Anda di halaman 1dari 2

Contoh Pelanggaran Kode Etik Kepala Kepolisian Sektor Cicendo Bandung Jawa Barat

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Kompol Brusel Duta Samodra
diduga menerima suap sebesar Rp1 miliar. Suap itu diterima Kapolsek Brusel dari tersangka kasus sabu
berinisial A yang ditangkap oleh petugas Bea dan Cukai di Bandara Husein Sastranegara Bandung
beberapa waktu lalu. Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Widodo Prihastopo membenarkan informasi
dugaan penerimaan suap ini. Menurut Widodo, pihaknya sudah menjalankan tindakan tegas kepada
anak buahnya itu. Brusel telah ditindak karena pelanggaran kode etik. Menurut Widodo, kategori
pelanggarannya yakni berupa penyalahgunaan wewenang. Selain itu, pihaknya juga telah menyerahkan
kasus ini untuk diproses di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat. Widodo berharap kejadian serupa tidak
terulang kepada anak buahnya yang lain. Dia mengingatkan bahwa tugas pokok polisi adalah pemelihara,
penegak hukum, pelindung juga pengayom masyarakat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kapolsek
Brusel Duta Samodra diduga telah melepaskan tersangka kasus narkotika yang ditangani Kapolsek
Cicendo. Tersangka A dibebaskan karena menyetorkan uang Rp1 miliar. Brusel menerima suap bersama
seorang anak buahnya. Kini kedua polisi ini meringkuk di tahanan Polda Jabar.

Keterkaitan Dasar Hukum

Kasus pelanggaran kode etik yang sedang kita bahas adalah kasus yang dilakukan oleh seorang polisi
yang bernama Kompol Brusel Duta Samodra, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cicendo Bandung Jawa
Barat. Brusel Duta Samudra diduga telah menerima suap dari tersangka kasus sabu berinisial A yang
ditangkap oleh petugas Bea dan Cukai di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Padahal seorang polisi
terhadap profesinya sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum serta
pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Disini apa yang dilakukan Kompol Brusel Duta Samudra
telah melanggar :

1. Pasal 10 Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tentang kode etik proesi kepolisian negara
republik Indonesia No.Pol: 7 Tahun 2006 terutama ayat (1) huruf c, d, dan e

Dalam etika dalam hubungan masyarakat anggota polri wajib: menghindarkan diri dari perbuatan tercela
dan menjunjung tinggi nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran demi pelayanan dalam masyarakat.
Perbuatan Kompol Brusel Duta samudra yang menerima suap dari tersangka sehingga mengakibatkan
tersangka dibebaskan dari ancaman hukuman, ini merupakan perbuatan tercela dan dengan jelas
keadilan tidak ditegakkan padahal dia adalah seorang polisi yang seharusnya sebagai pemelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum serta pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat serta menjadi panutan yang baik bagi masyarakat dan harus menegakkan keadilan seadil-
adilnya.

Pasal 10 Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tentang kode etik proesi kepolisian negara
republik Indonesia No.Pol: 7 Tahun 2006 ayat (2) : Anggota polri wajib menghindarkan diri dari
perbuatan tercela yang dapat merusak kehormatan profesi dan organisasi dan menjunjung tinggi nilai
kejujuran, keadilan, dan kebenaran demi pelayanan kepada masyarakat sebagaimana yang dimaksud
ayat (1) huruf c. Pemeriksaan atas pelanggaran kode etik profesi dilakukan oleh komisi kode etik polri.
Perbuatan Kompol Brusel Duta samudra dapat dikenai sanksi dimasukan ke rumah tahanan dengan
waktu yang telah ditentuan dan diberhentikan secara tidak hormat sebagai Kepala Kepolisian Sektor
(Kapolsek) Cicendo Bandung, Jawa Barat, melihat perbuatan kejahatan yang dilakukan sangat berat,
yaitu:

1. Sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) seharusnya memberikan contoh yang baik bagi
masyarakat terutama yang paling penting adalah contoh buat anak buahnya, tapi sebagai Kepala
Kepolisian Sektor (Kapolsek) malah melakukan perbutan suap.

2. Suap yang diterimanya hingga mengakibatkan tersangka A dibebaskan, padahal tersangka A ini
terlibat kasus sabu, yang seharusnya tersangka A ini mendapat hukuman yang sangat berat. Uang suap
yang diterima dalam jumlah yang sangat besar hingga mencapai 1 miliar.

Anda mungkin juga menyukai