Anda di halaman 1dari 26

SISTEM PERADILAN PIDANA

 Istilah sistem dalam criminal justice system


sudah terkandung makna keterpaduan
(integration/coordination)

 Fixed control arrangement (tertata)

 Fragmentasi dalam SPP merupakan


disturbing issue di perbagai negara
PENGERTIAN SPP
 Sistem Peradilan Pidana (SPP):
 sistem penegakan hukum pidana (SPHP).
 Sistem "penegakan hukum"  "sistem
kekuasaan/kewenangan menegakkan hukum".
 Kekuasaan/kewenangan menegakkan hukum
--> identik dengan "kekuasaan kehakiman".
 Oleh karena itu, SPP atau SPHP  identik
dengan "Sistem Kekuasaan Kehakiman di
bidang Hukum Pidana" (SKK-HP).

3
Resume

 SPP identik dengan :

 Sistem Penegakan Hukum Pidana (SPHP).

 Sistem Kekuasaan Kehakiman di bidang


Hukum Pidana (SKK-HP).

4
Encyclopedia of Crime and Justice,
Vol.2, editor Sanford H. Kadish
 Criminal Justice System (CJS) dapat dilihat dari 3 aspek yang
integral, yaitu :
1. sebagai sistem normatif (normative system);
2. sebagai sistem administratif (administrative system); dan
3. sebagai sistem sosial (social system)[1].

[1] Sanford H. Kadish, editor, Encyclopedia of Crime and
Justice, Vol.2, p. 450 :
 The criminal justice system may be considered from at least three
perspective. First, it can be considered a normative system. …. Second,
the CJS can be regarded as an administrative system. …… A third view
of criminal justice is that of a social system. …..These three aspects of
the CJS may be integrated in examining particular phases of criminal
justice and in interpreting the system as a whole.

5
ISTILAH SYSTEM (YUNANI)

 Pengertian:
* Whole compoundof several parts
(suatu keseluruhan yang tersusun dari
sekian banyak bagian)

* An organized functioning relationship among


units or components
(hubungan yang berlangsung diantara
satuan satuan atau komponen secara teratur)
Defenisi system
 Johnson, Kast. Rosenzweig:
Suatu kebulatan/ keseluruhan yang kompleks atau
terorganisir
Suatu himpunan atau perpaduan hal atau bagian yang
membentuk suatu kebulatan yang utuh

Cambell:
Himpunan komponen atau bagian yang
saling berkaitan yang bersama sama
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan (as
any group of interrelated components or
parts which function together to achieve a
gool)
SIMPULAN SYSTEM

 Himpunan bagian bagian


 Salaing berkaitan
 Masing masing bekerja mandiri dan bersama
sama satu sama lain saling mendukung
 Ditujukan pada pencapaian tujuan
sistem/bersama
 Terjadi di dalam lingkungan yang kompleks
Ciri ciri pokok :

 Bersifat terbuka (open system)


pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
keberhasilan sistem (jangka pendek: resosialisasi;
jangka menengah; crime prevention; jangka
panjang: social welfare);
• Terdiri dua atau lebih sub sistem
• Interface (interaksi, interkoneksi, inter dependensi)
• Self-adjustment (kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan)
• Mempunyai tujuan dan sasaran
• Keseluruhan yang bulat dan utuh
• Transformasi
Sistem sebagai suatu metode

 Keteraturan, ketertiban

 Pendekatan yang rasional dan logic dalam


mencapai tujuan

 Merupakan penerapan metode ilmiah dalam


usaha memecahkan masalah
Apa bisa dilihat dari sudut
“SISTEM HUKUM”?
Legal Substance Legal Structure :

Legal Culture

11
Dilihat dari aspek/komponen
substansi hukum (legal
substance),
 sistem peradilan pada hakikatnya merupakan
suatu sistem penegakan substansi hukum (di
bidang hukum pidana meliputi hukum pidana
materiel, hukum pidana formal, dan hukum
pelaksanaan pidana).

 Dengan demikian, dilihat dari sudut substansi


hukum, sistem peradilan/sistem penegakan
hukum pada hakikatnya merupakan “integrated
legal system” atau “integrated legal substance”.

12
Dari aspek/komponen struktural
(legal structure)
 sistem peradilan pada dasarnya merupakan sistem
bekerjanya/berfungsinya badan-badan/lembaga/ aparat
penegak hukum dalam menjalankan fungsi/kewe-nangannya
masing-masing di bidang penegakan hukum.

 Dengan demikian, dilihat secara struktural, sistem peradilan


(SPH) juga merupakan “sistem administrasi/
penyelenggaraan“ atau “sistem fungsional/operasional” dari
berbagai struktur/profesi penegak hukum. Dilihat dari sudut
struktural/administrasi/fungsional inilah, di bidang sistem
peradilan pidana (SPP), muncul istilah “integrated criminal
justice system” atau “the administration of criminal justice”.

13
Dilihat dari aspek/komponen budaya
hukum (“legal culture”)
 Sistem peradilan (SPH) pada dasarnya merupakan perwujudan
dari sistem “nilai-nilai budaya hukum” (yang dapat mencakup
filsafat hukum, asas-asas hukum, teori hukum, ilmu hukum dan
kesadaran/sikap perilaku hukum).

 Dengan demikian, dilihat dari sudut budaya hukum, sistem


peradilan (SPH) dapat dikatakan merupakan “integrated legal
culture” atau “integrated cultural legal system”, walaupun ada
pendapat bahwa tidaklah mudah membuat batasan tentang “legal
culture”.

 “Legal Culture”, 2005, British Columbia : Culture is a broad concept


that can be applied to any number of communities and activities, a
fact which can be problematic when attempting to define and speak
of a “legal culture.” Legal culture may be defined differently
depending on the purpose of the person defining the term.
14
PENGERTIAN SPP

Substansi Hk Struktur Hk

Budaya Hk
suatu sistem penegak-an sistem bekerjanya/berfung-
substansi hukum HP sinya badan-badan/lemba-
(meliputi HP materiel, HP ga/aparat penegak hukum
formal, dan Hk. perwujudan dari dalam menjalankan fungsi/
Pelaksanaan pidana). sistem “nilai-nilai kewenangannya masing-
budaya hukum”
(filsafat hk, asas- masing.
asas hk, teori hk,
ilmu hukum dan
“integrated legal sys-tem” kesadaran/sikap “integrated CJS” atau “the
atau “integrated legal perilaku hukum). administration of criminal
substance”. justice”.
“integrated legal culture”
(cultural legal system)
15
Encyclopedia of Crime and Justice,
Vol.2, editor Sanford H. Kadish

ASPEK CJS (SPP)

normative Administrative
system system

social system

Identik dgn Identik dgn


Identik dgn
Sistem Substansial Sistem Struktural
Sistem Kultural

16
Sanford H. Kadish, editor, Encyclopedia
of Crime and Justice, Vol.2, p. 450

 The criminal justice system may be considered


from at least three perspective. First, it can be
considered a normative system. …. Second, the
CJS can be regarded as an administrative
system. …… A third view of criminal justice is
that of a social system. …..These three aspects
of the CJS may be integrated in examining
particular phases of criminal justice and in
interpreting the system as a whole.

17
KEBIJAKAN KRIMINAL & SPP
CRIMINAL POLICY

 Is the rational organization of the social


reactions to crime

 Is the science of crime prevention

 Is the science of responses

 Is the policy of designating human behavior


as crime
Criminal Policy

Criminal Law
Aplication

Influencing view of
society on crime and Prevention without
punisgment Punishment

Criminal Justice System


PRACTICE and APPLICATION
 Criminal policy adl bagian dari law enforcement
policy dan bagian dari social policy
 Criminal policy as a science of policy is part of a
larger policy is part of a larger policy: the law
enforcement policy
 ……….the legislative and enforcement policy in
turn part off social policy
(G.P. Hoefnagels 56-57)
SOCIAL POLICY
(National Development Policy)

Social Welfare
Policy

GOAL
SOCIAL Penal Policy
Penal (SW/SD)
POLICY (PHP)
reform

Social Defence
1. Formulasi
Policy
PENAL 2. Aplikasi
3. Eksekusi
Criminal Policy Non
Penal

Kebijakan BANGNAS (GBHN/RPJP)


Dalam
UUD’45

Proses
JUDISIAL PROSES PERADILAN Rambu-
(Peradilan) (Proses Penegakan Hkm & Rambu
Keadilan) Umum

PENGENAAN
PIDANA Dlm.
UU-KK

PROSES Ada syarat/


PENEGAKAN PEMIDANAAN sistem
HK PIDANA
INTEGRATED CRIMINAL JUSTICE
SYSTEM
Ruang Lingkup
SISTEM PHP Tdk hanya
(Ruang Lingkup Integrated CJS
BANGKUMNAS) (SPP Terpadu)

Sistem Sistem Sistem


SUBSTANSIAL KULTURAL STRUKTURAL

legal science/ legal structure


Legal substance
culture

Semuanya integral/terpadu
Antara “norma” & “nilai” (ide dasar/paradigma)

Antara “norma UU” & “hukum tdk. tertulis”

INTEGRALITAS
Antara “UU” & “ILMU HP”
PEMIKIRAN
YURIDIS
Antara “Ilmu HP” & “I. Ketuhanan (moral/agama)”

Antara UU & National Legal Framework


(antara “Penal Policy” dgn “Social Policy”)

Antara keseluruhan sub-sistem pemidanaan

Anda mungkin juga menyukai