MAZHAB-MAZHAB KRIMINOLOGI
DI SUSUN OLEH :
NAMA
:UMIYANI WALLY
NIM
:20133524054
PRODI/SEMESTER
:SOSIOLOGI/7
KRIMINOLOGI
pertengahan abad 20, karena hukum mulai dianggap memiliki peranan penting dalam
menentukan sifat dan karaktersitik suatu kejahatan. Para pakar kriminologi berkeyakinan bahwa
pandangan atau perspektif seseorang terhadap hubungan antara hukum dan masyarakat
memberikan
pengaruh
yang
penting
dalam
penyelidikan-penyelidikan
yang
bersifat
kriminologis.
Dalam perkembangannya itu, para pakar kriminologi merumuskan tiga perspektif dan
tiga paradigma tentang hubungan antara hukum dan organisasi kemasyarakatan. Tiga perspektif
tersebut adalah Konsesus, Pluralis, dan Konflik. Sedangkan tiga paradigma dalam memahami
gejala-gejala (reaksi sosial) tersebut adalah Paradigma Positivis, Interaksionis, dan Sosialis.
Sebagai studi ilmiah tentang kejahatan, kriminologi tumbuh dan berkembang sebagai
rekasi dari kekacauan dan ketidak tertiban di Negara-negara Eropa abad 18 dan 19 dengan
harapan bahawa ilmu pengetahuan baru dapat menemukan hukum alam yang memungkinkan
masyarakat berkembang melalui program untuk mewijudkan kesejahteraan masyarakatnya.
Akibatnya segala sesuatu yang dipandang sebagai dapat mengganggu terwujudnya kesejahteraan
masyarakat seperti kejahatan, dipandang sebagai melanggar hukum alam.
Pakar kriminologi telah merumuskan tiga perspektif tentang hubungan antara hukum dan
organisasi kemasyarakatan, yaitu Konsesus, Pluralis, dan Konflik. Tiga perspektif ini merupakan
suatu perkembangan pemahaman yang bergerak dari konservatif menuju liberal dan akhirnya ke
sebuah perspektif radikal. Selain itu terdapat tiga paradigma yang digunakan dalam memahami
gejala-gejala (reaksi sosial), yaitu Paradigma Positivis, Interaksionis, dan Sosialis.
Dalam kriminologi, terdapat beberapa teori, yang telah digagas oleh pakar-pakar kriminologi
terdahulu, yang menjadi acuan bagi keberlangsungan kriminologi itu sendiri. Teori-teori ini,
seperti teori struktur sosial, pengendalian sosial, dan teori labeling, dapat menjadi landasan
dalam melihat dan menjawab masalah-masalah yang ada di masyarakat atau dalam mendukung
perkembangan dan pembaharuan hukum dan perundangan hukum pidana. Melihat keterkaitan
atau kesesuaian antara teori-teori tersebut dengan perspektif dan paradigma yang ada, adalah
menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini. Selain itu juga penulis juga
membahas mazhab-mazhab dalam kriminologi yang menggolongkan jenis-jenis kejahatan
manusia.
2.
3.
Enrico Ferri
Ferri berpendapat bahwa kejahatan dapat dijelaskan melalui studi pengaruh pengaruh
interaktif diantara factor fisik dan factor sosial. Dia juga berpendapat bahwa kejahatan dapat
dikontrol denagn perubahansosial.
Raffaela Garafola
Menurut teori ini kejahatan-kejahatan alamiah ditemukan didalam seluruh masyarakat
manusia, tidak peduli pandangan pembuat hukum dan tidak ada masyarakat yang beradab dapat
mengabaikannya.
Charles Buchman Goring
Ia menyimpulkan tidak ada perbedaan-perbedaan signifikan antara penjahat dan non
penjahat kecuali dalam hal tinggi dan berat tubuh. Para penjahat didapat lebih kecil danramping.
Ia menafsirkan temuan ini sebagai penegasan dari hipotesanya bahwa para penjahat secara
biologi lebih nferior tetapi tidak menemukan satu pun tipe fisik penjahat.
PENJELASAN PSIKOLOGIS ATAS KEJAHATAN
1.
Teori ini menghubungkan dilequent dan prilaku criminal denag suatu conscience yang baik dia
begitu menguasai sehingga menimbulkan perasaan bersalah atau ia begitu lemah sehingga tidak
dapat mengontrol dorongan siindividu dan bagi kebutuhan yang harusa segera dipenuhi.
2.
Lawrence Kohlberg seorang psikolog menemukan bahwa pemikiran moral tumbuh dalam tiga
tahap yakni; preconvensional stage,conventional level, dan postconventional.
Sedangkan John Bowlhy mempelajari kebutuhan akan kehangatan dan afeksi sejak lahir dan
konsekwensi bila tidak mendapatkan itu, dia mengajukan theory of attachment
3.
Teori pembelajaran ini berpendirian bahwa prilaku dilenquent ini dipelajari melalui proses
psikologis yang sama sebagai mana semua prilaku non dilenquent.tokoh yang mendukung teori
ini diantaranya adalah;
4.
Albert Bandura
Gerard Peterson
Ia menguji bagaimana agresi dipelajari melalui pengalaman langsung. Ia melihat bahwa nanakanak yang bermain secara pasifsering menjadi korban anak-anak lainnya tetapi kadanng-kadang
berhasil mengatasi serangan itu dengan agresi balasan. Dengan berlalunya waktu anak-anak ini
belajar membela diri dan akhirnya mereka mulai perkelahian.
6.
Dimana mereka mengabungkan learning theory dari Bandura yang berdasarkan psikologi dengan
theori differential association dari Erwin Sutherland yang berdasarkan sosiologi dan kemudian
menghasilkan teori differential association rein forcemt.
TEORI-TEORI
YANG
MENJELASKAN
KEJAHATAN
DARI
PERSPEKTIF
SOSIOLOGIS
Dimana teori-teori sosiologis mencari alasan perbedaan dalam angka kejahtan didalam
linkungan sosial. Teori ini ndapat dikatagorikan dalam 3 katagori umum yakni; strain, culture
divience, dan social control.
StrainTheories
Theori Anomie dari Emile Durhkeim
Ia menyakini jika sebuah masyarakat sederhan bekembang menuju suatu masyarakat yang
modern dan kota maka kedekatan yang dibutukan untuk melanjutkan satu set norma akan
merosot dimana kelompok-kelompok akan terpisah dan dalam ketiadaan dalam satu set aturanaturan umum tidakan-tindakan dan harapan orang dalam satu sektor mungkin akan bertentangan
tindakan dan harapamn orang lain dengan tidak dapat diprediksi perilaku system tersebut secara
bertahap akan runtuh dan masyarakat itu dalam kondisi anomie.
Durkheim mempercayai bahwa hasrat manusia adalah tak terbatas satu. Karena alam tidak
mengatur batas-batas biologis yang ketat untuk kemampuan manusia.
Social Disorganization
Menegaskan bahwa kelompok-kelompok yang berlainan belajar conduck norm yang berbeda dan
bahwa conduck norms dari suatu kelompok mungkin berbenturan dengan aturan konvensional
kelas menegah.tokoh nya yang terkenal adalah Thorsten sellin dimana ia mengatakan conduk
norm merupakan aturan yanmg merefleksikan dari sikap-sikap dari kelompok yang masingmasing dari kita memilikinya.
3.
Memegang pendapat bahwa orang belajar melakukan kejahatan sebagai akibat hubungan dengan
nilai-nilai dan siap anti sosial serta pola tingkah laku criminal.tokohnya yang terkenal adalah;
Edwind H. Sutherland dimana ia mengantikan konsep social disorganized dengan konsepnya
tentang differential social organization.
SOCIAL CONTROL
Konsep sosial control lahir pada peradaban dua puluhan, e.A.ros salah seorang Bapak
sosialog amirika berpendapat bahwa system keyakinan lah yang membimbing apa yang
dilakukan oleh orang-orang dan yangsecara universal mengontrol tingkah laku, tidak peduli
apapun bentuk keyakinan yang dipilih. Berikut ini beberapa pendsapat yang tergabung dalam
teori control sosial;
TRAVIS HIRCHI( SOCIAL BONDS)
Ia menyebutkan empat sosial bonds yangn mendorong sosialzation dan conformity diri
yaitu; attecment ( kasih saying), commitment, involemt, dan bilief. Menurutnya semakin kuat
ikatan ikatan ini semakin kecil kemungkinan terjadi dilenquncy.
MICHAELGOTFREDSON dan TRAVIS HIRSCHI (SELF CONTROL THEORY)
Merka justru menegaskan bahwa self control yang terpendam pada awal kehidupan
seseorangmenetukan siapa yang jatuh sebagai pelaku kejahatan. Jadi control merupakan suatu
keadaan internal yang permanent dibandingkan pada hasil dari perjalanan factor biologis
menurut mereka self control merupakan alat pencegah yang membuat sesorang menolak
kejahatan dan pemuasan sesaat.
DAVID MATZA (TECHNIQUES OF NETRALIZATION)
Pada tahun 1960an ia mengembang suatu perspektif yang berbeda secara signifikan pada
sosial control dengan menjelaskan mengapa sebagian remaja hanyut kedalam atau keluar dari
dilequency. Menurutnya remaja merasakan suatu kewajiban moral untuk memntaati atau terikat
dengan hukum.
Jika seorang remaja terikat oleh aturan sosial bagaimana menjustifikasikan tindakan
mereka. Jawabnya bahwa mereka mengembangkan techinis quest of netralisir untuk
merasionalisasikan tindakan mereka.
ALBERT J.REISS ( PERSONAL AND SOSIAL CONTROL)
Menurutnya dilenquency merupakan hasil dari; kegagalan dalam menanamkan norma
berprilaku yang secara sosial diterima dan titentukan, runtuhnya control sosial, dan tiadanya
aturan aturanyang menentukan tingkah laku dikeluarga sekolah dan kelompok sosial lainnya.
WALTERC. RECKLESS
Yang dimaksud dengan containment theory menurutnya adalah untuk menjelaskan
mengapa ditengah berbagai dorongan dan tarikan tarikan kriminogenikyang beraneka macam
apapun itu bentuknya, comformnity tetaplah menjadi sikap yang umum.
MAZHAB DALAM KRIMINOLOGI
Dalam perspektif kriminologi bahwa suatu kejahatan itu relatif karena kejahatan sebagai
masalah
fenomena
sosial
tetap dipengaruhi
oleh
berbagai
aspek
kehidupan
dalam
masyarakat, seperti : politik, ekonomi, sosial, budaya serta hal-hal yangberhubungan dengan
upaya pertahanan negara.
1.
besar dalam ilmu kedokteran kehakiman (dalam ilmu forensik), kemudian juga dalam ilmu jiwa
di Turin Italia. Pandangan Lobroso mengenai penjahat didasarkan atas hasil penelitian secara
antropologis mengenai penjahat-penjahat yang terdapat dalam rumah penjara terutama mengenai
tengkorak. Kesimpulan dari penelitianya adalah bahwa para penjahat dipandang dari sudut
antropologi mempunyai tanda-tanda tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut.
a.
b.
Dalam otaknya terdapat keganjilan, yang seakan-akan memperingatkan pada otak hewan.
c.
Roman mukanya juga lain daripada orang biasa, tulang dahinya melengkung kebelakang.
d.
2.
Mazhab Perancis
Tokoh terkemuka mazhab ini adalah A. Lacassagne (1843-1924) guru besar dalam ilmu
Mazhab Bio-Sosiologi
a.
b.
c.
d.
seseorang adalah sifat individu yang melakukan kejahatn dibawa sejak lahir (sebagai factor
heriditer) yang meliputi keadaan badaniah, jenis kelamin, tingkat kecerdasan (IQ), temperamen
dan kesehatan mental (psycho hygiene). Sedangkan factor lingkungan yang mendorong
seseorang melakukan kejahatan meliputi keadaan lingkungan fisik seperti keadaan geografis dan
klimatologis,serta keadaan social ekonomi masyarakat, tingkat peradaban masyarakat, keadaan
politik suatu Negara dan lain-lain.
4.
Mazhab Spiritualis
Tokoh terkemuka mazhab ini adalah De Baets (1863-1931) dan F.A.K Krauss (1843-
1917). Menurut mazhab ini kejahatan timbul karena orang-orang jauh dari kehidupan
agama.Aliran-aliran dalam kriminologi yang mempunyai kedudukan sendiri, ialah aliran yang
dulu
mencari
sebab
terpenting dari
kejahatan
adalah
tidak
berimannya
seseorang. Tetapi kemudian aliran ini mengalami bermacam-macam perobahan dan kehalusan,
yang oleh karenanya demikian itu jika mungkin- pada waktu sekarang lebih tepat jika
dinamakan
aliran
neo-spiritualis yang
lebih
dari
pada
aliran-aliran
yang
sudah
Mazhab Klasik = ilmu jiwa (Hedonis Psycologi/HP) tokohnya (Beccaria dan J. Betham)
Menurut HP :
a.
b.
c.
Dalam menyikapi kejahatan maka Negara sebaiknya memberikan sanksi yang sangat berat.
2.
a.
Kejahatan2 itu terdistribusi ke dalam daerah2 tertentu, baik secara geografis maupun secara
social.
b.
c.
Quetelet (1796-1829) seorang ahli ilmu pasti dan sosiologi dari Belgia berpendapat
Orang berbuat kejahatan itu karena diganggu oleh setan. Konsep teori demonologis mengaggap
pelaku kejahatan itu adalah iblis.
Teori ini berpendirian bahwa para penjahat dan korban kejahatan dipengaruhi oleh iblis jadi
mereka adalah korban iblis.
4.
Mazhab sosialis bertabrakan dengan demonis dan geografis menyatakan kejahatan itu produk
sampingan dari kekurangan ekonomi.
6.
Lombroso : berpendapat tidak ada pengaruh iblis atau ego/kesenangan, tetapi dikarenakan
takdirnya menjadi seorang penjahat.
bahwa para pelaku kejahatan itumempunyai cirri-ciri antropologi
7.
Mazhab Psikiatri
menurut mazhab ini para penjahat adalah mereka yang sakit jiwa.