola tingkah laku yang
diperlukan untuk menjadi seorang pekerja yang profesianal dan bertanggung jawab.

2. Bagi Fakultas Hukum

a) Sebagai masukan untuk program studi dalam rangka pengembangan program studi.

b) Mengukur seberapa besar peran tenaga pengajar dalam memberikan materi


perkuliahan untuk mahasiswa sesuai dengan perkembangan yang terjadi di dunia kerja

c) Menjalin kerjasama dan mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan


kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dilingkungan instasnsi/perusahaan dan
tuntutan pembangunaan pada umumnya, sehingga dapat mewujudkan konsep link
match dalam meningkatkan kualitas layanan bagi dunia kerja.

3. Bagi Instansi

a) Sebagai bentuk realisasi akan misi sebagai fungsi dan tanggung jawab social
kelembagaan.

b) Perekrutan mahasiswa apabila instasni memerlukan tenaga kerja, karena instansi


telah melihat kinerja mahasiswa selama praktik kerja lapanagan tersebut.

c) Dapat membantu menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan. Serta


dapat menjalin hubungan yang terastur, sehat dan dinamis antara instansi dengan
lembaga perguruan tinggi, serta menumbuhkan hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan dan bermanfaat.

D. Tempat Praktik Kerja Lapangan

3
Nama Instansi : Komisi Yudisial Republik Indonesia

Alamat : Jalan Kramat Raya No.57, RT.08 / RW.08, Kramat, Senen, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10450.

E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan

Sesuai dengan rencana mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan
diambil pada semester 6 maka, jadwal PKL dilaksanakan sebelum semester 7 tepatnya
selama liburan semester 6. PKL dilaksanakan selama 06 hari 05 malam masa PKL
dimulai pada tanggal 29 Juli 2022 hingga 02 Agustus 2022 pukul 8.00 WIB s/d
selesai.

1. Tahap Persiapan PKL

Persiapan dilakukan oleh praktikan sebelum melaksanakan PKL yaitu mencari


informasi terkait Komisi Yudisial yang bersedia menerima mahasiswa PKL pada
waktu yang praktikan tetapkan. Setelah praktikan mendapatkan informasi terkait
keberangkatan yang dimaksud praktikan mendatangi kantor Komisi Yudisial terkait
untuk memastikan dan menanyakan persyaratan yang harus dipenuhi praktikan agar
dapat PKL di Instansi Komisi Yudisial (KY).

Setelah mendatangi dan memastikan praktikan membuat surat permohonan


untuk PKL dari universitas. Proses pembuatan dan permohonan selama 5 hari hingga
dapat diambil di BAKHUM.

Selanjutnya, setelah proses pembuatan surat permohonan selesai dibuat,


praktikan langsung memberikan kepada pihak pengurus KY kemudian pengurus
menerima dengan menerbitkan surat balasan perizinan diperpolahkan melaksanakan
PKL.

2. Tahap Pelaksanaan PKL

4
Praktikan melaksanakan PKL di Komisi Yudisial selama 06 hari 05 malam
sejak tanggal 29 Juli 2022 hingga 02 Agustus 2022. PKL dimulai sejak pukul 08.00
s/d selesai.

3. Tahap Pelaporan PKL

Setelah melaksanakan PKL praktikan diwajibkn membuat laporan hasil


kegiatan PKL. Seluruh data diperolah selama pelaksaan PKL berlangsung.

Aktivitas PKL

TANGGAL AKTIVITAS
Kamis, 28 Juli 2022  Keberangkatan Palembang-Jakarta
 Free Program Thamrin City
Jum’at, 29 Juli 2022  Jumat Bersih Ishoma
 Kunjungan Jakarta-Yogyakarta
 Kunjungan ke KOMISI YUDISIAL
 dengan perangkat pegawai Perkenalan
 Diskusi mengenai Kantor KOMISI YUDISIAL
Jakarta Pusat bersama staff KOMISI YUDISIAL
 Diskusi mengenai peran dan fungsi KOMISI
YUDISIAL bersama Staff Ahli Anggota KY
 Diskusi tanya jawab mengenai Kinerja KOMISI
YUDISIAL selama 1 priode
Sabtu, 30 Juli 2022  Jogja Tours
 Bersih-bersih sholat subuh
 Makan pagi di RM.Orang Utan
 Berkunjung ke wisata Candi Prambanan
 Check in MATAHARI JOGJA
 Gala Dinner Mahasiswa dan Dosen Fakultas
Hukum di Hotel
 Istirahat acara bebas
Minggu,31 Juli 2022  JOGJA-BANDUNG
 Breakfast di hotel
 Check out hotel Matahari
 Wisata Kraton Jogja
 Foto Group
 Makan siang di local resto
 Kunjungan wisata Pantai Parangtritis
 Perjalanan menuju Resto untuk makan malam
Senin, 01 Agustus  BANDUNG TOUR
2022  Morning call, bersih-bersih ishoma di RM Kurnia

5
Jatim
 Kunjungan ke wisata Tangkuban Perahu
 Makan siang di local resto
 Belanja oleh-oleh pasar baru
Penyebrangan Merak – Bakauhuni
Selasa, 02 Agustus  LAMPUNG-PALEMBANG
2022  Sholat bersih-bersih
 Sarapan pagi
 Menuju UMP Muhammadiyah Palembang
 Menyusun Laporan PKL

6
BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Koperasi Komisi Yudisial Gagasan pembentukan lembaga yang


mempunyai

peran seperti Komisi Yudisial sebenarnya telah muncul pada saat adanya
pemikiran untuk membentuk lembaga yang bernama Majelis Pertimbangan Penelitian
Hakim (MPPH) di tahun 1968. Tugas MPPH ialah memberi pertimbangan pada saat
pengambilan keputusan terakhir mengenai saran dan/atau usul pengangkatan,
promosi, kepindahan pemberhentian, dan atau tindakan/hukuman jabatan hakim yang
diajukan kepada Mahkamah Agung. Namun sayang ide ini layu sebelum berkembang.
Ide tersebut kembali menjadi wacana seiring gelombang reformasi yang menerpa
bangsa Indonesia tahun 1997-1998 dan berdampak adanya pergantian kepemimpinan
nasional dimana Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaannya kepada Preside
Habibie. Patut disyukuri proses tersebut berjalan secara damai. Pasca peralihan
kekuasaan, Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam berbagai aspek
kenegaraan, termasuk di dalamnya sistem penyelenggaraan kekuasaan negara yang
terdiri dari legislatif, eksekutif dan yudikatif. Dasar perubahan ini lahir dengan adanya
Ketetapan MPR RI No.X/MPR/1998.

Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka Penyelamatan dan


Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara. Salah satu agenda yan harus
dijalankan berdasakan Ketetapan MPR tersebut yaitu pelaksanaan reformasi di bidang

hukum untuk mendukung penanggulangan krisis di bidang hukum dimana


salah satu agenda yang harus dijalankan, yaitu pemisahan yang tegas antar fungsi-
fungsi, eksekutif, yudikatif dan legislatif. Berdasarkan hal tersebut, lahir ide untuk
pembentukan Komisi Yudisial diawali pada tahun 1999 ketika Presiden Habibie
membentuk Panel untuk mengkaji pembaharuan UUD 1945. Di salah satu diskusi
forum panel dihasilkan berbagai gagasan mengenai pembentukan sebuah badan yang
disebut “Judicial Commission”.

Gagasan pembentukan Judicial Commission dilanjutkan oleh pimpinan Ketua


Mahkamah Agung saat itu. Mei 2001, Mahkamah Agung membentuk Tim yang

7
dipimpin Abdurrahman Saleh (Hakim Agung) yang bertugas melakukan studi,
pengkajian, dan menyusun rumusan-rumusan substantif sebuah badan yang kemudian
dinamakan Komisi Yudisial. Rumusan tersebut menjadi materi dalam perubahan
ketiga, yang kemudian diatur dalam Pasal 24B dan 24C UUD RI 1945.

Bersamaan dengan ide tersebut, pada tahun 1999 pemangku kekuasaan


melakukan perubahan terhadap UU Nomor 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Kekuasaaan Kehakiman yang dirubah dengan UU Nomor 35 Tahun
2009. Dalam UU tersebut terjadi pengalihan organisasi, administrasi, dan finansial
peradilan, dimana sebelumnya secara administratif dan keuangan di bawah kendali
Departemen Kehakiman, sedangkan secara teknis yudisial berada di bawah kendali
Mahkamah

Konsep ini lebih dikenal dengan sebutan penyatuatapan kekuasaan kehakiman,


one roof system of judicial power. Akibat penyatuan atap tersebut dikhawatirkan
terjadi monopoli kekuasaan kehakiman. Hal tersebut membuat para ahli dan pengamat
hukum mengeluarkan ide untuk membentuk lembaga pengawas eksternal yang diberi
tugas menjalankan fungsi checks and balances. Selain itu merujuk pada naskah
akademis RUU Komisi Yudisial yang disusun oleh Mahkamah Agung, adanya
kekhawatiran Mahkamah Agung belum tentu mampu menjalankan tugas barunya
karena memiliki beberapa kelemahan organisasi yang sampai saat ini upaya
perbaikannya masih dilakukan. Alasan lain ialah kegagalan sistem yang ada untuk
menciptakan pengadilan yang lebih baik. Penyatuatapan kekuasaan kehakiman ke
Mahkamah Agung belum menyesaikan permasalahan secara tuntas. Ide tersebut
direspon oleh MPR sehingga pada Sidang Tahunan Tahun 2001 pada pembahasan
Amandemen Ketiga UUD 1945 dibahas pula keberadaan Komisi Yudisial. Pasal 24B
UUD 1945 secara lugas menyebutkan bahwa Komisi Yudisial merupakan lembag
negara yang bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Atas dasar UUD 1945,
kemudian disusun UU No. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial yang disahkan
pada tanggal 13 Agustus 2004 di era pemerintahan Presiden RI Megawati
Soekarnoputri. Guna merealisasikan UU tersebut, pemerintah membentuk Panitia
Seleksi Komisi Yudisial, dan akhirnya terpilih 7 (tujuh) orang yang ditetapkan
sebagai Anggota Komisi Yudisial periode 2005-2010. Mereka mengucapkan sumpah

8
dihadapan Presiden. Periode ini dipimpin M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum.,
tanggal 2 Agustus 2005. Dari ketujuh Anggota Komisi Yudisial tersebut, H.M.
Irawady Jonoes, S.H., tidak dapat menyelesaikan tugasnya hingga tahun 2010. Salah
satu peristiwa yang tidak dapat terlupakan dalam sejarah Komisi Yudisial ialah
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006. Putusan tersebu merupakan
proses hukum judicial review ke Mahkamah Konstitusi pada tanggal 10 Maret 2006.
Judicial review diajukan oleh 31 Hakim Agung yang dikuasakan kepada lima
pengacara yaitu Prof. Dr. Indrianto Senoadji, S.H., Wimboyono Senoadji, S.H., M.H.,
Denny Kailimang, S.H., M.H., Dr. O.C. Kaligis, S.H., M.H., dan Juan Felix
Tampubolon, S.H., M.H. Akibat dari putusan tersebut Pasal 34 ayat (3) Undang-
Undang Komisi Yudisial terkait pengawasan hakim tidak memiliki kekuatan hukum
yang mengikat. Dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi tersebut, seluruh
elemen Komisi Yudisial berupaya memulihkan kewenangan melalui revisi Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2004. Sayangnya, hingga akhir periode Anggota Komisi
Yudisial tahun 2005-2010 usaha tersebut belum sesuai harapan yang diinginkan,

hingga adanya estafet kepemimpinan Komisi Yudisial berganti setelah periode


pertama menyelesaikan tugasnya yang berakhir tanggal 20 Desember 2010. Usaha
yang dirintis oleh periode pertama untuk menyelesaikan revisi UU Nomor 22 tahun
2004 baru terlihat pada periode kedua. Di tahun 2011 Komisi Yudisial memiliki
energi baru dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2011 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Komisi Yudisial.
Perubahan yang telah dinanti selama lima tahun ini memberikan berbagai tugas dan
wewenang baru bagi Komisi Yudisial.

B. Tujuan Dibentuknya Komisi Yudisial:

 Mendapatkan calon Hakim Agung, Hakim Ad Hoc di MA dan hakim di


seluruh badan peradilan sesuai kebutuhan dan standar kelayakan.
 Mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim. Peningkatan
kepatuhan hakim terhadap Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.
 Terwujudnya kepercayaan publik terhadap hakim.
 Meningkatkan kapasitas kelembagaan Komisi Yudisial yang bersih dan bebas
Korupsi.

9
C. Visi dan Misi Komisi Yudisial

VISI KOMISI YUDISIAL

“Menjadi Lembaga yang Kredibel untuk Akuntabilitas Hakim”

MISI KOMISI YUDISIAL

 Meningkatkan Integritas dan Kapasitas Hakim


 Meningkatkan Penguatan Kelembagaan dan Pemberdayaan Partisipasi
Publik.

10
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Praktik Kerja Lapangan merupakan suatu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh
setiap Perguruan Tinggi untuk melatih para mahasiswanya dalam memperoleh pengalaman
kerja. Dengan mengikuti PKL ini, mahasiswa bisa lebih mengenal, mengetahui, dan berlatih
menganalisis kondisi lingkungan dunia tenaga kerja sebagai upaya untuk mempersiapkan diri
dalam memasuki dunia kerja. Pada kesempatan ini, praktikan melaksanakan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan di Komisi Yudisial Republik Indonesia. Komisi ini dipilih karena adanya
keharusan yang ditetapkan oleh Fakultas bahwa kegiatan Praktik Kerja Lapangan haru berada
di dalam instansi pemerintahan. Hal ini dikarenakan agar praktikan mampu mengaplikasikan
teori yang sudah dipelajari di kelas untuk dipraktikkan di lapangan. Praktikan melaksanakan
kegiatan tersebut selama 06 hari 05 malam kerja, yaitu terhitung pada 29 Juli 2022 sampai
02 Agustus 2022. Jam kerja yang harus dijalankan mengikuti peraturan yang ada di dalam
instansi, mulai pukul 08.00 sampai dengan selesai. Praktikan di tempatkan pada Disvisi
Kafetaria di Komisi Yudisial Republik Indonesia.

B. Saran

a. sebagai pihak yang mengadakan Program Praktik Kerja Lapangan sehingga praktikan lebih
siap dalam proses pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. 3. Saran bagi mahasiswa/mahasiswi
yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

a. Praktikan seharusnya lebih mempersiapkan diri, baik dari segi akademis maupun
kemampuan sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan.

b. Praktikan seharusnya dapat memanfaatkan program Praktik Kerja Lapangan ini


dengan semaksimal mungkin untuk mencari tahu hal hal yang bermanfaat bagi masa
depan seperti informasi-informasi mengenai caracara untuk memasuki dunia kerja
setelah meraih gelar sarjana.

c. Praktikan seharusnya memanfaatkan kesempatan ini untuk membuka jaringan


seluas-luasnya sebagai persiapan memasuki dunia kerja.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org/wiki/komisi-yudisial-republik-indonesia, diakses hari Jum’at,


29 Juli 2022, pukul 13.00
http://nindanindaandita.blogspot.co.id/2013/07/komisi-yudisial-html, diakses hari
Jum’at, 29 Juli 2022, pukul 13.00.

12
DOKUMENTASI KEGIATAN

Foto Bersama Dosen Fakultas Hukum Di Gedung Komisi Yudisial

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai