RESUME BUKU
Oleh:
STB. 3483
PERKEMBANGAN KRIMINOLOGI
Kriminologi termasuk mata kuliah /cabang ilmu yang baru. Berbeda dengan
hukum pidana yang muncul begitu manusia bermasyarakat. Kriminologi baru
berkembang tahun 1850 bersama Sosiologi, Antropologi dan Psikologi, cabang-
cabang ilmu yang mempelajari gejala /tingkah laku manusia dan masyarakat, karena
manusia makhluk yang paling berkembang di antara makhluk lain.
Kriminologi berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan dan “logos” yang
berarti ilmu pengetahuan, maka kriminologi dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari kejahatan.
1. BONGER
Kriminologi sebagai ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala
kejahatan seluas-luasnya. Bonger juga membagi Kriminologi menjadi
Kriminologi Murni (Anthropologi Kriminil, Sosiologi Kriminil, Psikologi
Kriminil, Psikopatologi dan Neoropatologi Kriminil, Penologi )dan
Kriminologi Terapan (Higiene Kriminil, Politik Kriminil, Kriminalistik).
2. SUTHERLAND
Kriminologi sebagai keseluruhan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
perbuatan jahat sebagai gejala social. Mencakup proses pembuatan
hukum, pelanggaran hukum, dan reaksi atas pelanggaran hukum.
Sutherland juga membagi 3 Cabang Ilmu Utama dalam Kriminologi yaitu
Sosiologi Hukum, Etiologi Kejahatan, dan Penology
3. THORSTEN SELLIN
Kriminologi lebih ditekankan sebagai suatu gejala social masyarakat.
4. PAUL MUDIGDO MULYONO
Kejahatan bukan hanya perbuatan yang ditentang oleh masyarakat, tetapi
adanya dorongan dari pelaku untuk melakukan perbuatan yang ditentang
oleh masyarakat tersebut.
BAB III
OBJEK STUDI KRIMINOLOGI DAN
PENGERTIANNYA
Secara umum objek studi dalam kriminologi mencakup tiga hal, yaitu penjahat,
kejahatan, dan reaksi masyarakat terhadap keduanya. Banyak perdebatan yang
kontravensil mengenai pengertian dari ketiga objek ini. Oleh Soejono Soekanto dan
kawan-kawan pendapat ini dibagi menjadi golongan-golongan sebagai berikut:
Ada dua bentuk pendekatan yang menjadi landasan bagi lahirnya teori dalam
kriminologi:
1. SPIRITUALISME
Spiritualisme lebih memfokuskan perbedaan antara kebaikan yang datang
dari Tuhan atau Dewa dan keburukan datang dari Setan. (Lebih
disangkutkan ke Agama atau Kepercayaan)
2. NATURALISME
Naturalisme merupakan model yang lebih rasional dan mampu dibuktikan
secara ilmiah. Ada tiga mahzab yaitu :
1. Klasik : manusia adalah makhluk yang memiliki kehendak
bebas, hukuman dijatuhkan berdasarkan tindakanya bukan
kesalahanya.
2. Neo-Klasik: pembaharuan pemikiran mahzab klasik yang pada
kenyataanya tidak member keadilan bagi masyarakat.
3. Positifis : dibagi 2 pandangan yaitu
a. Determinis Biologis : tergantung pada pemngaruh biologis
yang ada dalam dirinya.
b. Determinisme Cultural : tergantung pada pengaruh social,
budaya dari lingkungan dimana sesorang hidup. Lambroso
sebagi pelopor lahirnya Mahzab Positif menerangkan bahwa
manusia jahat dapat ditandai dari fisiknya.
BAB V
Teori-teori Kriminologi
“Cesare Lombroso” seorang Italia yang sering dianggap sebagai “the father of
modern criminology” ia menjelaskan kejahatan dari mashab klasik menuju mashab
positif.
Perbedaan signifikan antara mashab klasik dan mashab positif adalah bahwa
yang terakhir tadi mencari fakta empiris untuk menmgkonfirmasi gagasan bahwa
kejahatan itu dutentukan oleh berbagai factor.dimana para tokoh psikologis
mempertimbangkan suatu variasi dari kemungkinan cacat dalam kesadaran, ketidak
matangan emosi, sosialisasi yang tidak memadai dimasa kecil, kehilangan
hubungan dengan ibu dll.
Sementara dari tokoh biologis mengukuti tradisi Charles Goring dalam upaya
menelusuri tentang tingkah laku criminal.
A. Penjelasan Biologis Atas Kejahatan
Auguste Comte(1798-18570 ) membawa pengaruh penting bagi para tokoh
mazhab positif menurutnya ” there could be no real knowledge of social phenomena
unless it was based on a positivist. Tokoh yang terkenal diantaranya yaitu:
1. Cesare Lombroso
Ia mengabungkan positivisme comte, evaluasi dari Darwin . ajaran inti dari
teori nya menjelaskan tentangpenjahat mewakili suatu tipe keanehan fisik,
yang berbeda dengan non criminal, dia menklaim bahwa para penjahat
mewakili sutau bentuk kemerosotan yang termanifes dalam karakter fisik
yang merefleksikan suatu bentuk awal dari evolusi.
Teori nya tentang born criminal menyatakan bahwa para penjahat adalah
suatu bentuk yang lebih rendah dalam kehidupan, lebih mendekati nenek
moyang mereka yang mirip kera dalam sifat bawaan dan watak
dibandingkan mereka yang bukan penjahat.
2. Enrico Ferri
Ferri berpendapat bahwa kejahatan dapat dijelaskan melalui studi
pengaruh pengaruh interaktif diantara factor fisik dan factor sosial. Dia juga
berpendapat bahwa kejahatan dapat dikontrol denagn perubahansosial.
3. Raffaela Garafola
Menurut teori ini kejahatan-kejahatan alamiah ditemukan didalam seluruh
masyarakat manusia, tidak peduli pandangan pembuat hukum dan tidak
ada masyarakat yang beradab dapat mengabaikannya.
4. Charles Buchman Goring
Ia menyimpulkan tidak ada perbedaan-perbedaan signifikan antara
penjahat dan non penjahat kecuali dalam hal tinggi dan berat tubuh. Para
penjahat didapat lebih kecil danramping. Ia menafsirkan temuan ini sebagai
penegasan dari hipotesanya bahwa para penjahat secara biologi lebih
nferior tetapi tidak menemukan satu pun tipe fisik penjahat.