Anda di halaman 1dari 5

NAMA: DESTINA

KELAS: A3 SEMESTER 4

NPM: 41151010200137

MATAKULIAH: SOSIOLOGI HUKUM

TUGAS MODUL SOSIOLOGI HUKUM

A. Modul perkembangan dan batasan sosiologi hukum


1. Jelaskan mengenai perkembagan dari sosiologi hukum!
2. Apa yang dimaksud sosiologi, hukum, dan sosiologi hukum? Jelaskan!
3. Terdapat hal mendasar dalam pendekatan epistemologis sebagai salah satu pendekatan yang
digunakan dalam sosiologi hukum. jelaskan mengenai hal tersebut!
JAWABAN

1. Perkembangan sosiologi hukum didasarkan pada suatu anggapan bahwa proses hukum
berlangsung di dalam suatu jaringan atau sistem sosial yang dinamakan masyarakat.
Mengenai istilah sosiologi hukum, ditinjau dari sudut sejarahnya untuk pertama kali
dipergunakan oleh seorang Itali yang bernama Anzilotti pada tahun 1882. Ditinjau dari
perkembangannya terbentuknya sosiologi hukum tersebut pada dasarnya muncul dari hasil-
hasil pemikiran para ahli hukum maupun sosiologi. Hasil-hasil pemikiran tersebut mewakili
kelompok-kelompok disiplin filsafat, ilmu hukum maupun disiplin nomotetis. Oleh karena
itu, sosiologi hukum merupakan refleksi dari inti pemikiran-pemikiran tersebut. Pengaruh
filsafat hukum dan ilmu hukum terhadap sosiologi hukum, nyata sekali dari ajaran-ajaran
beberapa madzhab dan aliran. Hal tersebut telah memberikan masukan pada sosiologi
hukum, yang pengaruhnya terasa hingga kini.

2. • sosiologi: Selo Soemardjan (1987:14) mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang
mengkaji struktur sosial dan proses sosial beserta berbagai perubahan yang terjadi di
dalamnya.
• Hukum: S.M. Amin dalam buku 'Bertamasya ke Alam Hukum' Hukum adalah kumpulan
peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi. Adapun tujuan hukum adalah
mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban
terjaga.
Secara terminologis yang dimaksudkan dengan hukum di sini bukan ilmu hukum, melainkan
berbagai bentuk kaidah sosial atau norma, etika berperilaku, peraturan, undang-undang,
kebijakan, dan sebagainya yang berfungsi mengatur kehidupan manusia dalam
bermasyarakat, bertindak untuk dirinya atau orang lain, dan perilaku atau tingkah polah
lainnya yang berhubungan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
• sosiologi hukum: sosiologi hukum merupakan kajian ilmu sosial terhadap hukum yang
berlaku di masyarakat dan perilaku serta gejala sosial yang menjadi penyebab lahirnya
hukum di masyarakat.
3. A. Kebenaran religius, yaitu kebenaran yang dibangun oleh kaidah-kaidah agama dan
keyakinan tertentu yang bersifat mutlak dan tidak dapat dibantah.

B. Kebenaran filosofis, yaitu kebenaran hasil perenungan dan pemikiran refleksi filosof yang
kontemplatif dan spekulatif.

C. Kebenaran estetis, yaitu kebenaran yang didasarkan pada unsur seni dan instrumen
perasaan tentang keindahan, kesenangan, dan penilaian baik atau buruk. Kebenaran ilmiah,
yaitu kebenaran yang objektif karena adanya relevansi antara pernyataan kenyataan

B. Modul ruang lingkup sosiologi hukum dan fungsi hukum dalam perubahan sosial

1. Apa faktor yang dapat menjadi ukuran sebuah produk hukum dapat berfungsi dengan baik?
Jelaskan!

2. Apabila melihat pada ruang lingkup sosiologi hukum, maka akan terlihat bahwa sosiologi
hukum banyak memusatkan perhatiannya pada ihwal hukum. Jelaskan mengenai hal tersebut!

3. Bagaimana fungsi hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat? Jelaskan!

JAWABAN

1. Berfungsi secara Filosofis, Setiap masyarakat selalu mempunyai Rechtsidee, yakni apa yang
masyarakat haeapkan dari hukum, misalnya hukum diharapkan untuk menjamin adanya
keadilan, kemanfaatan dan ketertiban maupun kesejahteraan.
Berfungsi secara Sosiologis/Empiris, Dasar keberfungsian secara sosiologis/empirisa
maksudnya adalah jika para warga masyarakat mematuhi hukum dimana hukum itu
diberlakukan. Keberlakuan empiris dapat dilihat melalui sarana penelitian empiris tentang
perilaku warga masyarakat.

Berfungsi secara Yuridis, Keberfungsian yuridis atau normative suatu peraturan atau kaidah
jika kaidah itu merupakan bagian dari suatu kaidah hukum tertentu yang di dalam kaidah-
kaidah hukum saling menunjuk yang satu terhadap yang lain. Sistem kaidah hukum yang
demikian itu terdiri atas suatu keseluruhan hirarki kaidah hukum khusus yang bertumpu pada
kaidah hukum umum. Di dalamnya kaidah hukum khusus yang lebih rendah diderivasi dari
kaidah hukum yang lebih tinggi.

2. Sosiologi menurut Selo Soemardjan merupakan ilmu yang mengkaji struktur sosial dan
proses sosial beserta berbagai perubahan yang terjadi di dalamnya. Jadi dapat di katakan
bahwa sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai
keseluruhan mulai dari proses sosialnya atau hubungan antara manusia dengan manusia,
manusia dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok, dan proses-proses perubahan
yang terjadi di dalam hubungan tersebut.

Sedangkan Hukum adalah bentuk kaidah sosial atau norma, etika berperilaku, peraturan,
undang-undang, kebijakan, dan sebagainya yang berfungsi mengatur kehidupan manusia
dalam bermasyarakat, bertindak untuk dirinya atau orang lain, dan perilaku atau tingkah
polah lainnya yang berhubungan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.. Hukum juga
Menurut Aristoteles adalah kumpulan yang bersifat teratur namun mengikat dan
menghakimi masyarakat.

Dan Sosiologi Hukum adalah kajian ilmu sosial terhadap hukum yang berlaku di masyarakat
dan perilaku serta gejala sosial yang menjadi penyebab lahirnya hukum di masyarakat.
Menurut Satjipto Rahardjo , sosiologi hukum sebagai ilmu yang mempelajari fenomena
hukum. Jadi dapat di simpulkan bahwa sosiologi hukum merupakan ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara hukum dengan fenomena-fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat.
3. Berfungsinya hukum dalam masyarakat sebagai sarana pembaharuan masyarakat,
pengertiannya lebih luas dari pada tempat kelahirannya sendiri, karena (Mochtar
Kusumaatmadja; 1976:9).

A. Lebih menonjolnya perundang-undangan dalam proses pembaharuan hukum di


Indonesia, walaupun yurisprudensi juga memegang peranan, berlainan dengan keadaan di
Amerika Serikat di mana teori Pound itu ditujukan terutama pada peranan pembaharuan dari
pada keputusan-keputusan pengadilan, khususnya keputusan Supreme Courtsebagai
mahkamah tertinggi.

B. Sikap yang menunjukkan kepekaan terhadap kenyataan masyarakat menolak aplikasi


"mechanistics"dari pada konsepsi "law as a tool of social engineering". Aplikasi mekanistis
demikian yang digambarkan dengan kata "tool"akan mengakibatkan hasil yang tidak banyak
berbeda dari pada penerapan "legisme"yang dalam sejarah hukum Indonesia (Hindia
Belanda) telah ditentang dengan keras. Dalam pengembangannya di Indonesia, maka
konsepsi (teoretis) hukum sebagai alat atau sarana pembaharuan ini dipengaruhi pula oleh
pendekatan-pendekatan filsafat budaya dari Northrop dan pendekatan "policy-oriented"dari
Laswell dan MC. Dougal.

C. Apabila dalam pengertian "hukum"termasuk pula hukum internasional, maka kita di


Indonesia sebenarnya sudah menjalankan asas "hukum sebagai alat pembaharuann jauh
sebelum konsepsi ini dirumuskan secara resmi sebagai landasan kebijaksanaan hukum.
Dengan demikian, maka perumusan resmi itu sesungguhnya merupakan perumusan
pengalaman masyarakat dan bangsa Indonesia menurut sejarah. Perombakan hukum di
bidang pertambangan (termasuk minyak dan gas bumi); tindakan-tindakan di bidang hukum
laut, nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda dan lain tindakan di bidang hukum
sejak tahun 1958 yang bertujuan mengadakan perubahan-perubahan mendasar merupakan
perwujudan dari aspirasi bangsa Indonesia yang dituangkan dalam bentuk hukum dan
perundang-undangan.
C. Modul Struktur Sosial dan Hhukum

1. Apa perbedaan antara kebudayaan suatu masyarakat dengan struktur sosial? Jelaskan!

2. Bagaimana hubungan antara struktur sosial dengan hukum? Jelaskan

Jawaban

1 “Redelife-Brown membedakan kebudayaan suatu masyarakat dari sistem sosial dan struktur
sosial. Dia menganggap kebudayaan masyarakat mencakup pola perilaku, pola berpikir, dan
perasaan; sedangkan struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-
individu pada saat tertentu. Oleh karena itu, maka suatu struktur sosial merupakan aspek non
prosedural dari sistem sosial, isinya adalah keadan statis dari sistem sosial yang
bersangkutan.
2. dikarenakan struktur sosial merupakan tempat dimana hukum itu berlaku. Struktur sosial
diartikan sebagai bentuk pengorganisasian suatu kehidupan sosial, yaitu bagaimana ia
menentukan hubungan antara lembaga-lembaga di masyarakat, bagaimana ia menyusun
pelapisan sosialnya, menyusun kaidah-kaidah nya:
a. Lebih khusus struktur sosial merupakan perangkat nilai-nilai yang berlaku di dalam
masyarakat serta sikap-sikap maupun pola hubungan di antara para anggota masyarakat.
b. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa struktur sosial adalah pola-pola prilaku
hubungan antar manusia yang satu dengan manusia yang lain dalam suatu wadah yang
disebut masyarakat, dimana pola-pola hubungan itu membentuk seperangkat nilai, yang
ditaati dan dijalankan oleh seluruh anggota masyarakat tersebut, seperangkat nilai inilah
yang disebut hukum.

Anda mungkin juga menyukai