DESKRIPSI
KARAKTERISTIK PENJELASAN
SOSIOLOGI
HUKUM
PENGUNGKAPAN
PREDIKSI
KARAKTERISTIK SOSIOLOGI HUKUM
3. Teori Gabungan/Campuran
Tujuan hukum bukan hanya keadilan semata, melainkan
juga kemanfaatannya
Fungsi-Fungsi Hukum
Terdapat 4 fungsi hukum, yaitu:
1. Memberikan pedoman atau pengarahan
pada warga masyarakat untuk
berperilaku
2. Pengawasan atau pengendalian (social
control)
3. Penyelesaian sengketa (dispute
settlement)
4. Rekayasa Sosial (social enginering)
PERKEMBANGAN HUKUM DLM
MASYARAKAT
Fungsi Sosial : sbg himpunan moralitas & wahana
utk mencapai cita2 sosial (Durkheim).
(Represif – Restitutif)
Struktur Sosial : hukum lahir scr bertahap,
dipaksakan olh pemegang kekuasaan, dipengaruhi
olh kepentingan material, ideal, cara berfikir kelas-2
sosial, dan kelompok-2 kepentingan dlm
masyarakat (Weber).
(Irasional Vs Rasional)
Perubahan Sosial : keberadaan hukum hrs
mengabdi pd kepentingan rakyat, dan utk menekan
kaum borjuis (Karl Marx).
(Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)
MATERI KULIAH III
ASPEK BEKERJANYA HUKUM
DALAM MASYARAKAT
HUKUM SEBAGAI SARANA KONTROL SOSIAL.
Suatu proses yg dilakukan utk mempengaruhi orang-2 agar berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai yg disepakati bersama. Kontrol sosial dijalankan dg
menggerakkan brbg aktivitas alat ngr utk mempertahankan pola hubungan &
kaedah-2 yg ada.
PARADIGMA I
NORMAL LAW ANOMALI
(Pra Normatif)
PARADIGMA II
NORMAL LAW ANOMALI BARU
(Normatif)
dst
PARADIGMA : PANDANGAN FUNDAMENTAL TTG APA YG MENJADI POKOK PERSOALAN
(SUBJECT MATTER) DALAM HUKUM
MATERI KULIAH V
PRANATA SOSIAL
3. Peranan Hukum
Terdiri dari hak (fakultatif) dan kewajiban
1. Subyek Hukum
(imperatif).
Adalah pengemban hak dan kewajiban.
Siapa saja? Orang pribadi dan badan hukum
(Criminal Justice System) 4. Peristiwa Hukum
Merupakan perbuatan hukum yaitu
segala perbuatan yang dilakukan
2. Masyarakat Hukum seseorang untuk menimbulkan hak dan
Kumpulan dari subyek hukum di dalam suatu kewajiban
masyarakat sebagai suatu sistem yang
5. Hubungan Hukum
teratur dan hukum yang tercipta dalam
Bisa sederajat, timbal baik, dan timpang
hubungan dengan masyarakat itu sendiri,
bersifat abstrak dan memerlukan adanya
relation and communication. 6. Obyek Hukum
Segala sesuatu yang berguna bagi
subyek hukum, meliputi: materiil dan
immateriil
MATERI KULIAH VI
EFEKTIVITAS PENEGAKKAN HUKUM
MODERNISASI HUKUM
CIRI-CIRI HUKUM MODERN
Modernisasi hukum : upaya-upaya suatu bangsa untuk
mengubah hukum dengan tujuan mendapatkan suatu sistem
hukum yang lebih baik
Menurut Marc Galenter, ciri-ciri hukum modern yaitu :
1. Berlakunya bersifat territorial (uniform).
2. Bersifat transaksional.
3. Universal
4. Sistem berjenjang/hierarchical.
5. Diorganisir secara birokratis.
6. Bersifat rasional/tertulis.
7. Dijalankan secara professional.
8. Fleksibel
9. Perantara yang menjalankan hukum
10. Pengawasan politik dan pembedaan tugas
Menurut Nonet-Selznick, terdapat tiga tipe
tatanan hukum (modern) yaitu :
1. Tatanan Hukum Represif : tahap awal
perkembangan tatanan hukum yang
bertugas menyelesaikan masalah yang
sangat mendasar dalam mendirikan
tatanan politik (hukum mengabdi pada
kekuasaan)
2. Tatanan Hukum Otonomius : tahap
menunjukan suatu proses menuju ke arah
yang lebih baik dari tatanan hukum
represif (prosedur merupakan jantung
dari hukum).
3. Tatanan Hukum Responsif : tahap akhir
perkembangan tatanan hukum menuju
Rule of Law
Ciri-Ciri Tatanan Hukum Represif
MEKANIS ORGANIS
KESADARAN
Masyarakat KOLEKTIF Masyarakat modern
segmental (Collective Conscience)
EKONOMI TRADISIONAL
FOKUSNYA ADL :
Proses sosial yg memungkinkan
PERUBAHAN
elit ekonomi & politik mengelola
POLITIK
(ORIENTASI KEKUASAAN) alokasi sumberdaya produksi
PERAN KEKUASAAN DALAM
KEPUTUSAN EKONOMI MRPKN
PIJAKAN UTAMA.
EKONOMI SOSIAL
(ORIENTASI PROVIT) (ORIENTASI MORAL)
EKONOMI MODERN
FOKUSNYA ADL :
Alokasi efisien atas sumberdaya
SOSIAL produksi scr berkesinabungan dg
PEMBANGUNAN
memperhatikan mekanisme sosial
(ORIENTASI MATERIAL)
politik, baik oleh lembaga swasta
maupun pemerintah utk memper-
tahankan/memperbaiki “standar
kualitas hidup manusia”.
PERKEMBANGAN TEORI PEMBANGUNAN
EKONOMI PHERY-PHERY • KETDK SEIMBANGAN EKONOMI
SOSIALIS (NGR PINGGIR) NGR BERKEMBANG DG NGR MAJU
MUNCUL NEGARA • EKSPLOITASI NGR MAJU THD NGR
LEPASNYA PAHAM METROPOLITAN BERKEMBANG
MANUSIA DALAM (NGR PUSAT) • COMPARATIVE ADVANTAGE
IKATAN-2 KOLEKTIF
MENUJU INDIVIDUALISM
FAKTOR PENYEBAB
• Free fight compatation
LIBERALISME • Invisible hand NEGARA- EROPA
MASHAB • devision of labour (Trickle Down Efect) • PSIKOLOGI - VIRUS N’ACH
FAK INTERNAL
KLASIK • spealization ROSTOW
• SUKSES
• SPIRIT
SELESAI
PD I & II → AMERIKA SERIKAT • KEBUD • KREATIFITAS
BANTU • RASIONAL
KEHANCURAN
EKONOMI NEGARA-2 ASIA
AFRIKA FAK EKSTERNAL • KETERGANTUNGAN SUATU
AMERIKA LATIN NGR KPD NGR LAIN
• GAGAL
• WELFARE STATE
• DEMOKRATISASI
KESEIMBANGAN DLM
• POLITIK CHECKS & EKONOMI POLITIK
BALANCES AWAL PERKEMBANGAN → EKONOMI PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI DENGAN
• PERKUATAN
PEMBANGUNAN POLITIK
•KEKUASAAN YUDICEEL
DALAM HAL :
ORIENTASI MASYARAKAT
Aspiratif,
Positivis instrumen
talis dlm arti isinya
memenuhi kehen- lbh mencerminkan
FUNGSI dak masyarakat kehendak atau alt
yg dkontestasikan justifikasi atas pro
scr demokratis gram yg akan
dilakukan pmrth
CAMMON LAW
(Anglo Saxon) Interpretatif krn
Hk tertulis & konvensi Limitatif karena hanya memuat
memuat kttn prin- mslh-2 pokok utk
Mendapat tempat yg sip scr rinci & ketat ditafsirkan dg prtn
penting PELUANG shg tdk dpt diinter- rendah yg dibuat
Hakim dpt membuat hk mll pretasikan scr sepi- olh pemrth, dmn
hak olh pmrth, interpretasi seke-
Vonis-2 tanpa hrs terikat kecuali hal-2 teknis dar menyangkut
pd hk tertulis hal-2 teknis
Keadilan diutamakan
PERUBAHAN SOSIAL vs NETRALITAS
HUKUM
ARUS POLITIK GLOBAL
NETRALITAS
HUKUM
TUJUAN HUKUM
1. KEADILAN SOSIAL PERUBAHAN MASALAH
2. KEBENARAN SOSIAL SOSIAL
3. KEMANFAATAN
SOSIAL KEBERFIHAKAN
HUKUM
PEMBANGUNAN NAS
MASALAH SOSIAL
Masalah sosial adalah penyimpangan perilaku individu
maupun lembaga di dalam masyarakat sebagai akibat
dari kebijakan atau penerapan kebijakan tidak tepat
dalam mengelola masyarakat sehingga menimbulkan
patologi sosial.
MASALAH
LOWER THEORY INDIVIDU
PROBLEM MIKRO
TEKNIS
Masalah Makro :
- Masalah Keadilan.
- Masalah Kemakmuran.
- Masalah Keamanan.
Masalah Messo :
- Sistem Penegakan Hukum.
- Sistem Kepolisian Nasional.
- Fungsi Lembaga Arbritase.
Masalah Mikro :
- Persaingan Usaha.
- Kepailitan Perusahaan.
- Peranan lembaga.
- Perbankan.
- Perlidungan konsumen.
- Perlindungan wanita.
KULIAH KE 3
ANALISIS MASALAH
Analisis merupakan kegiatan akal budi dlm rangka
memecahkan masalah dan berupaya utk memperoleh
jawabannya.
Jenis analisis :
1. Analisis teoretis – suatu kajian untuk
mengubah/menambah/ mengembangkan pengetahuan.
2. Analisis praktis – suatu kajian untuk mengubah keadaan
atau menyelesaikan suatu masalah.
3. Analisis problematik – kombinasi dari analisis teoretis dan
analisis praktis untuk mencari jalan keluar secara sistematis dlm
konteks pemecahan mslh empiris. Dalam hal ini menempatkan
proses dan problem dalam konteks sebagai suatu sistem.
4. Analisis yuridis – cara berfikir yg terpola & terarah pd sistem
kaidah hukum positif dan kenyataan di masyarakat. Tujuannya
utk memelihara stabilitas dan prediktabilitas (menjamin
ketertiban dan kepastian hukum), serta utk menyelesaikan
kasus scr imparsial, obyektif, adil dan manusiawi.
Penalaran adalah proses berfikir dari premis ke premis utk
mencapai kesimpulan. Hasilnya disebut argumentasi.
Jenis-2 Argumentasi :
a. Deduksi.
b. Induksi.
c. Abduksi.
Argumen deduksi = mengeksplisitkan kesimpulan yg sdh ada
dlm premis-2 scr tersirat. Bentuk dasarnya adl silogisme.
Hakekatnya merupakan penerapan premis umum pada premis
khusus atau premis mayor pada premis minor.
Argumen induksi = berdasarkan premis-2 khusus utk menarik
kesimpulan umum. Prosesnya membanding-bandingkan
sejumlah kejadian atau fakta, selanjutnya berdasarkan
kesamaan-2 dan perbedaan-2 menarik kesimpulan umum.
Argumen abduksi = berdasarkan sebuah kenyataan konkret yg
dipandang sbg problematika, disugestikan ke sbh aturan umum
utk menyelesaikan kejadian khusus ttt.
Penalaran yuridis adalah proses suatu berfikir dalam rangka
mengidentifikasi hak-2 dan kewajiban-2 spesifik dari orang-2
tertentu. Secara teknik dijabarkan ke dalam enam langkah :
1. Memaparkan selengkap mungkin fakta dari suatu peristiwa yang
menimbulkan masalah.
2. Mengidentifikasi sumber hukum yang aplikabel.
3. Menganalisis sumber-2 hukum utk menetapkan aturan-2 yang
aplikabel & kebijakan (policy, tujuan kemasyarakatan) yang
melandasi aturan-2 tersebut.
4. Mensintesiskan aturan-2 hukum yang aplikabel ke dlm suatu
struktur koheren yang di dlm nya aturan yang lebih spesifik
dikelompokkan ke bawah aturan yang lebih umum.
5. Menelaah fakta yang diperoleh utk memilah, menstrukturkan dan
mengkualifikasi fakta yang relevan shg tampil peristiwa hukumnya.
6. Menerapkan struktur aturan-2 pada fakta yang relevan utk
menetapkan hak-2 dan kewajiban-2 yang diciptakan olh fakta
tersebut dg mengacu pada kebijakan yang melandasi aturan-2
tersebut.
Proses berfikir yuridis – Penalaran hukum = legal reasoning =
argumen yuridis
FENOMENA