SOSIOLOGI HUKUM
OLEH
NAMA : ALVIORINO.S.MANGKUR
NIM : 1802010611
FAKULTAS HUKUM
KUPANG
2021
1.Ragaan/skema tentang optik pembelajaraan hukum dan penjelasan secara singkat:
Pristiwa hukum
Ilmu hukum
ilmu pengertian
Hubungan huklum
Obyek hukum
Sosiologi hukum
Antropologi hukum
Ilmu tentang
kenyataan yang Pisikologi hukum
menyoroti
hukum Perbandingan hukum
Sejarah hukum
Ilmu hukum terbagi menjadi iilmu tentang kaidah yang melelaah ilmu hukum,ilmu pengetrtian
dan ilmu tentang kenyataan hukum.maka sosiologi hukum merupakan sub- bagian ilmu tentang
kenyaatan huikum dan sub-sub bagian dari ilmu hukum.
3.ragan/ skema tentang cara pandang terhadap hukumd dan berikan penjelasan singkat :
NILAI MORAL
KEADILAN
KAIDAH PUTUSAN
HUKUM HAKIM
POSITIF
HUKUM
INSTITUSI MAKNA
SOSIAL SIMBOLIK
4.ragaan/skema tentang pandangan sosiologis dan non-sosiologis dan berikan penjelasan singkat
SOSIAL
KEKUASAAN BUDAYA
HUKUM
POLITIK KEAMANA
PENDIDIKAN
RELIGI
EKONOMI
1. Hukum hanyalah satu sub sistem dari sistem sosial secara keseluruhan
2. Hukum saling berintegrasi dengan sekalian subsistem sosial untuk menata kehisupan
sosial
3. Konsekuensi logisnya : hukum tidak netral atau tidak bebas nilai, karena selalau
mendapat pengaruh dari subsistem-subsistem sosial yang lain.
PANDANGAN NON-SOSIOLOGIS
TERHADAP HUKUM :
MASYARAKAT
HUKUM
5.Sebutkan dan jelaskan secara singkat 5 konsewkuensi teoritik dari pandangan sosiologis dan
non-sosiologis terhadap hukum disertai penganut-penganutnya.
1. Hukum sebagai azaz moral dan keadilan : terarah pada azaz-azaz moral dan keadilan
yang bersumber dari pemikiran filsafat, Religi, Agama ( Socrates, Plato, Aristoteles dan
Thomas Aquinas )
Hakekat Hukum adalah keadilan Hukum berfungsi melayani kebutuhan keadilan
dalam masyarakat.
Tanpa keadilan, hukum hanya merupakan kekerasan yang diformalkan.
Aquinas : Lex aeterna : Hukum Kehendak Tuhan , Lex Naturalis : Prinsip umum
(Hukum alam), Lex Devina : Hukum Tuhan yang dalam kitab suci, dan Lex humane
: Hukum buatan manusia yang sesuai dengan hukum alam.
2. Hukum sebagai kaidah hukum positif : Terarah pada tata hukum positif (Norma-Norma
yang positif)
Hans Kelsen : adanya kesatuan hukum yang diikat oleh Grundnorm (Hukum Dasar)
dan penekanan aspek normatif.
3. Hukum sebagai putusan hakim in conrecto : terarah pada penemuan dan penafsiran hakim
dalam menangani kasus nyata.
Realisme hukum AS : Hukum yang Real : Kebenaran terdapat dalam kenyataan,
Bukan dalam UU, UU hanya salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam
keputusan hakim, disamping prasangka politik, ekonomi dan moral bahkan simpati
dan antipati pribadi berperan dalam putusan tersebut.
4. Hukum sebagai institusi sosial :
Terarah pada realitas hukum dalam konteks sistem masyarakat
Karl Max ( Hukum dan Kapital ), Emile Durkheim (Solidaritas dan Tipe Hukum),
Max weber (Rasionalisasi Hukum), Rosce Pound (Hukum sebagai sarana rekayasa
sosial) Dll.
5. Hukum sebagai makna simbolik terarah pada signifikasi hukum dalam aksi dan interaksi
manusia (Tindakan Manusia)
6.Kemukakan pengertian tentang Sosiologis Hukum dari berbagai ahli sebanyak mungkin yang
saudara ketahui.
1. Soerjono Soekanto Sosiologi Hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara
analitis dan empiris menganalisa atau mempelajari hubungan timbal balik antara hukum
dengan gejala-gejala lainnya.
2. Satjipto Raharjo Sosiologi Hukum (sosiologi of law) adalah pengetahuan hukum terhadap
pola perilaku masyarakat dalam konteks sosial.
3. Otje Salman Sosiologi Hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara hukum dan gejala-gejala sosial lainnya secara empiris analitis.
4. Donald Black sosiologi hukum adalah hukum yg mempelajari “Perilaku Hukum” (the
behavior of law ) sosiologis hukum memepelajari memahami, menjelaskan secara
empires persoalan hukum yang dihadapkan dengan fenomena-fenomena lain dalam
masyarakat.
5. H.L.A. Hart tidak mengemukakan definisi tentang sosiologi hokum. Namun, definisi
yang dikemukakannya mempunyai aspek sosiologi hukum. Hart mengungkapkan bahwa
suatu konsep tentang hokum memngandung unsur-unsur kekuasaan yang terpusatkan
kepada kewajiban tertentu di dalam gejala hukum yang tampak dari kehidupan
bermasyarakat. Menurut Hart, inti dari suatu sistem hukum terletak pada kesatuan antara
aturan utama/primary rules dan aturan tambahan /secondary rules (Zanudin Ali,2006,1).
Aturan utama merupakan ketentuan informal tentang kewajiban-kewajiban warga
masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pergaulan hidup sedangkan
aturan tambahan terdiri atas :
a. Rules of recognition, yaitu aturan yang menjelaskan aturan utama yang diperlukan
berdasarkan hierarki urutannya,
b. Rules of change, yaitu aturan yang mensahkan adanya aturan utama yang baru.
c. Rules of adjudication, yaitu aturan yang memberikan hak-hak kepada orang
perorangan untuk menentukan sanksi hukum dari suatu peristiwa tertentu apabila
suatu aturan utama dilanggar oleh warga masyarakat.
8.Tipe penilitian : Penelitian Non-Doktrinal atau Penelitian Sosiologis atau Jelaskan apa yang
dimaksud dengan hukum sebagai sistem sosial.
Hukum sebagai sistem sosial adalah hukum yang berbicara tentang hakikat manusia dan
masyarakatnya, artinya bagaimanakah perilaku hukum itu sendiri yang justru ada dan tumbuh
di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat. Lebih spesifik lagi, hukum yang bercorak
sosiologis ditandai dengan karakter-karakter, bahwa pandangan hukum sebagai satu metode
kontrol sosial, hukum dalam kenyataan aktualnya (realitas sosial), dan pentingnya
memanfaatkan sosiologi terhadap hukum itu sendiri.
Antrpologis.